Setelah mempelajari Bab 3, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni musik, yaitu:
3.Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya
4. Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih berlatih teknik dan gaya
5. Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan teknik dan
6. Mengkomunikasikan keunikan lagu daerah
Setiap suku memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah.
nyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia
memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara
seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Perhatikan dan amati beberapa
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pengamatan pertunjukan musik,
jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Jelaskan 2 ciri lagu daerah?
2. Jelaskan prinsip-prinsip menyanyikan lagu daerah?
Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber
belajar seperti Majalah, buku, internet dan sumber belajar lain
Tahukah kalian bahwa setiap suku di Indonesia me
gu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan
tempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi
kat alat musik daerah yang sering disebut
lah karawitan untuk menunjuk pada
rangkat alat musik tradisional secara lengkap secara
Kebanyakan karya-karya seni musik (karawitan) yang
kan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun
nya bersifat tradisional dan anonimus.
buah komposisi karawitan sangat sulit
kali seorang pemain/seniman ahli
Karawitan menambah atau me
yang dimainkan, begitu juga be
karawitan Betawi gaya dalam gam
yang tersendiri sangat lazim pa
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-
daan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya
yang menyebabkan munculnya gaya
sikal adalah ciri khas atau ka
kal yang dihasilkan dari beberapa kondisi:
yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui
memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan
daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan
dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas
adalah tipologi karakteristik seorang tokoh
pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta
adalah tipologi karakteristik zaman tertentu
yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya.
Gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik
yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal
yang ada, misalnya, pada musik Betawi dalam gambang
kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam
kroncong tugu antara kroncong asli, langgam dan stambul.
Dalam karawitan Betawi Gaya atau
Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh
rang penyanyi. Di Jawa disebut dengan Sinden, demikian
ga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatera Utara sering
sebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan ada
but dengan Madihin yaitu menyanyikan
Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang
penyanyi yang diiringi dengan or
Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang
ra seorang diri tetapi ada juga yang
yang menyanyikan pantun se
sebagai pemusiknya. Sinden dapat di
berkelompok tetapi dapat juga dilakukan se
diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering
but dengan menyanyi secara unisono. Menyanyi
secara unisono membutuhkan kerjasama antara anggota
kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan
Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai
ngan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan
ra tertentu seperti pernikahan, kelahiran,
kematian atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi
jungan terhadap mahkluk sesama. Ibu-
ring menyanyikan lagu nasehat
saat menidurkan anaknya. De
dan remaja masih sering menyanyi sam
permainan. Hal ini membuktikan bahwa me
secara unisono maupun perseorang sering dilakukan oleh
Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang
dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa
daerah. Lagu-lagu ini meru
dijadikan sebagai salah satu sarana mem
dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasehat
yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna
Setelah kalian mengetahui tentang teknik dan
nyanyi lagu-lagu daerah nyanyikanlah
Nyanyikanlah lagu di bawah ini dengan teknik dan gaya sesuai
Isilah tabel di bawah ini!
Kalian telah belajar tentang menyanyi lagu daerah de
teknik dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing. Tentu
kalian dapat merasakan perbedaan me
rah darimana lagu itu berasal. Kita perlu memahami dan mem-
pelajari budaya-budaya daerah lain selain budaya kita sendiri.
Dengan mempelajari bahasa daerah lain melalui nyanyian kita
dapat memahami makna dan arti lagu tersebut dalam ke
hidupan bermasyarakat. Nah sekarang tuliskan pengalaman
kalian ketika bertemu atau berkunjung ke daerah lain yang me-
miliki budaya yang berbeda dengan kalian!
: .................................................
: ..................................................
: ..................................................
: ..................................................
Saya berusaha menyanyikan lagu tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh
menyanyikan lagu tradisional
daerah lain dengan sungguh-sungguh
Saya mengikuti pembelajaran
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran
Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu dengan ba
daerah. Setiap daerah memiliki teknik dan gaya da
lagu tersebut. Lagu-lagu daerah bia
sanya memiliki nasehat dalam
menjalani kehidupan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat
dolanan. Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja.
nyanyi sambil melakukan permainan tradisional.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya
yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan
pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan
tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan
kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
: .........................................
: .........................................
: .........................................
: .........................................
: ...................... ..................
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran
Berperan aktif dalam kelompok berlatih
Menyerahkan tugas tepat waktu tentang
Menghargai keunikan ragam
Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik
Genarasi muda saat sekarang ini kurang tertarik mempelajari
lagu tradisional. Ini disebabkan menjadi penyanyi lagu tradisional tidak menjanjikan secara
materi untuk masa depan. Disisi lain, penyanyi lagu tradisional diperlukan agar kelestarian lagu
tradisional tetap terjaga sepanjang masa.
A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan.Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra.Seringkali seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa gaya.Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan dikembangkan.Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu.Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda.Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi :
1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya.Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal adalah tripologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli,langgam,dan stambul.Dalam karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi.Di Jawa disebut dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan Bali.Di daerah Sumatra Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong.Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.
B. Menyanyi secara unisono
→ bernyanyi dalam satu suara
Membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus.Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan.Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan,kelahiran,kematian,atau permainan.Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap makhluk sesama.Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat saat menidurkan anaknya.Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan.Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah.Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja.Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.
A. Jenis musik ansambel Tradisional
Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat ini adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah seni karawitan.Istilah karawitan pada saat ini di daerah tertentu terutama pada lingkungan perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat,karaktr,dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu.
Banyak yang menggunakan istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit seperti menurut Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe rawit yang kecil serta halus,indah.Indah artinya disini ada seni.Jadi karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.
Sedangkan menurut R.M.Kusumadinata dari Bandung bahwa istilah karawitan adalah “pancaran sinar yang indah”,yaitu seni artinya karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.Dengan demikian di era sekarang bahwa istilah karawitan adalah mencakup jenis-jenis alat musik yang berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di Indonesia.Dengan demikian bertolak dan pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian dapat digunakan untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang memiliki karakter yang halus,kecil,dan indah.Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa,Bali,Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di Indonesia.contoh :telempong Sumatra Barat,Gondnag Sumatra Utara,Kulintang Sulawesi Selatan,Angklung Jawa Barat,Arumba,Tifa,dan sejenisnya.
Teknik : Teknik-teknik yang digunakan dalam penampilan musik vokal meliputi, Intonasi, artikulasi, pernafasan, dan frasering.
Gaya :
- Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.
- Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
- Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu.
1. Jenis Lagu Daerah Setempat Teknik ucapan/artikulasi yang dibawakan sesuai dengan dialek setempat, oleh karena itu, tidak dibutuhkan ketentuan vokalisasi. Berikut ini beberapa lagu daerah setempat yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut. a. Lagu Daerah Setempat Sumatera
Lagu daerah merupakan salah satu kekayaan budaya negara kita. Hampir setiap pulau memiliki lagu daerah. Lagu daerah biasanya berisi tentang gambaran tingkah laku masyarakat setempat secara umum dan syairnya menggunakan bahasa daerah setempat. Kadang maksud dan tujuan syairnya sulit dipahami dan dimengerti oleh orang yang berasal dari daerah yang lain. Bentuk pola irama maupun susunan melodinya sangat sederhana sehingga mudah dikuasai oleh semua lapisan masyarakat pada suatu tempat.
Lagu dari daerah Sumatera, antara lain adalah sebagai berikut.
Lagu dari daerah Kalimantan,antara lain sebagai berikut.
b. Lagu Daerah Setempat Kalimantan
3. Saputangan Babuncu Ampat
Lagu dari daerah Irian Jaya, antara lain sebagai berikut.
c. Lagu Daerah Setempat Irian Jaya
d. Lagu Daerah Setempat Jawa Tengah
Lagu dari daerah setempat Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut.
Lagu dari daerah setempat Jakarta, antara lain sebagai berikut.
e. Lagu Daerah Setempat Jakarta
f. Lagu Daerah Setempat Maluku
Lagu dari daerah setempat Maluku, antara lain sebagai berikut.
g. Lagu Daerah Setempat Sulawesi
Lagu dari daerah setempat Sulawesi, antara lain sebagai berikut.
2. Keunikan Lagu Daerah Setempat
Lagu Daerah setempat adalah lagu yang tumbuh dan berkembang disuatu daerah. Lagu daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Sederhana
Lagu daerah setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis sebenarnya tidak dapat dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis dapat diterapkan mendekati jajaran nada yang digunakan nama do-re-mi-fa-sol-la.
b. Kedaerahan
Lirik Syair lagu daerah setempat sesuai dengan daerah atau dialek setempat yang bersifat lokal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat. Lagu daerah setempat, syairnya bersifat kedaerahan sehingga artinya hanya dimengerti oleh daerah tersebut.c. Turun-temurun
Lagu daerah setempat pengajarannya bersifat turun-temurun dari orang tua kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya. Lagu daerah setempat tersebut biasanya diciptakan dalam kondisi alam di daerah setempat. Lagu daerah setempat dinyayikan pada saat anak-anak bermain atau dolanan.d. Jarang Diketahui penciptanya
Lagu daerah setempat mempunyai karakter turun-temurun karena penciptanya jarang diketahui. Lagu daerah setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersial. Lagu daerah setempat kebanyakan dinyanyikan hanya pada saat bermain, musim panen, waktu senggang, atau meninabobokkan anak.
Bahaasa yang digunakan pendek , menggunakan bahasa daerah setempat , menggunakan alat musik daerah setempat , dan yang uniknya lagi sampai-sampai pencipta lagunya tidak diketahui akibat turun menurun.
Fungsi Musik Tradisional dan Modern
Dalam wilayah nan general, musik memiliki fungsi sebagai wahana atau media buat mengantarkan upacara ritual keagamaan, media hiburan, media pengembangan ekspresi, media komunikasi, media pengiring seni lainnya, serta sebagai wahana perekonomian. Sebagai Wahana Upacara RitualBerbagai kegiatan ritual maupun keagamaan biasanya dilakukan dengan diiringi oleh musik. Misalnya saja, acara upacara kelahiran, perkawinan, maulud nabi, dan kegiatan sakral lainnya nan akan semakin khidmat jika diiringi dengan musik. Sebagai Media Hiburan Salah satu fungsi musik ialah sebagai media hiburan. Baik zaman sekarang maupun zaman dahulu, musik menempati jumlah pertama nan dijadikan sebagai hiburan bagi masyarakat Indonesia. Kita dapat melihat adanya antusiasme masyarakat terhadap berbagai festival musik nan diselenggarakan bagi masyarakat umum.Sebagai Wahana Mengekspresikan DiriSalah satu hal nan dapat membuat seseorang merasa lega dan senang ialah dengan mengekspresikan diri, termasuk membuat musik menjadi latif dan layak buat didengarkan oleh orang lain. Melalui musik, seseorang dapat mengungkapkan berbagai pemikiran dan perasaannya mengenai berbagai hal di dalam kehidupan. Sebagai Wahana Komunikasi Pada zaman dahulu, berbagai alat musik seringkali dijadikan simbol buat menyuarakan berita. Mislanya saja, suara bedug buat memberitahu waktu shalat, suara kentungan buat memberi tahu bahwa ada kegiatan masyarakat nan harus dihadiri, dan lain-lain.Sebagai Pengiring TarianSebagai pengiring tarian, musik tentu saja tak akan dapat lepas sebab tanpa musik, tarian akan terasa sangat hambar. Sebagai Wahana Perekonomian
Selain buat kepentingan nan telah disebutkan di atas, seni musik juga berguna bagi kepentingan perekonomian, baik secara individu maupun secara kelompok. Jika ada satu individu nan dapat memainkan musik dengan baik, maka akan muncul komunitas nan juga memiliki tujuan nan sama dalam hal memainkan musik. Dari situlah kemudian muncul sistem ekonomi nan menjadikan musik sebagai salah satu wahana mencari dan mendatangkan penghasilan.
Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan.Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra.Seringkali seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa gaya.Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan dikembangkan.Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu.Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda.Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi :
1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya.Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal adalah tripologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli,langgam,dan stambul.Dalam karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi.Di Jawa disebut dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan Bali.Di daerah Sumatra Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong.Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.
→ bernyanyi dalam satu suara
Membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus.Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan.Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan,kelahiran,kematian,atau permainan.Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap makhluk sesama.Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat saat menidurkan anaknya.Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan.Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah.Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja.Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.
Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat ini adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah seni karawitan.Istilah karawitan pada saat ini di daerah tertentu terutama pada lingkungan perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat,karaktr,dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu.
Banyak yang menggunakan istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit seperti menurut Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe rawit yang kecil serta halus,indah.Indah artinya disini ada seni.Jadi karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.
Sedangkan menurut R.M.Kusumadinata dari Bandung bahwa istilah karawitan adalah “pancaran sinar yang indah”,yaitu seni artinya karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.Dengan demikian di era sekarang bahwa istilah karawitan adalah mencakup jenis-jenis alat musik yang berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di Indonesia.Dengan demikian bertolak dan pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian dapat digunakan untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang memiliki karakter yang halus,kecil,dan indah.Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa,Bali,Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di Indonesia.contoh :telempong Sumatra Barat,Gondnag Sumatra Utara,Kulintang Sulawesi Selatan,Angklung Jawa Barat,Arumba,Tifa,dan sejenisnya.