Perhiasan sebagai pelengkap pakaian adat bagi wanita Minang berupa

Kunci jawaban kelas 4 tema 7 halaman 76 membahas tentang “Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau”.

TRIBUNPADANG.COM -  Kunci jawaban kelas 4 tema 7 halaman 76 membahas tentang “Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau”.

Tuliskan ide pokok dari setiap paragraf. Tuliskan dalam bentuk berikut.

Jawaban: 

- Paragraf 1: Pakaian adat bagi wanita Minang sering disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang.

- Paragraf 2: Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang terdiri atas beberapa bagian yang memiliki keunikan masing-masing.

- Bagian penutup kepala disebut tingkuluak.

- Baju adat disebut baju batabue.

- Pakaian adat wanita dilengkap dengan gelang dan kalung.

Kunci jawaban kelas 4 tema 7 halaman 76 ini bisa dijadikan alternatif jawaban bagi orang tua saat membimbing anak saat belajar.

Selain mencari ide pokok di setiap paragraf, siswa diminta menjawab pertanyaan selanjutnya mengenai informasi baru yang kamu dapatkan dari bacaan tersebut.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribunnews.com

Hai adik-adik kelas 4 SD, berikut ini Osnipa akan membahas ide pokok dari setiap paragraf teks “Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau” Kelas 4 SD. Semoga bermanfaat.

Teks “Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau”

Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau

Setiap daerah mempunyai pakaian adat. Begitu pula dengan daerah Minang di Sumatra Barat. Pakaian adat bagi wanita Minang sering disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang.

Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang ini terdiri atas beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keunikan masing-masing. Berikut ini adalah bagian-bagian dari Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang.

Bagian paling atas adalah penutup kepala berbentuk runcing [gonjong] menyerupai bentuk atap rumah Minangkabau. Penutup kepala ini disebut tingkuluak. Namun, para pengantin biasanya memakai hiasan yang disebut suntiang.

Selanjutnya adalah baju adat yang disebut baju batabue. Baju ini penuh dengan hiasan benang emas yang melambangkan kekayaan alam Minangkabau. Corak hiasan benang emas beragam. Pada pinggir baju ada batas yang diberi benang emas dan disebut minsie. Baju bagian bawah berupa kain atau sarung yang disebut lambak. Kain sarung dapat berupa kain tenun atau kain songket. Wanita Minang juga mengenakan selendang yang disebut salempang.

Sebagai pelengkap, pakaian adat ini juga dilengkapi dengan perhiasan. Perhiasan yang dikenakan berupa gelang dan kalung. Gelang biasa disebut galang. Kalung biasa disebut dukuah.

Paragraf Ke-Ide Pokok
1Pakaian adat wanita Minang disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang.
2Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang terdiri atas beberapa bagian.
3Bagian paling atas penutup kepala berbentuk runcing [gonjong] menyerupai bentuk atap rumah Minangkabau disebut tingkuluak.
4Baju adat disebut baju batabue dan baju bagian bawah disebut lambak.
5Pakaian ini juga dilengkai perhiasan gelang yang disebut galang dan kalung yang disebut dukuah.

Pembahasan:
Pakaian adat wanita Minang disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang. Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang terdiri atas beberapa bagian. Bagian paling atas penutup kepala berbentuk runcing [gonjong] menyerupai bentuk atap rumah Minangkabau disebut tingkuluak. Selanjutnya baju adat yang disebut baju batabue dan baju bagian bawah disebut lambak. Pakaian ini juga dilengkai perhiasan gelang yang disebut galang dan kalung yang disebut dukuah.

Demikian pembahasan mengenai Ide Pokok Teks “Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau” Kelas 4 SD. Semoga bermanfaat.

Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4, Subtema 2 Pembelajaran 4, Halaman 70, 71, 72, 73, 74, dan 76

kunci jawaban tema 7 kelas 4

Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 7 Halaman 72 73 74

Tugas

Perhatikan beberapa gambar pakaian adat berikut. Tuliskan keunikan yang terlihat dari setiap pakaian daerah pada gambar.

Jawaban:

GAMBAR KEUNIKAN

  1. Pakaian adat pria menggunakan penutup kepala berupa udeng, memakai baju berupa jas berkerah maupun berbagai jenis baju asal rapi, kamen, saput, keris, serta selendang.
  2. Pakaian adat wanita menggunakan sanggul, kebaya, kamen, bulang pasang, dan selendang.
  3. Dalam acara-acara resmi, pakaian adat pria dan wanita biasanya tidak memiliki penutup bahu dan lengan. 
  4. Biasanya menggunakan aksesoris tambahan berupa bunga cempaka kuning, bunga cempaka putih, dan bunga kamboja.
  1. Baju Adat dari Kalimantan Barat disebut King Baba [untuk pria] dan King Bibinge [untuk wanita]. 
  2. Bahan pembuatannya yakni dari kulit kayu ampuro atau kapuo.
  3. Kelengkap hiasan baju adat yang digunakan yakni bulu burung enggang. Burung ini sendiri adalah hewan khas Kalimantan dan sudah langka.
  4. Pakaian adat wanita dipercantik dengan hiasan manik-manik, serta perhiasan gelang dan kalung. Gelang khas yang biasa disebut Jarat Tangan.
  1. Pakian pria menggunakan penutup kepala yang disebut dengan Bendo.
  2. Pria mengenakan pakaian jas taqwa dengan kain dodot. dilengkapi kalung, dan keris yang diselipkan di pinggang.
  3. Pakaian adat wanita mengenakan kebaya dengan ikat pinggang yang disebut dengan beuber.
  4. Kain yang dikenakan adalah kain kebat. 
  5. Sebagai pelengkap adalah mengenakan mahkota, hiasan rambut yang digelung jucung dan diberi untaian bunga. 
  1. Pakaian adat wanita bernama baju dodo [terbuat dari kain muslin], sedangkan pria bernama baju balla dada [terbuat dari kain lipa sabbe atau lipa garusuk].
  2. Pria menggunakan penutup kepala bernama Passapu yang terbuat dari daun lontar. 
  3. Aksesoris yang digunakan seperti gelang, keris, selempang atua rante sembang, sapu tangan, kepingan-kepingan logam, kalung, bando emas, dan cincin.
  1. Bahan kain yang digunakan untuk pembuatan pakaian adat ini terbuat dari kain berjenis beludru.
  2. Untuk pria menggunakan penutup kepala yang menjulang tinggi. 
  3. Pria menggunakan celana cangge dan sarung songket beserta sabuk kuningan.
  4. Pakaian wanita menggunakan penutup kepala yang bernama pesangkon.
  5. Sarung songket yang dikenakan pihak wanita terbuat dari bahan benang sutra. 

Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 7 Halaman 74

Ayo Berdiskusi

Kamu telah mengetahui keragaman pakaian adat di Indonesia. Sebagaimna bahasa daerah kamu juga mengetahui bahwa pakaian adat di Indonesia terancam punah.

1. Diskusikan dengan kelompokmu, kegiatan apa saja yang dapat dilakukan bangsa Indonesia untuk melestarikan pakaian adat di Indonesia. 2. Bacakan hasil diskusi kalian di depan Bapak/Ibu guru dan kelompok lain. 3. Di antara kegiatan untuk melestarikan pakaian adat di Indonesia, apa yang dapat kalian lakukan segera? Buatlah kesepakatan kelas, lalu laksanakan kesepakatan itu.

Jawaban:
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk melestarikan pakaian adat di Indonesia antara lain: – Mengadakan acara karnaval pakaian adat saat peringatan hari kemerdekaan. – Menggunakan pakaian adat pada saat acara pernikahan

– Menggunakan pakaian adat bersama-sama pada hari tertentu.

Ayo Membaca

BACA JUGA :   Pengertian Gerak Refleks : Mekanisme, dan Proses Terjadinya

Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau

Setiap daerah mempunyai pakaian adat. Begitu pula dengan daerah Minang di Sumatra Barat. Pakaian adat bagi wanita Minang sering disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang.

Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang ini terdiri atas beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keunikan masing-masing. Berikut ini adalah bagian-bagian dari Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang.

Bagian paling atas adalah penutup kepala berbentuk runcing [gonjong] menyerupai bentuk atap rumah Minangkabau. Penutup kepala ini disebut tingkuluak. Namun, para pengantin biasanya memakai hiasan yang disebut suntiang.

Selanjutnya adalah baju adat yang disebut baju batabue. Baju ini penuh dengan hiasan benang emas yang melambangkan kekayaan alam Minangkabau. Corak hiasan benang emas beragam. Pada pinggir baju ada batas yang diberi benang emas dan disebut minsie. Baju bagian bawah berupa kain atau sarung yang disebut lambak. Kain sarung dapat berupa kain tenun atau kain songket. Wanita Minang juga mengenakan selendang yang disebut salempang.

Sebagai pelengkap, pakaian adat ini juga dilengkapi dengan perhiasan. Perhiasan yang dikenakan berupa gelang dan kalung. Gelang biasa disebut galang. Kalung biasa disebut dukuah.

Video yang berhubungan

Pakaian Adat Minangkabau – Tanah Minang selain masakannya yang sangat terkenal baik di kancah nasional, maupun mancanegara, Provinsi Sumatera Barat juga dikenal memiliki kebudayaan yang sangat unik. Kebudayaan yang tumbuh subur sejak masa silam tersebut hingga kini dan bahkan tetap terjaga dengan baik.

Masyarakat suku Minangkabau dari provinsi Sumatera barat ini yang ibukotanya di kota Padang memang diketahui sangat kuat dalam mempertahankan adat dan budayanya sendiri. Salah satu adat dan budaya yang tetap mereka pertahankan tersebut misalnya dalam hal berpakaian.

Perhiasan sebagai pelengkap pakaian adat bagi wanita Minang berupa

Pakaian Adat Minangkabau

Baju adat Minangkabau yang sangat dikenal di kancah nasional. Pakaian yang bernama pakaian Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang ini memiliki keunikan terutama terletak pada bagian penutup kepalanya yang menyerupai bentuk tanduk kerbau atau atap rumah gadang.

Pakaian Bundo kanduang merupakan pakaian adat Minangkabau yang dikenakan oleh para wanita yang sudah menikah. Sementara untuk pria maupun untuk sepasang pengantin, dikenal juga jenis pakaian lainnya.

Baju Adat Minangkabau Wanita

Perhiasan sebagai pelengkap pakaian adat bagi wanita Minang berupa
@adat budaya minangkabau

1. Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang.

Limpapeh Rumah Nan Gadang atau sering disebut pakaian Bundo Kanduang. Makna pakaian adat Minangkabau ini merupakan lambang kebesaran bagi para istri. Pakaian tersebut merupakan simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam keluarga.

Limpapeh memiliki arti tiang tengah dari bangunan rumah adat Minangkabau. Peran limpapeh dalam memperkokoh menegakkan bangunan adalah analogi dari peran ibu dalam sebuah keluarga. Jika limpapeh roboh, maka rumah juga akan roboh. Ini sebuah pesan agar wanita atau seorang ibu yang tidak pandai mengatur rumah tangga. Dan oleh sebab itulah keharmonisan rumah tangga tidak bertahan lama dan hubungannya akan sama roboh.

Pakaian Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki desain yang berbeda dari setiap sub suku dan hampir sama mirip dengan baju adat Minangkabau anak. Akan tetapi, beberapa kelengkapan khusus yang pasti ada dalam pakaian-pakaian tersebut.

Perlengkapan yang dimaksud adalah tingkuluak (tengkuluk), baju batabue, minsie, lambak atau sarung, salempang, dukuah (kalung), galang (gelang), dan beberapa aksesoris yang lain.

2. Tingkuluak (Tengkuluk).

Tengkuluk merupakan sebuah penutup kepala yang bentuknya menyerupai kepala kerbau atau atap dari rumah gadang. Penutup kepala yang terbuat dari kain selendang ini dikenakan sehari-hari maupun saat dalam upacara adat tertentu.

3. Baju Batabue

Baju batabue atau baju bertabur adalah baju adat Minangkabau baju kurung (naju) yang dihiasi dengan taburan pernik benang emas. Pernik-pernik sulaman benang emas tersebut melambangkan tentang kekayaan alam daerah Sumatera Barat yang begitu berlimpah. Corak dan motif dari sulaman ini pun sangat beragam.

Baju batabue dapat kita jumpai dalam 4 varian warna, yaitu warna merah, hitam, biru, dan lembayung. Pada bagian tepi lengan dan leher terdapat hiasan yang biasa disebut minsie. Minsie adalah sulaman yang menyimbolkan bahwa seorang wanita Minang harus taat pada batas-batas hukum adat yang berlaku.

4. Lambak.

Lambak atau sarung adalah pakaian bawahan pelengkap pakaian adat Minangkabau Bundo Kanduang. Sarung ini ada yang berupa songket dan berikat. Sarung dikenakan dengan cara diikat pada pinggang. Belahannya bisa disusun di depan, samping, maupun belakang tergantung adat Nagari atau suku mana yang memakainya.

5. Salempang

Salempang adalah selendang yang terbuat dari kain songket. Salempang di letakan di pundak wanita. Salempang menyimbolkan bahwa wanita harus memiliki welas asih pada anak dan cucu, serta harus waspada akan segala kondisi.

Perhiasan

Umumnya seperti pakaian wanita dari daerah lain, penggunaan baju adat Minangkabau untuk wanita juga dilengkapi dengan beragam aksesoris seperti galang (gelang), dukuah (kalung), serta cincin. Dukuah memiliki beberapa motif, yaitu kalung perada, daraham, kaban, manik pualam, cekik leher, dan dukuh panyiaram. Secara filosofis, dukuah melambangkan bahwa seorang wanita harus selalu mengerjakan segala sesuatu dalam dasar kebenaran.

Baca juga: Kebudayaan Sumatera Barat

Baju Adat Tradisional Pria Minangkabau

Perhiasan sebagai pelengkap pakaian adat bagi wanita Minang berupa
@setya fashion

Merupakan baju Sumatera Barat untuk pria bernama pakaian penghulu. Sesuai namanya, pakaian ini hanya digunakan oleh tetua adat atau orang tertentu saja, dimana dalam cara pemakaiannya pun di atur sedemikian rupa oleh hukum adat yang berlaku. Pakaian ini terdiri atas beberapa perlengkapan yang di antaranya Deta, baju hitam, sarawa, sesamping, cawek, sandang, keris, dan tungkek.

  1. Deta atau destar adalah sebuah penutup kepala yang terbuat dari kain berwarna hitam gelap biasa yang dililitkan untuk membuat kerutan. Kerutan pada deta melambangkan bahwa sebagai seorang tetua, saat akan memutuskan sesuatu perkara hendaknya terlebih dahulu ia dapat mengerutkan dahinya untuk mempertimbangkan segala baik dan buruk setiap hasil dari keputusan.
    Deta sendiri dibedakan berdasarkan pemakaiannya menjadi deta raja untuk seorang raja, kemudaian deta gadang dan deta saluak batimbo untuk penghulu, deta ameh, dan deta cilieng manurun.
  2. Baju penghulu umumnya berwarna hitam. Baju ini terbuat dari kain beludru. Warna hitamnya melambangkan tentang makna kepemimpinan. Segala puji dan umpat haru dapat diredam seperti halnya warna hitam yang tak akan berubah meski warna lain ikut campur.
  3. Sarawa adalah celana penghulu yang berwarna hitam. Celana ini memiliki ukuran besar pada bagian betis dan paha. Ukuran inilah yang melambangkan seorang kepala adat atau pemimpin berjiwa besar dalam melaksanakan tugas dan mengambil keputusan atas suatu perkara.

  4. Sasampiang adalah selendang merah berhias benang makau warna warni yang diletakan di bahu pemakainya. Warna merah selendang melambangkan makna keberanian, sementara hiasan benang makau melambangkan maka ilmu dan kearifan.

  5. Cawek atau ikat pinggang berbahan sutra yang dikenakan untuk menguatkan ikat celana sarawa yang longgar. Kain sutra ini melambangkan jika seorang penghulu harus cakap dan lembut saat memimpin, selain itu juga sanggup mengikat jalinan persaudaraan antar masyarakat yang dipimpinnya.

  6. Sandang adalah kain merah yang diikatkan di pinggang sebagai pelengkap pakaian adat Minangkabau. Kain merah ini memiliki segi empat, melambangkan bahwa seorang penghulu harus tunduk pada hukum adat yang berlaku.

  7. Keris dan Tongkat

    Keris diselipkan di pinggang, sementara tongkat digunakan untuk petunjuk jalan. Kedua kelengkapan ini adalah simbol bahwa kepemimpinan merupakan sebuah amanah dan tanggung jawab besar.

Pakaian Pengantin Padang

Perhiasan sebagai pelengkap pakaian adat bagi wanita Minang berupa
@kuto-padang

Selain dari baju Bundo Kanduang dan baju penghulu, ada pula jenis pakaian asal Sumatera Barat lainnya yang lazim dikenakan oleh para pengantin dalam upacara pernikahan. Pakaian pengantin ini umumnya berwarna merah dengan tutup kepala dan hiasan yang lebih banyak.

Hingga saat ini, pakaian tersebut masih sering digunakan tapi tentunya dengan sedikit tambahan modernisasi dengan gaya atau desain yang lebih unik dan elegan dengan beberapa tambahan modernisasi tersebut baju adat Minang modern akan lebih terkesan bagus.

Baca juga: Tarian Sumatera Barat

Demikianlah penjelasan tentang baju adat Minangkabau dan maknanya. Dengan segala keunikkannya tersebut, pakaian Minangkabau memiliki makna budaya yang kuat. Pada setiap ukiran dan perlengkapan yang ada pada baju tradisional Minangkabau mengandung makna-makna yang menjadi harapan untuk suku Minangkabau sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih.