Perpindahan posisi dari satu tempat ke tempat yang lainnya membentuk suatu pola yang indah disebut

Indonesia adalah negara yang kaya. Kekayaan ini tidak hanya bisa dilihat dari sumber daya alam yang tersebar melainkan juga bisa dilihat dari sumber daya manusia yang ada. Selain itu Indonesia juga kaya akan kesenian dan kebudayaan.

Hal itu karena negara ini dibentuk dari berbagai suku yakni lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia, atau tepatnya 1.340 suku bangsa pada data tahun 2010. Dari sejumlah suku tersebut mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadi identitas masing-masing yang jika dilihat secara keseluruhan bahwa inilah Indonesia.

Salah satu ciri khas yang sangat kental tersebut adalah dari tari tradisional yang sangat khas dengan pakaian yang menggambarkan kedaerahan. Diketahui berdasarkan data yang didapatkan bahwa terdapat lebih dari 3000 tarian asli di Indonesia. Tidak hanya tari, lagu daerah juga sangat luar biasa banyaknya yakni terdapat 485 lagu.

Berdasarkan dari hal tersebut, maka bisa dikatakan bahwa kekayaan seni tari yang ada di Indonesia sangat luar biasa. Itulah mengapa tak jarang seluruh warga Indonesia ribut apabila ada dari negara lain yang berani menyatakan dan secara terang-terangan mengklaim bahwa tarian ini adalah milik negaranya.

Kekayaan seni tari ini tentu harus dijaga oleh setiap orang apalagi bagi rakyat Indonesia.  Sebab terdapat berbagai hal dalam tari yang membuat tari ketika dipentaskan akan terlihat indah, menawan dan menghentak serta siapapun yang melihatnya akan terbawa suasana.

Sebelum menjelaskan hal itu, tahukah anda apasih yang dimaksud dengan Tari? Secara umum, yang dimaksud dengan Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.

Tari dilengkapi dengan pengiring gerakan penari dan berbagai properti serta langkah atau formasi tari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Diketahui bahwa tari digolongkan kedalam 3 jenis yaitu tari rakyat, klasik dan tari kreasi baru. Adapun penjelasan dari ketiga jenis tari tersebut adalah:

    1. Tari klasik adalah tarian yang berkembang di daerah tertentu yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakatnya.
    2. Tari modern atau tari kontemporer ini adalah tarian masa kini yang diciptakan untuk mencari popularitas dan rangkaian geraknya bersifat ngetrend dan tidak punya aturan baku didalamnya.
    3. Tari kreasi adalah tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik.

Selain itu dalam tari terdapat salah satu hal yang penting yakni perubahan tempat atau formasi dalam tari. Berbicara soal perubahan tempat atau formasi dalam tari ini tidaklah mudah sebab ada banyak bentuk-bentuk perubahan atau formasi yang harus diketahui. Jika demikian, lantas apasih yang dimaksud dengan perubahan tempat atau formasi dalam tari tersebut?.

Perubahan Tempat Atau Formasi Dalam Tari Disebut? Pola Lantai

Perpindahan posisi dari satu tempat ke tempat yang lainnya membentuk suatu pola yang indah disebut

Perubahan tempat atau formasi dalam tari biasanya disebut dengan Pola Lantai. Alasannya karena definisi  Pola Lantai adalah komposisi yang mengatur tata letak penari sesuai kebutuhan teknis saat membawakan tari kelompok. Saat ini pola lantai mengalami perkembangan luar biasa.

Dari hanya pola lantai yang bercorak tradisional yakni garis lurus, sejajar, dan melingkar, menjadi asimetris, diagonal, dan tak beraturan. Fungsi pola lantai dalam seni tari adalah untuk memberikan daya tarik bagi penampilan tari di atas panggung.

Maka dari itu, tidak jarang dalam pertunjukan seni tari, terdapat berbagai macam penggunaan pola lantai. Hal itu tujuannya untuk memberikan dinamika tersendiri secara visual kepada para penonton. Walaupun jika melihat dari pola lantai tari tradisional cenderung statis dalam artian perpaduan pola lantai yang digunakan tidak berubah-ubah.

Contoh Soal 

Perpindahan tempat atau formasi dalam tari disebut.

    1. Properti
    2. Pola lantai
    3. Perlengkapan
    4. Pengiring music

Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Perpindahan Tempat Atau Formasi Dalam Tari Disebut?. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Ilustrasi Pola Lantai. (Foto: romanen by https://pixabay.com)

Seni tari merupakan unsur kebudayaan yang tidak dapat lepas dalam kehidupan masyarakat, sebab tari merupakan satu kesatuan yang utuh di dalamnya. Dikutip dari buku Mengenal Seni Tari Indonesia yang ditulis oleh Muryanto (2020: 1), tari adalah perwujudan suatu bentuk karya seni yang konkret serta memerlukan proses panjang untuk mempelajari dan memahaminya. Pada seni tari, perpindahan tempat atau formasi dalam tari disebut dengan pola lantai.

Adanya pola lantai memungkinkan penari untuk membuat suatu bentuk atau formasi yang menari dalam tarian. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pola lantai dalam seni tari.

Mengenal Pola Lantai dalam Seni Tari

Ilustrasi Pola Lantai. (Foto: marcianofab by https://pixabay.com)

Perpindahan tempat atau formasi dalam tari disebut dengan pola lantai. Dikutip dari buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2 yang ditulis oleh Nidaul Jannah (2021: 128), terdapat dua jenis pola lantai, yaitu:

1. Pola lantai garis lurus

Bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima.

2. Pola lantai garis lengkung

Bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.

Bentuk pola lantai tarian yang satu pasti berbeda dengan tarian yang lainnya. Hal tersebut dijelaskan dalam pengertian perpindahan tempat atau formasi dalam tari disebut dengan pola lantai. Berikut adalah contoh pola lantai dalam tarian daerah:

  • Tari Saman dari Aceh, menggunakan pola lantai horizontal, yaitu penari melakukan formasi bentuk garis lurus ke samping.

  • Tari Bedhaya Ketawang, menggunakan pola lantai diagonal, yaitu penari melakukan gerakan menyudut ke kanan dan kiri. Pola lantai tarian ini menyerupai pesawat terbang.

  • Tari Rejang Dewa dari Bali, menggunakan pola lantai lengkung, yaitu penari melakukan gerakan secara melingkar, melengkung, ke luar maupun ke dalam.

  • Tari Jaran Kepang, menggunakan pola lantai gabungan, yaitu antara pola lantai lurus dan lengkung yang sederhana.

Semoga berhasil mengerjakan soal di atas! (CHL)