Orang tua adalah orang yang membesarkan kita dengan hartanya sedangkan guru membesarkan kita dengan

Oleh: Dedi Eko Riyadi HS, M.Pd.I*

(Dosen Prodi PGMI STAI Miftahul Ulum Tarate Sumenep)

            Kesuksesan adalah satu kata yang mempu menghipnotis banyak orang bahkan semua orang rela melakukan apa saja untuk meraihnya. Bahkan tidak jarang mereka menempuh pendidikan sampai tingkat pendidikan tinggi terakhir, semuanya hanyalah ingin mengejar yang namanya kesuksesan ini. Bahkan mereka rela mengorbankan harta yang banyak hanya demi meraih mimpi yang bernama kesuksesan. Tentunya kesuksesan bermacam-macam dalam tiap individu, ada yang ingin sukses dalam bidang karir, pekerjaan, ekonomi, pangkat, jabatan, ataupun popularitas.

            Namun berjalannya waktu, dan proses usaha dilakukan tidak semua orang berhasil hinggap di atas ranting kesuksesan ini. Ada diantara mereka yang sudah mulai goyah sejak diawal berjuang, ada yang patah di tengah-tengah proses perjuangan, ada juga yang hanya tinggal satu langkah saja mereka mencapai kesuksesan, akhirnya mereka harus menanggung kegagalan. Ini yang dimaksud oleh banyak orang “keinginan dan usaha sama, tapi hasil tidak sama”.

            Salah satu kunci keberhasilan seseorang adalah kedua orang tua kita. Keuda orang tua kita adalah salah satu perisai dari langit yang sangat berpengaruh besar dalam menggapai ranting kesuksesan dan keberhasilan kita dalam mengejar impian. Ibu adalah orang yang sangat menyayangi kita, bahkan kasih sayang ibu kepada kita tidak bisa dikalahkan oleh siapapun saja dan kasih sayang ibu pada kita sebagai anaknya tidak bisa diukur oleh apapun saja serta tidak ada batas zaman atau waktu. Sehingga benar apa yang diakatakan pepatah mengatakan bahwa ‘kasih sayang seorang ibu sepanjang zaman’. Selain itu, seorang ibu sangat dimuliakan dan mempunyai keistimewaan dalam agama islam. seperti pernah difirmankan Allah dalam salah satu ayat al-Qur’an yang berbunyi “janganlah sekali kali kamu mengatakan ‘Uff’ kepada kedua orang tua kamu, dan berkatalah kepada keduanya dengan kata-kata yang mulia”. Dalam sebuah hadis juga disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW; “ada salah satu sahabat bertanya kepada nabi, kepada siapa aku pertama harus berbuat baik wahai Rasul! Nabi menjawab, ‘ibumu. Lalu bertanya lagi, ‘lalu kepada siapa lagi wahai Nabi’, “ibumu”, ‘lalu ditanya lagi’, kepada siapa lagi wahai Nabi, “ibumu”, lalu kepada siapa lagi wahai nabi, ‘Ayahmu’. Dalam hadist lain juga disabdakan “sorga berada di telapak kaki ibumu”, di hadist lainnya juga nabi pernah bersabda dalam suatu majlis, lalu Rasulullah bersabda ‘di rumah kalian semua ada Nabi’,lalu para  sahabat bertanhya kepada Rasulullah; ‘siapa kah dia wahai Rasulullah’, dia adalah ibumu kalian semua, maksudnya kata nabi ‘doa doa dari ibu kalian semua itu bagaikan doanya nabi pada umatnya, bagaikan doaku pada ummatku, sedangkan doanya nabi dan doanya saya pada umatku tidak akan pernah ditolak oleh Allah dan akan di ijabah’. Bahkan kata Nabi dalam hadist lain disebutkan ‘ridhanya Allah terletak pada ridha orang tua’.

            Dari ini kita dapat menyempulkan bahwa, peran kedua orang tua atau restu dan ridha dari orang tua kepada anaknya adalah kunci utama kita mencapai kesuksesan. Sehebat apapun usaha seseorang, sebagus apapun bisnis yang dijalankan seseorang, setinggi apapun pangkat dan pendidikan seseorang, apabila sikapnya kepada orang tua tidak baik, hubungan dengan kedua orang tua tidak bagus, maka sangatlah sulit kesuksesan itu akan diraih.

            Dari itu sikap pertama yang mesti kita tunujukkan kepada orang tua adalah berakhlak dengan akhlak yang mulia, bertutur kata yang halus dan tidak kasar, membahagiakan keduanya semampu kita dan berbakti kepada kedua orang tua tanpa mengenal waktu dan usia. Pemahaman yang mendalam bagi seorang anak kepada kedua orang tuanya harus mendalam, seseorang anak harus benar benar merasakan betapa susahnya kehidupan ibu ketika mengandung kita sembilan sampai 10 bulan, ketika lahir, kita selalu berada dalam dekapan ibu, kencing pada ibu,bahkan kita BAB pun di haribaan ibu kita, ibu mulai menyuyui kita, merawat kita, dengan penuh kasih sayang yang tidak terhingga, sampai dewasa kasih sayang orang tua pada kita sebagai anaknya tidak lusuh sedikitpun. Ayah adalah orang yang hati dan tanaganya tidak pernah jeda dalam membesarkan kita, tidak kenal lelah bekerja banting tulang hanya demi senyum bahagia kita. Inilah sebenarnya alasan kenapa kedua orang tua kita sangat diistimewakan oleh Allah dan sangat dijunjung tinggi oleh Nabi.

            Melakukan segala perbuatan yang membuat bahagia kedua orang tua adalah suatu keniscayaan yang mesti kita lakukan setiap waktu bahkan sampai akhir hayat nanti. Sesibuk apapun aktifitas kita, tidak pantas melupakan orang tua kita yang telah membesarkan kita. Kedua orang tua kita tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu dan tanpa mengenal putus asa terus memberikan kasih sayangnya kepada kita, membimbing kita, megasuh kita sehingga kita menjadi orang sukses kini. Semua adalah tidak lepas dari peran dan doa kedua orang tua kepda kita.

            Sudah menjadi hal yang pasti menjadikan kedua orang tua kita adalah wasilah atau sebab untuk kita mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai apa yang kita impikan. Sungguh jangan mengharapkan keberhasilan dalam hidup kita jika kita tidak mampu membalas budi kedua orang tua. Membalas budi kedua orang tua tidak harus memberikan materi yang banyak kepada mereka, akan tetapi yang terpenting adalah akhlak yang mulia kepada mereka, tutur kata yang halus kepada mereka, dan selalu membuat mereka bahagia dengan apa saja yang kita bisa perbuat bagi mereka.

            Kita menggapai kesuksesan ini dengan terus memberikan yang terbaik kepada kedua orang tua kita, selalu membuat mereka tersenyum, selalu berbakti kepada mereka dan memenuhi apa kebutuhan mereka, serta selalu memohon doa restunya dalam setiap perjuangan kita, maka apabila semua itu sudah dilakukan, insyaallah alam akan mendorong kesuksesan terus menghampiri kita, akan selalu ada cara dan kemudahan dalam mengagapai kesuksesan dan menggapai semua impian. amin

                                                                  * Kepala LPM STAI  Miftahul Ulum

Tarate Pandian Sumenep

            Kamis , 19 Maret 2020

INFORMASI KAMPUS :

STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep
Menuju Institut Terkemuka di Madura

Jalan Pesantren No 11 Tarate Pandian Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur - Indonesia

Telp : +62 878 - 7030 - 0328 / WA : +62 81 776 - 883 -730 / +62 823 - 3483 - 4806

Website : //www.staimtarate.ac.id

E-mail 1 :  

E-mail 2 :  

 

SOSIAL MEDIA

  • Fecebook
  • Instagram
  • Twitter
  • STC (STAIM TARATE CHANEL)

Jawaban: Alasan seorang anak atau seorang manusia harus menghormati kedua orang tua mereka (ayah dan ibu) adalah karena orang tua merupakan orang yang paling berjasa bagi kehidupan seseorang. Jasa kedua orang tua tidak dapat dibalas dengan harta atau materi apapun.
Kita harus menghormati orang tua karena orang tua telah berjasa mendidik dan membesarkan kita dengan susah payah.

Mengapa kita harus menghormati orang tua?

Orang tua adalah seseorang yang melahirkan kita, mengasihi kita dan memelihara kita sedari kecil. Maka dari itu kita harus menghormati mereka serta menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kita dan merawat kita dari kecil hingga kita bisa berbicara serta melakukan dan mengerti banyak hal hingga saat ini.

Mengapa kita harus berbakti kepada kedua orang tua?

Berbakti kepada kedua orang tua juga menjadi salah satu bentuk membalas semua budi baik yang telah dilakukan kedua orang tua. Sebenarnya, balasan yang kita berikan sampai kapan pun tidak akan pernah sebanding dengan semua yang telah diberikan orang tua kepada kita.

Mengapa orang tua dan guru harus dihormati?

Oleh sebab itu, orang tua dan guru harus dihormati karena tanpa mereka, anak tidak akan berkembang menjadi orang yang cerdas.

Apakah kita wajib menghormati orang tua dan khususnya ibu?

Kita memang wajib menghormati orang tua dan khususnya ibu. Sesuai kata Nabi Muhammad bahwa kita harus menghormati ibu kita tiga kali lebih banyak dari ayah atau dengan kata lain memprioritaskan ibu. Sesuai yang dijelaskan surat Luqman di poin pertama, ibu sudah mengandung kita selama sembilan bulan dalam keadaan lemah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA