Nilai-nilai praksis yang sesuai sila keempat Pancasila ditunjukkan oleh angka

​Contoh pengamalan sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah musyawarah untuk mencapai mufakat, misal saat pemilihan ketua kelas. Di masyarakat, dilakukan untuk memilih ketua RT atau RW. Contoh lain sikap atau contoh pengamalan sila keempat , Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, adalah menggunakan hak pilih saat pemilihan umum.

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan bertingkah laku.Makna sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah adanya penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

Apakah musyawarah berbeda dengan diskusi? Diskusi merupakan istilah yang netral, dalam diskusi orang dapat mencapai siapa yang menang dan siapa yang kalah, dalam diskusi orang tidak memperdulikan siapa yang dominan.

Baca Juga:

Dalam diskusi kadang orang berpikir secara tim, agar apa yang akan diusulkan dapat diterima oleh seluruh peserta.

Sedangkan musyawarah merupakan konsep diskusi yang asli Indonesia, dalam musyawarah yang dipikirkan adalah mencapai keputusan yang dianggap paling utama berdasarkan hati nurani, pertimbangan akal sehat, serta dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Nilai-nilai yang dikandung Pancasila dapat dibagi menjadi lima sesuai dengan jumlah silanya, yaitu Nilai Religius, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan, dan Nilai Keadilan Sosial.

Pengamalan Pancasila secara subjektif yaitu pelaksanaan dalam pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia.

Sila ke-4 Pancasila memiliki nilai-nilai demokrasi yang berhubungan dengan hak manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang harus disertai dengan tanggung jawab.

Pelaksanaan sila keempat Pancasila memiliki nilai antara lain:

  • Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat,
  • Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain,
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama,
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan,
  • Dengan itikat yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah,
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur,
  • Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan

Butir-Butir Pengamalan Pancasila

Berikut ini Butir-Butir Pengamalan Pancasila berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

· Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. · Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. · Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. · Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa · Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. · Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. · Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing

· Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

· Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. · Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. · Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. · Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. · Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. · Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. · Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. · Berani membela kebenaran dan keadilan. · Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Baca Juga:

3. Persatuan Indonesia

· Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. · Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. · Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. · Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. · Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. · Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

· Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

· Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. · Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. · Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. · Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. · Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. · Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. · Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. · Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. · Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

· Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

· Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan. · Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. · Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. · Menghormati hak orang lain. · Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. · Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain · Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. · Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. · Suka bekerja keras. · Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

· Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Nilai Praksis Pancasila – Halo, kembali lagi penulis dengan kesempatan ini akan membagikan lagi sebuah artikel yang mengenai tentang Nilai Praksis Pancasila, pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai Nilai Pancasila Beserta Pengamalannya meliputi Nilai Praksis Pancasila, 4 Nilai Praksis Pancasila, Contoh Sikap Nilai Praksis Pancasila Khususnya Sila ke 3, Contoh Nilai Praksis Sila Pancasila dan Contoh Nilai Praksis Pancasila Dalam Kebijakan Pemerintahan NKRI. Untuk lengkapnya mari simak artikel berikut ini.

Nilai Praksis Pancasila

Nilai Praksis Pancasila

Pengertian nilai praksis merupakan sebuah nilai instrumental Pancasila di dalam realisasi dari praktek nyata di dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, beragama dan juga bernegara.

4 Nilai Praksis Pancasila

Berikut merupakan 4 nilai praktis pancasila, antara lain

  • Sila pertama: tidak memaksakan orang lain untuk ikut menganut dengan agama tertentu
  • Sila kedua: memberikan sebuah perlakuan hukum yang sama serta adil untuk semua.
  • Sila ketiga: mendukung suatu pengembangan “Pembangunan” di berbagai wilayah
  • Sila keempat: Menggunakan hak suara saat diadakan pemilu
  • Sila kelima:Tidak memberikan sikap diskriminatif

Contoh Sikap Nilai Praksis Pancasila Khususnya Sila ke 3

Dari sila ketiga yang memberikan nilai praksis, contohnya adalah sebagai berikut.

  • Persatuan Negara Indonesia adalah sebuah kesatuan bangsa di mana apabila seseorang harus ikut mendiami wilayah Indonesia dan juga berpartisipasi di dalam pertahanan serta menjunjung wujud patriotisme.
  • Pengakuan untuk bhinneka tunggal ika yang unik dari suatu suku bangsa dan juga budaya bangsa lain yang akan memberikan arah di dalam pembinaan juga gerakan kesatuan bangsa
  • Cinta dan juga bangga terhadap bangsa dan negara sendiri yaitu  Indonesia (jiwa nasionalisme).

Contoh Nilai Praksis Sila Pancasila

Berikut merupakan contoh nilai praksis yang didapat dari sila pancasila, antara lain :

  • Berinteraksi dengan suku serta agama yang berbeda
  • Menjalin hubungan komunikasi dengan baik
  • Saling menghormati dalam menghadapi berbagai perbedaan yang ada
  • Berpartisi dalam kegiatan gotong royong
  • Saling membantu satu dengan yang lain.

Baca Juga :  Integritas Nasional

Contoh Nilai Praksis Pancasila Dalam Kebijakan Pemerintahan NKRI

Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sehingga dapat melahirkan pelaksanaan semua kewajibannya dan juga menjauhi bentuk larangannya.
  • Mempunyai keyakinan atas keberadaan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melihat dan semua perbuatan akan mendapat balasan.
  • Pengakuan atas suatu keberadaan kausa yang prima maksudnya tuhan yang maha esa. Memiliki arti semua yan ada merupakan ciptaan Tuhan yang Esa.
  • Setiap warga negara bebas menentukan agam ayang akan mereka anut.
  • Ateisme atau doktrin maksudnya tidak mempercayai adanya tuhan, dilarang di Negara Indonesia.
  • Tata peraturan menjamin pertumbuhan kehidupan keagamaan, toleransi antar manusia dalam beragama. Toleransi dalam bentuk setiap penganut agama beba melakukan ibadah berdasarkan kepercayaan mereka.
  • Menyelenggarakan hari besar agama, kegiatan keagamaan dan lains ebgaainya bebeas dilakukan dengan syarat dapat diterima akal sehat.
  • Saat terjadi konflik jangan memberatkan untuk memihak salah satu saja.

 Nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  • Memahami orang sebagai makhluk Universal Allah, sehingga dalam penyelenggara pemerintah menempatkannya sesuai dengan fakta yang ada. Hal ini tidak untuk merendahkan, non-diskriminatif dan juga selalu pengakuan dari kesetaraan sesama manusia di dalam merek dagang.
  • Memahami bahwa setiap orang mempunyai rasa hak cipta, kekuasaan, dan juga kekuatan carsa yang tidak memiliki kesamaan dengan makhluk lain.
  • Pemerintahan akan mencoba untuk dapat mengarahkan semua potensi bahwa semua masyarakat telah pada arah yang lebih baik.
  • Pengakuan atas martabat manusia. Hal ini juga penting, karena dengan mengakui martabat rakyat juga akan lebih baik dan juga tidak lagi merendahkan.
  • Penghormatan atas kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa.
  • Penyelenggara urusan pemerintah harus mencapai keadilan di dalam peradaban yang kuat. Mungkin dengan mengadopsi kebijakan dan juga sikap untuk seluruh masalah yang muncul di dalam negeri.

Nilai Sila Persatuan Indonesia

  • Sebagai bentuk pengakuan atas suatu keberadaan Bhinneka Tunggal Ika. Tugas dari pemerintahan di dalam hal ini adalah dengan pelatih dan juga moderator untuk semua perbedaan yang ada dan untuk menjadi suatu unit yang maju. Keragaman yang diolah menjadi jumlah besar bagi masyarakat Indonesia yang membangun, bukan pada yang merusak integritas bangsa.
  • Pemerintahan harus mempunyai nilai rasionalisme. Sebuah nilai yang akan memperhitungkan suatu kepentingan bangsa di luar sebuah kepentingan pribadi dan juga kelompok. Bangga karena menjadi bangsa Indonesia. Bangsa yang bangga akan rakyatnya sendiri akan menjadi sebuah bangsa yang besar dan juga akan sangat dihargai di antara bangsa serta negara di dunia.
  • Cinta bangsa dan mencintai rumah. Ini adalah bentuk bagian dari nilai dan juga makna nasionalisme. Penyelenggara dari pemerintah dapat menciptakan dan juga mensosialisasikan bentuk cinta bagi para bangsa dan juga tanah air Indonesia. Cinta ini untuk tanah air dan juga bangsa Indonesia, yang akan dapat membuat semua warga dengan seluruh prestasi dan juga kemampuan, di mana pun mereka akan kembali ke Indonesia. Mereka juga akan mendedikasikan semua kehidupan serta pengetahuan untuk kemuliaan sebuah bangsa Indonesia.
  • Memajukan persatuan dan juga kesatuan bangsa Indonesia. Sebagai peran wakil dan tokoh nasional yang dapat dipercaya oleh masyarakat untuk memberikan rencana dan strategi dengan tujuan mencapai pembangunan bangsa.

Nilai Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan

  • Pengakuan dari nilai kedaulatan adalah di tangan rakyat sebagai wujud karakteristik dari negara demokratis. Pemerintah yang berasal dari rakyat, di mana semua pemerintahan adalah wakil dari rakyat yang akan dipilih melalui sebuah proses pemilihan. Pemerintah oleh seluruh masyarakat, karena dengan penyelenggara pemerintah adalah wakil rakyat, harus dengan mengekspresikan kepentingan rakyat menyeluruh secara umum, bukan kepentingan kelompok per kelompok atau pribadi. Pemerintah ini untuk rakyat, semua kebijakan dan penyelenggara pemerintah ini sebenarnya adalah wakil dari seluruh rakyat, yang ditujukan untuk para rakyat.
  • Pemimpin yang menyelenggarakan pemerintah dari bawah menuju ke tingkat tertinggi adalah orang yang bisa membuat kebijakan berdasarkan suatu kebijaksanaan, yang didasarkan kepada akal sehat. Tidak pada pemimpin yang tidak dapat menerima usulan dan juga kritik dari orang yang telah memilihnya.
  • Gotong royong ini juga merupakan nilai yang patut dan harus diterima oleh pemerintah. Gotong royong mempunyai makna bahwa semua dari penyelenggara pemerintah mengejar sebuah tujuan yang sama, sehingga mereka bisa bersatu bersama-sama sehingga tujuan bisa dilakukan segera.

Baca Juga :  Struktur Organisasi PBB

 Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Kemakmuran dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia yang dinamis dan juga bergerak semakin cepat ke arah yang akan lebih baik dan bergejolak di dalam rangka untuk berpaling kepada semua perkembangan di jaman ini. Penyelenggara dari pemerintah harus mengakui semua hal ini, dengan suatu pembangunan yang lebih adil kepada sudut terluar wilayah dan juga perbatasan negara lain.
  • Semua sumber daya alam yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia, dimiliki negara dan yang paling terbiasa untuk saling berbagi kebahagiaan. Implementasi ini dikelola oleh pemerintah daerah yang sesuai dengan potensi dan juga kemampuan masing-masing daerah.
  • Pemerintah ini melindungi semua penduduk Indonesia untuk dapat bekerja serta membangun Indonesia sesuai pada bidangnya masing-masing. Misalnya seperti dengan memfasilitasi sebuah keterampilan Umum dan juga Fasilitas untuk orang yang cacat.
  • Tujuan dari masyarakat yang berbunyi adil dan makmur harus dicapai oleh para penyelenggara pemerintah. Gagasan bukan hanya tujuan dari segi jasmani ataupun materi, namun juga yang rohani.
  • Penekanan pada sebuah pemerintah memiliki prinsip yang akan mencintai sebuah kemajuan dan juga pengembangan. Dengan demikian, tidak akan ada bentuk penggelapan dalam pelaksanaan dari pembangunan seperti itu.
  • Nilai dari keseimbangan antara hak dan juga kewajiban untuk penghormatan terhadap orang lain. Akhirnya semua masyarakat akan saling menghormati.

Demikianlah artikel mengenai tentang Nilai Praksis Pancasila, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi pada artikel selanjutnya.

Baca Juga :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA