Nyala oksidasi biasanya digunakan untuk brazing ataupun melakukan pemotongan itu artinya

Jenis jenis nyala api las asetelin :

  1. Nyala Api Oksidasi (Nyala Oksigen lebih).
  2. Nyala Api Karburasi (Nyala asetilen lebih).
  3. Nyala Api Netral (Tekanan gas oksigen dan asetilen sama).

Jenis jenis nyala api las asetelin ada bermacam - macam menurut kegunaannya, yaitu nyala api yang digunakan untuk proses pengelasan, pemanasan dan pemotongan. Penggunaan atau pengaturan jenis nyala api berdasarkan besar tekanan yang keluar dari tabung yang diatur melalui regulator kemudian disalurkan melalui selang gas. Jenis nyala api oksigen asetilen ini juga berpengaruh terhadap nilai temperaturnya. Temperatur pada nyala api ini dapat mencapai 3000 derajat celsius. Untuk sahabat sekalian yang ingin mengetahui macam macam nyala api dan penjelasannya, berikut ini uraian dari blog Santika Aji.

Jenis - jenis nyala api asetilen

Nyala api oksidasi atau oksigen lebih pada las asetilen adalah jenis nyala api yang mempunyai perbandingan tekanan gas oksigen lebih besar dari pada tekanan gas asetilennya. Bentuk nyala api ini seperti kerucut namun pendek dan terdapat seperti aliran gas oksigen ditengahnya. Fungsi nyala api oksidasi adalah untuk pemotongan material logam. Selain itu nyala api oksidasi pada las asetilen juga dapat digunakan untuk pengelasan dengan jenis material perunggu dan kuningan.

Api oksidasi dihasilkan dengan meningkatkan oksigen kedalam campuran sehingga menghasilkan gas yang kaya akan oksigen. Nyala api oksidasi pada las asetilen ini memiliki suhu antara 6.000 dan 6.300 derajat fahrenheit. Nyala api oksidasi berbentuk lebih pendek serta lebih biru dari pada api netral dan karburasi. Selain itu nyala api oksidasi juga berbentuk kerucut dengan bagian dalam lebih runcing. Oksigen yang berlebih dari nyala api ini akan bergabung dengan logam dan membentuk oksida. Nyala api ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Karena sifat pengoksidasi itulah sehingga nyala api oksidasi jarang digunakan untuk mengelas baja. Akan tetapi kadang-kadang digunakan untuk logam berbasis tembaga dan seng serta besi cor dan mangan. Selain itu juga digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu, namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.

Nyala api oksidasi pada las asetilen

Nyala api karburasi pada las asetilen adalah jenis nyala api yang mempunyai tekanan gas asetilen lebih besar dibandingkan dengan tekanan gas oksigen. Nyala api ini diproduksi dengan mengurangi jumlah oksigen dalam campuran, sehingga menghasilkan gas yang kaya akan asetilen. Nyala api karburasi memiliki suhu antara 5.400 dan 5.500 derajat Fahrenheit. Nyala api karburasi berisi tiga tingkat warna yang berbeda yaitu berbentuk kerucut biru sangat terang yang terdapat pada ujung nosel dan dikelilingi oleh selubung berwarna biru gelap. Kemudian keduanya dikelilingi oleh selubung luar yang berwarna lebih gelap keungu-unguan. Nyala api karburasi adalah api reduksi karena tidak mengoksidasi logam. Selain itu nyala api ini merupakan nyala pengoksidasi karena tidak sepenuhnya membakar karbon. Karbon yang tidak dikonsumsi kemudian dipaksa masuk ke dalam logam. Sehingga nyala api ini digunakan untuk mengelas baja karbon tinggi dan logam lain yang tidak mudah menyerap karbon.

Fungsi nyala api karburasi adalah untuk pengelasan bahan logam monel, nikel dan berbagai jenis baja. Selain itu juga digunakan untuk heat treatment serta bahan pengerasan permukaan nonferous.

Nyala api karburasi pada las asetilen

Nyala api netral pada las asitilen adalah jenis nyala api yang memiliki tekanan oksigen dan tekanan asetilen yang sama besar. Atau memiliki perbandingan yang seimbang antara tekanan gas oksigen dengan asetilen. Nyala api netral digunakan untuk sebagian besar aplikasi pengelasan gas. Nyala api ini memiliki jumlah asetilena dan oksigen yang kurang lebih sama. Untuk lebih tepatnya rasio oksigen terhadap asetilen untuk nyala netral terletak antara 1,0 sampai 1,1. Nyala api netral memiliki suhu antara 5.600 sampai dengan 5.900 derajat Fahrenheit atau antara 3300 sampai 3500 derajat celsius. Nyala api ini ukurannya lebih kecil dan terfokus dan terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Suhu Pada ujung kerucut dalam kira-kira 3000 derajat celsius dan di tengah kerucut luar kira-kira 2500 derajat celsius. Nyala api ini disebut netral karena menghasilkan sangat sedikit bahkan tidak ada reaksi kimia dalam logam cair. Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam cair maka nyala asetilen berlebih dan nyala oksigen berlebih tidak dapat digunakan untuk mengelas baja.

Nyala api netral sebenarnya bertindak sebagai perisai gas untuk melindungi kolam pengelasan dari reaksi kimia dengan atmosfir, seperti gas lembam dalam TIG (gas inert tungsten) dan las busur MIG (metal inert gas). Fungsi nyala api netral adalah untuk pengelasan baja ringan, stainless, besi tuang, aluminium, tembaga.baja, baja tahan karat dan besi cor.

Nyala api netral pada las asetilen

Demikian ulasan tentang jenis - jenis nyala api las asetilen dan penjelasannya dari blog Santika Aji semoga dapat memberikan manfaat untuk sahabat sekalian. Jika ada saran dan kritik bolehlah untuk dituliskan pada kolom komentar yang telah disediakan dalam blog ini. Untuk artikel lain seputar dunia pendidikan, otomotif dan lainnya, sahabat sekalian silahkan klik pada label blog atau silahkan kunjungi halaman depan kami.
Terima kasih.

SOAL UAS PENGELASAN (Mulok)

1. Nyala api dengan perbandingan kurang lebih satu bagian isi gas asam terhadap satu bagian isi gas asitilen adalah….

    A. busur/nyala api karburasi

    B. busur/nyala api oksidasi

    C. busur/nyala api horizontal

    D. busur/nyala api netral

    E. busur/nyala api vertikal

2. Perhatikan gambar dibawah ini !

   Gambar diatas merupakan busur/nyala api

    A. busur/nyala api karburasi

    B. busur/nyala api netral

    C. busur/nyala api vertikal

    D. busur/nyala api horizontal

    E. busur/nyala api oksidasi

3. Jika busur /nyala api lebih banyak gas asetelin dibanding dengan gas asam, nyala api dinamakan….

    A. busur/nyala api oksidasi

    B. busur/nyala api netral

    C. busur/nyala api karburasi

    D. busur/nyala api vertikal

    E. busur/nyala api horizontal

4. nyala inti api berwarna putih kemilau agak keunguan, inti api berbentuk runcing dan lebih pendek serta bersuara berdesis, hal ini merupakan ciriciri busur / nyala api….

    A. busur/nyala api oksidasi

    B. busur/nyala api karburasi

    C. busur/nyala api netral

    D. busur/nyala api vertikal

    E. busur/nyala api horizontal

5. Busur/nyala api yang digunakan untuk proses pelapisan keras dan pekerjaan patri keras….

    A. busur/nyala api oksidasi

    B. busur/nyala api karburasi

    C. busur/nyala api netral

    D. busur/nyala api vertikal

    E. busur/nyala api horizontal

6. Selain untuk keperluan pengelasan, busur/nyala api juga bisa digunakan, kecuali….

    A. flame brazing

    B. flame cooling

    C. flame cutting

    D. flame gauging

    E. flame straiggtening

7. Busur/nyala api yang digunakan untuk proses penyambungan tanpa mencairkan logam induk yang disambung, hanya logam pengisi saja disebut….

    A. flame brazing

    B. flame cutting

    C. flame gauging

    D. flame straiggtening

    E. flame cooling

8. Mengapa busur/ nyala api oksidasi tidak dapat dipakai untuk mengelas baja ….

    A. hasil pengelasan akan kuat  tetapi rapuh

    B. hasil pengelasan akan lunak  tetapi rapuh

    C. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh

    D. hasil pengelasan akan memuai dan getas

    E. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh

9. Busur/ nyala api yang cocok untuk  mengelas logam non-ferous, seperti nikel dan monel adalah….

    A. busur/nyala api vertikal

    B. busur/nyala api horizontal

    C. busur/nyala api karburasi

    D. busur/nyala api oksidasi

    E. busur/nyala api netral

10. Busur/ nyala api  juga digunakan untuk mengeraskan benda kerja. Jika benda dipanaskan sampai suhu 1.550° F. Kemudian didinginkan perlahan-lahan dalam air, hal ini merupakan proses….

    A. pengerasan permukaan

    B. pengerasan benda bulat

    C. pengerasan tegak lurus

    D. pengerasan setempat

    E. pengerasan mendatar

11. Proses pengerasan yang sering dilakukan untuk mengeraskan gigi pada roda gigi besar. Gigi dipanaskan sampai suhu tertentu kemudian didinginkan dengan semburan air atau bahan pengeras, yaitu….

    A. pengerasan benda bulat

    B. pengerasan permukaan

    C. pengerasan setempat

    D. pengerasan tegak lurus

    E. pengerasan mendatar

12. Batang las yang terbuat dari logam non-ferrous terdapat campuran bahan logam, kecuali….

    A. Nikel

    B. ferrum

    C. Chromium

    D. Vanadium

    E. molydenum

13. Syarat-syarat mengelas asetelin sebagai berikut, kecuali….

    A. lumer logam yang dilas harus tetap, tidak boleh terputus-putus

    B. ujung batang las harus melumer bersama-sama dengan benda kerja

    C. inti nyala api tidak boleh menyentuh batang las atau menyentuh benda kerja.

    D. logam yang lumer diharuskan sampai tembus pada alas tempat mengelas.

    E. penembusan lumer harus dapat masuk mengisi memenuhi permukaan bagian bawah alur

14. Proses memotong besi atau baja dengan asitilen, adalah….

    A. gas asetelin dan gas asam disemburkan secara bersamaan

    B. gas asam disemburkan terlebih dahulu, kemudian gas asetelin

    C. dipanaskan sampai suhu 1.600°F, kemudian gas asam disemburkan

    D. dipanaskan sampai suhu 1.500°F, kemudian gas asam disemburkan

    E. dimasukkan pada tungku pemanas terlebih dahulu

15. Perhatikan gambar dibawah ini !

    Gambar diatas merupakan proses….

    A. pemotongan dari sisi benda

    B. pemotongan mendatar

    C. pemotongan vertikal

    D. pemotongan dari tengah benda

    E. pengelasan mendatar

16. Berikut ini langkah /cara-cara memotong benda dari tengah menggunakan las asetelin:

    a) Pemanasan pendahuluan dimulai pada bagian yang akan dipotong.

    b) Setelah bagian yang dipanaskan berwarna merah terang,pembakar diangkat 12 mm lebih tinggi dari kedudukan pembakar waktu mengelas biasa.

    c) Buka keran gas asam pemotong perlahan-lahan.

    d) pembakar perlahan diturunkan sampai 3 mm di atas permukaan benda itu netral.

    e) Keran gas asam pembakar dibuka sampai memperoleh busur api netral dan pada saat ini segera pememotongan dimulai

    f) Jagalah agar waktu melakukan pemotongan jangan sampai logam yang mencair menghalangi atau menyumbat lubang pembakar.

    g) Bila tebal benda kerja yang dipotongsangat tebal pada tempat dimulai pemotongan harus dilubangi dahulu dengan bor

    Langkah/ cara cara yang benar secara brurutan adalah ….

    A. a, b, c, d, e, f, g

    B. c, d, e, a, b, f, g

    C. e, b, c, d, a, f, g

    D. g, f, c, d, e, a, b

    E. d, e, f, g, a, b, c

17. Untuk memotong besi tuang yang tebalnya sampai 4 cm,tekanan gas asam diatur pada tekanan

    A. 8 sampai 9 bar

    B. 9,5 sampai 10,5  bar

    C. 2 sampai  3,5 bar

    D. 4 sampai  5,5 bar

    E. 6 sampai 7,5 bar

18. Pada proses pengelasan aluminium baik sekali bila terlebih dahulu dipanaskan secara merata untuk mencegah kemungkinan benda kerja jadi bengkok. Suhu yang dianjurkan ….

    A. 50 sampai 100 °F

    B. 150 sampai 250 °F

    C. 450 sampai 550 °F

    D. 600 sampai 750 °F

    E. 300 sampai 400 °F

19. Bila pembakar dipegang tangan kanan, maka pengelasan dimulai dari kanan menuju kekiri , hal ini dinamakan proses….

    A. teknik las mundur

    B. teknik las mendatar

    C. teknik las 1G

    D. teknik las maju

    E. teknik las 2G

20. Fungsi kacamata saat  melakukan pengelasan, kecuali….

    A. untuk melihat benda pekerjaan dengan baik

    B. melindungi mata dari asap pengelasan

    C. untuk melindungi mata dari cahaya ultra violet

    D. untuk melindungi mata dari logam cair

    E. untuk melindungi mata dari percikan bunga api

21. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 5 mm, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh.Kampuh yang cocok dipakai adalah ….

    A. kampuh I

    B. kampuh V

    C. kampuh X ( V ganda )

    D. kampuh K

    E. kampuh U

22. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 12 mm atau lebih, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh.Kampuh yang cocok dipakai adalah ….

    A. kampuh I

    B. kampuh V

    C. kampuh X ( V ganda )

    D. kampuh K

    E. kampuh U

23. Perhatikan gambar disamping !

     kampuh seperti pada gambar cocok dipakai untuk mengelas plat dengan tebal….

    A. 12 mm

    B. 9 mm

    C. 7 mm

    D. 5 mm

    E. 3 mm

24. Pada pekerjaan tertentu plat yang akan dilas dengan ketebalan tidak lebih dari 0,8 mm, maka sambungan/ kampuh yang cocok dipakai adalah….

    A. sambungan flens

    B. kampuh U

    C. kampuh V

    D. kampuh X

    E. kampuh I

25. Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah seperti dibawah ini, kecuali….

    A. kelelahan (fatigue)

    B. kecepatan kerja (paced work)

    C. kondisi tempat kerja yang tidak aman

    D. kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan,

    E. karakteristik pekerjaan itu sendiri

26. Aktivitas, situasi, kondisi, kejadian, gejala, proses, material, dan segala sesuatu yang ada di tempat kerja/berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi/berpotensi menjadi sumber kecelakaan/cedera/penyakit dan kematian. Hal tersebut diatas merupakan definisi….

    A. kecelakaan kerja

    B. human error

    C. bahaya/resiko kerja

    D. kondisi kerja

    E. situasi kerja

27. Hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kecelakaan kerja  haruslah seimbang, dalam rangka mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Hal hal yang termasuk karakteristik pekerjaan adalah sebagai berikut, kecuali….

    A. kecepatan kerja (paced work)

    B. pekerjaan yang dilakukan secara berulang

    C. pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan “pemanasan prosedural”

    D. terdapatnya Prosedur operasional kerja ( POS)

    E. lamanya sebuah pekerjaan dilakukan

28. Kejahatan di tempat kerja, sifat pekerjaan yang berbahaya, umur pekerja, Personal Protective Equipment, kelelahan dan stress dalam pekerjaan, pelatihan, Hal tersebut diatas merupakan jenis bahaya/resiko….

    A. lingkungan

    B. pekerjaan/tugas

    C. manusia

    D. kondisi alat alat kerja

    E. kondisi mesin

29. Bahaya-bahaya biologi, kimia, ruang kerja, suhu, kualitas udara, kebisingan, panas/termal, cahaya dan pencahayaan. dll. Hal tersebut diatas merupakan jenis bahaya/resiko….

    A. lingkungan

    B. pekerjaan/tugas

    C. manusia

    D. kondisi alat alat kerja

    E. kondisi mesin

30. Cara menyimpan dan menempatkan botol gas antara lain sebagai berikut, kecuali….

    A. simpan botol gas di tempat yang khusus sehingga tidak ada kemungkinan botol gas terpukul atau terbentur oleh benda keras

    B. jauhkan dari tempat sumber panas dan dari benda-benda yang mudah terbakar

    C. Tempat penyimpanan botol gas asam boleh dekat dengan tempat penyimpanan botol gas asitelin

    D. jangan mengangkat botol gas dengan menarik tutup pengaman

    E. jauhkan bptol gas dari kabel listrik.

Siahkan klik download dbawah ini jika bapak/ibu menghendaki dalam beltuk file :

Silahkan lihat juga soal-soal pada mata pelajaran yang lainnya :

Soal UAS Teknik Pemesiana Frais Kelas XI Kkurikulum 2013 

Soal UAS Menggunakan Perkakas Bertenaga Oprasi Digenggam Kelas XI K-06

Soal UAS Mekanika Teknik Kelas X Kurikulum 2006

Soal UAS Teknologi Mekanik (Pengerjaan Logam) K-13

Soal Teknologi Mekanik (Perkakas Tangan)

Soal Teknologi Mekanik (Pengukuran & Mekanika Fluida)

Soal UAS Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Kelas XI Kurikulum 2006

Soal UAS Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais Kelas XI Kurikulum 2006

Soal UAS Membubut (Komplek) Kelas XII Kurikulum 2006

Soal UAS Memfrais (Komplek) Kelas XII Kurikulum 2006

Soal UAS Alat Potong dan penggerindaan Kelas XII Kurikulum 2006

Soal UAS Teknik Pemesinan Bubut Kelas XI Kurikulum 2013

Soal Teori Produktif Teknik Pemesinan Kelas X

Soal Teori Produktif Teknik Pemesinan Kelas XI

Soal Teori Produktif Teknik Pemesinan Kelas XII

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA