Pekerjaan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW sewaktu kecil adalah

Jakarta -

Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Rasulullah SAW. Salah satunya kegigihannya dalam berdagang sejak kecil, yang harus hidup dalam kondisi yatim piatu.

Perjalanan dagang Rasulullah SAW dimulai saat beliau berada dalam asuhan pamannya Abu Thalib. Berdagang merupakan profesi kebanyakan penduduk Mekkah. Abu Thalib adalah pedagang yang sukses dan dihormati.

Dikutip dari buku Rahasia Sukses Bisnis Khadijah Sang Istri Nabi yang ditulis Khoirul Amru Harahap, Nabi Muhammad SAW pernah melakukan perjalanan dagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Perjalanan ini dilakukan ketika beliau berusia 12 tahun.

Sebelumnya, Abu Thalib telah merencanakan melakukan perjalanan bersama kelompok pedagang lain. Ketika itu, ia dirangkul oleh Nabi Muhammad SAW dengan penuh kasih sayang. Melihat keponakannya, dia merasa iba lalu mengajaknya ikut ke Syiria.

Sejak kecil, Rasulullah SAW terkenal rajin dan percaya diri. Beliau juga dikenal karena kejujuran dan integritasnya. Penduduk Mekkah memanggil beliau dengan sebutan ash-shiddiq (orang yang jujur) dan al-amin (orang yang terpercaya).

Dijelaskan dalam buku 14 Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis karya Laode M. Kamaluddin, Rasulullah SAW lebih dari tiga kali melakukan perjalanan antar negara. Hasilnya, Rasulullah SAW mengenal banyak karakter orang sejak kecil.

Setelah dewasa Nabi SAW sadar pamannya bukan orang berada dan punya keluarga besar untuk dinafkahi. Rasulullah SAW mulai berdagang sendiri di Kota Mekkah.

Rasulullah SAW membina dirinya menjadi seorang pedagang profesional, yang memiliki reputasi dan integritas yang luar biasa. Beliau berhasil mengukir namanya di kalangan masyarakat bisnis pada khususnya dan kaum Quraisy pada umumnya.

Hingga pada suatu ketika, beliau dipertemukan dengan saudagar kaya Khadijah. Rasulullah SAW bekerja untuk Khadijah ke kota Busra di Syiria. Tercatat, beliau telah melakukan empat kali perjalanan dagang ke Yaman untuk Khadijah.

(row/row)

EF Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at ef.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. pedagang - 12
  2. pengembala - 10
  3. petani kurma - 8
  4. penjaga ka`bah - 6 
Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu ef.dhafi.link??

ef.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Suara.com - Di masa modern perkembangan pekerjaan menjadi semakin beragam. Namun, bagi umat muslim, mengikuti jenis pekerjaan yang disarankan Rasulullah bakal membawa dua keberkahan sekaligus, yakni keberkahan di dunia dan di akhirat.

Jika menilik pekerjaan yang disarankan Rasulullah, kita perlu mengingat percakapan Nabi Muhammad Saw. dengan para pengikutnya. Saat itu Nabi ditanya Wahai Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik? (Nabi pun) berkata: “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual-beli yang diridhai.

Rasulullah senantiasa menekankan untuk bersemangat dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat dan meminta tolong kepada Allah serta jangan menjadi pemalas.

Melansir NU online, selama hidupnya Rasulullah Saw. pernah menggeluti beragam pekerjaan. Pekerjaan yang disarankan Rasulullah adalah pekerjaan yang halal dan baik.

Baca Juga: 5 Bacaan Doa Jumat untuk Keberkahan yang Dicontohkan Nabi Muhammad

Pekerjaan pertama Nabi Muhammad Saw. adalah menggembala kambing. Nabi Muhammad  Saw. mulai menggembala kambing bersama saudaranya di kampung Bani Sa'd. Ketika itu Muhammad kecil diasuh oleh ibu susunya Halimah as-Sa’diyah.

Kemudian pada usia delapan tahun, Muhammad yang saat itu diasuh pamannya, Abu Thalib, pascakematian ibu dan kakeknya menyampaikan keinginan untuk bekerja menggembala kambing.

Keinginan yang kuat membuat Abu Thalib tergerak untuk menghubungi temannya dari Bani Quraisy yang memiliki banyak kambing. Kambing-kambing itulah yang digembalakan Rasulullah saat masih belia.

Selain menggembala kambing Rasulullah juga dikenal sebagai pedagang yang ulet. Nabi Muhammad memulai pekerjaan berdagang saat usianya baru 12 tahun. Saat itu, Nabi mengikuti Abu Thalib pergi ke Negeri Syam untuk berdagang. Pekerjaan dagang ini kemudian ditekuni Rasulullah hingga akhir hayatnya.

Suatu ketika Abu Thalib memperoleh informasi bahwa Khadijah, seorang saudagar yang kelak menjadi istri Rasulullah, sedang mencari pekerja yang mau membantunya berdagang di Syam.

Baca Juga: Mengenal Cara Berdagang Rasulullah SAW

Kepada Khadijah, Abu Thalib bertanya apakah dia mau menggunakan jasa Nabi Muhammad dengan upah empat ekor anak unta. Karena mengetahui sifat Rasulullah yang jujur dan amanah, Khadijah menerima persyaratan Abu Thalib tersebut.

JAKARTA - Nabi Muhammad SAW sewaktu kecil adalah seorang yatim. Ayahnya Abdullah, meninggal dunia ketika Beliau lahir. Rasulullah hanya bisa menikmati kasih sayang seorang Ibu tak seberapa lama. Sebab, Aminah sang Ibu juga meninggal ketika Nabi berusia 6 tahun.

Ketiadaan orangtua dalam kehidupan beliau membuat Nabi Muhammad kecil mau tak mau menjadi orang yang mandiri. Inilah cara Allah SWT untuk mendidik Nabi menjadi pribadi yang tidak suka bergantung pada kemurahan hati orang lain.

Maka, meski tak mendapatkan kasih sayang laiknya anak-anak lain, Nabi Muhammad tetap tegar dan menjalani hidup dengan baik. Sebab, cinta Allah SWT adalah yang paling agung di antara cintah makhluk manapun di dunia ini.

 Baca Juga: Lebih Dekat dengan Sosok Aminah, Janda Hebat yang Melahirkan Nabi Muhammad SAW

Berikut ini jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, seperti dikutip Okezone dari Buku Bisnis Rasulullah, Malahayati S Psi, Great Publisher, Jakarta, Senin (6/5/2019).

8 Tahun

Perkenalan Nabi Muhammad SAW (sebagai anak yatim dan piatu) pada dunia bisnis pertama kalinya saat dia mengembala kambing. Baginda Rasul mendapat upah beberapa qiraat dari penduduk Makkah.

12 Tahun

Nabi mulai belajar berdagang bersama pamannya Abu Thalib ke Negeri Syiam untuk berdagang. Perjalan bisnis pertama : Syiria, Jordan dan Lebanon.

17-20 Tahun

Nabi Muhammad bersaing dengan pemain bisnis senior tingkat regional. Mitra-mitra kerja Nabi mengaku Beliau matang dalam perhitungan, jujur dan profesional.

Nabi Muhammad medapat kepercayaan konglomerat Makkah, Khadijah, untuk menjalin kerja sama bisnis sebagai manajer bisnis. Gaji yang diterima Nabi Muhammad kala itu 4 ekor unta setiap bulan.

 Baca Juga: Ini yang Dilakukan Nabi SAW saat Berada dalam Kakbah

Misi dagang Nabi Muhammad menyusuri jalur dagang utama, antara lain Yaman, Syam melalui Madyan, Wadil Qura. Keuntungan yang didapat lebih besar dari kelompok dagang lain.

Perjalanan waktu menunjukkan, Nabi menjalankan kontrak syirkah (kerja sama) dengan sistem upah maupun bagi hasil (mudharabah) dengan Khadijah.

Nilai - Nilai Bisnis Nabi Muhammad SAW

1. Shiddiq : Benar. Tak pernah menyembunyikan barang dagangan yang cacat.

2. Amanah : Terpercaya baik dari pemilik barang maupun pelanggan.

3. Fathanah : Cerdas. Pandai menghasilkan dan melihat peluang keuntungan tanpa menipu

4. Tabligh : Menyampaikan. Memiliki kemampuan negosiasi, membangun komunikasi dan reputasi yang baik.

(kmj)

  • #Ramadan 2019
  • #Nabi Muhammad
  • #Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah seorang manusia biasa. Sejak kecil telah ditinggalkan kedua orang tuanya. Akhirnya, beliau diasuh oleh kakeknya, lalu pamannya. Muhammad kecil tumbuh sampai usia menikah dalam asuhan pamannya, Abu Thalib. Tidak kurang dari sepuluh tahun.

Abu Thalib sangat memperhatikan pertumbuhan keponakannya tersebut. Diriwayatkan bahwa anak-anak Abu Thalib punya kebiasaan makan bersama. Di meja makan, mereka senang berebutan. Ada Ali dan Ja’far. Muhammad kecil tidak pernah ikut berebut makanan dengan sepupu-sepupunya. Sehingga, seringkali Muhammad kecil tidak mendapatkan jatah makanan. Melihat hal itu, Abu Thalib kemudian memisahkan makanan khusus untuk keponakannya tersebut.

Abu Thalib sangat memperhatikan kerapihan keponakannya. Jika pada hari, anak-anak pada umumnya tidak cuci muka sehingga wajah mereka terlihat kumal, kondisi ini berbeda dengan Muhammad kecil. Rambutnya klimis, wajahnya bersih, dan matanya bercelak. Hal itu menunjukkan kerapihan Muhammad.

Muhammad tumbuh menjadi pemuda gagah, bertubuh sedang, rapih dan memiliki karakter yang baik. Ia memiliki karakter kepemimpinan (leadership). Hal itu merupakan berkah dari pekerjaan yang pernah dilakoni Muhammad muda. Menggembala kambing. Dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan,

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلّى الله عليه وسلم قال: ” ما بعث الله نبيّا إلاّ رعى الغنم فقال أصحابه : وأنت؟ فقال : نعم، كنت أرعاها على قراريط لأهل مكة”.  رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Allah tidak mengutus seorang nabi pun kecuali dia menggembala kambing.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana dengan engkau wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Iya. Aku menggembala kambing di atas bukit-bukit milik penduduk Mekah.” (HR Al-Bukhari). 

Sebagian ulama tidak setuju jika Nabi Muhammad ketika muda disebut berprofesi sebagai penggembala kambing (lakinnahum lam yattakhidzu dzalika mihnatan lahum). Terlepas dari pendapat tersebut, terdapat hikmah tersembunyi mengapa para nabi punya kebiasaan menggembala kambing. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani.

قال الحافظ ابن حجر في فتح الباري شرح صحيح البخاري (   كتاب الإجارة 4/441 ) : ” قال العلماء: الحكمة في إلهام الأنبياء من رعي الغنم قبل النبوة أن يحصل لهم التمرن برعيها على ما يكلفونه من القيام بأمر أمتهم، ولأن في مخالطتها ما يحصل لهم الحلم والشفقة

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan hadis di atas dengan mengakatan, “Para ulama berkata, hikmah diberi ilhamnya para nabi untuk menggembala kambing sebelum mereka menjadi nabi adalah melatih mengatur umat dengan cara menggembala kambing. Dengan berkumpul dengan kambing-kambing gembalaan, terwujud sifat sabar dan sayang.” (Fath Al-Bari Syarah Shahih Al-Bukhari, 4/441).

Lebih jauh, Imam Ibnu Hajar menjelaskan bahwa kambing memiliki sifat mudah terpisah-pisah, mudah dikumpulkan, serta memiliki watak dan karakter yang berbeda-beda. Ada kambing yang kuat, ada pula kambing yang lemah. Seorang penggembala akan berusaha menjaga gembalaannya dari berbagai macam ancaman bahaya, seperti serigala dan pencuri. Mengawasi gembalaan setiap saat. Memindahkan mereka dari satu tempat gembalaan ke tempat gembala lainnya. Semua itu membutuhkan kesabaran, kepedulian, pemikiran yang bijak untuk membawa gembalaan memperoleh rerumputan yang diperlukan. Intinya, di sanalah kepemimpinan seorang calon nabi dilatih sedemikian rupa. 

Tidak ada penjelasan detail tentang berapa lama Rasulullah SAW menjadi penggembala kambing. Tetapi, bisa jadi hal itu dilakukan sejak Nabi Muhammad mengerti pekerjaan hingga usia menjelang beliau menikah. Bisa jadi, selama lima sampai sepuluh tahun beliau menjalani pekerjaan sebagai seorang penggembala kambing.

Pada usia dua puluhan, Nabi Muhammad mendapat tawaran untuk mengawal kafilah datang milik saudagar perempuan kaya raya di kota Mekah. Khadijah. Nabi Muhammad didampingi oleh orang kepercayaan Khadijah, Maisarah. Nabi Muhammad memang pernah ikut pamannya berdagang ke Suriah. Tetapi itu tidak begitu sering. Mengingat pernah suatu ketika sang paman merasa dibuat khawatir akan nasib keponakannya setelah bertemu dan diberi nasihat oleh seorang pendeta. Pada akhirnya, Abu Thalib tidak pernah lagi membawa Muhammad berdagang keluar kota Mekah. Sampai Muhammad benar-benar siap menjalani kehidupan sebagai seorang pedagang, sebagaimana umumnya profesi penduduk Mekah ataupun keluarganya sendiri.

Setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad masih terus mengelola bisnis Khadijah. Beliau berdagang di pasar seperti pada umumnya masyarakat kota Mekah. Ketika mendapat wahyu untuk mendakwahkan ajaran Islam, Nabi Muhammad mulai mendapat tantangan dari orang-orang Mekah. Mereka meledek Nabi dengan mengatakan, “Masak seorang utusan Tuhan dagang di pasar, makan seperti manusia pada umumnya?” Sebagaimana kisah yang terekam dalam Al-Quran.

Sampai di sini, kita bisa mendapat gambaran bahwa pekerjaan Nabi Muhammad sebelum menjadi Nabi dan awal-awal menjadi nabi adalah sebagai penggembala dan pedagang. Semoga ulasan singkat mengenai pekerjaan Nabi Muhammad ini dapat memberi gambaran tentang kemandirian Nabi Muhammad sehingga dapat diteladani oleh umatnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA