Pensil dengan kode 6b adalah pensil yang memiliki kepekatan paling mendekati warna


Pernahkah kita mengamati benda-benda yang ada di sekitar kita? Televisi, tas, vas bunga, buku, meja, kursi, kulkas, gelas, lemari, botol, dan sebagainya. Pernahkah terbayang oleh kita bahwa benda-benda di sekitar kita memiliki bentuk geometris? Lantas pernahkah kita mencoba menggambar benda tersebut dalam bentuk sketsa?

Kali ini kita akan belajar bagaimana cara menggambar sketsa benda tiga dimensi. Juga belajar prinsip menggambar, bahan dan alat yang digunakan, serta teknik menggambar sketsa benda tiga dimensi.


Menggambar merupaka suatu proses pengungkapan gagasan melalui bahasa gambar. Contohnya, desainer jika ingin membuat gaun, tentu ia akan membuat rancangan gambarnya terlebih dahulu, sebelum membuat gaun yang sesungguhnya. Agar mampu membuat gambar yang baik, kita harus mempelajari proses menggambar, terutama menggambar sketsa.

Sketsa menurut KBBI adalah lukisan yang cepat (hanya garis-garis besarnya); gambar sebuah rancangan, rengrengan, denah, bagan; pelukisan dengan kata-kata yang terkait sesuatu hal berupa sebuah garis besar, tulisan singkat, dan ikhtisar ringkas. Dengan kata lain, menggambar sketsa ialah menggambar garis-garis sederhana yang kemudian tercipta gambar benda secara untuh.

Pada saat menggambar sketsa kita harus memperhatikan bentuk benda yang akan digambar. Menggambar bentuk akan berhasil apabila gambar yang kita buat dapat dipahami oleh orang lain. Berikut ini langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam membuat gambar sketsa.

Langkah-langkah menggambar sketsa:

  1. Memahami bentuk dasar benda (bulat, lonjong, memangjang, tabung, dsb.)
  2. Membuat garis sederhana yang menggambarkan bentuk dasar.
  3. Membuat bayang-bayang sederhana.

Sifat bahan pada gambar akan membuat sketsa gambar yang kita buat memiliki kesan hidup dan terlihat berbentuk tiga dimensi. Untuk menampilkan sifat bahan, dibutuhkan keterampilan menggambar tekstur. Kesan sifat bahan atau tekstur benda dapat ditampilkan dengan teknik arsir. Teknik arsir terdiri dari unsur kasar, halus, dan blok warna.

Media dan alat menggambar sangatlah beragam. Pada zaman dahulu, orang-orang menggambar dengan kapur, arang, tumbuhan, tulang, dan sebagainya. Kertas pun belum ada. Media gambar yang dipakai adalah kulit, daun lontar, dan dinding-dinding gua. Saat ini, tersedia beragam media dan alat menggambar yang memudahkan kita dalam berkarya. Berikut ini media dan alat menggambar yang biasa dipakai.

Kertas merupakan media gambar yang paling praktis. Kertas gambar tersedia dalam beberapa jenis, ukuran dan kualitas. Kertas gambar yang baik adalah yang memiliki tekstur tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.

Pensil tersedia dalam berbagai tingkatan warna, mulai dari yang hitam pekat dampai yang cenderung ke abu-abu. Semakin hitam warnanya, semakin lunak pula karakternya. Kepekatan dan tingkat kelunakan pensil ditandai dengan kode tertentu, misalnya yang paling pekat adalah pensil 6B kemudian berturut-turut 5B, 4B, 3B, 2B, dan B. Kepekatan yang sedang adalah HB dan yang paling mendekati warna abu-abu adalah H.

Kemajuan teknologi di bidang pewarnaan menghasilkan pensil warna yang kaya warna. Pensil warna memiliki warna hingga enam puluh ragam warna. Pilihan yang makin beragam, sehingga dapat menghasilkan gambar yang lebih baik.

Bolpoin dapat dijadikan alat menggambar. Salah satu kelemahan dari bolpoin adalah gambar tidak bisa dihapus. Bolpoin juga dikembangkan dalam jenis drawing pen yang sengaja diproduksi untuk menggambar.

Penghapus memiliki fungsi yang penting dalam menggambar. Terutama untuk gambar yang menggunakan pensil dengan media gambar kertas. Idealnya penggunaan penghapus dibatasi karena dapat menimbulkan jejak kotor pada kertas.

Kita bisa menghasilkan gambar yang bagus jika melalui tahapan yang baik. Tahapan dalam aktivitas menggambar dapat dimulai dari tahap persiapan, proses menggambar, dan tahap finishing atau penyelesaian akhir.

Sebelum menggambar, kita harus menyiapkan alat dan bahan untuk menggambar. Alat-alat yang akan kamu pakai adalah alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan, seperti media gambar (kertas gambar, buku sketsa, kanvas, dll), pensil, pewarna, dll. Selain itu kita juga perlu menyiapkan lingkungan yang mendukung. Sebab, lingkungan yang baik akan berpengaruh pada hasil gambar yang baik pula.


Proses menggambar dimulai saat kita telah menemukan objek yang akan digambar. Mulailah dengan menentukan sudut pandang yang baik. Kemudian kita membuat sketsa kasar yang membentuk objek. Jika sketsa kasar sudah membentuk objek, maka kita bisa menegaskan bentuk, memberi arsiran, dan menyempurnakan gelap terang gambar.

Aktivitas yang sering dilupakan dalam menggambar adalah tahap penyelesaian akhir (finishing). Tahap finishing merupakan tahap penyempurnaan. Jika kita sudah menyelesaikan gambar dengan baik, maka istirahatlah sejenak. Pandangilah hadil gambar tersbut dengan seksama. Kita akan menemukan beberapa kekurangan yang bisa disempurnakan. Baik dengan menambahkan atau mengurangi bagian-bagian tertentu yang kita anggap kurang sempurna.

Sumber: Yboook:Yudhistira.

Pernahkah Anda berpikir kenapa setiap ada kegiatan yang perlu menggunakan pensil selalu disuruh untuk membawa pensil dengan kode 2B tersebut?

Tentunya ada alasan dibalik peraturan tersebut. Apakah karena tulisan akan menjadi lebih bagus, atau warna yang dihasilkan akan menjadi lebih tebal? Mari ketahui lebih jauh mengenai arti dari pensil kode pensil seperti B, HB, 2B beserta kode pensil lainnya supaya Anda lebih dapat mengerti arti dari kode tersebut dan mengapa pensil 2B yang paling banyak digunakan.

Apa arti dari kode pensil 2B?

Pensil 2B sering dijadikan pilihan untuk menulis menggambar atau mengisi lembar ujian di sekolah. Sehingga setiap merek memiliki pensil 2B yang diproduksi. Sebenarnya, apa sih yang membuat pensil dengan kode 2B menjadi paling sering digunakan? Adakah arti dari kode 2B tersebut? Ini dia jawabannya.

Baca Juga: Suka Tempat Pensil Kain? Ini nih Kelebihan Tempat Pensil Kain!

Angka yang terdapat pada bagian depan huruf B menggambarkan tingkat kehitaman pensil yang Anda gunakan.  Tak hanya untuk membedakan tingkat kehitaman pensil, ternyata nama-nama tersebut memiliki artinya.

Selain ada huruf B pada jenis pensil juga terdapat huruf H dan F. Semua huruf-huruf tersebut memiliki artinya tersendiri. Untuk H artinya adalah Hardness. Pensil dengan huruf ini memiliki di skala dari H sampai 9H. Sedangkan F tidak ada skalanya sama sekali, dan memang khusus digunakan untuk menulis.

Nah, arti dari B adalah Blackness atau tingkat kehitaman yang dihasilkan oleh grafit yang terdapat pada pensil. Urutan dimulai dari huruf B ke HB, kemudian 1B, dan berlanjut secara berurutan hingga 9xxB dan 10B. Jadi jika sebuah pensil memiliki kode 2B artinya pensil tersebut berada di tingkat kehitaman dan kehalusan ke-2. Apabila Anda menggunakan pensil 1B atau B saja, maka hasil goresannya akan menjadi lebih tipis dibanding jika Anda menggunakan pensil 9B.

Jika untuk kegiatan yang sering dilakukan, misalnya mengerjakan tugas menulis, sampai ujian sekolah kemudian kehitaman sebuah pensil terlalu tipis maupun pekat akan membuat hasilnya tidak terlalu cocok. Beda lagi jika digunakan untuk menggambar karena untuk menghasilkan sebuah gambar bisa menggunakan berbagai jenis pensil untuk menghasilkan ketajaman yang berbeda-beda.

Dari mana adanya perbedaan tingkat kehitaman tersebut?

Asal dari skala kehitaman dan kekerasan pensil adalah dari unsur utama dari pensil tersebut, yaitu campuran antara tanah liat dan grafit. Dengan adanya perbedaan rasio maka pengguna dapat memilih untuk menggunakan pensil sesuai dengan kebutuhannya dengan lebih mudah. Semakin hitam warna sebuah pensil maka artinya jumlah grafit lebih banyak begitu juga dengan sebaliknya.

Hanya saja, bukan berarti setiap merk pensil yang memproduksi 2B akan menghasilkan hasil goresan yang terbaik. Kita sebagai pengguna harus jeli memilih tak hanya jenis namun juga merk dari pensil 2B atau pensil dengan ketebalan lainnya. Salah satu merek pensil 2B yang sudah terbukti berkualitas adalah merek Standard. Ya, Standard yang juga terkenal sebagai merk pulpen juga memiliki produk berupa alat tulis lainnya seperti pensil 2B, pensil warna, penghapus, dan lain sebagainya.

Pensil 2B Standard ada jenis Happy Pencil dan Happy Junior. Happy Pencil punya bisa lolos scanner dan computer, pensilnya hitam, dan bagus untuk membuat sketsa. Sedangkan Happy Junior cocok dipegang oleh anak kecil, pensilnya kuat, dan ukurannya lebih besar.

Baca Juga: Jenis-Jenis Penghapus dan Cara Memilih yang Terbaik

Dengan memilih pensil 2B berkualitas, hasil tulisan Anda juga akan meningkat. Ingin membaca artikel informatif dan edukatif lainnya dari Standard Pen lainnya? Klik di sini!

Hampir setiap orang familier menggunakan pensil, khususnya zaman masih duduk di bangku sekolah. Pensil biasa yang batangnya terbuat dari kayu, umumnya terbuat dari campuran grafit dan tanah liat. Rasio antara keduanya ini menghasilkan tingkat kekerasan isi dan ketebalan goresan yang berbeda.

Advertisement

Semakin banyak campuran tanah liat, maka semakin keras isi pensilnya. Sebaliknya, semakin banyak grafit yang dicampur, maka semakin tebal hasil goresannya. Nah, hasil komposisi ini tertera pada kode yang biasanya tercantum di bagian ujung batang pensil.

Biar wawasanmu dalam menggunakan pensil untuk menggambar makin bertambah, yuk kenali macam-macam kode pensil dan maknanya yang sudah Hipwee Tips rangkum.

1. Kode H (Hardness)

pensil H untuk sketsa bangunan via id.pinterest.com

Pensil berkode H berarti lebih menonjolkan tingkat kekerasan isinya. Pensil-pensil ini punya komposisi tanah liat yang lebih banyak ketimbang grafitnya. Semakin besar angka di depan kode H, maka semakin keras isi pensilnya.

Advertisement

Biasanya digunakan untuk membuat sketsa bangunan karena memiliki efek warna yang nggak begitu gelap bahkan cenderung berwarna abu-abu. Pensil jenis ini biasanya ditandai mulai kode 3H, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, sampai yang paling keras 9H. Hati-hati pemakaiannya, jangan ditekan terlalu kuat karena akan meninggalkan bekas di atas kertas dan susah dihapus.

2. Kode F(Fine Point)

pensil F untuk menulis via www.theweeklypencil.com

Komposisi pada pensil berkode Fini seimbang antara tanah liat dan grafitnya. Makanya, isinya nggak begitu keras, tapi juga nggak terlalu tebal goresannya. Pensil kode F ini cocok digunakan untuk segala keperluan seperti menulis, membuat gambar rancang, dan gambar final.

Jika dilihat dari hasil akhirnya, pensil berkode H dan 2H bisa disamakan dengan pensil berkode F. Tapi baiknya jangan ditekan terlalu kuat karena bakal susah dihapusnya.

Advertisement

3. Kode HB (Half Black)

HB untuk menulis lebih tebal dari F via www.leadfast.org

Pensil HB ini sama kayak pensil F, tapi grafitnya lebih banyakan sehingga hasil goresannya lebih tebal dan pekat. Komposisi grafitnya yang lebih banyak juga ngaruh ke kepadatannya yang sedikit lunak.

Biasanya dipakai untuk membuat garis dan tulisan yang sedikit besar dan jelas, jadi perlu kesabaran kalau kamu pengen bikin garis-garis yang halus. Tapi tenang, pensil ini mudah dihapus kok, meski mudah luntur juga sih kalau kena gesekan.

4. Kode B (Blackness)

pensil B untuk ketebalan dan kepekatan via www.youtube.com

Pensil berkode B ini punya komposisi grafit yang lebih banyak ketimbang tanah liatnya, makanya hasil goresannya lebih hitam atau pekat dan kepadatannya pun lebih lunak.

Jenisini biasanya ditandai dengan kode-kode seperti 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, hingga seterusnya. Semakin besar angka di depan huruf B, maka semakin lunak kepadatannya dan semakin pekat warna hitamnya.

Pensil-pensil dengan tingkat ketebalan rendah seperti B, HB, dan 2B lebih sering dipakai untuk membuat sketsa awal atau gambar rancang.Kalau yang ketebalannya sedang seperti 3B, 4B, dan 5B bisa dipakai untuk bikin outline dan arsiran.

Sedangkan untuk pensil yang kadar kehitamannya pekat seperti 6B, 7B, dan 8B, digunakan untuk membuat efek seperti pencahayan dan sebagainya, tergantung keperluan gambar.

5. Mengapa pensil 2B yang sering dianjurkan untuk mengisi Lembar Jawab Komputer?

pensil 2B untuk tes LJK via www.nola.com

Pensil 2B dianggap tepat untuk mengisi LJK karena tingkat ketebalan yang pas, pun karena kelunakannya yang nggak merobek kertas saat digunakan untuk mengarsir. Lagipula mudah dihapus tanpa meninggalkan bekas. Pensil 2B harus diarsir sampai menutupi huruf pada pilihan jawaban biar bisa dibaca oleh komputer nantinya. Faktanya, pensil 2B yang diarsir tipis akan berpeluang gagal dibandingkan dengan pensil HB yang diarsir tebal lo!

Sebenarnya nggak ada standar internasional untuk penentuan kadar grafit dan tanah liat untuk produksi pensil. Ini kenapa kehitaman pensil 2B pada pensil merek tertentu bisa berbeda dengan 2B pada pensil merek lainnya.

Kode yang tertera di pensil ini penting banget untuk diperhatikan biar penggunaannya juga tepat dan dapat hasil yang sesuai yang diinginkan. Jangan sampai kamu pakai pensil HB padahal kebutuhannya buat menebalkan dan mengarsir gambar. Semoga nggak bingung lagi pilih-pilih pensil, ya!

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Meily Rohmatun

salt of the earth, light of the world

Editor

Alwan Kurnia

Digital Marketing Enthusiast dan sedang belajar tentang Search Engine Optimization.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA