Penyakit apa saja yang dapat menular ketika kita tidak menjaga kebersihan alat vital?

Pati – Menjaga kesehatan reproduksi mutlak dilakukan oleh pria maupun wanita. Reproduksi adalah cara untuk mempertahankan keturunan manusia di bumi sehingga menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria menjadi salah satu bagian untuk menjaga kelestarian peradaban manusia dan kesehatan. Demikian disampaikan Suwi’, nara sumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dalam kegiatan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah Remaja Usia Nikah dengan materi “ Menjaga Kesehatan Reproduksi ” bertempat di Aula Kankemenag Kab. Pati, Rabu (10/10/2018)

Menjaga kesehatan reproduksi penting dilakukan dengan cara memulai menjaga kesehatan organ reproduksi terutama alat alat vital. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi baik wanita ataupun pria. Berbagai hal itu bisa dilakukan dengan melakukan kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan alat alat vital, urainya.

Suwi’ mengatakan, Menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan alat reproduksi. Ada banyak cara sederhana untuk menjaga alat reproduksi pria dan wanita apabila organ intim mengeluarkan cairan cairan tertentu harus sering dibersihkan. Setelah buang air baik kecil maupun besar maka tangan juga harus dibersihkan. Kotoran sisa yang menempel setelah buang air besar atau kecil bisa menyebabkan iritasi bahkan membuat infeksi. Bagi wanita sangat penting untuk membersihkan organ kewanitaan dari depan kebelakang bukan dari belakang ke depan. Saat terasa gatal jangan di garuk garuk, karena hal ini bisa membuat iritasi. Pakailah tisu atau kain yang dibasahi air hangat untuk membasuh, jelasnya.

Menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria bagi yang telah dewasa juga bisa dilakukan dengan rajin untuk mencukur bulu organ intim. Hal ini penting dilakukan karena bulu kemaluan membuat tempat bersarang bagi banyak bakteri. Namun, jangan pula dicukur habis. Karena akan menghilangkan bakteri baik yang terdapat pada bulu. Oleh karena itu sebaiknya pastikan kebersihan alat yang anda gunakan untuk mencukur sehingga tak menimbulkan iritasi, papar Suwi’.

Melakukan kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan reproduksi

Menurut Suwi’, Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria. Pada dasarnya banyak hal yang tanpa kita sadari ternyata bisa merusak kesehatan alat reproduksi kita. Penggunaan gadget tanpa kita sadari jaga bisa mempengaruhi kesehatan alat reproduksi kita. Salah satu kebiasaan buruk yang bisa merusak alat reproduksi adalah dengan menggunakan gadget di dekat organ vital kita. Misalnya menggunakan laptop, pada atau tablet dan meletakkannya di paha. Kebiasaan ini tidak bagus untuk kesehatan alat reproduksi kita. Aliran panas yang dari gadget yang kita bawa akan mempengaruhi suhu area reproduksi terutama sperma. Suhu tinggi bisa mempengaruhi kualitas sperma menjadi berkurang. Menggunakan celana ketat juga bisa membuat organ vital panas. Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Dan Pria, jelasnya.

Selain itu untuk menjaga kesehatan alat reproduksi baik pada pria maupun wanita sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Hal ini penting untuk diperhatikan, pasalnya menjaga hubungan seksual pra nikah mampu mencegah tertularnya penyakit kelamin atau penyakit menular seksual akibat bergonta-ganti pasangan. Hubungan intim pra nikah membuat resiko untuk bergonta-ganti pasangan menjadi lebih besar sehingga mengakibatkan lebih mudahnya muncul ataupun tertular penyakit menular seksual. Penyakit kelamin adalah salah satu jenis penyakit yang paling berbahaya dalam menyerang kesehatan alat reproduksi. Oleh karena itu hal ini penting dijauhi untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria, tandasnya.

Kebiasaan baik lainnya yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan pria adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin. Hal ini penting untuk melakukan penanganan ataupun untuk melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Deteksi dini terhadap berbagai masalah kelamin mampu mempermudah penanganan berbagai masalah yang menyerang organ reproduksi. Oleh karena itu penting untuk selalu rutin memeriksakan kesehatan alat reproduksi, pungkasnya.

Tampak ada peserta yang malu malu menanyakan tentang kesehatan reproduksi ini. (AM)

Penyakit menular seksual merupakan sekelompok penyakit infeksi yang dapat menular lewat hubungan seks. Meski mudah menular melalui hubungan intim, penyakit menular seksual dapat dicegah dengan berbagai cara, mulai dari menerapkan perilaku seks yang aman hingga menjalani gaya hidup sehat.

Penyakit menular seksual umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit menular ini ditularkan melalui benda yang telah terkontaminasi, seperti handuk, pakaian basah, atau dudukan toilet.

Ada beberapa penyebab penyakit menular seksual, mulai dari virus, bakteri, hingga parasit. HIV/AIDS, kanker serviks, kutil kelamin, dan hepatitis B adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh virus.

Sementara itu, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri meliputi gonore, sifilis, dan klamidia, sedangkan trikomoniasis disebabkan oleh parasit.

Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual

Meski penularannya sangat mudah terjadi, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual, yaitu:

1. Hindari berganti-ganti pasangan

Kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Selain itu, hindari pula berhubungan seksual dengan orang yang suka berganti pasangan atau justru tidak diketahui riwayat seksualnya.

Untuk beberapa kondisi, tidak berhubungan seksual sama sekali atau abstinensia bisa dianggap sebagai cara paling efektif dalam mencegah penyakit menular seksual. Langkah ini bisa diterapkan, terutama saat pasangan Anda sedang menderita penyakit menular seksual.

2. Gunakan kondom

Pastikan Anda menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks, baik vaginal, anal, atau oral. Penggunaan kondom yang tepat dapat mencegah Anda tertular penyakit menular seksual.

Anda dapat memilih kondom lateks yang relatif lebih aman dari kebocoran air mani dibandingkan dengan kondom sintetis. Namun, jika Anda memiliki alergi, kondom sintetis adalah pilihan yang tepat.

3. Lakukan vaksinasi

Beberapa penyakit menular seksual dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, seperti vaksin hepatitis B dan vaksin HPV untuk kutil kelamin serta kanker serviks. Vaksinasi HPV direkomendasikan bagi anak perempuan mulai dari 9 usia tahun hingga wanita dewasa yang berusia 26 tahun.

Sementara itu, vaksin hepatitis B direkomendasikan agar diberikan sesegera mungkin setelah bayi lahir dalam kurun waktu 24 jam. Selanjutnya, dosis kedua dan ketiga vaksin hepatitis B diberikan dengan jarak minimal 4 minggu. Perlindungan vaksin ini diketahui dapat bertahan sekitar 20 tahun atau bahkan seumur hidup.

4. Lakukan sunat

Sunat pada laki-laki terbukti dapat mengurangi risiko terkena penyakit HIV dari hubungan seksual sebanyak 60 persen. Selain itu, sunat juga dapat mencegah penyakit menular seksual lainnya, seperti herpes genital dan infeksi HPV.

5. Hindari konsumsi minuman beralkohol dan narkoba

Saat berada di bawah pengaruh narkoba dan alkohol, perilaku seseorang akan sulit dikendalikan sehingga berisiko tinggi melakukan hubungan seksual yang tidak aman.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dan perilaku seksual pada wanita muda dapat meningkatkan risiko terkena HIV dan penyakit menular seksual lainnya.

Meski dapat dihindari, penyakit menular seksual juga bisa terjadi tanpa Anda sadari. Oleh karena itu, penting untuk mengenali beberapa gejala penyakit menular seksual berikut ini:

  • Munculnya rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis
  • Keputihan atau perdarahan vagina yang tidak normal
  • Munculnya rasa gatal atau terbakar di area vagina
  • Nyeri atau sakit saat berhubungan seksual
  • Munculnya benjolan atau luka di dekat mulut atau alat kelamin

Namun, untuk beberapa kasus, seseorang bisa saja terkena penyakit menular seksual tanpa ditandai gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas.

Guna mencegah penularan penyakit, pastikan Anda selalu menerapkan hubungan seks yang aman dan sehat. Selain itu, penyakit menular seksual juga dapat dicegah dengan rutin memeriksakan kesehatan Anda dan pasangan Anda ke dokter.

TEMPO.CO, Jakarta - Kebersihan seksual wajib diperhatikan bagi wanita maupun pria. Hal ini karena sejumlah besar infeksi berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual, yang dikenal sebagai penyakit menular seksual atau IMS. Cara umum penularan IMS adalah melalui lendir alat kelamin seperti air mani pada pria dan cairan vagina atau darah pada wanita. Kondisi ini sering disebabkan karena hubungan seks tanpa kondom atau oleh penggunaan mainan seks yang terinfeksi.

Menjaga kebersihan seksual sangat penting dari sudut pandang kesehatan. Kebersihan seksual yang buruk tidak dapat dikenali hanya dengan melihat seseorang tetapi dapat menyebabkan masalah kesehatan utama seperti kanker dan kerusakan otak permanen ketika ditularkan selama hubungan seksual. Karena itu, seseorang harus menjaga kebersihan seksual dan mencegah pemindahan infeksi. Jika seseorang percaya bahwa alat kelaminnya terinfeksi, mereka harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Berikut adalah daftar penyakit yang dapat berpindah dari orang yang terinfeksi karena kebersihan seksual yang buruk, seperti dilansir dari laman Boldsky.

1. Gonore
Terjadinya gonore paling tinggi di kalangan remaja dan orang dewasa karena merupakan infeksi yang paling mudah ditularkan di antara orang-orang yang melakukan kontak seksual. Ini disebabkan karena bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae yang ditransfer dari orang yang terinfeksi selama hubungan seks vaginal, anal atau oral. Gejala gonore meliputi keluarnya cairan berwarna kuning / hijau dari penis atau vagina dan rasa sakit saat kencing.

2. Herpes
Ini adalah infeksi virus yang disebabkan karena virus bernama herpes simplex. Virus ini terutama menyerang selaput lendir seperti alat kelamin, dubur atau mulut. Gejala herpes termasuk lepuh, bisul atau luka di area genital, nyeri saat buang air kecil, gatal dan keputihan. Alasan umum untuk pengalihan infeksi adalah hubungan seks tanpa kondom, menggunakan mainan yang terinfeksi dan seks oral.

3. Hepatitis
Hepatitis adalah suatu bentuk infeksi virus yang disebabkan karena beberapa alasan. Di antara lima jenis hepatitis, Hepatitis B dan C terutama disebabkan ketika seseorang bersentuhan dengan cairan tubuh yang menular seperti air mani, darah dan cairan vagina. Orang dengan banyak pasangan seks juga bisa mendapatkan kondisi tersebut. Gejalanya adalah kulit pucat, urin gelap, sakit perut, dan kelelahan ekstrem.

4. Sifilis
Sifilis adalah jenis infeksi bakteri yang menyebar melalui selaput lendir seperti vagina, penis, dubur, dan mulut. Ini ditandai dengan luka kecil seperti kutil di alat kelamin bersama dengan ruam yang biasanya tidak gatal. Bakteri yang bertanggung jawab untuk kondisi ini adalah Treponema pallidum. Ini disebabkan karena hubungan seks tanpa kondom, hubungan seks pria-pria atau seks dengan banyak pasangan.

5. Chlamydia
Ini umum terjadi pada pria dan wanita dari semua kelompok umur. Namun, terutama ditemukan pada wanita muda. Gejala klamidia termasuk keputihan, buang air kecil yang menyakitkan, hubungan seksual yang menyakitkan, perdarahan setelah berhubungan seks (pada wanita) dan nyeri pada testis. Bakteri klamidia umumnya disebarkan melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal.

6. Genital warts
Genital warts atau yang dikenal dengan istilah kutil kelamin disebabkan oleh virus bernama human papillomavirus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seks vaginal, oral atau anal. Ini mempengaruhi kedua jenis kelamin tetapi perempuan lebih rentan terhadap IMS ini. Genital warts dapat muncul pada area genital seperti penis, vagina, selangkangan, skrotum, leher rahim dan anus. Gejalanya meliputi gatal, nyeri, sensasi terbakar, keputihan dan pendarahan.

7. Uretritis Nongonokokal (NGU)
Hal ini ditandai dengan peradangan pada uretra karena infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis kuman seperti klamidia trachomatis dan haemophilus vaginalis, selain kuman penyebab gonore. Kuman-kuman yang dianggap bertanggung jawab atas NGU biasanya ditularkan melalui aktivitas seksual ketika orang bersentuhan dengan lendir yang terinfeksi. Gejalanya adalah keputihan, papula penis, sensasi terbakar saat kencing, nyeri tekan, dan gatal serta perdarahan vagina.

8. Vaginitis
Ini adalah kondisi yang ditandai oleh peradangan vagina. Biasanya, vagina mengandung sejumlah kecil bakteri (lactobacilli) dan ragi (C.albicans), tetapi ketika jumlah mikroorganisme melebihi karena berkurangnya kadar estrogen atau penyebab lainnya, wanita mengalami gejala seperti keputihan yang berbau busuk, bau amis, bercak ringan, gatal dan buang air kecil yang menyakitkan.

Tips Pencegahan Infeksi Menular Seksual - Gunakan kondom lateks untuk pengalaman seks yang aman.- Lakukan kebersihan yang baik dengan membersihkan alat kelamin Anda secara teratur dengan air dan sabun ringan. - Hindari menggunakan petroleum jelly atau pelumas berbahan dasar minyak. -Minumlah banyak air karena membantu menghilangkan semua kuman dari alat kelamin - Berhubungan seks hanya dengan satu pasangan dan hindari melakukannya dengan banyak pasangan - Buang air kecil setelah hubungan intim

- Sebelum melakukan hubungan intim dengan pasangan baru Anda, periksa tanda-tanda infeksi


- Hindari konsumsi alkohol berlebihan yang dapat menyebabkan Anda melakukan aktivitas seksual yang tidak diinginkan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA