Pembibitan tanaman dari biji harus menggunakan biji yang sehat tidak kempes dan kelihatan

d. Pemeliharaan bibit

Tempat pemeliharaan bibit pada umumnya adalah rak yang terbuat dari bilah bambu atau besi. Pada rak pemeliharan bibit harus diupayakan adanya ventilasi atau jalan angin di bawah rak bibit dan berfungsi untuk: mencegah penularan bibit penyakit dari tanah yang sering terlontar ke daun bila terkena cipratan air hujan.

Dengan adanya rak bibit, kelebihan Gambar 3.2.a.

Benih tanaman yang siap untuk disemai air siraman atau hujan dengan mudah

menetes ke bawah, sehingga media tidak

menjadi becek dan kelembaban udara di sekitar bibit tidak terlalu tinggi. Hal ini penting untuk menghindari pertumbuhan fungi dan bekteri penyebab penyakit.

Penggunaan polybag akan menyebabkan pertumbuhan akar tunggang akan terhambat atau berhenti apabila terkena udara di lubang dasar polybag dan kondisi sebaliknya akan mengakibatkan pertumbuhan akar lateralnya bertambah, sehingga semakin

Gambar 3.2.b. menguatkan kedudukan bibit. Benih tanaman yang mulai berkecambah.

Dalam pemeliharaan bibit biasanya dilengkapi dengan alas mulsa plastik. Ada beberapa jenis naungan yang

Pemakaian alas berupa mulsa plastik dapat digunakan untuk melindungi

berfungsi untuk: mengurangi dan pembibitan. Pertama, jenis naungan dari

mencegah pertumbuhan gulma disekitar plastik gelombang berwarna hijau yang

bibit tanaman. Selain itu, alas mulsa akan dapat meneruskan sinar sebesar 40-60%

mencegah siraman air ke media polybag (40% untuk naungan plastik yang sudah

terus lari ke bawah atau lapisan tanah lama terpasang hingga 60% untuk yang

dibawah polybag, karena tertahan oleh baru dipasang). Kedua, naungan

lapisan mulsa plastik.

paranet dari bahan plastik atau nylon.

Pertumbuhan akar tunggang akan Biji dari daging buah dicuci sampai terhambat atau berhenti karena tidak

bersih. Biji dipilih yang berukuran besar, mampu menempus lapisan mulsa plastik

padat (bernas) dengan warna mengkilap dan sebaliknya pertumbuhan akar

atau biji yang sempurna (biji yang lateralnya bertambah, sehingga semakin

bentuknya seragam, tidak terlalu kecil, menguatkan kedudukan bibit.

tidak kempes, tidak rusak oleh hama dan tidak luka). Biji kemudian dimasukan ke dalam air. Hanya biji yang tenggelam yang ditanam untuk bibit, sedangkan yang hampa dibuang. Biji buah yang mempunyai kulit pembung-kus keras seperti pada biji mangga, maka kulit pembungkusnya harus disayat dan dibuang untuk memudahkan pertumbuhan akar. Setelah dibersihkan

biji diberi perlakuan fungisida. Caranya Gambar 3.3

Naungan berupa rumah plastik untuk tempat biji-biji yang sudah bersih tadi dicelup

pemeliharaan bibit tanaman dan usaha pembibitan dalam larutan Insektisida dan fungisida dan direndam ZPT (Atonik 0,1 %) selama

b. Teknik pembibitan

30-60 menit. Fungsi bahan-bahan tersebut di atas adalah untuk merangsang

Perbanyakan dengan biji. Perbanyakan pertumbuhan dan mencegah serangan tanaman dengan biji (generatif) terutama

hama serta penyakit saat biji disemaikan. dilakukan untuk penyediaan batang

bawah yang nantinya akan diokulasi atau

2) Menyemaikan biji dalam wadah disambung dengan batang atas dari jenis

persemaian

unggul. Perbanyakan dengan biji juga masih dilakukan terutama pada tanaman

Untuk mempermudah perawatan, biji tertentu yang bila diperbanyak dengan

disemaikan dalam wadah yang terbuat cara vegetatif menjadi tidak efisien

dari kotak kayu atau plastik dan polybag. (tanaman buah tak berkayu).

Biji yang disemaikan di dalam wadah adalah biji buah berukuran kecil seperti

1) Pemilihan biji untuk bahan jambu air, sirsak, pepaya, belimbing, perbanyakan

sawo dan lain-lain. Media untuk persemaian harus mempunyai aerasi

Mengambil biji idealnya dari buah baik, subur dan gembur, misalnya yang besar dan sehat serta sudah matang

campuran pasir, pupuk kandang dan penuh di pohon induk yang terpilih dan

sekam yang sudah disterilkan dengan memenuhi persyaratan untuk dijadikan

perbandingan 1:1:1. Dengan media yang batang bawah. Tetapi apabila terdesak

gembur, maka akar akan tumbuh lurus dengan kebutuhan biji yang banyak, maka

dan memudahkan pemindahan bibit ke kita dapat mengumpulkan biji buah dari

polybag pembesaran.

pasar, tempat sampah, atau sisa kegiatan Biji yang akan disemaikan ditabur makan buah yang dimakan sendiri, atau

merata di atas media, lalu ditutup lagi membeli biji dari pengumpul biji. dengan media setebal 1-2 cm dan disiram

Kesulitan dari pengumpulan ini adalah dengan gembor sampai basah. sulit untuk mendapatkan biji yang

Persemaian perlu dinaungi agar tidak seragam varietasnya.

terkena sinar matahari langsung dan terkena sinar matahari langsung dan

sedalam 7,5 cm dengan jarak larikan 7,5- waktu pagi atau sore hari, agar tidak

10 cm. Setelah itu biji yang berukuran kekeringan. Kemudian wadahnya ditaruh

besar tadi ditanamkan dalam larikan di tempat yang terlindung dari gangguan

dengan jarak 5-7,5 cm ataupun tanpa unggas dan se-rangga. Biji tanaman

jarak (berdempetan), kemudian ditutup yang besar seperti mangga, durian,

kembali dengan media disekitar larikan. alpukat, nangka, dan lain-lain, sebaiknya

Biji yang disemai jangan diletakkan disemaikan dalam bedengan di lapang.

terbalik. Untuk biji mangga bagian Bedengan disiapkan dengan perutnya (bagian yang melengkung) menggemburkan tanah menggunakan

menghadap ke bawah, sedangkan untuk cangkul sedalam 25-30 cm, kemudian

durian, alpukat, kemang dan nangka tanah dihaluskan. Untuk menambah

bagian sisi dimana embrio (bakal tunas kesuburan dan kegemburan tanah, setiap

dan akar) berada di bagian bawah. Bila luasan dua meter persegi bedengan

letaknya terbalik, maka pertumbuhan akar dapat ditambahkan masing-masing satu

dan batang akan bengkok dan akan kaleng (isi 18 l) pupuk kandang dan

menggangu pertumbuhan bibit sekam padi yang diaduk sampai rata.

selanjutnya.

Untuk menghindarkan jamur dan hama Untuk menghindari derasnya air yang dapat merusak biji, media tempat

hujan dan teriknya sinar matahari, penanaman tadi disemprot terlebih dahulu

bedengan diberi naungan dengan paranet dengan fungisida dan insektisida.

tipe 55%, 65% atau dapat juga dibuat naungan individu untuk tiap bedengan dengan menggunakan atap dari jerami, anyaman bambu, atau daun kelapa. Jika yang digunakan atap bukan dari paranet, maka tinggi tiang di sebelah timur sekitar 120 cm, sedangkan tinggi tiang di sebelah barat adalah 100 cm di atas permukaan tanah.

Gambar 3.4 . Bak plastik untuk penyemaian benih tanaman

3) Menyemaikan biji dalam bedeng persemaian

Bedengan dibuat selebar 80-100 cm

Gambar 3.5 . dengan panjang tergantung kebutuhan

Bedengan untuk tempat pembibitan tanaman. dan arah bedengan diusahakan mengarah ke utara-selatan agar

Dengan demikian bentuk naungan mendapat sinar matahari yang cukup.

condong ke arah sebelah barat dengan Setelah bedengan persemaian siap, maka

maksud agar bibit di persemaian cukup selanjutnya adalah menyemaikan biji

menerima sinar matahari pagi. Biji yang dalam bedengan dengan arah memotong

disemaikan biasanya mulai berkecambah

(tunas muncul di atas permukaan tanah) antara 1-3 minggu setelah penyemaian,

Pada perbanyakandengan cara tergantung jenis tanamannya. Setelah biji

mencangkok batang bawah tidak berkecambah dapat langsung dipindah ke

diperlukan karena pada cara ini perakaran polybag ukuran 15x20 cm atau 20x25 cm.

keluar langsung dari cabang pohon induk Setelah berumur 3-4 bulan, biji sudah

yang dicangkok. Cara perbanyakan dapat disambung pucuk ataupun

vegetatif dengan stek pada prinsipnya diokulasi.

menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman

3.7. Teknik PembenihanTanaman

baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu

secara vegetatif

kualitas tanaman keturunan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya,

Ada lima cara perbanyakan vegetatif bibit berumur genjah (cepat berbuah). untuk tanaman yaitu penyetekan,

Sebagai contoh adalah tanaman manggis pencangkokan, penyambungan, okulasi,

asal bibit susuan dapat berbuah lima dan penyusuan. Pada tiga cara yang

tahun setelah tanam, sedangkan bibit terakhir dikenal adanya istilah batang

yang berasal dari biji baru berbuah 10-15 bawah dan batang atas. Batang bawah

tahun setelah tanam. Contoh yang lain berupa tanaman yang biasanya berasal

aalah bibit durian hasil okulasi dapat dari biji. Tanaman dari biji sengaja dipilih

berbuah 4-6 tahun setelah tanam, karena mempunyai keunggulan dari segi

sedangkan bibit asal biji akan berbuah perakarannya, yakni tahan terhadap

setelah berumur lebih dari 10 tahun penyakit akar dan mempunyai perakaran

setelah tanam.

yang banyak serta dalam, sehingga tahan Beberapa jenis tanaman tertentu terhadap kekeringan dan kondisi tanah

sampai saat ini hanya berhasil di- yang kurang aerasi. Batang atas berupa

perbanyak dengan cara tertentu pu-la. ranting atau mata tunas dari pohon induk

Ada jenis tanaman tertentu yang tidak yang mempunyai sifat unggul terutama

karena banyak dalam produksi dan kualitasnya. Dari

bisa

diokulasi

mengandung getah. Tanaman ram-butan hasil penggabungan sifat batang bawah

selalu gagal kalau disambung (enten) dan batang atas ini diperoleh bibit

karena pengaruh asam feno-lat yang tanaman yang disebut bibit enten, okulasi

dapat menim-bulkan dan susuan.

teroksidasi

pencoklatan (browning). Resin dan asam fenolat ini bersifat racun terhadap pembentukan kalus. Sedangkan contoh lainnya adalah belimbing dan manggis yang sulit sekali berakar bila dicangkok karena kalusnya hanya menggumpal dan tidak mampu membentuk inisiasi (bakal) akar.

Perbanyakan vegetatif ada kalanya lebih menguntungkan bila dilakukan pada jenis tanaman tertentu, sehingga cara perbanyakannya menjadi cepat dan efisien. Tanaman manggis dan belimbing akan lebih menguntungkan bila

diperbanyak dengan cara enten,

Gambar 3.6.

Bibit Kelapa di bawah naungan.

sedangkan durian akan sangat me- sedangkan durian akan sangat me-

murah, mudah dan tidak memerlukan Perbanyakan bibit tanaman dengan

teknik khusus seperti pada cara cara penyusuan walau keberhasilannya

cangkok dan okulasi. tinggi, tetapi kurang praktis. Bibit yang

Sedangkan potensi kerugian bibit dari dihasilkan per satuan waktu menjadi

stek adalah:

sedikit. Sebagai contoh seorang yang • Perakaran dangkal dan tidak ada sudah terampil mengokulasi durian,

akar tunggang, saat terjadi angin dalam sehari (8 jam kerja) bisa

kencang tanaman menjadi mudah mengokulasi 350-400 tanaman,

roboh.

sedangkan untuk penyusuan hanya bisa • Apabila musim kemarau pan-jang, mengerjakan 75-100 susuan sehari. Oleh

tanaman menjadi tidak tahan karena itu perbanyakan dengan cara

kekeringan.

penyusuan hanya disarankan sebagai

alternatif terakhir dalam perbanyakan Cara perbanyakan tanaman dengan tanaman seperti pada perbanyakan

teknik stek dapat dilakukan melalui stek tanaman jenis nangka yang

batang, stek akar dan stek daun. keberhasilannya kurang dari 20% bila

diperbanyak dengan cara enten atau

1) Stek Batang

okulasi.

Dengan diketahuinya cara Bakalan stek diambil dari batang atau perbanyakan yang lebih menguntungkan

cabang pohon induk yang akan untuk masing-masing tanaman, maka

diperbanyak dan pemotongan sebaiknya akan diperoleh efisiensi tinggi dalam

dilakukan pada waktu pagi hari. Gunting pengadaan bibit secara massal, walaupun

stek yang digunakan harus tajam agar dengan menggunakan cara konvensional

bekas potongan rapi. Bila kurang tajam batang akan rusak atau memar. Hal ini

a. Teknik pembuatan stek tanaman

mengundang bibit penyakit masuk ke bagian yang memar, sehingga bisa

Stek (cutting atau stuk) atau menyebabkan pembusukkan pangkal potongan adalah menumbuhkan bagian

stek. Pada saat mengambil stek batang, atau potongan tanaman, sehingga

pohon induk harus dalam keadaan sehat menjadi tanaman baru. Ada beberapa

dan tidak sedang bertunas. keuntungan yang didapat dari tanaman

Yang dijadikan stek biasanya adalah yang berasal dari bibit stek, yaitu

bagian pangkal dari cabang. Pemotongan • Tanaman baru mempunyai sifat yang

cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah persis sama dengan induknya,

mata tunas yang paling bawah dan untuk terutama dalam hal bentuk buah,

ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata ukuran, warna dan rasanya.

tunas yang paling atas. Kondisi daun • Tanaman asal stek dapat ditanam

pada cabang yang hendak diambil pada tempat yang permukaan air

sebaiknya berwarna hijau tua. Dengan tanahnya dangkal, karena tanaman

demikian seluruh daun dapat melakukan asal stek tidak mempunyai akar

fotosintesis yang akan menghasilkan zat tunggang.

makanan dan karbohidrat. Zat hasil

1. Perbanyakan tanaman buah dengan fotosintesis akan disimpan dalam organ stek merupakan cara perbanyakan

penyimpanan, antara lain di batang. Kar- yang praktis dan mudah dilakukan.

bohidrat pada batang berperan sangat penting yaitu sebagai sumber energi yang bohidrat pada batang berperan sangat penting yaitu sebagai sumber energi yang

menggali lubang di sekeliling pokok Ukuran besar cabang yang diambil

pohon induk. Pada akar lateral yang cukup sebesar kelingking. Diameter

terpotong, akan tumbuh akar yang sekitar 1 cm dengan panjang antara 10-

tumbuh ke arah samping sejajar dengan

15 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 permukaan tanah. Pilihlah akar yang mata tunas. Kondisi batang pada saat

berdiameter sekitar 1 cm. Setelah akar pengambilan berada dalam keadaan

diambil, lubang ditutup kembali. Akar setengah tua dengan warna kulit batang

tanaman dipotong-potong dengan biasanya coklat muda. Pada saat ini

panjang antara 5-10 cm. Pada waktu kandungan karbohidrat dan auxin memotong akar, harus diperhatikan agar

(hormon pertumbuhan akar) pada batang bagian akar yang dekat dengan pohon cukup memadai untuk menunjang

atau pangkal akar dipotong secara terjadinya perakaran stek. Pada batang

serong. Bagian dekat ujung akar dipotong yang masih muda, kandungan karbohidrat

secara datar atau lurus. Hal ini diperlukan rendah tetapi hormonnya cukup tinggi.

sebagai tanda agar pada waktu Biasanya pada kasus ini hasil stekan

menyemai posisinya tidak terbalik. akan tumbuh tunas terlebih dahulu,

Media penyemaian stek akar bisa padahal stek yang baik harus tumbuh

dari pasir. Penyemaian bisa dilakukan di akar dulu. Oleh karena itu, stek yang

dalam kotak kayu atau di bedeng berasal dari batang yang muda sering

persemaian. Stek disemaikan dengan gagal.

cara tegak atau berdiri, atau dapat juga Stek tanaman ada yang mudah

dengan dibaringkan. Untuk penyemaian berakar dan ada juga yang sulit berakar.

posisi tegak, jarak yang direkomndasikan Untuk tanaman yang mudah berakar

adalah 5x5 cm. Bagian pangkal yang seperti pada anggur, maka stek bisa

dibenamkan ke dalam media kira-kira 3 langsung disemaikan setelah dipotong

cm atau setengah dari panjang stek. dari pohon induknya. Tetapi untuk

Bila penyemaian dengan dibaringkan, tanaman yang sulit berakar, sebaiknya

maka stek disusun dalam barisan. sebelum stek disemai dilakukan dulu

Jaraknya 5 cm antar barisan, kemudian pengeratan batang. Selain itu, pemberian

stek di tutup pasir, sehingga stek berada hormon tumbuh dapat membantu

pada kedalaman 1,5-2 cm di bawah pertumbuhan akar (Gambar 9)

permukaan media. Setelah 3-4 minggu stek akan bertunas dan berakar. Stek

2) Stek akar bisa dipindahkan ke polybag setelah lebih kurang 2 bulan. Selanjutnya disimpan di

Cara penyetekan ini menggunakan bawah naungan sampai berumur sekitar 6 bagian akar sebagai sarana perbanyakan

bulan.

tanaman. Pada stek batang, tunas keluar dari mata tunas. Pada stek akar tunas

3) Mempercepat pertumbuhan akar akan keluar dari bagian akar yang mula-

pada stek

mula berbentuk seperti bintil. Bisa juga dari bekas potongannya yang mula-mula

a) Pengeratan (girdling) pada batang membentuk kalus. Dari kalus ini berubah menjadi tunas atau akar. Ada beberapa

Penimbunan karbohidrat pada jenis tanaman yang dapat diperbanyak

cabang pohon induk yang akan dijadikan dengan cara stek akar, antara lain jambu

stek dapat dilakukan dengan cara biji, sukun, jeruk dan kesemek. Bahan

pengeratan kulit kayu sekeliling cabang pengeratan kulit kayu sekeliling cabang

selama 5 detik ke dalam larutan cabang ke batas keratan kira-kira 40 cm.

hormon.

Biarkan cabang yang sudah dikerat selama 2-4 minggu. Pada dasar keratan

Cara celup ini mempunyai beberapa akan tampak benjolan atau kalus. Pada

keuntungan sebagai berikut: Peralatan benjolan inilah terjadi penumpukan

yang digunakan lebih sedikit bila karbohidrat yang berfungsi sebagai

dibandingkan dengan cara perendaman. sumber tenaga pada saat pem-bentukan

Larutan yang sama bisa digunakan akar dan hormon auksin yang dibuat di

berulang-ulang. Yang penting setelah daun. Setelah terlihat benjolan barulah

digunakan, larutan ditutup kembali agar cabang dapat dipotong dari induknya.

alkoholnya tidak menguap. Naik turunnya Bagian pangkal cabang sepanjang 20 cm

penyerapan hormon tidak akan terjadi bisa dijadikan sebagai stek.

pada waktu pencelupan. Dengan demikian, banyaknya hormon per satuan

b) Penggunaan hormon tumbuh luas permukaan akan tetap, tidak tergantung keadaan lingkungan.

Hormon auksin bertindak seba-gai pendorong awal proses inisiasi atau

(2) Cara rendam (prolonged soaking) terjadinya akar. Sesungguhnya tanaman

• Mula-mula auksin (berbentuk serbuk) sendiri menghasilkan hormon, yaitu

dilarutkan dalam alkohol 95%. auksin endogen, akan tetapi banyaknya

Kemudian ditambahkan air sesuai auksin yang dihasilkan belum cukup

dengan konsentrasi yang dibutuhkan. memadai untuk mendorong pembentukan

Konsentrasi auksin yang digunakan akar. Tambahan auksin dari luar

berkisar antara 5-100 ppm, diperlukan untuk memacu perakaran stek.

tergantung jenis tanaman dan jenis auksin yang digunakan. Umumnya

(1) Cara celup cepat (quick dip) untuk penyetekan tanaman buah • Pada cara ini hormon auksin

digunakan konsentrasi 100 ppm dilarutkan ke dalam alkohol 50%.

dengan lama perendaman 1-2 jam. Kemudian tambahkan air sesuai

Bisa juga dengan konsentrasi 5 ppm, dengan konsentrasi yang dibutuhkan.

tetapi waktu perendamannya lama, Jenis hormon auksinnya bisa IBA,

yaitu 10-24 jam.

IAA atau NAA (berbentuk serbuk). • Untuk lebih memudahkan dapat • Konsentrasi yang digunakan berkisar

menggunakan hormon tumbuh yang antara 500-10.000 ppm, tergantung

sudah siap pakai dan banyak dijual jenis hormon dan jenis tanamannya.

di toko per-tanian, seperti Atonik atau Atau lebih mudahnya menggunakan

Liquinox Start dengan dosis 1-2 cc hormon tumbuh yang sudah siap

per 1 liter air (1 sendok makan = 10 untuk digunakan yang banyak dijual

cc).

di toko pertanian, seperti Atonik atau • Jadi perbandingan dosis auk-sin Liquinox Start dengan dosis 100-200

pada pencelupan dan pe-rendaman

cc per 1 liter air (1 sendok makan =

adalah 100 : 1.

10 cc). • Batang-batang stek yang akan diberi

Cara perendaman sebagai berikut. hormon disatukan. Bisa dengan diikat

Batang stek direndam dalam larutan menggunakan tali plastik atau karet

auksin kira-kira 2 cm dari bagian pangkal. gelang. Selanjutnya bagian

Agar pe-nyerapan auksin berlangsung Agar pe-nyerapan auksin berlangsung

merek dagang.

Perendaman dilakukan ditempat yang teduh dan agak lembab. Hal ini berguna

4) Persemaian stek

agar penyerapan hormon berjalan teratur, tidak kurang karena pengaruh lingkungan.

Stek yang sudah diberi perlakuan hormon penumbuh akar siap untuk (3) Cara pemberian dengan tepung

disemaikan. Untuk itu perlu menyediakan tepung (powder).

tempat yang kondisinya sesuai. Usaha • Mula-mula auksin dilarutkan dalam

untuk menumbuhkan stek perlu dilakukan alkohol 95%. Ke dalam larutan

pada lingkungan yang mempunyai cahaya tersebut ditambahkan talek atau

baur atau terpencar (difusi). Kelembaban tepung sesuai dengan konsentrasi

udara sebaiknya tinggi, sekitar 70-90%, yang digunakan. Konsentrasi berkisar

Suhu mendekati suhu kamar, 25-27 o C. antara 1.000-5.000 ppm tergantung

Selain itu dalam pembentukan akar stek jenis tanaman dan jenis auksin yang

diperlukan oksigen yang cukup. Oleh digunakan. Pelarut Alkohol

karena itu media yang digunakan harus diupayakan untuk diuapkan. Cara

cukup gembur, sehingga aerasinya baik. pemakaiannya adalah sebagai

Penyemaian dalam kotak kayu berikut: basahi pangkal stek dengan

dilakukan dengan rangkaian sebagai air, kemudian disentuhkan ke dalam

berikut. Kotak kayu untuk menyemaikan tepung. Pangkal stek kemudian

stek bisa dibuat dari papan dengan diketuk-ketuk agar auksin yang

ukuran panjang 80-100 cm, lebar 40-50 melekat tidak berlebihan. Setelah itu

cm dan tinggi 20-30 cm. Ukuran kotak stek dapat disemaikan dalam media.

bisa lebih besar atau lebih kecil, • Pada setiap cara diatas konsentrasi

disesuaikan dengan banyaknya stek yang dibuat berdasar-kan ppm. Pengertian

akan disemaikan. Untuk lebih praktis ppm (part per million) artinya 1

dapat juga digunakan kotak plastik (box bagian hormon dalam sejuta bagian

semai) dengan ukuran panjang 35-40 cm, pelarut atau tepung. Jadi jika akan

lebar 25-30 cm dan tinggi 10-15 cm yang membuat larutan dengan konsentrasi

banyak dijual di toko pertanian. Media 1.000 ppm, maka 1.000 mg hormon

tumbuh dapat menggunakan pasir, atau dilarutkan dalam 1.000.000 mg

menggunakan campuran pasir dengan pelarut, atau 1 gr hormon ke dalam 1

sekam padi dengan perbandingan 2:1. kg pelarut.

Media tersebut dimasukkan ke dalam • Pembuatan tepung dengan

kotak kayu. Tebal lapisan media antara konsentrasi 1.000 ppm dengan cara

10-15 cm.

melarutkan 1 gr hormon dalam 500- Lakukan penyiraman dengan 1.000 cc alkohol 95%. Setelah diaduk

gembor, sehingga permukaan media sampai rata, masukkan 1 kg tepung

turun dan kompak. Sebelum stek (talc) dan diaduk kembali.

disemai, terlebih dahulu dibuat lubang- Selanjutnya tepung tersebut

lubang kecil pada media. Turus bambu dikeringkan sampai seluruh

yang dibulatkan bisa dipakai atau dapat alkoholnya menguap.

pula dengan ranting pohon sebesar • Untuk proses yang lebih mudah

pensil. Perkirakan jarak lubang sekitar dapat menggunakan hormon tumbuh

5x5 cm dan dalamnya sekitar 5-7,5 cm auksin yang sudah siap digunakan

atau setengah dari panjang stek. Setelah dan banyak dijual di toko pertanian

itu baru bagian pangkal stek dimasukkan itu baru bagian pangkal stek dimasukkan

menjadi tinggi, bedengan disungkup stek tidak goyah. Selanjutnya persemaian

dengan plastik transparan. disiram lagi. Kotak kemudian ditutup dengan lembar plastik bening atau

Setelah ukuran stek memenuhi transparan. Sebaiknya kotak di-taruh

standar dan mempunyai akar, maka stek pada tempat yang terlindung dari teriknya

harus disapih/transplanting. Standar stek sinar matahari.

yang siap disapih adalah mempunyai 4-6 Penyiraman persemaian harus

daun baru yang sudah mekar dengan dilakukan setiap hari sekali atau

sempurna (daun-daun sudah tergantung keadaan. Yang pen-ting

mendapatkan nutrisi dari akar baru yang media persemaian selalu dalam kondisi

sudaj tumbuh).

basah. Setelah 2-3 bulan stek sudah • Siapkan polybag sesuai dengan mulai berakar, tunggu beberapa hari lagi

ukuran stek (diamter 10-20 cm). sampai kelihatannya berwarna coklat dan

• Siapkan media pembibitan dengan stek sudah dapat dipindahkan ke dalam

komposisi tanah dengan kompos polybag. Cungkil stek dengan bilah

bambu secara hati-hati agar • Isi polybag dengan media tanam perakarannya tidak menjadi rusak.

yang telah disiapkan dan buatlah Persemaian di bedengan dilakukan

lubang tanam yang sesuai dengan sebagai berikut. Apabila batang stek

ukuran bibit stek. yang akan kita semaikan jumlahnya

• Pindahkan bibit stek dengan cara banyak maka penyemaian bisa dilakukan

mengambil stek beserta akar bibit dalam bedengan. Bedengan dibuat

dan sedikit media stek, lalu dengan arah Utara-Selatan agar stek bisa

benamkan bibit stek dengan hati- menerima matahari secara baik. Lahan

hati pada media tanam dan timbuh yang akan dibuat bedengan dicangkul

bibit stek dengan media tanam sedalam 25-30 cm (sedalam mata

yang telah disiapkan kemudian cangkul). Ukuran bedengan dibuat

lakukan pemadatan seperlunya selebar 80-100 cm dengan panjang

agar stek berdiri dengan tegak. bedengan disesuaikan dengan

• Pindahkan polybag stek ke kebutuhan. Untuk menghindari adanya

bangunan pembibitan yang tanah yang longsor tepi bedengan bisa

bernaungan/ rumah plastik/ rumah dihalangi dengan bilah bambu atau batu

kaca.

bata. • Lakukan pemeliharaan stek Bedengan perlu dilengkapi dengan

dengan cara menyiram , memupuk, naungan untuk melindungi bibit dari

mengendalikan OPT dan memberi sengatan matahari yang berlebihan.

ajir (jika perlu) sampai dengan stek Naungan yang bisa terbuat dari daun

cukup besar ukurannya dan siap kelapa, daun alang-alang atau jerami

untuk dipasarkan. padi. Jika ingin menggunakan naungan

dari paranet gunakanlah paranet tipe 75%

b. Teknik pencangkokan

(sinar yang masuk ke bedengan sebesar

25%). Tanah lapisan atas ditaburi pasir Teknik perbanyakan vegetatif dengan setebal lebih kurang 5 cm. Lakukan

cara pelukaan atau pengeratan cabang penyiraman agar media basah. Setelah

pohon induk dan dibungkus media tanam itu batang stek bisa ditancapkan. Jarak

untuk merangsang terbentuknya akar. stek yang disemaikan ialah 5x5 cm. Untuk

Pada teknik ini tidak ada batang bawah Pada teknik ini tidak ada batang bawah

besar tidak bisa dilakukan dengan cara proses mencangkok akar akan tumbuh

ini. Media untuk mencangkok bisa ketika masih berada di pohon induk.

menggunakan cocopeat atau serbuk Produksi dan kualitas buahnya akan

sabut kelapa ataupun cacahan sabut persis sama dengan tanaman induknya.

kelapa. Dapat pula digunakan campuran Tanaman asal cangkok bisa ditanam

kompos/ pupuk kandang dengan tanah pada tanah yang letak air tanahnya tinggi

(1:1). Kalau disekitar kebun ada tanaman atau di pematang kolam ikan.

bambu, maka tanah di bawah bambu Disamping keuntungan, terdapat juga

yang telah bercampur seresah daun beberapa kekurangan/ kerugian

bambu dan sudah membusuk bisa juga pembibitan dengan sistem cangkok. digunakan untuk media cangkok. Waktu

Pada musim kemarau panjang tanaman pelaksanaan sebaiknya pada awal musim tidak tahan kering. Tanaman mudah

hujan, sehingga cangkokan tidak akan roboh bila ada angin kencang karena

kekeringan. Selain itu dengan tidak berakar tunggang. Pohon induk

mencangkok di awal musim hujan akan tajuknya menjadi rusak karena banyak

tersedia waktu untuk menanam hasil cabang yang dipotong. Dalam satu pohon

cangkokan pada musim itu juga. induk kita hanya bisa mencangkok

Gambar 3.7.

Persiapan dan bentuk entres: A. Entres siap disemai. B. Entres dicelupkan ke dalam Zat Perangsang Tumbuh C. Entres yang sudah tumbuh akar D. Pangkal entres berbentuk datar E. Pangkal entres berbentuk sisi satu. F. Pangkal entres berbentuk sisi dua.

Gambar 3.8.

Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D., Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun

Gambar 3.9.

Penamanan stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C. Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanam bahan stek bunga soka F. Menempatkan hasil stek.

G. Memelihara stek, H. Memeriksa pertumbuhan akar dari bibit yang berasal dari stek, I. Hasil penyetekan, J. Bunga mawar hasil stek batang siap jual.

Gambar 3.9 (lanjutan )

Kemudian kulitnya dikelupas

1) Teknik mencangkok secara sehingga bagian kambium yang seperti konvensional

lendir tampak jelas. Kambium ini dihilangkan dengan cara dikerik dengan

Pertama-tama harus dipilih cabang mata pisau sehingga bersih atau kering. yang sehat dan kuat atau sudah berkayu.

Setelah dikerik pada keratan bagian atas Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm,

diolesi atau-pun tanpa diolesi dengan tidak lebih kecil dari ukuran pensil. hormon tumbuh. Contoh hormon

Sebaiknya warna kulit cabang coklat pertumbuhan atau vitamin, adalah muda atau hijau kecoklatan tergantung

Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak jenis tanaman. Cabang kemudian disayat

dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc dengan pisau secara melingkar dan

untuk 1 liter air. Jika terdapat kesulitan dibuat memanjang ke bawah sepanjang

mencari hormon tumbuh dapat 3-5 cm atau dua kali diameter cabang.

menggunakan pupuk Urea yang dicairkan menggunakan pupuk Urea yang dicairkan

berubah menjadi akar tanaman. Apabila media cangkok.

akar sudah memenuhi media, hasil Siapkan dan atur lembaran plastik

cangkokan dianggap berhasil. Daun pada (kantong plastik yang su-dah

cabang terlihat segar. Cangkokan sudah dibuka/dibelah) atau sabut kelapa

bisa dipotong atau disapih dari induknya. melingkar menyelubungi batang di bagian

Pemotongan cangkokan dilakukan bawah keratan (1-2 cm). Posisi lembaran

dengan menggunakan gunting stek atau plastik menghadap ke arah bawah,

gergaji di bawah ikatan cangkok. Setelah kemudian diikat dengan tali plastik atau

dipotong dari induknya sebagian daun rafia. Balik posisi kantong plastik ke arah

dikurangi untuk menghindari penguapan berlawanan/keatas, se-hingga akan

yang berlebihan. Potong 1/2 - 1/3 helai diperoleh ikatan tali plastik di dalam

daun dari seluruh daun yang ada dengan kantong plastik (ikatan bagian bawah

gunting stek. Plastik pembungkus media tidak kelihatan dari luar/lebih rapi). dilepaskan. Setelah itu cangkok

Selanjutnya bekas sayatan ditutup disemaikan dalam polybag. dengan media cangkok, media diatur

Sebagai media cangkok di polybag penempatannya agar rata menutupi luka

bisa digunakan campuran pupuk kandang keratan sampai melewati luka keratan

dan tanah dengan perbandingan 1: 2. bagian atas (1-2 cm). Lakukan

Selanjutnya polybag ini ditempatkan di pengikatan bagian atas dan bagian

tempat yang terlindung sampai tengah plastik (kalau dibutuhkan).

cangkokan menjadi segar kembali Cangkokan harus dirawat dengan

(biasanya 3-4 bulan). Setelah cukup cara disiram secara rutin agar tidak kering

besar cangkokan bisa dipindah ke kebun. atau diposisi atas cangkokan diberi kantong plastik berisi air dengan satu

2) Teknik mencangkok dengan media lubang sekecil jarum untuk irigasi tetes

dalam kantong plastik atau irigasi tetes dengan menggunakan potongan batang bambu "bumbung"

Teknik mencangkok dengan media berdiameter 5 cm diisi dengan air, tanpa

dalam kantong plastik hampir sama dilubangi hanya dikerik/dikupas sedikit

dengan cara mencangkok yang normal, bagian kulit bawah yang nantinya

perbedaannya adalah media cangkok dilekatkan diatas media cangkokan.

yang digunakan adalah cocopeat (serbuk Posisi bumbung digantung diatas

sabut kelapa) yang tersedia di toko cangkokan dengan posisi bawah

pertanian atau sabut kelapa yang sudah bumbung merapat dengan posisi tengah

kita perlakukan sendiri, sudah lebih dulu cangkokan atau ditalikan melekat

dimasukkan ke dalam kantong plastik. dicangkokan. Bumbung ini dapat bertahan

Perlakuan sabut kelapa meliputi langkah- selama 3 hari. Biasanya setelah 2-3

langkah sebagai berikut. bulan pada cangkokan yang berhasil akan

• Sabut kelapa dikupas atau tumbuh akar. Pada cangkok, akar keluar

dipisahkan dengan bagian kulit karena aliran zat makanan (karbohidrat)

luarnya yang keras, yang digunakan dan auksin (hormon tumbuh yang

hanya sabut kelapa tanpa kulitnya. mendorong keluarnya akar) mengalir ke

• Sabut kelapa direndam dalam air, bawah melalui kulit kayu (phloem) dan

paling lama 1 minggu agar melunak tertahan di bagian keratan sebelah atas,

sehingga mudah dipisah-pisahkan sehingga pada keratan bagian atas ini

dan hilang kandungan zat yang ada penimbunan karbohidrat dan hormon jadi

di sabut kelapa tersebut, karena zat di sabut kelapa tersebut, karena zat

gr/1 lt air.

pemakaian cocopeat tanpa melalui • Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan perendaman dalam air (dapat

serat-seratnya, maka sabut kelapa langsung digunakan).

tersebut sudah siap digunakan,atau • Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan

sabut kelapa kita potong-potong lebih serat-seratnya, maka sabut kelapa

kecil. Media, serbuk/potongan sabut tersebut sudah siap digunakan, atau

kelapa kita taruh di wadah. sabut kelapa kita potong-potong lebih

• Tambahkan hormon pertumbuhan kecil.

atau vitamin, contoh Liquinox Start • Tambahkan hormon pertumbuhan

Vitamin B-1 yang banyak dijual di atau vitamin, contoh Liquinox Start

toko pertanian dengan dosis 2 cc Vitamin B-1 yang banyak dijual di

untuk 1 liter air, atau cara mudahnya toko pertanian dengan dosis 2 cc

adalah 1 sendok makan = 1 tutup untuk 1 liter air, atau cara mudahnya

kemasan = 10 cc. Jika kesulitan adalah 1 sendok makan = 1 tutup

mencari hormon tumbuh dapat kemasan = 10 cc. Jika kesulitan

menggunakan pupuk Urea yang mencari hormon tumbuh dapat

dicairkan dengan kadar 1 % atau 1 menggunakan pupuk Urea yang

gr/1 lt air.

Gambar 3. 10 .

Proses pencangkokan secara konvensional. A. Pengupasan kulit batang, B. Pengikatan lembaran plastik di bawah kupasan kulit daun, C. Pengisian media ke dalam lembaran plastik D. Teknik pencangkokan

konvensional telah selesai.

Gambar 3.11.

Prosesn Pencangkokan konvensional yang dimodifikasi. A. Pengupasan kulit batang, B. Pembukaan kantong plastik berisi media, C. Cabang yang sudah dikupas kulitnya dimasukan ke dalam kantong media Teknik pencangkokan yang efektif dan efisien telah selesai Contoh penggunaan media: 2 kg

dimasukkan dari bagian bawah luka bila serbuk kelapa kering dicampur dengan 1

posisi batang melintang atau datar, pada liter air yang sudah dicampur dengan 1-3

posisi batang tegak memasukkan tetes hormon pertumbuhan, kemudian

bebas,kemudian di-selubungkan secara diratakan hingga diperoleh campuran

merata ke keratan batang tanaman. yang basah. Media cangkok dimasukkan

Pada batang tanaman dilakukan ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg

pengikatan, agar media berada pada untuk diameter batang yang kecil dan ½

posisi yang benar (letak sobekan kg untuk diameter batang yang lebih

menghadap ke atas (bila posisi batang besar (ukuran kantong plastik disesuaikan

mendatar) dan media rata menyelubungi/ dengan diameter batang yang akan

menutup keratan/ luka di batang dicangkok). Isikan media dan padatkan

tanaman). Dengan teknik ini diperoleh sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung

keuntungan antara lain: (a) kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg

Pencangkokan lebih cepat dan ringkas, media akan dihasilkan 15-20 media dalam

(b) Jumlah tanaman yang kita cangkok kantong plastik.

bisa lebih banyak per satuan waktu. (c) Media dalam kantong plastik tersebut

Kita punya persediaan media dalam tahan sampai dengan 1 bulan. Cara

kantong plastik yang mudah dibawa penggunaan media tersebut tinggal

kemana-mana dan mudah dipakai menyobek/ mengiris memanjang satu sisi

sewaktu-waktu.

kantong plastik dan sisi sobekan tadi

Gambar 3.12 . Pohon induk untuk cangkokan (kiri) dan cabang yang dapat dijadikan bibit cangkokan (kanan)

Gambar 3.13.

Proses pencangkokan. A. Mengelupas kulit cabang, B. Membuang kambium cabang, C. Memberi hormon auxin pada sayatan bagian atas, D. Memasang plastik untuk menampung media cangkok, E.

Membubuhkan tanah sebagai media tumbuh akar, F. Membungkus dan mengikat dengan tali

I J Gambar 3.13 .(lanjutan).

G. Memelihara cangkokan, disiram/disemprot dengan air, H. Menyiapkan media pembibitan, I. Memotong hasil cangkok, J. Memelihara bibit dari hasik pencang-kokan melalui kegiatan penyiram- an.pengendalian OPT dn pemberian pupup untuk nutrisi bibit baru hasil cangkok G. Memelihara cangkokan, disiram/disemprot dengan air, H. Menyiapkan media pembibitan, I. Memotong hasil cangkok, J. Memelihara bibit dari hasik pencang-kokan melalui kegiatan penyiram- an.pengendalian OPT dn pemberian pupup untuk nutrisi bibit baru hasil cangkok

Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.

Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan disebut batang bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut stock. Bagian tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa tunas pucuk atau tunas samping. Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya penyambungan antar varietas pada tanaman durian. Kadang-kadang bisa juga dilakukan penyambungan antara dua tanaman yang berlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. Tanaman mangga (Mangifera indica) disambung denga tanaman kweni (Mangifera odorata).

1) Manfaat sambungan pada tanaman

Manfaat sambungan pada tanaman adalah untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya, juga dapat mempercepat waktu berbunga dan berbuah (tanaman berumur genjah) serta menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan induknya. Mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik, tindakan ini dilakukan khususnya pada tanaman yang berumah dua, misalnya tanaman melinjo. Peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit baru dan menghemat biaya eksploitasi.

2) Syarat batang bawah untuk sambungan

Untuk menyiapkan batang ba-wah dapat menggunakan biji asalan atau "sapuan” sehingga menghasilkan batang bawah, tetapi ada varietas tanaman yang baik khusus untuk batang bawah yaitu durian varietas bokor dan siriwig, karena biji besar sehingga mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dan tahan terhadap busuk akar.

Pada saat bibit berdiameter 3-5 mm, dan berumur sekitar 3-4 bulan, bibit dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik), kambium aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel ke batang bawah.

Agar menghasilkan bibit yang baik disarankan penyiraman dalam jumlah yang cukup (media cukup basah). Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan. Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur :

Gambar 3.14. Bibit cangkok yang tealah berakar sudah siap untuk dipisahkan dari pohon induk.

tanah, pupuk kandang : sekam padi sedang tumbuh tunas baru (trubus) atau (1:1:1).

sedang berdaun muda, maka bagian Gunakan polybag ukuran 15x20 cm

pucuk muda ini dibuang dan bagian yang sanggup bertahan dari biji sampai 3

pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan

digunakan sebagai entres. setelah tempel, setelah periode tersebut

Pada durian bila entres yang polybag harus diganti dengan ukuran

digunakan berasal dari cabang yang yang lebih besar 20x30 cm, atau

tumbuh tegak lurus, maka bibit langsung ke polybag 30x40 cm

sambungannya akan tumbuh tegak tergantung permintaan pasar dan

dengan percabangan ke semua arah atau seterusnya semakin besar pertumbuhan

simetris. Namun bila diambil dari cabang tanaman maka ukuran polybag semakin

yang lain, pertumbuhan bibitnya akan besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak

meng-arah ke samping, berbentuk seperti jauh dalam jumlah banyak maka gunakan

kipas. Bentuk ini berangsur-angsur hilang polybag yang lebih kecil dari biasanya.

bila tanaman menjelang dewasa.

3) Syarat batang atas untuk sambungan

4) Tipe sambungan jika ditinjau dari bagian batang bawah yang

Batang atas atau entres yang akan

disambung

disambungkan pada batang bawah diambil dari pohon induk yang sehat dan

Ada dua tipe sambungan, yaitu tidak terserang penyakit. Pengambilan

sambungan pucuk, dan sambungan entres ini dilakukan dengan

samping. Sambung pucuk (top grafting) menggunakan gunting stek atau silet yang

merupakan cara penyambungan batang tajam (agar diperoleh potongan yang

atas pada bagian atas atau pucuk dari halus dan tidak mengalami kerusakan)

batang bawah. Caranya sebagai berikut. dan bersih (agar entres tidak

Memilih batang bawah yang diameter terkontaminasi oleh penyakit).

batangnya disesuaikan dengan besarnya Entres yang akan diambil sebaiknya

ba-tang atas. Umur batang bawah pada dalam keadaan dorman (istirahat)

keadaan siap sambung ini bervariasi pucuknya serta tidak terlalu tua dan juga

antara 1-24 bulan, tergantung jenis tidak terlalu muda (setengah berkayu).

tanamannya. Se-bagai contoh, untuk Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung

durian umur 3-4 bulan, mangga dan pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecil

alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada atau sama besar dengan diameter batang

umur 24 bulan baru bisa disambung bawahnya.

karena sifat pertumbuhannya lambat. Entres dalam keadaan dorman ini

Batang bawah dipotong setinggi 20- bila dipijat dengan dua jari tangan akan

25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan terasa padat, tetapi dengan mudah bisa

silet, pisau okulasi atau gunting stek yang dipotong dengan pisau silet. Selain itu bila

tajam agar bentuk irisan menjadi rapi. dilengkungkan keadaannya tidak lentur

Batang bawah kemudian dibelah tetapi sudah cukup tegar. Entres

membujur sedalam 2-2,5 cm. Batang sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang

atas yang sudah disiapkan dipotong, terkena sinar matahari penuh (tidak

sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm. ternaungi) sehingga memungkinkan

bagian pangkal disayat pada kedua cabang memiliki mata tunas yang tumbuh

sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga sehat dan subur. Bila pada waktunya

bentuk irisannya seperti mata kampak. pengambilan entres, keadaan pucuknya

Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah.

Pengikatan dengan tali plastik yang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar

1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan- pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang semula.Terbentuklah pita plastik yang tipis dan lemas. Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu diperhatikan agar kambium entres bisa bersentuhan dengan kam- bium batang bawah. Sambungan kemudian disungkup dengan kantong plastik bening. Agar sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat. Tujuan penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelem-baban udara di sekitar sambungan agar tetap tinggi. Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari panasnya sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasil akan tumbuh tunas. Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. Namun, pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk selanjutnya kita tinggal merawat sampai bibit siap dipindah ke kebun

Tipe sambungan kedua adalah sambungan samping. Pada dasarnya, pelaksanaan sambung samping sama seperti pelaksanaan model sambung pucuk. Sambung samping merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian samping batang bawah. Caranya sebagai berikut. Batang bawah dipilih yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu sama dengan batang bawah, bahkan lebih baik dibuat lebih kecil. Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit tanpa mengenai kayu atau dapat juga dengan sedikit menembus bagian kayunya. Irisan kulit batang bawah dibiarkan atau tidak dipotong.

Batang atas dibuat irisan me-runcing pada kedua sisinya. Sisi irisan yang menempel pada batang bawah dibuat lebih panjang menyesuaikan irisan di batang bawah dari sisi luarnya. Batang atas tersebut disisipkan pada irisan belah dari batang bawah. Dengan demikian, batang bawah dan batang atas akan saling berhimpitan. Kedua lapisan kambium harus diusahakan agar saling bersentuhan dan bertaut bersama.

Setelah selesai disambung, kemudian diikat dengan tali plastik. Untuk menjaga agar tidak terkontaminasi atau mengering, sambungan dan batang atas ditutup dengan kantong plastik. Setelah batang atas menunjukkan pertumbuhan tunas, kurang lebih 2 minggu setelah penyambungan, kantong plastik serta tali plastik bagian atas sambungan dibuka lebih dulu, sedangkan tali plastik yang mengikat langsung tempelan batang atas dan kulit batang bawah dibiarkan, sampai tautan sambungan cukup kuat. Bilamana sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh dengan baik, bagian batang bawah di atas sambungan dipotong. Pemotongan perlu dilakukan supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan lanjutan dari batang atas.

Gambar 3.15. Proses pembibibitan tanaman dengan teknik sambungan, A. Pemotongan batang bawah, B. Pembelahan batang bawah, C. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas, D. Batang atas siap

disambungka, E dan F, Pengikatan dengan tali plastik, G Sambungan telah diikat, H. Sambungan diselubungi dengan kantong plastik, I. Sambungan telah jadi dan bertaut ditandai keluarnya kuncup daun disambungka, E dan F, Pengikatan dengan tali plastik, G Sambungan telah diikat, H. Sambungan diselubungi dengan kantong plastik, I. Sambungan telah jadi dan bertaut ditandai keluarnya kuncup daun

Penempelan atau okulasi (budding) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.

Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan disebut batang bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut stock. Bagian tana-man yang ditempelkan atau di-sebut batang atas, entres (scion) dan merupakan potongan satu mata tunas (entres). Dalam buku ini coba kita kenalkan "Okulasi Cipaku" karena teknik okulasi ini banyak dikembangkan dan digu-nakan oleh petani penangkar bibit di daerah Cipaku dan sekitarnya, di Kabupaten Bogor. Biasanya penangkar bibit melakukan okulasi pada saat batang bawah sudah sebesar ukuran pensil. Sedangkan okulasi Cipaku dilakukan pada batang bawah berukuran sebesar pangkal lidi, sehingga bisa meng-hasilkan bibit lebih cepat dari pada sistem okulasi yang lama.Teknik okulasi cipaku ini adalah pengem-bangan teknik okulasi sistem Forkert.

1) Syarat batang bawah untuk okulasi

Dapat menggunakan biji asal-an atau "sapuan" untuk mengha-silkan batang bawah, tetapi ada varietas durian yang baik khusus untuk batang bawah yaitu varietas bokor dan siriwig, karena biji besar sehingga mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dan tahan terhadap busuk akar.

Batang diupayakan berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 bulan. Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik), kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata

tempel ke batang bawah. Disarankan penyiraman cukup (media cukup basah)

Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan. Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur: tanah, pupuk kandang : sekam padi (1:1:1). Gunakan polybag ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan dari biji sampai 3 bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan setelah tempel. Setelah periode tersebut polybag harus diganti dengan ukuran yang lebih besar 20x30 cm, atau langsung ke polybag 30x40 cm tergantung permintaan pasar dan seterusnya semakin besar pertumbuhan tanaman harus diimbangi dengan ukuran besar polybag. Kecuali un-tuk alasan pengangkutan jarak jauh untuk efisiensi tempat kita gunakan polybag yang lebih kecil dari biasanya.

2) Syarat batang atas untuk okulasi

Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah berkayu). Warna kulitnya coklat muda kehijauan atau abu-abu muda. Entres yang diambil dari cabang yang terlalu tua pertumbuhannya lambat dan persentase keberhasilannya rendah. Besar diameter cabang untuk entres ini harus sebanding dengan besarnya batang bawahnya.

Cabang entres untuk okulasi sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah rontok). Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada daun melekat pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus dilakukan dua minggu sebelum pengambilan cabang entres. Dalam waktu dua minggu ini, tangkai daun akan luruh dan pada bekas tempat melekatnya (daerah absisi) akan terbentuk kalus penutup luka yang bisa mencegah masuknya mikro-organisme penyebab penyakit (patogen).

Syarat lain yang perlu diperhatikan kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam pada waktu pengambilan entres adalah

12.00 siang daun mulai layu. Tetapi ini kesuburan dan kesehatan pohon induk.

bisa diatasi dengan menempel di tempat Untuk meningkatkan kesuburan pohon in-

yang teduh, terhindar dari sinar matahari duk, biasanya tiga minggu sebelum

langsung.

pengambilan batang atas dilakukan Kebersihan alat okulasi, silet yang pemupukan dengan pupuk NPK.

akan digunakan langsung kita belah dua Kesehatan pohon induk ini penting karena

saat masih alam bungkusan kertas, dalam kondisi sakit, terutama penyakit

sehingga silet kita tetap dalam kondisi sistemik mudah sekali ditularkan pada

bersih satu belahan kita gunakan bibit.

sedangkan belahan lainnya kita sim-pan Entres diambil setelah kulit kayu

untuk pengganti belahan silet pertama cabangnya dengan mudah dapat

apabila dirasa sudah tidah tajam lagi. dipisahkan dari kayunya (dikelupas).

Perawatan alat okulasi, setelah digunakan Bagian dalam kulit kayu ini (kambium)

silet di-bersihkan dan dibungkus lagi de- akan tampak berair, ini menandakan

ngan kertas pembungkusnya agar tidak kambiumnya aktif, sehingga bila mata

berkarat.

tunasnya segera diokulasikan akan Petani terampil satu bagian silet mempercepat pertautan dengan batang

mampu digunakan untuk 100 s/d 200 kali bawah.

okulasi sehingga dengan dua bagian silet mampu dihasilkan 200 s/d 400 okulasi da-

3) Faktor yang menunjang keberhasilan lam sehari (10 jam kerja). Seorang okulasi

pembibit yang berpengalaman dalam 1 jam mampu menempel sekitar 40

Waktu terbaik pelaksanaan okulasi tempelan. Kerja mulai jam 06.00-12.00 (6 adalah pada pagi hari, antara jam 07.00-

jam) dilanjutkan jam 13.00-17.00 (4 jam),

11.00 pagi, ka-rena saat tersebut sehingga 10 jam kerja dalam 1 hari tanaman se-dang aktif berfotosintesis

dihasilkan 10x40 = 400 tempelan. sehingga kambium tanaman juga dalam

IJ

Gambar 3.16.

Proses pembuatan bibit dengan cara okulasi. A. Okulasi dengan menggunakan bibit berdiameter 3-5 mm, berumur 3-4 bulan., B. Pembuatan sayatan di batang bawah, C. Pengambilan mata entres dari batang atas, D. Mata entres terpisah dengan batang atas, E. Mata entres terlepas dengan kayunya,

F. Mata entres terlepas tanpa kayunya dan siap ditempel, G. Menempelkan mata entres ke sayatan batang Bawah., H. Pengikatan dengan tali plastik, I. Arah ikatan dari bawah ke atas, J. Setelah 2-3 minggu okulasi sudah dapat dibuka, K Mata tunas tumbuh hasil okulasi

1 kantong plastik ukuran ½ kg menjadi 12 plastik berukuran ½ kg (12x25 cm) atau 2

Pembuatan tali plastik dari kantong

irisan bolak-balik sehingga menjadi 24 kg (20x35 cm). Gunakan plastik yang

irisan x 3 bagian (8 cm) dihasilkan sekitar tahan santan dan minyak. Membuat irisan

72 tali plastik x ¼ kg (isi 140 lembar) memanjang dengan lebar 0.5-1 cm.

maka dihasilkan 10.080 tali plastik, Pengirisan dengan silet, yang

sedangkan 1 kantong plastik ukur-an 2 kg bergeraknya plastiknya bukan siletnya.

menjadi 20 irisan bolak balik sehingga Untuk pemula pengirisan plastik bisa

menjadi 40 irisan x 4 bagian (8 cm) beralaskan papan atau kaca, sedangkan

dihasilkan sekitar 160 tali plastik x ¼ kg yang sudah biasa pengirisan kantong

(isi 60 lembar) maka dihasilkan 9.600 tali plastik dapat langsung di atas paha kita.

platik. Harga 1/4 kg kantong plastik Cara menghitung kebutuhan tali

harganya Rp 3.000,-, ¼ kg plastik ukuran plastik adalah sebagai berikut. Biasanya

½ kg berisi 140 kantong plastik dan ¼ kg ½ kg berisi 140 kantong plastik dan ¼ kg

silet pada sisi yang berlawanan dengan Membersihkan tali plastik dengan

okulasi ke-2 atau sama sisi dengen cara dipegang dengan jari direntangkan

okulasi ke-1. Kalau itupun gagal kita bisa dan diketek-ketek atau digerakan biar

gunakan alternatif dengan teknik menjadi ber-sih, jangan dilap. Biasanya

sambung pucuk atau kita menunggu kan-tong plastik yang habis kita iris

tanaman tumbuh lebih tinggi. Tetapi menjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke

jangan melakukan okulasi 2 atau 3 telapak tangan kita biar tidak licin/lebih

sekaligus pada tanaman karena itu akan kesat.

membuat stress tanaman. Panjang silet sekitar 4 cm, sehingga

4) Cara okulasi

jarak tempat okulasi pertama adalah setinggi sekitar 12 cm di atas batas akar

a) Perlakuan pendahuluan dan batang. Buang daun dibawah posisi tempat sayatan, untuk memudahkan

Batang bawah dengan polybagnya penempelan atau tidak menghalangi dipegang dan diangkat sedikit keatas lalu

pandangan.

ditekan miring ke bawah sehingga posisi Penyayatan kulit batang bawah tanaman dan polybagnya menjadi miring

mendatar selebar 3-4 mm dengan 2 atau ke arah luar, agar memudahkan mencari

3 kupasan, tergantung pada besar posisi batang yang akan di tempel dan

kecilnya diameter batang bawah dan pengerjaan penempelan, gerakan ini juga

diseimbangkan dengan besar kecilnya mampu menjatuhkan embun/ air yang

entres, lalu ditarik ke bawah sepanjang melekat di daun, agar lebih banyak

lebih kurang 1,5-3 cm, sehingga menjulur embun/air yang jatuh, gerakan batang

seperti lidah. Sayatan ini kemudian bawah sekali lagi dengan tangan.

dipotong ¾ panjangnya atau menyisakan Batang bawah dibersihkan dari

sedikit sayatan (<1/3 bagian) cukup untuk kotoran/debu dengan cara mengusap

tempat menahan sayatan atau pola mata dengan ibu jari dan telunjuk tangan kita

entres.

pada bagian yang akan dibuat sobekan untuk okulasi.

c) Pengambilan mata entres

b) Pembuatan sayatan untuk tempat Kriteria mata entres yang baik dari menempel entres

segi ukuran: • Mata entres yang sudah plast/mekar

Bagian batang bawah yang akan

(tidak bagus).

dijadikan tempat okulasi harus • Mata entres yang besar tapi belum diperhatikan dengan seksama. plast/sedang/bentuknya sudah

Penentuan tempat okulasi, buat tempat menonjol (terbaik untuk ditempel). sayatan/ kupasan/ sobekan setinggi 3 kali

• Mata tunas kecil/dormant/ istirahat tinggi/panjang silet dari batas akar dan

(dapat digunakan tapi agak lama batang, karena bila okulasi pertama gagal

melekatnya dan pertumbuhannya setelah 3 minggu kita bisa mengokulasi

juga relatif lama).

lagi tepat berjarak sepanjang silet Kriteria mata entres yang baik dari dibawah luka okulasi pertama pada sisi

segi pengerjaan dan bentuk: yang berlawanan, kalau okulasi ke-2

• Mudah dikupas (menandakan bawah masih gagal dalam 3 minggu berikutnya

kambiumnya/ jaringannya aktif). kita dapat mengulang untuk yang terakhir

• Kelihatan ernas/ sehat/ segar.

• Diambil dari ranting yang berdiameter sontekan halus sehingga terlepaslah kulit 2-4 mm, atau diameternya sama

yang membawa mata entres dengan kayu dengan batang bawah.

dan sayatan kayu tidak terlepas dari • Warna kulit sama dengan warna kulit

ranting.

batang bawah (menunjukkan Apabila ranting yang terdapat mata kesesuaian secara fisiologis).

entres terlalu kecil, biasanya sayatan ikut melepaskan kayu terikut dengan sayatan,

Pengambilan/pengupasan pola mata kalau itu terjadi kita masih dapat entres dari atas ke bawah, karena yang

memisahkan mata entres dengan kayu dilekatkan/yang menjadi faktor penentu

tersebut dengan sontekan ujung silet tingkat keberhasilan adalah lekatan pola

yang hatihati. Kemudian rapihkan irisan entres bagian bawah rapat dengan pola

sisi bawah entres untuk menghindari jendela di batang bawah. Atau dengan

irisan sisi bawah entres dari kotoran atau kalimat lain bahwa yang diperlukan

infeksi, yang menjadi perhatian pola adalah sisi bawah yang bersih, karena

sayatan mata entres harus bersih dari syarat mutlak agar tempelan jadi adalah

kayu dan apabila dilihat tidak pola mata entres harus melekat/

meninggalkan lubang di bekas kulit mata menempel rapat pada sisi bawah dan

entres, maka sayatan pola mata entres salah satu sisi samping, sedangkan sisi

tersebut siap untuk ditempelkan. atas dan sisi samping lainnya tidak

melekatpun tidak apa-apa, tetapi lebih

c) Menempelkan mata entres ke sempurna kalau semua sisi menempel

sayatan batang bawah rapat (tetapi keadaan tersebut sulit dicapai). Ukuran sayatan mata tempel

Ambil sayatan mata entres, sedikit lebih kecil dari ukuran sayatan

masukkan, lekatkan, tempelkan, batang bawah. tancapkan dan tekan entres pada sisa

Batang disayat agak dalam sehingga sobekan di batang bawah. Prinsipnya menembus kayu. Tangan kiri memegang

semakin cepat penem-pelan dari ranting yang mau diambil mata entresnya,

pengambilan entres semakin baik, persen ibu jari tangan kiri menahan ranting dan

jadinya makin tinggi.

membantu mendorong ke arah atas saat silet ditangan kanan mulai bergerak

d) Pengikatan

membuat sayatan menembus kayu, panjang sayatan sekitar 0.5-1 cm diatas

Ambil tali dan tarik tali plastik yang mata entres dan 0.5-1 cm dibawah mata

disiapkan untuk pengikatan, pengikatan entres (sayatan mata entes se-panjang

dari bawah tempelan melingkar ke atas sekitar 1-1.5 cm), sayatan untuk

dimulai sekitar 0.5 cm di bawah pengambilan entres harus dengan satu

sayatan/jendela, tali plastik disusun saling gerakan mulus searah dan tidak boleh

tindih seperti menyusun genting, dengan gerakan terputus-putus.

pengikatan dengan hatihati jangan terlalu Setelah sayatan melewati mata

kencang (mengganggu proses penyatuan entres, kemudian membuat kerat-an

batang bawah dan entres), atau kurang melingkar mengarah miring ke dalam

kencang/ kendur (air bisa masuk ke luka menghubungkan kedua sisi sayatan

tempelan, sehingga menginfeksi bidang pola mata entres, untuk

tempelan) gunakan perasaan da-lam memisahkan mata entres dengan kayu

pengikatan. Pengikatan di dekat mata dengan cara mengait pola dengan ujung

entres harus lebih hati-hati, ikat bagian silet atau dengan kuku jari dengan

bawah mata entres menuju bagian atas bawah mata entres menuju bagian atas

Mata entres yang masih kecil ditutup mata entres, kembali menyilang ke atas

dengan tali plastik, tetapi disiasati dengan mata entres usa-hakan sekitar mata

menyisakan potongan tangkai daun entres terikat sempurna sehingga air tidak

dibawahnya agak panjang sedikit, ma-suk ke dalam tempelan. Lanjutkan

sehingga walaupun di tutup tapi sisa pengikatan ke arah atas sampai ikatan

potongan tangkai daun masih mam-pu menutupi 0.5 cm diatas luka sayatan

melindungi mata entres kecil dari tekanan batang bawah, lalu kunci ikatan dan tarik

pengikatan tali plastik sehingga cukup tali plastik dan potong/rapikan sisa tali

ruang untuk tumbuh dan mata entres plastik.

tidak patah. Jika mata tunasnya tidak Mata entres yang besar atau

menonjol seperti pada mangga dan jeruk, menonjol, semisal pada durian tidak

mata tunas boleh ditutup rapat dengan ditutup tali plastik saat pengikatan,

pita plastik.

tangkai daun dipotong penuh/biasanya tangkai daunnya sudah tanggal dengan

Gambar 3.17.

Proses Pembibitan duria dengan teknik sambung, A. Menyiapkan alat dan bahan, B. Menyediakan biji

durian untuk batang bawah C. Mencampur media semai, D. Mengisi polybag

untuk menyemai biji durian

E. Menyemai biji durian untuk batang bawah, F. Memberi pupuk untuk batang bawah,

Gambar 3.17 (Lanjutan)

G. Memelihara batang bawah, H. Menyiapkan calon entres, I. Menyayat batang bawah

untuk menempelkan entres, J. Menyiapkan calon entres.

MN OP

Gambar 3.17 (Lanjutan). K. Mengambil entres, L. Menyelipkan entres, M. Membalut entres, N. Membalut dan mengikat

entres, O. Memelihara entres, P. Dari entres akan tumbuh menjadi tunas baru.

Q. Tunas baru tumbuh dan berkembang, R. Mengendalikan gulma OPT selama pemeliharaan tunas baru, S. Daun tunas muda bertambah, T. Dari tunas muda tumbuh ranting serta daun baru, U. Bibit hasil okulasi dipelihara secara kontinu, V. Bibit siap dipasarkan.

Gambar 3.17 (Lanjutan)

5) Kegiatan sesudah okulasi Untuk mendorong tumbuhnya mata tunas atau pertumbuhan batang bawah

a) Deteksi keberhasilan okulasi seimbang antara pertumbuhan keatas a) Deteksi keberhasilan okulasi seimbang antara pertumbuhan keatas

terdapat hama. Biasanya hama yang tempelan entres, dilakukan pemotongan

menyerang tanaman di pembibitan adalah pucuk (titik tumbuh) batang bawah

kutu perisai, kutu putih dan ulat daun. setelah penempelan. Biasanya 2-3

Insektisida yang di-gunakan, misalnya minggu kemudian mata okulasi mulai

Supracide 25 WP, Decis 2.5 EC, Reagent tumbuh dan dimulailah pembukaan

50 SC atau Decis 2.5 EC, Matador, entres. Kita buka ikatan paling atas

Kanon dengan konsentrasi 2 cc/l air. dengan silet dan dilanjutkan dengan

Perlu ditambahkan perekat semisal memutar tali ikatan berlawanan dengan

Suntick, apabila penyemprotan pada arah pengikatan secara perlahan dan

musim hujan.

hati-hati ke arah ikatan yang lebih bawah. Penyemprotan dengan fungisida Tanda dari keberhasilan okulasi

apabila terdapat serangan penyakit adalah mata entres yang ditempelkan

lodoh/busuk daun, gejala bercak-bercak tetap hijau, segar, tidak kering, atau tidak

hitam pada permukaan daun, daun patah. Mata tunas tumbuh, kalaupun

melipat dan melekat satu sama lainnya, belum kelihatan tumbuh dapat dengan

selan-jutnya daun menjadi kecoklatan, menggores sedikit permukaan sayatan

kering dan mati. Biasanya penyakit yang mata entres yang kita tem-pel apabila

menyerang tanaman di pembibitan tetap segar/hijau berarti tempelan jadi.

terutama yang disebabkan oleh Tempelan yang gagal mata tempelnya

Rhizoctonia sp, Phytophthora sp, akan berwarna coklat kehitaman.

Fusarium sp dan Phytium sp. Bibit yang Setelah mata tunas okulasi

terserang supaya tidak menular segera mempunyai 2-3 helai daun yang dewasa

dipisahkan dari kelompok yang masih dan siap berfotosintesis, lakukan

sehat, kemudian seluruh bibit disemprot pemotongan kira-kira 2-3 cm di atas mata

dengan Antracol 70 WP, Dithane M-45 80 okulasi batang bawahnya. Agar

WP, Benlate dengan konsentrasi 2 cc/l pertumbuhan mata tunas batang atas

atau 2 g/l air. Penyemprotan diulang tidak terganggu, tunas yang tumbuh dari

seminggu sekali.

batang bawah harus dibuang.