Konsep dasar kos dan perilaku kos A. Konsep dasar perilaku kos dan model penggunaan sumber daya. Perilaku kos adalah suatu istilah umum untuk menggambarkan apakah suatu kos jumlahnya tetap atau berubah dalam kaitannya dengan perubahan tingkat aktivitas atau volume. (Hansen & Mowen, 2007). JIka suatu kos jumlahnya tidak berubah sementara tingkat aktivitas bisnis bertambah atau berkurang, maka kos tersebut disebut dengan kos tetap. Jika suatu kos jumlahnya secara total berubah sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas bisnis, maka kos tersebut disebut dengan kos variabel. Jika perilaku kedua kos mencerminkan kedua karakteristik peruabahan tersebut maka disebut kos campuran. B. Kapasitas Aktivitas Kapasitas aktivitas adalah kemampuan untuk melaksanakan aktivitas. Sedangkan aktivitas adalah istilah umum tentang segala sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan. Dilihat dari tingkat penggunaan sumber daya (kapasitas) maka kapasitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kapasitas yang jumlahnya sama dengan yang dibutuhkan dan digunakan. 2. Kapasitas yang jumlahnya melebihi jumlah yang dibutuhkan dan digunakan, sehingga akan ada kapasitas yang menganggur. Kapasitas yang menagnggur terjadi karena perubahan membeli kapasitas yang umumnya tersedia di oasar dengan ukutan-ukuran tertentu. a. Mengukur penggunaan aktivitas Perubahan tingkat aktivitas di ukur dengan cost driver (pemicu timbulnya cost). Oleh karena itu, untuk memahami perilaku kos pertama-tama harus ditentukan aktivitas daan pemicu kos yang terkait yang dpaat mengukur kapasitas dan penggunaan kos. b. Periode waktu dan rentang kapasitas yang relevan Dalam jangka panjang semua kos adalah variabel, sedangkan dalam jangka pendek paling tidak ada satu jenis kos yang bersifat tetap. Yang menjadi masalah adalah menentukan seberapa pendek jangka waktu pendek dan berapa panjang jangka waktu panjang. Oleh karenanya, dalam menjelaskna perilaku kos, rentang waktu daan rentang kapasitas yang relevan sebaiknya dinyatakan secara spesifik. 2. Klasifikasi kos berdasarkan perilakunya Mengenai perilaku kos dalam hubungannya dengan tingkat aktivitas yang dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan metode untuk memisahkan kos campuran. Kos dapat dibedakan menjadi dua yaitu: kos yang tidak berubah meskipun terjadi perubahan atas aktivitas dalam rentang tertentu yang disebut kos tetap dan kos yang berubah ketika terjadi perubahan aras aktivitas yang disebut kos variabel. Untuk membedakan mana yang kos variabel bertahap, bisa ditentukan dengan membandingkannya. Kos dengan tahapan lebih pendek disebut kos bertahap variabel, dengan demikian kos yang tahapan perubahnnya lebih panjang disebut kos tetap bertahap. a. Kos variabel dan kos variabel bertahap kos variabel adalah kos yang secara total berubah jika terjadi peruabahan tingkat aktivitas. b. Kos tetap dan kos tetap bertahap Kos tetap adalah kos yang dalam rentang waktu atua aktivitas tertentu tidak berubah meskipun terjadi perubahan tingkat aktivitas. c. Kos campuran Kos campuran adalah kos yang memiliki karakteristik tetap dan juga karakteristik variabel. Ciri-ciri darikos campuran adalah adanya perubahan yang tidak linear antaara perubahan kos dengan perubahan aktivitas bahkan perubahannya cenderung tidak berpola. PEMISAHAN KOS CAMPURAN Kos campuran tidakakan memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajeman untuk pengambilan keputusan. Agar bermanfaat, maka kos campuran tersebut harus dilakukan pemisahan terlebih dahulu antara komponen kos tetap dan kos variabel. Metode pemisahan kos campuran. 1. Metode titik tertinggi - titik terendah 2. Metode diagram pencar 3. Metode kuadrat terkeci 4. metode regresi berganda 5. pertimbangan manajeman Contoh metode titik tertinggi dan terendah (Metode High-low) 1. Data kegiatan dan biaya reparasi & pemelihara an pada PT Son tahun 2020
a. Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi biaya reparasi dan pemeliharaan variabel per jam mesin b. Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi biaya reparasi dan pemeliharaan tetap per bulan c. Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan d. Estimasi berapa jumlah biaya reparasi dan pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 7.500 jam mesin Jawab: a. Metode high-low point untuk mengestimasi biaya reparasi dan pemeliharaan variabel per jam mesin Jumlah jam mesin - Tingkat tertinggi : 8.000 - Terendah : 4.000 - Selisih : 4.000 Biaya reparasi & pemeliharaan - Tertinggi : 1.000.000 - Terendah : 600.000 - Selisih : 400.000
Jadi untuk biaya variabelnya dalah 400.000 : 4.000 = Rp 100/jam mesin b. Metode high-low untuk mengestimasi biaya reparasi dan pemeliharaan tetap per bulan Rp 1.000.000 – 100 (8.000) = Rp 200.000 Dengan demikian, persamaan kos aktivitas: Y = Rp. 200.000 + RP 100 X
c. Metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan (mungkin yang dimaksud Biaya Reparasi & Pemeliharaan) = Rp 1.000.000 - Rp 100 (8000) = Rp 200.000 d. Estimasi berapa jumlah biaya reparasi dan pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 7.500 jam mesin = Rp 200.000 x 7.500 = Rp 1.500.000.000 Sumber: BMP EKMA4314/Akuntansi Manajeman Page 2
|