Jakarta -
Rusia dan Ukraina merupakan beberapa negara dengan reaktor nuklir terbanyak di dunia. Dikutip dari laman Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), secara umum, reaktor nuklir diartikan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali.
Reaktor nuklir adalah alat yang digunakan untuk mengontrol reaksi fisi berantai dan menjaga kesinambungan reaksi tersebut. Produk teknologi ini menggunakan materi nuklir sebagai bahan bakarnya. Materi yang dipakai sebagai bahan bakar contohnya plutonium, uranium, dan lainnya.
Disebutkan dalam laman Statista, per Oktober 2021 ada 441 reaktor nuklir yang beroperasi di 30 negara. Pembangkit tenaga nuklir terbesar yang tengah dibangun pada 2021 terletak di negara Finlandia dan Inggris. Kapasitas brutonya adalah 1.720 megawatt.
Berdasarkan sejarahnya, pada tahun 1954 teknologi fisi nuklir disetujui untuk tujuan komersial. Pembangkit tenaga nuklir yang pertama kali beroperasi berlokasi di Obninsk, Rusia. Kini, Rusia menjadi salah satu negara dengan pemilik reaktor nuklir terbanyak di dunia.
10 Negara dengan reaktor nuklir terbanyak
Masih bersumber dari Statista, negara dengan jumlah reaktor nuklir aktif terbanyak per Oktober 2021 adalah sebagai berikut.
- 1. Amerika Serikat: 93
- 2. Prancis: 56
- 3. China: 51
- 4. Rusia: 38
- 5. Jepang: 33
- 6. Korea Selatan: 24
- 7. India: 23
- 8. Kanada: 19
- 9. Ukraina: 15
- 10. Inggris Raya: 13
Di bawah Ukraina, sejumlah negara lain juga memilikinya. Contohnya Spanyol dan Belgia memiliki 7 reaktor nuklir. Swedia, Jerman, dan Ceko mempunyai 6 reaktor.
Pakistan memiliki 5 buah. Kemudian Finlandia dan Swiss masing-masing mempunyai 4 reaktor nuklir. Negara dengan reaktor nuklir paling sedikit yakni satu pembangkit saja adalah Belanda dan Slovenia.
Dalam proses fisi nuklir, atom uranium dipecah menjadi elemen yang lebih ringan. Uranium adalah bahan radioaktif yang sebagian besar dihasilkan oleh negara Kazakhstan, Kanada, dan Australia.
Setelah dipecah, elemen sisanya masih bersifat radioaktif dan harus disimpan di tempat penyimpanan limbah nuklir. Lokasinya kerap berada di bawah tanah dan dibangun dengan dinding logam atau beton tebal untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya radiasi.
Itulah negara dengan reaktor nuklir terbanyak di dunia. Rusia dan Ukraina berada di sepuluh besar.
Simak Video "Serangan Rudal Hantam Apartemen Ukraina, Zelensky: Teror Disengaja!"
(nah/row)
Page 2
Jakarta -
Rusia dan Ukraina merupakan beberapa negara dengan reaktor nuklir terbanyak di dunia. Dikutip dari laman Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), secara umum, reaktor nuklir diartikan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali.
Reaktor nuklir adalah alat yang digunakan untuk mengontrol reaksi fisi berantai dan menjaga kesinambungan reaksi tersebut. Produk teknologi ini menggunakan materi nuklir sebagai bahan bakarnya. Materi yang dipakai sebagai bahan bakar contohnya plutonium, uranium, dan lainnya.
Disebutkan dalam laman Statista, per Oktober 2021 ada 441 reaktor nuklir yang beroperasi di 30 negara. Pembangkit tenaga nuklir terbesar yang tengah dibangun pada 2021 terletak di negara Finlandia dan Inggris. Kapasitas brutonya adalah 1.720 megawatt.
Berdasarkan sejarahnya, pada tahun 1954 teknologi fisi nuklir disetujui untuk tujuan komersial. Pembangkit tenaga nuklir yang pertama kali beroperasi berlokasi di Obninsk, Rusia. Kini, Rusia menjadi salah satu negara dengan pemilik reaktor nuklir terbanyak di dunia.
10 Negara dengan reaktor nuklir terbanyak
Masih bersumber dari Statista, negara dengan jumlah reaktor nuklir aktif terbanyak per Oktober 2021 adalah sebagai berikut.
- 1. Amerika Serikat: 93
- 2. Prancis: 56
- 3. China: 51
- 4. Rusia: 38
- 5. Jepang: 33
- 6. Korea Selatan: 24
- 7. India: 23
- 8. Kanada: 19
- 9. Ukraina: 15
- 10. Inggris Raya: 13
Di bawah Ukraina, sejumlah negara lain juga memilikinya. Contohnya Spanyol dan Belgia memiliki 7 reaktor nuklir. Swedia, Jerman, dan Ceko mempunyai 6 reaktor.
Pakistan memiliki 5 buah. Kemudian Finlandia dan Swiss masing-masing mempunyai 4 reaktor nuklir. Negara dengan reaktor nuklir paling sedikit yakni satu pembangkit saja adalah Belanda dan Slovenia.
Dalam proses fisi nuklir, atom uranium dipecah menjadi elemen yang lebih ringan. Uranium adalah bahan radioaktif yang sebagian besar dihasilkan oleh negara Kazakhstan, Kanada, dan Australia.
Setelah dipecah, elemen sisanya masih bersifat radioaktif dan harus disimpan di tempat penyimpanan limbah nuklir. Lokasinya kerap berada di bawah tanah dan dibangun dengan dinding logam atau beton tebal untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya radiasi.
Itulah negara dengan reaktor nuklir terbanyak di dunia. Rusia dan Ukraina berada di sepuluh besar.
Simak Video "Serangan Rudal Hantam Apartemen Ukraina, Zelensky: Teror Disengaja!"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/row)
Dikutip dari Power Technology, masih sedikit dari negara-negara di dunia yang menggunakan reaktor nuklir untuk pembangkit listriknya. Ini karena persepsi publik masih negarif soal limbah yang dihasilkan karena dinilai sangat berbahaya.
Di balik itu semua, sejumlah negara maju saat ini masih mengandalkan reaktor nuklir untuk pembangkit listriknya. Berikut 5 Negara produsen listrik bertenaga nuklir yang diurutkan dari yang terbanyak:
Jakarta - Ada 450 reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di seluruh dunia. PLTN merupakan sebuah pembangkit daya termal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. PLTN juga memasok 11 persen dari seluruh pasokan listrik di dunia.
Di Indonesia sebagai negara keempat berpenduduk terbanyak di dunia belum juga menggunakan PLTN hingga saat ini. Sebab, masih banyaknya kekhawatiran masyarakat Indonesia terhadap keamanan dari nuklir itu sendiri.
Sedangkan negara-negara maju sudah banyak yang menggunakan tenaga nuklir sebagai penggerak pembangkit listrikya.
Berikut tiga negara yang menggunakan PLTN terbanyak di dunia.
Amerika Serikat
Negara adidaya, Amerika Serikat sampai saat ini sudah memiliki sebanyak 104 PLTN untuk menerangi kota-kotanya. Juga merupakan negara terbanyak yang menggunakan tenaga nuklir, mengalahkan negara-negara berkembang lainnya.
Prancis
Pada posisi kedua adalah Prancis. Negara ini menggunakan 59 PLTN untuk menyuplai listrik ke seluruh warganya. Prancis dipaksa memiliki banyak reaktor nuklir karena negara ini tidak memiliki sumber energi lain untuk menggerakan pembangkin listrik selain nuklir.
Jepang
Jepang merupakan negara ketiga terbanyak yang memiliki 55 PLTN. Pemerintah Jepang menilai reaktor PLTN merupakan pembangkit listrik yang paling strategis di Negeri Sakura tersebut.
Baca juga:
- Saatnya Memakai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Tiga puluh negara di dunia mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir, dan sampai saat ini ada banyak reaktor nuklir baru yang sedang dibangun di China, Korea Selatan, India, Pakistan, dan Russia.[3] Sampai bulan Juni 2011, Jerman dan Swiss adalah negara-negara yang berencana untuk menonaktifkan energi nuklir.[4][5]
Sampai bulan Juni 2011, negara-negara seperti Australia, Austria, Denmark, Yunani, Irlandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Luksemburg, Malta, Portugal, Israel, Malaysia, Selandia Baru, dam Norwegia adalah negara-negara yang menentang energi nuklir.[4][6]
Mengoperasikan reaktor, sedang membangun reaktor baru
Mengoperasikan reaktor, berencana membangun baru
Tidak mempunyai reaktor, sedang membangun reaktor baru
Tidak mempunyai reaktor, berencana membangun baru
Mengoperasikan reaktor, berencana tetap mengoperasikan
Mengoperasikan reaktor, berencana menutup reaktor
Energi nuklir untuk penduduk sipil adalah ilegal
Tidak mengoperasikan reaktor
- ^ "World Nuclear Power Reactors & Uranium Requirements". World Nuclear Association. 2010-10-01. Diakses tanggal 2010-10-23.
- ^ Annika Breidthardt (May 30, 2011). "German government wants nuclear exit by 2022 at latest". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-04. Diakses tanggal 2011-12-23.
- ^ Michael Dittmar. Taking stock of nuclear renaissance that never was Sydney Morning Herald, August 18, 2010.
- ^ a b Duroyan Fertl (June 5, 2011). "Germany: Nuclear power to be phased out by 2022". Green Left.
- ^ James Kanter (May 25, 2011). "Switzerland Decides on Nuclear Phase-Out". New York Times.
- ^ "Nuclear power: When the steam clears". The Economist. March 24, 2011.
- World Nuclear Statistics
- 2006 statistics in Neutron Physics by Paul Reuss
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembangkit_nuklir_berdasarkan_negara&oldid=19091405"