Perbedaan antara pemimpin dan manajer menurut warren bennis

Untuk membangun sebuah organisasi yang sukses, perlu ada berbagai orang yang memainkan peran berbeda dalam organisasi agar organisasi  dapat berjalan lancar.

Beberapa peran dapat ditentukan dengan mudah sementara yang lain mungkin memiliki batas-batas yang lebih membingungkan, misalnya, apa perbedaan antara Leaders dan Managers ?

Anda dapat menjadi manajer dan leader pada saat yang sama, tetapi hanya karena Anda seorang pemimpin fenomenal tidak menjamin Anda akan menjadi manajer yang hebat, dan sebaliknya, jadi apa perbedaannya ?

Dalam bukunya “On Becoming a Leader”, Warren Bennis menulis tentang perbedaan penting antara beberapa pemimpin dan manajer. Berikut adalah beberapa hal penting dari buku ini, serta insight dari Gene Wade, pendiri CEO UniversityNow, dan Peter Drucker.

1. Leader melakukan inovasi, sedangkan manajer mengelola.

Ini berarti bahwa seorang leader atau pemimpin adalah orang yang datang dengan ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berpikir untuk maju. Orang ini harus terus-menerus  mengembangkan strategi-strategi dan taktik baru . Dia harus memiliki pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian, dan keahlian.

Di sisi lain, manajer mempertahankan apa yang telah ditetapkan. Orang ini harus mempertahankan kontrol dan mengatasi gangguan dalam organisasi yang mungkin ada.

Dalam bukunya The Wall Street Journal Essential Guide to Management: Lasting Lessons from the Best Leadership Minds of Our Time, Alan Murray mengutip Drucker bahwa seorang manajer adalah seseorang yang menetapkan target yang tepat, tolok ukur, analisis, dan menilai kinerja. Manajer memahami orang-orang yang bekerja bersama mereka dan tahu mana orang yang terbaik untuk tugas-tugas tertentu.

2. Leader menginspirasi sementara manajer bergantung pada kontrol.

Seorang pemimpin adalah seseorang yang menginspirasi orang lain untuk menjadi yang terbaik dan tahu cara yang tepat mengatur tempo serta kecepatan untuk seluruh kelompok.

Kepemimpinan adalah bukan apa yang Anda lakukan-tetapi apa yang orang lain lakukan sebagai respon dari Anda. Jika tidak ada yang muncul di barisan Anda, maka Anda bukanlah  seorang pemimpin.

Dan jika orang memutuskan untuk ikut dalam “kapal” Anda karena Anda telah menginspirasi mereka, maka itu berarti bahwa Anda telah membuat suatu ikatan kepercayaan dalam perusahaan. Ini adalah hal yang penting karena jika bisnis berubah dengan cepat dan membutuhkan orang untuk percaya dalam suatu misi, maka orang ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Adapun manajer, Drucker menulis bahwa tugas mereka adalah untuk mempertahankan kontrol atas orang dengan membantu mereka mengembangkan aset mereka sendiri dan mengeluarkan bakat mereka yang terbesar. Untuk melakukan ini secara efektif, Anda harus tahu orang-orang yang bekerja dengan dan memahami kepentingan mereka serta passionnya.

Manajer kemudian menciptakan keputusan tentang gaji, promosi penempatan, dan melalui komunikasi dengan tim.

Mengelola proyek adalah satu hal, memberdayakan orang lain adalah hal lain.

3. Pemimpin bertanya “what” dan “why,” sedangkan manajer bertanya “how”.

Untuk bertanya apa  dan mengapa Anda harus mampu mempertanyakan mengapa orang lain melakukan tindakan-tindakan tertentu yang terjadi. Kadang-kadang ini mengharuskan Anda menantang atasan.

Ini berarti bahwa mereka mampu stand up untuk manajemen ketika mereka berpikir sesuatu  yang perlu dilakukan bagi perusahaan. Pemimpin tidak selalu benar tentunya.

Jika perusahaan Anda mengalami kegagalan, pekerjaan leader adalah untuk datang dan berkata, “Apa yang kita pelajari dari hal ini?” Dan “Bagaimana kita menggunakan kegagalan  ini untuk memperjelas tujuan kita atau mendapatkan sesuatu yang lebih baik?”

Sebaliknya, manajer tidak benar-benar berpikir tentang apa artinya kegagalan.

Tugas mereka adalah untuk bertanya “bagaimana” dan “kapan” untuk memastikan mereka melaksanakan rencana yang sesuai. Drucker menulis bahwa manajer menerima status quo dan lebih seperti tentara di militer. Mereka tahu bahwa perintah dan rencana yang penting dan tugas mereka adalah untuk menjaga visi mereka pada tujuan perusahaan saat ini.

Meskipun untuk dua peran mungkin mirip, “Para manajer terbaik juga para pemimpin,” kata Wade. “Saya pikir Anda bisa melakukan keduanya, tetapi Anda harus meluangkan waktu untuk mengolahnya.”

Sumber : Vivian Giang, Business Insider

Sumber berita: //startupbisnis.com/3-hal-yang-membedakan-antara-leader-dan-manager/

A. Pengertian Pemimpin

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang – orang lain untuk bersama – sama melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan .

Jadi, pemimpin itu ialah seorang yang memiliki kelebihan , sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahan, juga mendapatkan pengakuan serta dukungan dari bawahannnya, sehingga dapat menggerakan bawahan ke arah pencapaian tujuan tertentu.

Henry Pratt Fairchild menyatakan bahwa :Pemimpin, dalam pengertian yang luas ialah seorang yang memimpin, dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menujukan, mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing-memimpin dengan bantuan kualitas- kualitas persuasifnya, dan akakseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengkutnya.

John Gage Alle menyatakan bahwa : “Leader…a guide :a conductor: a comander (pemimpn itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun: komandan ).

Definisi berikut lebih menekankan aspek politisnya,yaitu sebagai berikut :
“ Pemimpin adalah kepala aktual dari organisasi partai di kota, dusun atau subdivisi- subdivisi (bagian – bagian )lainnya. Sekalipun dia itu secara nominal (pada namanya) saja dippilih secara langsung atau tidak langsung oleh pemimpin –pemimpin/atau pemberi suara partai, secara aktual dia itu sering dipilih oleh satu klik kecil atau oleh supervisior langsung dari paartai . perbedaan antara “boss” (kepala, atasan,majikan, sep) dan pemimpin, sebagian besar tergantung pada metode pemilihan dan pemimpinnya dalam mana kekuasaan dilaksanakan.

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah ,kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas – tugas yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner, (1988) semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pimpinan, akan makin besar potensi kepemimpinan yang efektif. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada pemimpin formal, yaitu yang terjadi karena pemimpin bersandar pada wewenang formal. Ada pula pemimpin informal, yaitu terjadi karena pemimpin tanpa wewenang formal berhasil mempengaruhi perilaku orang lain. Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian terdahulu, kekuasaaan itu bersumber pada imbalan, paksaan, keahlian, acuan, hukum, kharisma/ kekuatan pribadi. Berdasarkan itu bawahan atau orang menerima atau tidak menerima atas segala sesuatu yang harus dilakukan.

Berbagai perdekatan dalam memecahkan masalah kepemimpinan telah dilakukan. Perdekatan pertama, yaitu pendekatan sifat yang memfokuskan pada karakteristik pribadi pemimpin. Pendekatan kedua, yaitu pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan bawahannya, Pendekatan ketiga, yaitu pendekatan situsional yang memfokuskan pada kesesuaian antara perilaku pemimpin dengan karakteristik situsional. Pandangan situasi mengasumsikan bahwa kondisi yang menentukan efektiv‘itas pemimpin bervariasi menurut situasi, keterampilan dan harapan bawahan, lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan itu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Seorang pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran – sasaran tertentu.

B. Pengertian Manajer

Manajer adalah orang yang menjalankan kegiatan manajemen. Dalam berbagai jenis organisasi, istilah manajer dapat direpresentasikan oleh istilah lain, seperti presiden, ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bagian, dan seterusnya. Beberapa keahlian diperlukan agar para manajer dapat menjalankan fungsi-fungsi manajernya dengan baik. Keahlian-keahlian tersebut diantaranya adalah keahlian teknis, keahlian konseptual, keahlian berkomunikasi dan berinteraksi, keahlian dalam pengambilan keputusan, keahlian dalam pengaturan waktu, keahlian dalam manajemen global, serta keahlian dalam teknologi. Menurut tingkatannya manajer dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu top manager, middle manager dan first line manager / lower manager.

Top manager bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugas top manager adalah membuat kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan dan menetapkan besarnya penjualan yang dicapai. Sedangkan middle manager bertugas mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi.

Selanjutnya mereka melaporkan hasil pekerjaannya kepada Top manager. Contohnya adalah kepala klinik suatu rumah sakit, dekan pada suatu universitas, manajer divisi. Posisi Middle manager berada di antara top manager dan lower manager.

Lower manager merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain untuk jabatan ini, antara lain supervisor, kepala departemen, dan mandor (foreman). Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang sesuai dengan rencana top manager dan middle manager.

Meskipun tugas dari setiap tingkatan manajer berbeda-beda, namun manajer disetiap tingakatan memiliki suatu tugas yang sama namun berbeda kapasitas dan tingkatan keputusan yang diambil. Pengambilan keputusan merupakan hal penting dalam sebuah organisasi, karena pengambilan keputusan akan menjadi awal dari berbagai kegiatan perusahaan atau organisasi. Selain sebagai awal dari berbagai kegiatan, pengambilan keputusan juga berfungsi sebagai solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi dalam organisasi atau perusahaan.

C. Perbedaan Manajer dan Pemimpin

John Kotter, seorang guru besar manajemen dari Universitas Harvard, membedakan secara kongkrit antara makna leadership dan makna manajemen. Kotter (2007) mengatakan bahwa leadership melahirkan visi dan strategi sedangkan manajemen melahirkan perencanaan dan anggaran (budget). Pandangan Kotter ini didasarkan pada argumentasi bahwa leadership adalah menetapkan arah organisasi melalui visi dan strategi, yang melibatkan banyak orang dalam berbagi visi (share vision). Di samping itu, leader. ship juga memotivasi dan memberikan semangat kepada orang lain, untuk memahami dan menguasai sumberdaya organisasi, guna melakukan perubahan dengan baik demi menjaga kebutuhan dasar mereka.

Visi adalah pengakuan bersama untuk mencapai masa depan. Visi memuat tujuan ideal yang disusun bersama dalam organisasi untuk diwujudkan dalam jangka paniang, Keinginan dan pengakuan bersama yang dituangkan dalam visi akan dipegang oleh seluruh anggota organisasi, karena visi adalah kepentingan terbaik bagi organisasi dan termasuk juga kebutuhan dasar dari anggota organisasi. Terwujudnya visi pada hakikatnya adalah terwujudnya seluruh keinginan anggota organisasi. Kejelasan visi akan memperteguh keinginan seseorang untuk berusaha mewujudkan visi organisasi yang telah ditentukan bersama.
Strategi adalah upaya masuk akal yang disusun dalam rangka mewujudkan visi. Penyusunan strategi harus mempertimbangkan dukungan pisik, keuangan, dan sumberdaya manusia yang dibutuhkan dalam rangka mewujudkan setiap visi. Penyusunan strategi tidak boleh dilepaskan dari visi, karena strategi adalah cara mewujudkan visi. Visi organisasi akan terwujud bila strategi yang disusun jelas, masuk akal,memilikidukungan sumberdaya,memungkinkan untuk dilaksanakan dan terukur dalam evaluasi.

Lebih lanjut Jhon Kotter menyatakan bahwa manajemen melahirkan perencanaan dan penganggaran (budget). Perencanaan adalah langkah-langkah yang disusun secara spesifik dengan jadwal waktu untuk melaksanakan dan memonitori strategi. Perencanaan yang disusun barns sesuai dengan Strategi yang dipergunakan dalam rangka mewujudkan visi organisasi. Jadi, visi organisasi diwujudkan melalui strategi dan strategi dapat berjalan bila telah disusun suatu perencanaan. Ketiga unsur ini saling berkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Penganggaran (budget) adalah perencanaan yang secara khusus menghitung biaya yang dikeluarkan untuk suatu kegiatan (project) berupa jumlah dana yang dibutuhkan untuk keperluan teknis dan biaya manusia (gaji). Penyusunan anggaran biaya yang tepat dan masuk akal, akan mempermudah menialankan strategi guna mewujudkan visi organisasi. Ketidaktepatan penyusunan anggaran untuk suatu kegiatan berakibat fatal, karena salah satu urat nadi kegiatan organisasi adalah dana.

Manajemen menetapkan perencanaan dan alokasi sumberdaya, mengorganisasikan staf dan mendelegasikan tanggungjawab, menciptakan tujuan untuk memonitor kemajuan dan mengontrol proses, serta menyelesaikan persoalan yang muncul di kalangan anggota organisasi. Prinsip manaiemen ini harus dilakukan dan diterapkan secara simultan, karena unsur-unsur ini saling terkait satu sama lain.

Adanya perencanaan dan alokasi sumberdaya dalam manaiemen dimaksudkan untuk memetakan kuantitas dan kualias sumberdaya yang dimiliki organisasi. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui sejauh inana kekuatan dan kelemahan dukungan sumberdaya organisasi. Sumberdaya yang dimaksud dapat berupa sumberdaya manusia, keuangan maupun teknis yang mendukung kegiatan suatu organisasi.

Pandangan Kotter di atas, dapat di analisis dari dua sisi. Pertama, leadership adalah unsur penting dalam suatu organisasi. Leadership atau kepemimpinan akan meneatukan penyusunan dan proses perwuiudan visi organisasi. Kedua, manaiemen merupakan kcgiatan yang dilakukan secara terarah, terpadu, terorganisir dengan menggunakan sumberdaya manusia yang optimal dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Manajemen adalah upaya dalam rangka mewujudkan visi organisasi. Tanpa manajemen, visi merupakan angan-angan yang tidak akan pernah terwujud dalam kenyataan.

Warren Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :

  • Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
  • Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
  • Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
  • Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
  • Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan kepercayaan
  • Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka panjang
  • Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan mengapa
  • Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
  • Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
  • Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya
  • Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
  • Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal yang benar. Perbedaan Manajer dan Pemimpin yaitu sebagai berikut:

Dalam hal perencanaan.

Manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun jika pemimpin tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya.

Dalam hal pengaruh

Manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal, yang artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan seorang manajer jika pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan energik dalam berpikir, bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin lagi, pendapat-pendapatnya akan tetap di pertimbangkan dan diutamakan.

Dalam mengontrol organisasi dan anak buahnya

Sang manajer akan cenderung malas untuk memberikan perhatian moral dalam mengontrol anak buahnya, namun justru lebih sering memberikan control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan sanksi untuk memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan performa, hal ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin(leader) justru akan memberikan kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak buahnya menurun.

Dalam mengatur sumber daya manusia di organisasinya

Manajer akan memilih untuk memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak buahnya melakukan sesuatu untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu memberikan tugas ini itu dan sebagainya, tugas itu biasanya terkesan menuntut jika pemimpin justru akan memberikan kekuatan wewenangnya untuk memberdayakan (empowering) anak buahnya, biasanya pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan dengan organisasi dengan anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa, dan siapa yang harus merealisasikannya, namun justru anak buahnya akan dengan senang hati merealisasikannya untuknya

Dalam hal tujuan yang ingin dicapai

Manajer memiliki tujuan yang jelas dan memiliki target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau organisasi miliknyanamun pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem di organisasinya yang ia rasakan kurang atau belum sempurna

Dalam hal fungsi.

Sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki fungsi yang berbeda. Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling).

Dalam hal berkaitan dengan objeknya.

Bila berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan manajer adalah sama, bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek kedudukan mereka adalah bawahan. Tapi berhubungan dengan obyek ini juga ada perbedaan, bahwa pemimpin selalu dan hanya berhubungan dengan orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak. Manajer yang melakukan fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi juga bisa dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu kemudian dikenal manajemen waktu, berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan manajemen tujuan, dsb. Maka dari sini kita bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan dikarenakan ia melakukan fungsi manajemen bukana karena semata-mata posisi dia sebagai atasan, karena itu juga ada tingkatan manajer, seperti manajer tingkat atas (top manajer), manajer tingkat menengah (midle manajer) dan manajer tingkat rendah (low manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai pemimpin/pimpinan semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu dalam kepemimpinan tidak dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan memecah belah dan menghancurkan. Pemimpin haruslah satu.

Dalam hal menjalankan fungsinya.

Seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat melakukan paksaan/hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang pemimpin lebih menekankan pengaruh/karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau hukuman.

Berdasarkan jalannya menjadi manajer atu pemimpin.

Seorang manajer dipilih melalui jalur formal, seperti dipilih oleh komisaris atau direktur, sedangkan pemimpin biasanya berdasar pilihan dan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.

Dalam hal menjalankan tugasnya.

Bennis dan Nanus, dua orang pakar manajemen, dalam bukunya “Leaders” , membuat perbedaan antara manajer dan pemimpin. Manager menjalankan tugasnya dengan benar, sementara pemimpin melakukan sesuatu yang benar.

Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang lain.

Bila berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan manajer adalah sama, bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek kedudukan mereka adalah bawahan. Tapi berhubungan dengan obyek ini juga ada perbedaan, bahwa pemimpin selalu dan hanya berhubungan dengan orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak. Manajer yang melakukan fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi juga bisa dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu kemudian dikenal manajemen waktu, berhubungan dengan belajar maka disebut dengan manajemen belajar, berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan manajemen tujuan, dsb.

Maka dari sini kita bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan dikarenakan ia melakukan fungsi manajemen bukan karena semata-mata posisi dia sebagai atasan, karena itu juga ada tingkatan manajer, seperti manajer tingkat atas (top manajer), manajer tingkat menengah (midle manajer) dan manajer tingkat rendah (low manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai pemimpin/pimpinan semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu dalam kepemimpinan tidak dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan memecah belah dan menghancurkan. Pemimpin haruslah satu.

Dengan demikian kita tahu, bahwa sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki fungsi yang berbeda. Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Seorang pemimpin sangat mungkin menggunakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan, tetapi itu bukan satu-satunya cara untuk mencapai tujuan. Terutama untuk organisasi sosial/nirlaba, ternyata memiliki kemampuan manajemen yang baik tidak selalu dapat mencapai kesuksesan.

DAFTAR PUSTAKA

Fairchild, Henry Pratt, 1960, “Dictionary of Sociology And Releated Sciences”, Littlefield
Adams & Co.Paterson, New Jersey.

Allee, John Gage, 1969, “Webster’s New Standard Dictionary”, Mc. Laoughlin Brothers
Inc., New York

Cornard , Edward, Smith/Arnold John Zurcher, “Dictionary of American Politics”, Barnes &
Noble Inc., New York.

Fattah, Nanang, 1999, “Landasan Manajemen Pendidikan”, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya).

Abbas, Syahrizal, 2008, “Manajamen Perguruan Tinggi: Beberapa Catatan”, (Jakarta:
Prenada Media Group).

Avianti, Anisa, 2011, “Perbedaan Manager dengan Pemimpin”, diakses dari
//annisaavianti.wordpress.com/2011/04/06/perbedaan-manager-dengan-
pemimpin/ pada tanggal 28 September 2018 pukul 15.30.

Punto, Ririn, 2010, “Perbedaan Manajer dan Pemimpin”, diakses dari //puntorini.blogspot.com/2010/12/perbedaan-manager-dan-pemimpin-selama.html?m=1 pada tanggal 28 September 2018 pukul 15.00.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA