Fimela.com, Jakarta Di usia remaja, sebenarnya mengalami telat datang bulan selama sebulan atau dua bulan, adalah hal yang wajar dan tidak membahayakan. Karena hormon pada remaja perempuan belum teratur. Show Mengalami telat datang bulan yang tidak teratur ini, biasanya dialami remaja perempuan di dua tahun pertama, terhitung sejak pertama kali mengalami datang bulan. Setelah memasuki usia 20an, siklus haid atau datang bulan akan menjadi normal, dengan siklus haid selama 21 hingga 45 hari.
Advertisement
Selain dipengaruhi oleh perubahan hormon, telat datang bulan pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang harus segera dikonsultasikan pada dokter. Berikut beberapa faktor penyebab telat datang bulan, yang dilansir dari Liputan6.com:
BACA JUGA
Sering Telat, Ini Cara Alami Percepat Datang Bulan Bukan Hanya Terlambat Datang Bulan, Berikut 6 Tanda Bahwa Kamu Sedang Hamil Cuti Datang Bulan? Ini Syarat yang Harus Kamu Penuhi
TERKAIT: Cara Membuat Nasi Mandi yang Mudah dan Lezat TERKAIT: 7 Arti Mimpi Mau Menikah Tapi Tidak Sampai Menikah TERKAIT: 7 Penyebab Jantung Lemah yang Wajib Diwaspadai TERKAIT: 3 Cara Membuat Gula Halus dengan Mudah Siklus haid remaja memang sering kali tidak teratur, tetapi ada hal yang perlu diwaspadai Siklus haid yang tidak menentu kadang lebih cepat atau terlambat seringkali membuat remaja perempuan bingung. Sebenarnya, kapan batas telat haid pada remaja? Pembicaraan mengenai haid memang tidak ada habisnya. Perlu dipahami bahwa tubuh setiap wanita bisa berbeda-beda, sehingga tidak heran bila siklus haidnya pun bervariasi. Siklus haid yang tidak teratur adalah hal yang sangat umum terjadi. Terutama pada tahun-tahun awal seorang remaja perempuan mendapatkan haid pertamanya. Baca juga: Mengenal Gangguan Haid (Amenorrhea): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Siklus Reguler dan Batas Telat Haid pada RemajaFoto: Benarkah Siklus Menstruasi Tidak Teratur Bikin Susah Hamil? Foto: siklus haid (Orami Photo Stock) Kebanyakan remaja perempuan mendapatkan haid pertama mereka antara usia 10–15 tahun. Namun, ada juga yang mendapatkannya lebih awal, atau justru lebih lambat. Periode pertama haid ini dikenal sebagai menarche. Studi pada 2008 di The Medscape Journal of Medicine mengungkapkan, siklus haid normal berkisar antara 20–45 hari. Dengan rata-rata panjang siklus 32,2 hari pada tahun-tahun pertama dan kedua sejak haid dimulai. Rentang siklus haid pada remaja lebih luas daripada pada orang dewasa, di mana panjang siklus normal didefinisikan antara 21–34 hari. Jadi, sebenarnya sulit untuk menetapkan batas telat haid pada remaja, karena normal bagi siklus haid untuk tidak teratur di masa ini. Seorang remaja mungkin memiliki siklus yang panjangnya berbeda setiap bulannya, dan ini tidak bisa dikatakan terlambat atau tidak normal. Tubuh seorang remaja mungkin tidak mengikuti jadwal yang tepat. Hal ini umum terjadi, terutama dalam 2 tahun pertama setelah seorang remaja mulai mendapatkan haid pertamanya. Namun, ada beberapa penyebab yang membuat siklus haid menjadi kacau. Misalnya:
Hal ini karena bagian otak yang mengatur haid dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Masih disebut normal juga jika remaja perempuan memiliki durasi haid yang bervariasi. Kadang-kadang hanya 2 hari, dan bisa juga hingga seminggu. Ini karena tingkat hormon yang dibuat tubuh bisa berbeda dari satu siklus ke siklus berikutnya, dan ini memengaruhi jumlah dan lamanya pendarahan. Gejala Gangguan Haid pada Remaja yang Perlu Diperiksa ke DokterMeski batas telat haid pada remaja sulit dikatakan dengan jelas, ada beberapa tanda peringatan yang perlu dikenali. Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mengalami:
Baca juga: 5 Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid, Yuk Coba Malam Ini! Tips Membuat Haid Menjadi TeraturSetelah mengetahui batas telat haid pada remaja dan kapan harus waspada, ada beberapa tips mudah yang bisa dicoba untuk membuat haid lebih teratur, yaitu: 1. Kurangi StresFoto: Melakukan yoga dapat mengecilkan payudara Foto: yoga (Orami Photo Stock) Sebuah riset pada 2015 di Journal of Clinical and Diagnostic Research mengungkapkan, seseorang dapat mengatur siklus haidnya dengan mengurangi stres. Sebab, tingkat stres emosional yang tinggi berpengaruh terhadap haid yang tidak teratur. Cobalah hindari situasi stres atau lakukan aktivitas yang bisa membatasi dampaknya pada tubuh. Misalnya:
2. Jaga Berat Badan SehatFoto: Kenapa Berat Badan Naik saat Haid? Foto: menimbang berat badan (Orami Photo Stock) Perubahan berat badan dapat memengaruhi siklus haid seseorang. Jadi, cobalah jaga berat badan tetap ideal, tidak kekurangan ataupun kelebihan. Caranya adalah dengan menerapkan diet sehat dan olahraga teratur. Baca juga: Moms Wajib Tahu! Ini Pentingnya Sunscreen untuk Remaja 3. Hindari Olaharaga BerlebihanFoto: waktu terbaik untuk olahraga (pexels.com/@olly) Foto: olahraga (Orami Photo Stock) Meskipun olahraga teratur bermanfaat, jika terlalu banyak juga dapat mengganggu siklus haid. Bahkan, bisa juga membuat seorang wanita berhenti haid (amenore). Jadi, olahragalah secara teratur, tetapi secukupnya. 4. Penuhi Asupan Vitamin DFoto: 3 Sumber Vitamin D yang Paling Utama, Murah dan Mudah Didapatkan! Foto: vitamin D (Orami Photo Stock) Vitamin D membantu penyerapan kalsium di usus yang penting untuk kesehatan tulang. Selain itu, vitamin ini juga dapat membantu mengatur ovulasi. Oleh karena itu, cobalah pastikan asupan vitamin D tercukupi, ya. Vitamin ini bisa didapatkan secara alami dari:
Selain itu, vitamin ini juga bisa dihasilkan oleh tubuh ketika kulit terkena sinar matahari. Namun, tetap jangan berlebihan, ya. Itulah pembahasan mengenai batas telat haid pada remaja dan tips yang mungkin bisa membantu. Bila mengalami indikasi masalah serius seperti yang tadi disebutkan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
|