Pada tanggal berapa indonesia resmi menjadi anggota pbb ke-60

1. Uraikan tentang manfaat yang bisa direpresentasikan dengan graf! 2. Terangkan hubungan antara teori Graf dalam matematika dan ilmu komputer! 3. … Uraikan yang kamu ketahui tentang pemrograman modular! 4. Jelaskan hubungan antara komunikasi data dengan data sistem paralel memori terdistribusi! 5. berikan penjelasan pengertian computational thinking menurut Dr. Ir. M.M. Inggriani! 6. Terangkan tipe data abstrak! 7 Terangkan pendapat Jeannette M. Wing yang berkaitan dengan Computational Thinking! 8. Jelaskan hubungan antara komputasi modern dengan parallel processing!​

dalam membuat karya kerajinan berbasis limbah keras,pencarian ide atau gagasan,pembuatan seketsa karya merupakan tahapan A.pelaksanan B.perencanan C.e … valuasi D.pengemasan​

Indonesia sedang menghadapi berbagai isu global, baik di bidang ekonomi, pendidikan, politik, budaya serta bidang lainnya.

Proses melepas sambungan komponen elektronika yang sudah disolder disebut….

Deskripsikan prinsip kebebasan dalam berekskripsi berpikir dan menyatakan pendapat beragama msyawarah dan berpindah tempat yang di jelaskan di dalam a … lquran

Deskripsikan prinsip kebebasan dalam berekspresi, berpikir dan menyatakan pendapat, beragama, musyawarah dan berpindah tempat yang di jelaskan dalam A … l-Qur'an serta sebutkan ayat Al-Qur'an yang menjelaskan kelima prinsip kebebasan dalam Islam tersebut

Buatlah sebuah contoh evaluasi dengan tehnik observasi untuk mwnilai keaktifan siswa dalam berdiskusi pada mode pembelajaran pembinaan konsep berbasis … perspektif global di sekolah

Bagaimana proses terbentuknya hukum adat secara sosiologis pada suku Batak

apa yang dimaksud dengan penanaman kembalimohon di bantu​

4 Berdasarkan kasus di atas buatlah Laporan Laba Rugi audited (yang telah diaudit)

Indonesia resmi menjadi negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa ke-60 pada tanggal 28 September 1950, yang ditetapkan dengan Resolusi Majelis Umum PBB nomor A/RES/491 (V) tentang "penerimaan Republik Indonesia dalam keanggotaan di Perserikatan Bangsa Bangsa",[1] kurang dari satu tahun setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag (23 Agustus - 2 November, 1949).[2]

Indonesia
KeanggotaanAnggota penuhSejak28-Sep-1950Dewan Keamanan PBBNon-permanenPerwakilan TetapDian Triansyah Djani

Artikel utama: Daftar Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa

 

Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB di New York

Indonesia memiliki perwakilan tetap untuk PBB di New York, sekaligus satu perwakilan tetap untuk PBB, WTO dan organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa.[3] Misi di New York dikepalai oleh seorang wakil tetap, sedangkan misi di Jenewa dikepalai oleh seorang duta besar. Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Lambertus Nicodemus Palar sebagai Wakil Tetap untuk PBB pertama dari Indonesia. Palar telah memainkan peran penting dalam upaya mencari dukungan dan pengakuan internasional tentang kedaulatan Indonesia pada masa sulit dengan Belanda pada tahun 1947, di mana saat itu Indonesia memiliki status Pengamat dalam Majelis Umum PBB. Berbicara di dalam sidang Majelis Umum PBB pada tahun 1950, Palar berterima kasih untuk setiap dukungan yang diberikan untuk kemerdekaan Indonesia, dan berjanji bahwa negaranya akan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai negara anggota dari PBB.

Tanggung jawab dari perwakilan diplomatik Indonesia ini adalah untuk mewakilkan seluruh kepentingan Indonesia di PBB termasuk dalam berbagai isu keamanan internasional, perlucutan senjata, hak asasi manusia, masalah kemanusiaan, lingkungan hidup, buruh, kerjasama ekonomi dan pembangunan internasional, perdagangan internasional, kerjasama Selatan-Selatan, transfer teknologi, hak kekayaan intelektual, telekomunikasi, kesehatan dan meteorologi.[4]

Artikel utama: CONEFO

Pada masa Konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 7 Januari tahun 1965, sebagai reaksi atas terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Soekarno marah, Indonesia memutuskan untuk mundur dari PBB, dan mendirikan CONEFO, didukung Republik Rakyat Tiongkok, Republik Demokratik Rakyat Korea, dan Republik Demokratik Vietnam. Namun, dalam sebuah telegram bertanggal 19 September 1966, Indonesia memberikan pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB atas keputusannya "untuk melanjutkan kerjasama penuh dengan Perserikatan Bangsa Bangsa, dan untuk melanjutkan partisipasinya dalam sesi ke-21 sidang Majelis Umum PBB". Pada tanggal 28 September 1966, Majelis Umum PBB menindaklanjuti keputusan pemerintah Indonesia tersebut dan mengundang perwakilan Indonesia untuk menghadiri sidang kembali.

 

Adam Malik, Presiden sesi ke-26 Majelis Umum PBB

Indonesia menjadi anggota Majelis Umum PBB semenjak tahun 1951.[5] Indonesia pernah sekali ditunjuk sebagai Presiden Majelis Umum PBB pada tahun 1971, yang pada saat itu diwakili oleh Adam Malik yang memimpin sesi ke 26 sidang Majelis Umum PBB. Ia merupakan perwakilan Asia kedua yang pernah memimpin sidang tersebut setelah Dr. Carlos Pena Romulo dari Filipina.[6]

Dewan Keamanan PBB

Indonesia telah terpilih sebanyak empat kali sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB. Indonesia pertama kali dipilih untuk periode 1974-1975. Indonesia kemudian dipilih kembali untuk kedua kalinya pada periode 1995-1996 lalu untuk ketiga kali pada periode 2007-2008 dan keempat kalinya pada periode 2019-2020 . Dalam masa jabatannya yang ketiga, Indonesia dipilih oleh 158 suara dari 192 negara anggota yang melakukan pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada saat itu. Pada masa jabatan keempat, Indonesia mendapat 144 suara dari 190 negara yang hadir. Dalam pemungutan suara tersebut, Indonesia bersaing dengan Maladewa yang mendapatkan 46 suara, tidak ada yang abstain.[7]

Dewan Ekonomi dan Sosial PBB

Indonesia menjadi anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB untuk periode-periode 1956-1958, 1969-1971, 1974-1975, 1979-1981, 1984-1986, 1989-1991, 1994-1996, 1999-2001, 2004-2006, 2007-2009 dan 2012-2014. Indonesia pernah dipilih dua kali sebagai Presiden Dewan Ekonomi dan Sosial PBB pada tahun 1970 dan 2000, dan dipilih sebagai Wakil Presiden Dewan Ekonomi dan Sosial PBB pada tahun 1969, 1999 dan 2012.[8] Pada masa jabatnya untuk tahun 2012-2014, Indonesia menjadi anggota dewan tersebut dengan mendapatkan suara terbanyak dibandingkan dari negara-negara Asia lainnya yang diambil pada sesi Majelis Umum PBB pada 24 Oktober 2011 di New York.[9]

Dewan Hak Asasi Manusia PBB

Indonesia telah terpilih sebanyak tiga kali sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB semenjak dewan tersebut dibentuk pada tahun 2006. Indonesia menjadi anggota dalam periode 2006-2007, 2007-2010 dan 2011-2014.[10] Indonesia sekali menjadi Wakil Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada tahun 2009-2010, diwakili oleh Duta Besar Dian Triansyah Djani.

  Portal Indonesia

  • Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Indonesia
  • Daftar Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa

  1. ^ Majelis Umum PBB (1950). "A/RES/491 (V)" (PDF). World Legal Information Institute. Diakses tanggal 2 June 2012. 
  2. ^ Nenden Novianti & Edwin Solahuddin (28 September 2008). "Indonesia Menjadi Anggota PBB ke-60". VIVAnews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-13. Diakses tanggal 2 June 2012. 
  3. ^ Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Mission". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-04. Diakses tanggal 2 June 2012. 
  4. ^ Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa, Organisasi Perdagangan Dunia dan organisasi internasional lainnya di Jenewa. "About the Permanent Mission". Diakses tanggal 2 June 2012. 
  5. ^ Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa di New York. "Compilation of Indonesia Statements in UN General Assembly" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-06-26. Diakses tanggal 2 June 2012. 
  6. ^ ___ (11 Juni 2009). "H. Adam Malik Batubara (1917-1984) Si Kancil Pengubah Sejarah". Tokoh Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-18. Diakses tanggal 2 June 2012. 
  7. ^ Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Perserikatan Bangsa Bangsa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-15. Diakses tanggal 2 June 2012. 
  8. ^ Hisar Sitanggang (25 October 2011). "Indonesia Terpilih Sebagai Anggota ECOSOC PBB". ANTARA News Lampung. Diakses tanggal 2 June 2012. 
  9. ^ ___ (26 October 2011). "Indonesia Terpilih lagi di Keanggotaan ECOSOC PBB". ANTARA News Lampung. Diakses tanggal 2 June 2012. [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ B. Kunto Wibisono (21 Mei 2011). "Indonesia Terpilih Kembali Sebagai Anggota Dewan HAM PBB". ANTARA News. Diakses tanggal 2 June 2012. 

  • (Inggris) Situs resmi Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa di New York
  • (Inggris) Situs resmi Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa, Organisasi Perdagangan Dunia dan organisasi internasional lainnya di Jenewa

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indonesia_dan_Perserikatan_Bangsa-Bangsa&oldid=18623636"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA