Oleh
celotehpraja.com
Maret 14, 2021
Pengertian, Jenis dan Sejarah, Pertunjukan Musik Barat serta Perkembangan Isntrumental & Vocal
Ditinjau dari sarananya, ada tiga jenis pertunjukan musik barat, yaitu
pertunjukan vokal, pertunjungan musik instrumental, dan pertunjukan musik
gabungan vokal dan instrumental.
Seni vokal adalah seni musik yang mengutamakan dan mengeksploitasi suara manusia. Seni vokal biasa disebut bernyanyi. Seniman-seniman vokal sangat mengandalkan kualitas suaranya dalam berkarya.
Dalam bidang seni vokal ini kita mengenal penyanyi-penyanyi Barat legendaris, seperti Frank Sinatra, Natking Cole, Elvis Presley, Pavaroti, Julio Iglesias, Witney Huston, Celine Dion, Michel Jackson, Britney Spear, Adele, Katty Perry, Justin Beiber, sampai Lady Gaga. Lagu-lagu mereka sangat digemari di seluruh dunia.
a. Teknik Vokal
Organ tubuh manakah yang paling berperan ketika kamu bernyanyi? Mulut. Benar, Mulut beserta organ bagian-bagiannya, seperti bibir dan lidah, memang sangat vital untuk bernyanyi.
Akan tetapi, sebenarnya masih banyak organ tubuh yang berperan untuk bernyanyi. Di sini akan kamu telusuri, organ-organ tubuh mana sajakah yang berguna untuk bernyanyi.
Dengan pengetahuan ini diharapkan kamu dapat melatih organ-organ tubuh tersebut untuk menghasilkan teknik bernyanyi yang andal dan dapat menghasilkan nyanyian merdu. Coba kelompokkan organ-organ tubuh tersebut menurut perannya dalam bernyanyi.
1) Organ Penggerak
Suara manusia dihasilkan oleh organ penggerak. Organ ini berfungsi menggerakkan pita suara dengan cara mendorong udara mengenainya. Yang termasuk organ penggerak adalah sebagai berikut.
a) Paru-paru
Dalam kegiatan bernyanyi, paru-paru berfungsi untuk menghirup dan meniup udara. Udara tersebut, setelah dimanfaatkan untuk mendapatkan O2 bagi tubuh dalam aktivitas pernapasan, sisanya diembuskan keluar melalui tenggorokan dan hidung. Embusan udara inilah yang dimanfaatkan untuk menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan suara.
Kapasitas (daya tampung) paru-paru dalam menampung udara akan berpengaruh terhadap panjang-pendeknya suara kamu. Oleh karena itu, bila kamu ingin memiliki kemampuan bernyanyi dengan jangkauan suara yang panjang, kamu harus melatih organ paru-paru agar memiliki kapasitas yang semakin besar. Teknik melatih paru-paru dalam kegiatan bernyanyi disebut sebagai latihan pernapasan.
b) Larynx (pangkal tenggorok)
Larynx merupakan organ tubuh tempat pita suara berada. Dari luar larynx dapat dilihat di dekat jakun. Pita suara inilah yang mula-mula menghasilkan suara.
Bila terkena sentuhan udara yang diembuskan oleh paru-paru, pita suara akan bergetar membuka, menutup, merentang, atau mengkerut untuk membentuk suara dan menghasilkan nada setelah dikoordinasikan dengan alat-alat artikulasi di rongga mulut dan hidung. Oleh karena itu, larynx sangat penting fungsinya untuk melindungi pita suara.
c) Pharynx (batang tenggorok)
Organ ini menghubungkan larynx dan rongga mulut dan rongga hidung. Organ ini sangat rentan dengan gangguan udara. Bila organ tubuh ini terganggu akan menimbulkan radang dan di dalamnya akan terproduksi banyak lendir yang menimbulkan rasa gatal.
Kamu tidak akan dapat bernyanyi dengan maksimal bila organ ini terganggu. Oleh karena itu, kebersihan organ tubuh ini dari lendir akan menghasilkan suara yang merdu. Pernahkah kalian dengar orang melakukan ghurah?
Ghurah adalah salah satu cara membersihkan pharynx dari lendir yang dapat mengganggu aliran udara ketika bernyanyi. Di ujung atas dari pharynx terdapat organ tubuh yang disebut tonsil (anak tekak). Di tempat itulah manusia menghasilkan nada-nada tinggi.
d) Diafragma (sekat rongga dada)
Diafragma adalah otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut. Fungsinya mengatur kerja paru-paru secara otomatis.
Gerakan diafragma memberi kesempatan rongga dada untuk mengembang dan mengempis. Dalam kaitannya dengan teknik bernyanyi, diafragma sangat bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru-paru.
2) Organ Penggetar
Organ tubuh yang tergolong sebagai alat penggetar dalam menghasilkan suara
adalah pita suara. Pita suara berbentuk jaringan tenunan otot yang tipis dan
elastis berwarna kekuningan. Bila disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita
suara akan bergetar dan menghasilkan suara.
Pita suara milik anak laki-laki lebih panjang daripada milik anak perempuan.
Inilah yang menyebabkan suara laki-laki lebih rendah daripada suara perempuan.
Baik pada laki-laki maupun perempuan pada fase tertentu pita suara akan
mengalami perubahan sehingga suara pun akan mengalami perubahan. Biasanya
perubahan ini mengikuti usia. Posisi pita suara yang berbeda-beda akan menghasilkan suara yang berbeda-beda
pula.
- a) Terbuka lebar Apabila pita suara terbuka lebar udara akan keluar dari paru-paru tanpa hambatan. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara
- b) Tertutup rapat Bila pita suata tertutup rapat larynx juga ikut tertutup. Maka, udara dari paru-paru akan terhambat dan akan menghasilkan suara hamzah (hambat glotal).
- c) Bagian atas terbuka sedikit Bila pita suara bagian atas terbuka sedikit akan menyebabkan udara dari paru-paru akan menggetarkan pita suara. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara yang jika diolah oleh alat ucap (artikulasi) akan menghasilkan aneka macam suara.
- d) Bagian bawah terbuka sedikit Pada posisi pita suara demikian, akan dihasilkan suara-suara lemah karena udara yang berembus dari paru-paru akan keluar begitu saja tanpa kekuatan. Suara demikian cocok untuk berbisik dan bernyanyi dengan teknik bersenandung.
Pita suara sangat vital untuk bernyanyi. Oleh karena itu, pita suara perlu dijaga dan dirawat kesehatannya. Berikut adalah tips untuk merawat pita suara
- Bernyanyilah dengan nada yang pas sesuai rentang nada suaramu. Bila sering menyanyikan nada-nada tinggi yang belum kamu kuasai, pita suara bisa aus.
- Tidak dianjurkan minum minuman yang terlalu dingin atau terlalu panas.
- Bila sedang sakit, batuk, pilek baiknya jangan menyanyi.
- Hindari makanan berminyak dan pedas sebelum menyanyi.
- Jangan menyanyi dalam keadaan perut kosong atau terlalu kenyang. Ini mempengaruhi rongga perut, diafragma, dan kualitas pernapasan
- Untuk menjaga pernapasan agar tetap prima, hindari minum kopi, alkohol, dan merokok.
- Ketika bangun tidur biasakan minum segelas air putih dan senam pagi sambil menghirup udara bersih sebanyak-banyaknya.
Alat ucap manusia adalah mulut, yang terdiri atas dua bagian, yaitu artikulator
dan titik artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat digerakkan atau
digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat artikulator adalah
lidah. Titik artikulasi adalah bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik
sentuh artikulator. Yang termasuk titik-titik artikulasi adalah bibir, gigi, gusi, langit-langit
keras, langit-langit lunak, anak tekak Penempatan artikulator pada titik-titik
artikulasi secara tepat akan menghasilkan kejelasan lafal dalam bernyanyi karena
dalam bernyanyi yang diucapkan bukan hanya nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah
teks lagu yang akan dikomunikasikan kepada pendengar lewat nyanyian. Lafal yang
benar dan tepat akan sanggup memberikan pengertian untuk diresapi pendengar. Bahkan ada semboyan bahwa lirik adalah mahkota lagu. Agar dihasilkan pelafalan
lagu dengan baik, kamu harus melatih alat ucap dengan baik pula. Yang perlu
dilatih adalah: a) rahang bawah, dengan latihan gerakan membuka menutup, gerakan ke kiri ke
kanan, dan gerakan ke depan dan ke belakang agar diperoleh kelenturan gerak
rahang, b) lidah, dengan latihan gerakan memutar, gerakan ke kiri dan ke kanan, gerakan
keluar masuk. Latihan ini akan menghasilkan kelincahan gerak lidah, dan c) bibir, dengan latihan membuka menutup, dan menahan hembusan udara. Latihan
ini ditujukan untuk mendapatkan kelenturan bibir.
Resonantor adalah oragan tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang
ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonantor ini akan
semakin menguatkan suara. Bandingkan dengan rongga pada badan gitar. Tanpa
rongga tersebut tentu getaran suara dari senar tidak akan kuat. Yang termasuk organ resonantor adalah rongga mulut, rongga dada, dan rongga
hidung. Untuk mendapatkan suara yang merdu dalam bernyanyi dibutuhkan
organ-organ tubuh yang prima. Untuk itu organ tubuh yang berkaitan langsung
dengan pembentukan suara tersebut harus dilatih dengan baik. Latihan-latihan itu
meliputi:
1) latihan aksentuasi (memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah
lagu),
2) latihan dinamik (menambah atau mengurangi kuat lemahnya suara). Latihan artikulasi adalah latihan ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap.
yang meliputi: 1) latihan vokalisasi (latihan pelafalan bunyi-bunyi vokal) 2)
latihan pembetukan bunyi-bunyi konsonan.
Latihan pernapasan yaitu latihan untuk menghasilkan peningkatan kapasitas
paruparu agar dalam bernyanyi tidak kehabisan napas. Latihan ini meliputi 4
(Empat Latihan):
- latihan pernapasan dada Melakukan latihan pernapasan dengan membusungkan dada ketika menarik napas. Latihan ini sekaligus dapat memperkuat otot-otot di sekitar dada agar menjadi lentur. Meskipun demikian, pernapasan dada menghasilkan pernapasan yang kurang stabil sehingga teknik pernapasan ini kurang baik untuk bernyanyi.
- latihan pernapasan bahu Melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak baik karena napas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhirup minim sehingga kalimat yang diucapkan seringkali terputus-putus.
- latihan pernapasan diafragma Pernapasan diafragma lazim disebut pernapasan rongga perut. Latihannya dengan melakukan pernapasan mengembangkan rongga perut atau diafragma. Cara ini merupakan pernapasan yang optimal untuk bernyanyi karena akan menghasilkan napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu. Pengambilan napas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik napas melalui hidung dengan santai. Namun, jika pada saat bernyanyi atau di tengah lagu, sebaiknya pengambilan napas dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti kamu mencium aroma yang harum atau aroma makanan yang sedap.
- Latihan Frasering Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi. Dengan frasering yang benar, pesan dan maksud lagu akan mudah dimengerti oleh pendengar. Frasering dalam bernyanyi disesuaikan dengan kaidah komunikasi yang berlaku. Latihan frasering ini hendaknya mengikuti ketentuan praktis sebagai berikut:
*Bila napas kita cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, nyanyikanlah satu kalimat itu tanpa disela pengambilan napas. Contoh: Engkau dinamakan Srikandi (benar)
*Bila napas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, penggallah kalimat itu menjadi klausa. Contoh: Gugur bungaku di taman bakti / di haribaan pertiwi (benar)
Gugur bungaku di / taman bakti / di hari ba / an pertiwi (salah) *Bila napas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat, penggallah kalimat tersebut menjadi frase. Lebih baik jangan memenggal kalimat lagu berdasarkan kata, apalagi yang lebih kecil dari kata. Contoh: Engkau / dinamakan / Srikandi (benar)
Engkau dina / makan Srikandi (salah)
Latihan-latihan di atas baru latihan untuk menghasilkan suara yang merdu. Namun,
bernyanyi yang baik tidak hanya bernyanyi dengan suara merdu saja. Bernyanyi
yang baik, di samping harus dengan suara merdu juga harus dengan pembawaan lagu
yang benar pula.
Coba bayangkan, betapa lucunya bila kita menyanyikan lagu
“My Heart must go on” atau “Unchained Melody” dengan corak
nyanyian yang gembira. Atau lagu “Pretty Woman” dengan corak nyanyian
yang lemah gemulai.
Menyanyi yang baik tentu tidak demikian. Lalu, apa lagi yang harus kita
perhatikan agar kita dapat membawakan lagu dengan merdu sekaligus benar? Kita
masih harus memiliki beberapa keterampilan, di antaranya sebagai berikut.
Memiliki suara yang merdu belum tentu mampu bernyanyi dengan indah. Masih
dibutuhkan kemampuan membidik nada untuk dapat menyanyikan lagu dengan tepat
sehingga nyanyian terdengar indah. Kemampuan membidik nada dengan tepat ini
disebut pitch control. Ketidakmampuan membidik nada akan menyebabkan suara kita menjadi fals (sumbang).
Agar kalian memmiliki kemampuan membidik nada dengan baik dan tepat, lakukanlah
latihan pitching dengan benar.
|
Ketepatan Membidik Nada (Pitch) |
Untuk membidik nada yang berinterval dekat masih mudah. Akan semakin sulit bila
kita membidik nada dengan interval (jarak) yang jauh dan bervariasi. Berlatihlah
dengan nada-nada berinterval seconde sampai mahir, kemudian untuk nada-nada
berinterval terts, kemudian kwart, baru kwint, dan seterusnya.
Kemampuan interpretasi lagu akan menghasilkan dua hal pokok dalam membawakan
lagu, yaitu:
- a) kemampuan menafsirkan maksud dan tujuan lagu sesuai nilai rasa yang dimaksud komponisnya. Sebagai contoh, lagu “My Heart Will Go on” oleh komponisnya dimaksudkan dan ditujukan untuk mengungkapkan rasa sedih atas kepergian seorang kekasih. Oleh karena itu, jika kita menyanyikan lagu itu juga harus mampu memunculkan rasa sedih tersebut. Kalau perlu sampai pendengar pun ikut merasakan kesedihan tersebut.
- b) pengetahuan yang luas tentang musik sehingga dalam membawakan lagu sesuai dengan tuntutan jenis musik yang diinginkan oleh komponisnya. Sebagai contoh, lagu “When the Smoke is Going Down” tidak akan tepat dinyanyikan dengan gaya country karena segala unsur lagu tersebut, baik melodi, ritme, maupun harmoninya lebih cocok untuk jenis lagu slow rock.
Selain untuk menyampaikan pesan, lagu juga diciptakan untuk mengungkapkan rasa.
Perasaan positif, seperti rasa syukur, gembira, semangat, rasa hormat, rasa
sayang dapat diungkapkan dengan lagu. Sebaliknya, rasa sedih, marah, benci, atau
kecewa juga dapat diungkapkan melalui lagu. Nah, kamu harus dapat menangkap
nilai rasa dalam lagu saat kamu nyanyikan. Kemampuan mengungkapkan nilai rasa saat bernyanyi itu disebut penjiwaan. Agar
dapat menjiwai sebuah lagu kamu harus dapat merasakan perasaan pencipta lagu
tersebut. Caranya adalah melalui pemahaman terhadap lirik, ritme, tempo,
dinamik, dan lain-lain sebuah lagu.
Selain disajikan secara unisono, lagu juga Fdapat dibawakan secara bersama-sama
dengan lebih dari satu suara. Penyajian demikian disebut sebagai vokal grup dan
paduan suara. Kita mengenal paduan suara dengan jenis vokal yang sama (vokal
anak-anak semua, vokal perempuan semua, atau vokal laki-laki semua), dan ada
pula paduan suara dengan jenis vokal campuran (anak-anak dan dewasa, laki-laki
dan perempuan). Dalam mengaranisir lagu untuk keperluan paduan suara ini, jenis vokal sangat
perlu mendapat perhatian. Tujuannya adalah supaya nada-nada yang digunakan
sesuai dengan jangkauan (ambitus) nada penyanyinya. Agar dihasilkan paduan suara yang harmonis, juga tidak kalah pentingnya adalah
penerapan prinsip-prinsip akor. Vokal grup biasanya terdiri atas 3 sampai dengan
8 orang yang menyanyikan lebih dari satu suara. Kemudian ada paduan suara kecil
yang anggotanya 12 sampai dengan 24 orang dan paduan suara lebih dari 24
orang. Bernyanyi dengan banyak suara atau vokal group harus memperhatikan harmoni atau
keselarasan. Sebagai latihan bernyanyi dengan banyak suara dapat dilakukan
dengan berbagai teknik, di antaranya akapela, canon, dan vokal grup atau paduan
suara. Akapela adalah bernyanyi dengan banyak suara tanpa iringan instrumen
musik. Meskipun demikian, di antara para vokalis itu ada yang bertugas
menyuarakan nadanada melodis dan ada yang menyuarakan nada-nada ritmis dan
harmonis. Vokal melodis adalah vokal yang memainkan melodi lagu dan mengucapkan
liriknya, sedangkan vokal ritmis dan harmonis adalah vokal yang memainkan irama.
Vokal yang memainkan nada-nada ritmis misalnya mengucapkan bunyi-bunyi seperti
suara drum, tamborin, atau kendang. Ada sebutan lain untuk bernyanyi akapela,
yaitu nasyid. Nasyid biasanya membawakan lagu-lagu islami.
Agar terbiasa dan dapat berkonsentrasi dalam bernyanyi vokal grup atau paduan
suara, kamu dapat berlatih bernyanyi dengan teknik kanon. Bernyanyi kanon adalah
bernyanyi susul-menyusul. Caranya bagilah kelas menjadi dua kelompok, kemudian
bawakanlah lagu “Burung Hantu” dengan teknik berikut ini
|
Bernyanyi dengan teknik kanon |
Jika disajikan dalam bentuk solo dan unisono, sebuah lagu tinggal dibawakan
dengan satu suara dengan diiringi instrumen tanpa perlu penggarapan lebih
lanjut. Akan tetapi jika lagu tersebut akan disajikan dalam bentuk yang lain
seperti duet, trio, kuartet, vokal grup, atau paduan suara, tentu diperlukan
penggarapan berupa aranisir untuk menciptakan harmoni yang indah. Untuk itu, diperlukan pengetahuan tentang interval dan akor. Kita mengenal
paduan suara dengan jenis vokal yang sama (vokal anak-anak semua, vokal
perempuan dewasa semua, atau vokal laki-laki dewasa semua), dan ada pula paduan
suara dengan jenis vokal campuran (anak-anak dan dewasa, laki-laki, dan
perempuan).
|
Bernyanyi dengan vokal grup dan paduan suara |
Dalam mengaranisir lagu untuk keperluan paduan suara ini, jenis vokal sangat
perlu mendapat perhatian. Tujuannya adalah supaya nada-nada yang digunakan
sesuai dengan jangkauan nada penyanyinya.
Pembagian jenis suara manusia ditentukan berdasarkan jangkauan nada yang
mampu dicapai. Ada orang yang dapat mencapai nada-nada tinggi, tetapi ada pula
yang hanya mampu menjangkau nadanada rendah sampai sedang.
Kemampuan manusia menjangkau nada-nada itu disebut sebagai ambitus. Ambitus
anak-anak dan orang dewasa berbeda sehingga suara anak-anak juga berbeda dengan
suara orang dewasa. Berikut pembagian jenis suara manusia berdasarkan
ambitusnya.
- Anak-anak Suara anak-anak dibedakan menjadi dua, yaitu suara tinggi dan suara rendah.
- Dewasa Suara orang dewasa dibedakan menurut jenis kelaminnya. Suara perempuan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
- Sopran (tinggi) Suara sopran adalah jenis suara wanita dengan ambitus tinggi. Suara sopran mampu menjangkau antara nada C4 sampai C5.
- Mezosopran (sedang) Suara mezosopran adalah jenis suara wanita dengan ambitus sedang. Jangkauan nada suara mezosopran berada antara suara alto dan sopran, yaitu antara A3 sampai A5.
- Alto (rendah) Suara alto merupakan jenis suara wanita dengan ambitus rendah. Jenis suara ini hanya mampu menjangkau nada f sampai d2.
Suara orang dewasa pria dibedakan menjadi tiga macam juga, yaitu
- Tenor (tinggi) Suara tenor adalah suara pria dewasa dengan rentang ambitus yang paling tinggi. Nada yang mampu dicapai oleh penyanyi tenor adalah B sampai g1.
- Bariton (sedang) Suara bariton adalah jenis suara pria dewasa yang rentang ambitusnya antara nada A hingga f1.
- Bas (rendah) Suara bas adalah suara pria dewasa dengan rentang ambitus rendah. Suara bas mampu menjangkau rentang nada antara E dan c1.
Dalam paduan suara, susunan suara ditentukan dengan memperhatikan harmoni yang
diharapkan. Perhatikan partitur berikut!
Bagaimanakah cara menyanyikan lagu di atas? Ya, benar. Lagu di atas harus
dinyanyikan dengan paduan suara. Coba bagi kelasmu menjadi tiga kelompok untuk
menyanyikan lagu di atas dengan teknik paduan suara. Berikutnya, perhatikan susunan vertikal nada-nadanya. Lagu di atas
tersusun dalam tiga nada, bukan? Susunan vertikal tiga nada itulah yang lazim
disebut akor. Apakah susunan nadanada tersebut boleh sembarangan? Boleh saja,
tetapi bila disusun sembarangan tidak akan menghasilkan nada yang selaras atau
tidak harmonis. Kalau tidak selaras, lagu akan terdengar sumbang atau fals. Agar menghasilkan nada yang harmonis, susunan akor ada aturannya. Coba
perhatikan susunan nada-nadanya.
- Terdapat susunan nada 5-3-1, 6-3-1, 4-2-2 pada baris pertama.
- Terdapat susunan nada 2-7-5 pada baris ketiga.
- Terdapat susunan nada 2-6-4 pada baris keempat.
- Terdapat susunan nada 4-2-7 pada baris kelima.
Susunan nada-nada tersebut bila dinyanyikan serentak akan menghasilkan suara
yang selaras dan indah. Itulah yang dinamakan akor. Di bawah ini akan dibahas
tentang akor secara sederhana.
Materi Terkait: Seni dan Budaya K13 SMA/MA/MAK/SMK Kelas 11
- Berapresiasi Seni Rupa, |Seni Musik, |Seni Tari, Dan Seni Teater
- Konsep, Unsur, Prinsip Seni Rupa 2 (Dua Dimensi) |Menganalisis, Bahan Dan Tekniknya
- Jenis, Tema, Fungsi, Karya Seni Rupa 3 (Tiga Dimensi) |Menganalisis Serta Nilai Estetis
- Arti, Tujuan Pencipta, Tahap Seni Rupa 2 (Dua Dimensi) Dengan Memodifikasi Objek
- Arti, Fungsi Seni Rupa 3 (Tiga Dimensi) dan |Memodifikasi Objek Serta Tugas Berkarya Tiga Dimensi
- Ekspresi, Rangkuman, Refeleksi Seni Rupa Serta Uji Kompetensi
- Aspek, Konseptual, Dalam Seni Rupa Murni |Unsur, Sifat, Eksperimen, Desain Seni Lukis
- Memahami, Unsur, Arti, Konsep Musik Barat |Menganalisis, Nada, Tempo dan Belajar Menulis Not
- Arti, Jenis, Sejarah, Pertunjukan Musik Barat |Perkembangan, Isntrumental dan Vocal
- Konsep, Teknik dan Prosedur Karya Tari Kreasi
- Contoh, Fungsi, Teknik, Bentuk, Gerak Tari Kreasi |Jenis, Nilai Estetis Serta Penerapannya
- Konsep, Teknik, Prosedur, Pemeranan Seni Teater Modern
- Sejarah,Penyusunan dan Interpretasi Naskah Lakon Teater Modern Indonesia serta Mendeskripsikannya
Gerak akor adalah perpindahan rangkaian akor yang digunakan untuk mengiringi
musik sesuai dengan pertimbangang harmoni. Dengan memperhatikan gerak akor dalam
harmoni, lagu akan terdengar indah. Harmoni berarti selaras. Keselarasan dalam
lagu dihasilkan oleh hubungan yang serasi antara nada satu dengan nada lain
secara vertikal. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan vertikal di sini coba
perhatikan skema nada berikut:
Konsep susunan vertikal ini merupakan dasar musik barat yang berprinsip
pergerakan bunyi menuju tonika. Sedangkan harmoni pada musik gamelan lebih
bersifat horizontal yang lebih menekankan pada sistem nada tertentu (pelog dan
slendro) dengan mood tertentu yang ditentukan oleh pathet. Untuk mendapatkan
harmoni yang baik, kita harus memperhatikan dua unsur, yaitu interval dan
akor.
Interval adalah jarak antara dua nada. Setiap interval dalam tangga nada dengan
jarak yang berbeda diberi nama yang berbeda pula. Ada dua macam interval, yaitu
interval melodik dan interval harmonik. Interval melodik berfungsi membentuk melodi dan interval harmonik berfungsi
membentuk harmoni. Interval melodik tersusun membentuk tangga nada dari yang
paling rendah ke nada lebih tinggi atau sebaliknya. Perhatikan susunan interval
nada dalam tangga nada C mayor berikut!
Keterangan B : besar k : kecil M : murni L : lebih kur : kurang Birama
- 1: Pasangan not diatonik mi-fa berisi satu setengah nada dan, karena itu, membentuk interval ke-2 kecil (minor).
- Birama 2: Pasangan not diatonik mi-sol berisi empat setengah nada dan, karena itu, membentuk interval ke-3 kecil.
- Birama 3: Pasangan not diatonik sol-do berisi enam setengah nada, membentuk interval ke-5 murni.
- Birama 4: Pasangan not do-ri dibentuk dari pasangan not diatonik do-re, suatu interval ke-2 besar yang berisi tiga setengah nada. Perluasan re setinggi satu setengah nada menjadi ri mengakibatkan do-ri membentuk interval kedua lebih.
- Birama 5: Pasangan si-ru berasal dari pasangan not diatonik si-re yang berisi empat setengah nada. Ini menjadikannya interval ke-3 kecil. Not re yang diturunkan satu setengah nada mengakibatkan pasangan si-ru membentuk interval ke-3 kurang (diminished). Untuk pelatihan mandiri, coba tentukan intaterval melodik dari kutipan lagu berikut!
Akor adalah susunan tiga nada atau lebih secara vertikal yang bila dinyanyikan
secara serentak akan menghasilkan nada yang harmonis. Karena tersusun dari tiga
nada utama, akor juga sering disebut sebagai trinada. Nada-nada yang dijadikan
sebuah akor dimulai dari nada utama sebagai dasar akor, kemudian nada kedua
berupa nada terts (nada ketiga dari nada dasar), dan nada ketiga adalah nada
kwint (nada kelima dari nada dasar). Akor terbentuk dengan memperhatikan
interval harmonik.
Akor tingkat I, IV, dan V memiliki jarak interval antara nada dasar dengan nada
terts-nya adalah 2 yang disebut sebagai terts besar (mayor). Misal dari nada c
ke e berjarak 2. Maka, akor tersebut disebut sebagai akor mayor. Akor ini
digunakan dalam gerak akor utma. Oleh karena itu disebut juga sebagai akor utama
atau mayor. Nada dasar pada akor-akor II, III, dan VI memiliki interval terts kecil (minor)
terhadap nada kedua. Misalnya nada d ke f berjarak 1.. Maka akor-akor tersebut
disebut sebagai akor minor. Akor VII disebut juga akor diminished karena jarak
antara nada dasar dengan nada ketiganya hanya 3 atau berupa interval kuint
kurang (diminished). Akor II, III, VI, dan VII (akor minor dan akor diminished)
dikelompokkan sebagai akor tambahan karena berfungsi sebagai pemanis gerak
akor.
Untuk pelatihan mandiri, coba tentukan interval harmonik kutipan lagu
berikut!
Selain pertunjukan seni vokal, musik dapat pula dipertunjukkan dengan hanya
menggunakan instrumen musik. Pertunjukan resital, ansambel, orkestra, adalah
contoh pertunjukan seni musik instrumental.
Resital dari bahasa Inggris recital yang dapat berarti deklamasi atau
pertunjukan piano secara solo membawakan lagu-lagu karya sendiri yang
menggambarkan atau menceritakan perjalanan proses kreatif sang pianis. Biasanya
yang dimainkan adalah portofolio karya sang seniman.
Ansambel adalah sajian kelompok musik baik dengan instrumen yang sejenis atau
campuran. Ansambel yang memainkan alat musik gesek semuanya disebut sebagai
ansambel gesek. Alat musik yang dimainkan tentu saja berupa alat musik gesek
sejenis violin, biola, celo, dan contra bas. Sedangkan ansambel campuran
memainkan aneka alat musik mulai dari alat musik ritmis, melodis, maupun
harmonis. Ditinjau dari instrumen yang digunakan, ada bermacam-macam ansambel,
seperti ansambel gesek, ansambel tiup, ansambel perkusi, ansambel petik, dan
ansambel campuran.
Orkestra dimaksudkan sebagai kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama.
Kelompok orkestra memiliki 30-40 pemain hingga 100-an pemain. Yang beranggotakan
30- 40 pemain disebut orkestra kecil. Yang memiliki 100-an pemain disebut
orkestra besar (Symphony orchestra atau philharmonic orchestra).
|
Ilustrasu |Orkesta Dalam Musik Barat |
Symphonic orchestra atau philharmonic orchestra merupakan sebuah orkestra yang
beranggotakan sekitar 100 orang. Sebuah orkestra kamar (orkestra yang lebih
kecil) bisa beranggotakan 50 orang, dan ada juga yang lebih sedikit daripada
jumlah tersebut. Namun, jumlah anggota pasti yang digunakan di orkestra
berbeda-beda, tergantung pada karya yang dimainkan dan juga luas tempat konser.
Biasanya mereka memainkan musik-musik klasik
Band merupakan pertunjukan musik barat yang paling populer. Semua negara di
dunia ini pasti pernah menyelenggarakan pertunjukan band. Bahkan, tiap negara
juga pasti memiliki grup band yang legendaris. Band sering disamakan dengan grup musik atau ansambel musik. Karena kemajuan
teknologi di bidang akustik, alat musik pun mendapat sentuhan teknologi.
Akhirnya, pertunjukan musik pun tidak lagi membutuhkan instrumen yang banyak. Lama-kelamaan instrumen dapat menghasilkan suara yang makin bervariasi dan cukup
dimainkan sedikit orang. Maka, band merupakan kumpulan musik yang hanya terdiri
atas dua atau lebih musisi yang memainkan alat musik ataupun bernyanyi. Tiap-tiap ragam jenis musik memiliki aturan yang berbeda atas jumlah dan
komposisi atas sebuah penampilannya, begitu pula halnya dengan lagu-lagu atau
musik yang dibawakan pada permainan ansembel tersebut. Pada bentuk penampilan band jazz, instrumen yang digunakan biasanya terdiri atas
instrumen musik tiup (satu atau beberapa saksofon, trompet, dan lain-lain) satu
atau dua instrumen yang bermain ritmis, seperti gitar elektrik, piano, atau
organ, sebuah instrumen bas, dan seorang drummer atau pemain perkusi.
Pada bentuk penampilan band rock, umumnya terdiri atas beberapa gitar (satu atau
dua gitar elektrik, gitar bas, dan pada beberapa kasus, satu atau beberapa gitar
akustik), seorang pemain keyboard, sebuah piano, sebuah piano elektrik, atau
syntesizer elektronik, dan seorang drummer. Pertunjukan musik band sangat populer kemungkinan disebabkan oleh beberapa
faktor, di antaranya jumlah instrumen yang tidak terlalu banyak sehingga tidak
perlu terlalu banyak pemain, teknologi akustik yang mendukung, dan kini bahkan
didukungan teknologi multimedia. Oleh karena itu, sekarang cukup dengan 4 atau 5 orang pemain yang terdiri atas
satu pemain gitar melodi, satu pemain gitar ritem, satu pemain gitar bas, satu
pemain keyboard, dan satu pemain drum, serta mereka merangkap sebagai vokalis,
sudah cukup untuk bermain band. Grup band seperti ini cukup banyak, misalnya The
Beatles, The Rolling Stones, atau Koes Plus. mars adalah komposisi musik dengan irama teratur dan kuat. Musik jenis ini
secara khusus diciptakan untuk meningkatkan keteraturan dalam berbaris sebuah
kelompok besar, terutama barisan tentara. Irama mars paling sering dimainkan
oleh korps musik militer. Lagu mars biasanya ditulis dalam birama genap 2/4,
4/4, tetapi kadang-kadang dalam birama 6/8. Mars militer dapat dibagi menjadi
empat kategori, yaitu:
- mars pemakaman,
- mars lambat (75 langkah per menit), 2 langkah per birama,
- mars cepat (109 hingga 128 ketukan per menit),
- mars cepat ganda (140 hingga 150 ketukan per menit).
Musik mars modern mulai berkembang di kalangan korps musik militer Eropa pada
awal tahun 1500-an. Instrumen musik drum, simbal, terompet yang ditinggalkan
tentara Kerajaan Ottoman Turki segera diadopsi ke dalam musik militer Eropa. Kemajuan tersebut berperan besar dalam perkembangan awal korps musik militer
modern. Korps musik militer telah menjadi sesuatu yang umum pada masa Perang
Revolusi Amerika (1775–1783). Musik mars juga telah dibakukan menjadi tiga
bentuk, yaitu mars lambat/parade, mars cepat, dan mars serangan atau cepat
ganda. Lagu mars populer di kalangan masyarakat umum, sejak paruh kedua abad ke-19, dan
mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 1900-an. Pada awal abad ke-20. Setelah
lagu dipakai sebagai pengiring standar untuk dansa two-step, lagu mars
berkembang sebagai musik untuk hiburan luar ruang dan berdansa.
waltz yang dalam tradisi musik Jerman disebut Walzer, di Perancis disebut Valse,
di Italia dinamakan Valzer, di Spanyol disebut Vals, dan di Polandia disebut
Walc, kemungkinan berasal dari Jerman. Waltz dikenal sebagai musik pengiring
dansa tiga langkah atau tiga ketukan (dalam tradisi Sunda disebut Ketuk Tilu),
sering ditulis dalam tanda birama 3/4. Irama waltz mencapai popularitas sejak berakhirnya perang dunia I. Ketika itu
kiblat musik ringan Eropa bergeser dari Wina ke Berlin. Maka komposisi oleh
komposer seperti Gustav Mahler, Igor Stravinsky, dan William Walton yang
bergenre waltz diperlakukan sebagai pengiring tarian nostalgia yang aneh sebagai
sesuatu dari masa lalu. Akhirnya musik waltz tetap terus ditulis oleh komposer musik ringan, seperti
Eric Coates, Robert Stolz, Ivor Novello, Richard Rodgers, Cole Porter, Oscar
Straus, dan Stephen Sondheim. Di abad ini musik waltz lambat cukup dominan
sebagai musik iringan tari waltz dalam bentuk ballroom.
Balada atau ballad adalah jenis irama musik barat yang biasanya berisi narasi
atau kisah hidup. Balada secara khusus merupakan karakteristik dari puisi dan
lagu populer dari Kepulauan Inggris dari periode abad pertengahan sampai abad
ke-19 dan digunakan secara luas di seluruh Eropa dan kemudian Amerika, Australia
dan Afrika Utara. Bentuk ini sering digunakan oleh penyair dan komponis dari abad ke-18 untuk
menghasilkan balada liris. Pada abad ke-19, musik ini membutuhkan makna dari
lagu cinta populer. Sekarang balada sering digunakan sebagai nama lain lagu
cinta, khususnya power ballad pop atau rock. Lagu-lagu balada biasanya ditulis dalam birama yang bervariasi, misalnya 4/4
atau 6/8. Jika tidak jeli memperhatikan tema lagunya, lagu berirama balada
nyaris sama dengan lagu-lagu pop atau slow rock biasa.
Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun ‘50-an. Musik ini berakar dari musik rhythm and blues, musik
country, serta berbagai pengaruh lainnya. Musik rock juga meniru gaya dari
berbagai genre musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik
klasik. Instrumen khas dari musik rock berkisar sekitar gitar listrik atau gitar
akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan
gitar bass dan drum. Keyboard seperti organ, piano atau synthesizer, saksofon
dan harmonika juga turut melengkapi musik rock ini. Dalam bentuk murninya, musik
rock bercirikan beat yang kuat. Dalam perkembangannya, musik rock beradaptasi dan berkolaborasi dengan berbagai
genre musik lainnya. Yang berkolaborasi dengan musik folk menjadi folk rock.
Dengan blues menjadi blues-rock. Yang dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion.
Rock juga terpengaruh musik soul, funk, dan musik latin. Heavy metal, hard rock,
progressive rock, dan punk rock juga muncul dengan kolaborasi tersebut. Sub kategori rock yang mencuat di antaranya yang dikenal New Wave, hardcore
punk, dan alternative rock. Juga terdapat grunge, britpop, indie rock dan nu
metal. Grup band beraliran rock biasanya terdiri atas pemain gitar, penyanyi
utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum).
Musik country adalah campuran dari sejumlah unsur musik Amerika yang berasal
dari Amerika Serikat Bagian Selatan. Musik ini berakar dari lagu rakyat Amerika
Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an. Istilah musik country mulai dipakai untuk menggantikan istilah musik hillbilly
yang terkesan merendahkan. Istilah musik country telah menjadi istilah populer
sejak tahun 1970-an. di Inggris dan Irlandia genre musik ini dikenal dengan
sebutan country and western. Penyanyi pop Elvis Presley mengawali kariernya dengan memainkan musik berirama
country. Tetapi kemudian beralih ke musik rock and roll. Kini penyanyi dan
pemusik Taylor Swift merupakan musisi country yang paling dikenal di dunia.
Musik itu bersifat universal. Setiap orang, dari mana pun asalnya, akan mampu
mencerna, memahami, dan menikmati musik tanpa harus mengenal, mengerti, dan
memahami bahasa lirik yang digunakan penciptanya. Musik adalah melodi, ritme,
dan harmoni yang untuk memahaminya cukup dengan bahasa rasa. Maka, jangan heran bila bayi yang masih dalam buaian yang secara teknis belum
mengerti bahasa, sudah dapat menikmati nyanyian yang didendangkan oleh ibunya.
Dalam bab ini kita akan mempelajari perkembangan musik di mancanegara, khususnya
Eropa, dengan maksud agar kita lebih mengenal akar perkembangan musik, yang
hingga saat ini kita nikmati. Tentu bukan hanya karya-karya musiknya saja yang kita pelajari, tetapi ilmu
pengetahuan tentangnya juga akan kita pelajari. Kita cari hubungannya dengan
karya-karya seni kita. Dengan cara demikian kita mengenal dan memahami budaya
orang lain sekaligus mengenal dan memahami diri kita sendiri. Sejarah Musik
Barat Beserta Budaya yang Mempengaruhinya Boleh dikatakan, usia musik hampir
sama dengan usia keberadaan manusia. Hal ini dapat dianalogikan dengan bayi yang baru lahir pun dapat menikmati
musik. Tentu musik pada awal keberadaan manusia, jauh berbeda tingkat
kecanggihannya dengan musik masa kini. Meskipun demikian, sesederhana apa pun,
pada prinsipnya musik itu sama, yakni hal-hal yang berhubungan dengan melodi,
ritme, dan harmoni. Namun, keberadaan musik purba yang tidak dapat dilacak bekasnya juga tidak
gampang dijadikan sebagai bahan penulisan sejarah karena penulisan sejarah
memerlukan bukti-bukti historis yang meyakinkan secara ilmiah. Menyadari hal itu, para sejarawan musik cenderung memulai karyanya dengan
menyajikan fakta-fakta sejarah yang memiliki data-data yang cukup. Dalam hal
ini, menurut Dieter Mack dan Roderick J Mc Neil (2002) sejarah musik barat dapat
disajikan dengan periodisasi sebagai berikut.
Meskipun dalam sejarah Yunani takluk kepada Kesaisaran Roma, tetapi kekuatan
kebudayaannya masih tetap eksis. Hal ini terbukti dari tetap digunakannya Bahasa
Yunani sebagai bahasa pengantar di wilayah Laut Tengah sampai abad ke-2. Para filosof, teolog, sastrawan, arsitek, dan pemusik sering menoleh ke masa
Yunani kuno untuk mencari inspirasi bagi karya-karyanya. Masa keemasan
kebudayaan Yunani Kuno terjadi pada tahun 546 – 323 SM. Pada waktu itu filsafat,
kesusastraan, seni patung, arsitektur, drama, sains, dan musik berkembang sangat
pesat. Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau
setengah dewa, seperti Appolo, Amphion, dan Orpheus. Mereka menganggap bahwa
musik memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia
serta membut mukjizat dalam dunia alamiah. Oleh karena itu, musik tidak dapat
dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan. Dikenal 9 Dewi Musik, yaitu:
Musik lyra (alat musik petik sejenis harpa kecil) dan kithara (alat musik petik
berdawai lima sampai tujuh) terkait erat dengan keberadaan aliran agama Apollo.
Sedangkan aulos (sejenis alat musik tiup terbuat dari kayu yang terdiri dari dua
batang yang memiliki lubang jari) berkaitan dengan aliran Dionysus. Lyra dan kithara biasa digunakan untuk mengiringi puisi epik (sejenis Illiad,
ciptaan Homer dari abad ke-8 SM) dan juga sebagai alat musik solo. Aulos biasa
dipakai untuk mengiringi sajian dithyramb (suatau jenis puisi yang khusus
diperdengarkan dalam ibadah Dionysus). Aulos juga dipakai untuk mengiringi sekelompok paduan suara dan musik
bagian-bagian lain yang dibutuhkan dalam drama-drama agung ciptaan Sophocles dan
Euripides. Bukti-bukti keberadaan alat musik lyra dan aulos dalam kebudayaan
Yunani Kuno dapat dilihat dari ditemukannya gambar-gambar alat musik itu dalam
periuk-periuk keramik kuno yang masih dipertahankan hingga masa kini. Lyra dan aulos juga dimainkan secara solo dalam acara-acara pekan olahraga. Ada
catatan tentang permainan aulos oleh Sakadas pada Pekan Olahraga di Pythia pada
tahun 596 SM. Ia memainkan sebuah lagu yang menceritakan pertempuran antara
Apollo dengan naga. Lagu ini merupaka deskripsi musik pertama yang terdapat
dalam sejarah musik. Selanjutnya, perlombaan permainan aulos dan kithara dalam pekan musik
instrumental dan vokal menjadi semakin populer setelah abad ke-5 SM. Hal ini
menyebabkan lahirnya virtuoso-virtuoso (orang yang luar biasa mahir dalam
memainkan alat musik dan membawakan lagu). Penggarapan musik dan lagu pun
otomatis semakin kompleks dan rumit. Dalam kaitannya dengan pendidikan musik, kompleksitas dan kerumitan yang menjadi
kecenderungan para virtuoso ini kemudian dikritik oleh filosof kenamaan, yaitu
Aristoles (sekitar abad ke-4 SM). Setelah kejayaan masa Yunani Kuno, mulailah
muncul reaksi terhadap kompleksitas teknik dalam musik, baik secara teoretis
maupun secara praktis. Reaksi penyederhanaan atas kompleksitas musik Yunani Kuno
dilakukan sejak awal zaman Kristen.
Contoh-contoh notasi musik zaman Yunani Kuno memang tidak banyak. Namun ada yang
masih hingga masa kini, yaitu:
- dua lagu pujian kepada Apollo (sekitar tahun 150 SM),
- sebuah lagu untuk acara minum (sekitartahun 150 SM), dan
- tiga lagu dari Mesomede, Kreta, (sekitar abad ke-2 M).
Dari lagu-lagu yang ditemukan dapat diketahui bahwa musik Yunani Kuno umumnya
memiliki sifat:
- monofonis (satu suara) dengan heterofoni pada waktu alat-alat musik mengikuti suara.
- Sudah dipraktikkannya improvisasi, namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya dengan pola melodi yang mendasar.
- Musik dan teks berhubungan sangat erat serta melodi dan irama, teks dalam hal ini puisi, sangat menentukan cara penyusunannya dalam musik.
Meskipun demikian, dalam hal teori musik, zaman Yunani Kuno menghasilkan
karya-karya yang cukup banyak dan monumental. Bahkan, teori musik yang lahir
pada zaman itu masih berpengaruh dan menjadi acuan hingga masa kini. Ukuran
interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf ke dalam delapan nada yang
dibuat oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM masih digunakan hingga kini. Rumusan
ide Harmoni dari Alam Semesta (Music of the Spheres)-nya juga menjadi ide yang
sangat populer di kalangan ahli teori musik dari Abad Pertengahan.
- Harmonics (risalah teori musik tertua) yang menguraikan tetrakord (kumpulan empat nada berjarak satu kuart) karya Aristoxemus (tahun 330 SM) teori ini kemudian disederhanakan oleh Ptolomeus, ahli atematika abad ke-2 M.
- Ethos, teori tentang efek musik terhadap moral, karya Plato (tahun 427-347 SM) dan Aristoteles (tahun 384-322 SM). Dalam teori ini mereka menyatakan bahwa musik dapat berpengaruh terhadap emosi pendengarnya. Musik yang baik akan berpengaruh baik terhadap moral pendengarnya, musik yang buruk juga akan berpengaruh buruk kepada pendengarnya.
|
Permainan Musik Zaman Yunani Kuno |
Dalam periode Yunani Kuno muncul dua aliran musik, yaitu musik untuk ibadah
Dionysius dan musik untuk persembahan dewa Apollo. Musik aliran Dionysian
berkecenderungan membangkitkan semangat, kegemparan, dan sfat-sifat lain yang
kurang baik. Sedangkan musik Apollonian berkecenderungan menimbulkan ketenangan dan dorongan
spiritual. Berdasarkan kecenderungan ini musik aliran Klasik disebut Apollonian
dan aliran Romantik disebut Dionysian. Meskipun demikian, dalam hal teori musik,
zaman Yunani Kuno menghasilkan karya-karya yang cukup banyak dan monumental. Bahkan, teori musik yang lahir pada zaman itu masih berpengaruh dan menjadi
acuan hingga masa kini. Ukuran interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf
ke dalam delapan nada yang dibuat oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM masih
digunakan hingga kini. Rumusan ide Harmoni dari Alam Semesta (Music of the Spheres)-nya juga menjadi
ide yang sangat populer di kalangan ahli teori musik dari Abad Pertengahan.
Tangga nada diatonis asli dari Yunani disebut tangga nada doris, yaitu sebagai
berikut.
Tokoh-tokoh seni musik yang dikenal pada zaman Yunani Kuno adalah Plato (427 –
247 SM), Aristoteles (384 – 322 SM), Aristexemos (350 – 300 SM).
Kekuasan kekaisaran Roma sangat luas dan kuat sehingga stabilitasnya mampu
membantu perkembangan kesenian. Alat-alat musik yang diciptakan dan dikembangkan
oleh pemusik Roma pun semakin banyak dan bervariasi. Alat-alat musik yang lahir
pada masa Romawi di antaranya:
- Beberapa jenis musik tiup dari logam seperti trompet dan horn.
- Sejenis organ hidrolis dengan papan tuts yang memanfaatkan tekanan air sebagai peniupnya.
Alat-alat musik ini dipakai dalam teater-teater terbuka untuk mengiringi
pertarungan para gladiator. Popularitas musik pada zaman Romawi Kuno ini semakin
meningkat karena Kaisar Nero pun dikenal sebagai pemusik andal.
Abad pertengahan diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi. Pada awalnya musik
abad pertengahan masih bersifat monofonik. Monofonik berasal dari kata Yunani
monos, berarti tunggal, dan phooneoo berarti berbunyi. Monofonik berarti jenis musik yang hanya terdiri dari satu suara saja tanpa
iringan apa pun. Seni musik abad pertengahan juga didonminasi oleh musik gereja
yang bersumber pada seni musik Yahudi dalam hal ini adalah madah (nyanyian yang
bersumber dari ayat-ayat suci). Seni musik pada masa ini didominasi oleh musik
gereja. Pada masa ini seni musik monofonik mencapai puncak kesempurnaan artistik,
terutama pada masa Paus Gregorius Agung (540-604). Oleh sebab itu, musik pada
Abad Pertengahan juga disebut musik Gregorian. Pada masa ini teori musik juga
berkembang. Guido de Arezzo, teoritikus musik asal Itali pada tahun 1050
menciptakan metode menghafal nada. Ia berpangkal pada tangga nada hexachord,
yaitu deretan 6 nada dengan interval . di tengah.
Guido de Arezo memberi nama nada-nada yang sekarang dikenal sebagai solmisasi
berdasarkan Himne Yohanes. Ia mengambil suku awal lirik lagu tersebut untuk
memberi nama nada. Berikut adalah lagunya:
Nama nada diambil dari suku kata yang dilingkari pada lagu di atas.
Pada abad pertengahan juga mulai dibedakan antara birama dan irama. Birama
adalah sistem tekanan yang tetap, sedangkan irama adalah sistem gerak melodis
yang penuh kehidupan, dinamika, dan variasi. Bentuk-bentuk nyanyian pada masa
ini, terutama nyanyian-nyanyian untuk gereja umumnya bersifat resitatif. Atas jasa para penyanyi keliling troubadour (Prancis = menemukan), trouvere
(Prancis = menemukan/mengarang syair dan melodi), dan minesanger (Jerman =
penyanyi lagu asmara) musik profan (keduniawian) mulailah berkembang lagu-lagu
kepahlawanan, percintaan, dan lagu-lagu untuk menyemarakkan pesta. Selain
menyanyikan lagu, mereka juga menciptakan komposisi, dan menampilkan karyanya
dengan diiringi pertunjukan akrobatik. Namun dalam tradisi ini pun musik masih bersifat monofonik. Jenis-jenis dan
bentuk lagu pada masa itu di antaranya.
Diketahui ada 450 troubadour pada masa itu yang menghasilkan 2.500 syair dan
kirakira 300 lagu. Troubadour yang sangat terkenal di antaranya adalah:
Tidak ditemukan naskah berisi contoh-contoh lagu instrumental sampai sekitar
tahun 1300. Namun lukisan dan banyak gambar dari naskah-naskah Al Kitab dari
zaman itu dan gambargambar di jendela-jendela gereja memperlihatkan beberapa
jenis alat musik yang dimainkan. Alat-alat musik itu di antaranya harpa, vielle,
organistrum, kecapi, lut, suling, shawm, dan organ. Dengan adanya bukti-bukti alat musik itu berarti musik polifoni (musik beberapa
suara, termasuk lagu dengan iringan alat musik) sudah mulai dikenal. Pada abad
pertengahan ini juga mulai diperkenalkan sistem notasi musik mensural, yakni
notasi nada yang memperhitungkan panjang nada sesuai dengan proporsi. Notasi mensural inilah yang kemudian menjadi dasar notasi balok seperti yang
kita kenal sekarang. Notasi mensural dipakai sampai tahun 1600 dan kemudian
diganti dengan notasi modern (not balok) dengan garis birama.
Seiring dengan perkembangan musik polifoni berkembang pula jenisjenis penyajian
musik. Terdapat penyajian musik secara kolosal, yaitu
- Discantus : Penyajian lagu dengan 1 sampai 3 suara dengan iringan instrumen.
- Motet : Nyanyian bersama-sama yang menyajikan berbagai macam naskah.
- Kanon : Hampir sama dengan motet, tetapi terdapat dua kelompok yang berlainan saat menyanyikan.
- Madrigal : Penyajian nyanyian secara bersama-sama dengan 4 sampai 5 macam suara yang sekarang dikenal dengan paduan suara.
- Balatta : Penyajian nyanyian dengan 2 atau 3 suara dengan berbagai variasi.
Kata renaisans berasal dari Bahasa Prancis renaissance yang berarti “lahir baru”
menemukan kembali jati diri manusia. Artinya, manusia dengan akal budi dan dan
aspirasi, cipta, karya, karsanya berhak untuk menentukan hal-hal yang berkaitan
dengan individunya. Inilah awal aliran humanisme. Sebelum zaman renaisans, teologi terlalu mendapat
perhatian yang dominan sehingga segala hal berkaitan dengan akal budi manusia
harus dikembalikan kepada ketuhanan. Sebagai sebuah sejarah, zaman renaisans merupakan masa peralihan dari abad
pertengahan ke abad modern di Eropa yang ditandai oleh perhatian kembali kepada
karya seni klasik, berkembangnya seni baru, dan tumbuhnya ilmu pengetahuan
modern. Tahap awal perkembangan gerakan renaisans dalam kesenian dan kesusastraan terasa
di Italia, kemudian menyebar ke Eropa Utara. Di Italia muncul tokoh-tokoh seni
dan sastra, antara lain Botticelli, Leonardo da Vinci, Raphael, Michelangelo,
Cellini, Ariosto, dan Machiavelli. Peristiwa-peristiwa bersejarah selama masa
renaisans di antaranya:
- Penemuan percetakan sekitar tahun 1450 oleh Johann Gutenberg yang mengakibatkan suatu revolusi dalam penyebaran informasi dan ide-ide di seluruh Eropa.
- Runtuhnya kota Contantinople atau Buzantium karena serangan Turki pada tahun 1453. Banyak sarjana yang melarikan diri ke Italia kemudian mengembangkan bahasa Yunani Kuno, kesenian, dan filsafat Yunani Kuno.
- Reformasi Protestan yang dipelopori Martin Luther King pada tahun 1517 yang mulai memasukkan musik polifonik untuk ibadah di gereja.
Musik banyak dikembangkan selama masa renaisans. Oleh karena itu, lebih banyak
musik diciptakan dan diperdengarkan daripada masa-masa sebelumnya. Dua faktor
terpenting dalam perkembangan ini adalah pencetakan musik polifonik yang mulai
ada pada tahun 1501 dan dukungan bangsawan yang berpendidikan dan membutuhkan
hiburan berkualitas tinggi. Selain itu, risalah-risalah tentang bagaimana memainkan berbagai jenis alat
musik mulai diterbitkan sehingga jumlah pemusik amatir meningkat dengan pesat.
Sebagai buah perkembangan ini, instrumen musik yang dulunya hanya digunakan
sebagai pengiring lagu, mulai dibuat komposisinya. Instrumen orgel mendapat
perhatian di Italia dan Jerman, sedangkan Inggris lebih memperhatikan instrumen
pendahulu piano, yaitu virginal. Dengan perhatian terhadap seni musik yang demikian, musik duniawi semakin
berkembang dan musik gerejawi otomatis merosot. Namun, pendukung musik terbesar
dan terpenting tetap gereja. Pada masa ini juga muncul pertama kali ide tentang
komponis agung dengan para pemusik dan komponis dari Belanda dan Prancis Timur
seperti Dufay, Johannes Ockeghem (1410-1497), mendapat prstasi internasional. Mereka mendominasi gaya musik Eropa waktu itu sehingga awal masa renaisans juga
disebut sebagai masa aliran musik Netherlands. Norma-norma musik mereka kemudian
menjadi aliran utama dalam musik polifonik selama abad ke-16. Tradisi mereka
dilanjutkan oleh Nicolas Gombert (1495-1556), Jacobus Clemens (1510-1557),
Adrian Willaert (1490-1562), dan Orlande de Lassus (15532-1594) juga
komponis-komponis Italia seperti Giovanni Pierluigi da Palestrina
(1525-1580-an). Palestrina mendapat penghargaan sebagai komponis yang paling agung di seluruh
dunia. Namanya mewakili semua jenis musik abad ke-16 yang mengikuti gaya
polifonik imitatif. Bentuk musik sakral yang terpenting selama masa renaisans
adalah misa dan motet. Dalam musik duniawi beberapa jenis musik baru dalam bahasa nasional muncul di
berbagai negara, misalnya frottola dan madrigal di Italia, part-song dan
mudrigal di Inggris, chanson di Prancis. Pada masa ini juga mulai dikenal teknik
komposisi SATB yang menjadi patokan standar paduan suara hingga kini. S (sopran) berfungsi sebagai suara pokok, A (alto) berfungsi sebagai pelengkap
harmonis, T (tenor) berfungsi sebagai cantus primusnya, dan B (bas) sebagai
dasar harmoni. Perkembangan baru dalam musik selama masa renaisans adalah
perkembangan musik instrumental, baik solo maupun ansambel. Dengan demikian,
musik dibebaskan dari ikatan kata-kata. Musik mulai berfungsi sebagai bunyi
sempurna dengan suatu arti tersendiri.
Alat-alat musik terkenal dan berkembang dengan pesat pada zaman renaisans adalah:
Ada enam variasi bentuk lagu-lagu instrumental pada masa renaisans, yaitu:
- a. Musik vokal yang dimainkan dengan alat musik.
- b. Ansambel berdasarkan melodi-melodi yang sudah ada.
- c. Bentuk variasi dengan penambahan nada-nada hias untuk mengiringi tarian.
- d. Bentuk ricercar, fantasia, dan chanzona yaitu komposisi berdasarkan tema dan variasi, bukanberdasarkan irama tarian. Ketiga bentuk ini biasanya berupa ansambel.
- e. Toccata dan Prelude, karya bentuk bebas yang memakai banyak figurasi.
- f. Musik tarian, yaitu musik untuk iringan tari
|
Permainan Musik Masa Renaisance |
Istilah barok diambil dari bahasa Portugis barocco yang berarti mutiara. Istilah
ini sebenarnya tidak digunakan pada waktu itu. Istilah barok hanya digunakan
untuk memberi identitas bagi sebuah masa perkembangan seni musik pada masa tahun
1600-an hingga tahun 1750-an yang tidak ada ciri-ciri dramatis dibandingkan
dengan masa sebelumnya. Namun, seperti halnya bidang seni lain, suatu masa baru muncul setelah terjadi
tarik-menarik gaya antara kaum konservatif yang ingin mempertahankan estetika
musik lama dengan kaum pembaharu yang inovatif. Awalnya gaya musik zaman Barok dikritik sebagai musik yang harmoninya kurang
jelas, kehilangan bentuk normal, eksentrik (berlebihan), kurang bermutu, bahkan
dekaden (merosot). Namun, karena perkembangan dasar-dasar estetika yang baru,
gaya musik barok semakin dinilai secara positif. Gaya musik zaman Barok memang tidak jelas, berbelit-belit, dan bombastis. Namun
hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga sangat cocok untuk penyajian
opera yang saat itu mulai populer. Nada-nada penghias dimanfaatkan secara optimal sehingga menghasilkan sajian yang
dinamis. Keras lemahnya nada disajikan dengan jelas. Selain bertambah jumlahnya,
alat-alat musik juga semakin tinggi mutu suaranya. Selain alatalat musik yang sama dengan masa Renaisans yang berkembang di
lingkungan istana, alat-alat musik rakyat juga mulai berkembang. Oktavgeige
(biola sederhana), drehleier (alat musik gesek dengan dawai bordun), gitar,
hackbrett (sejenis sitar), maultrommel, pikolo, recorder, schalmei (mirip
klarinet), genderang, castagnet, xilophon, lonceng kecil. Berkembang pula alat-alat musik tiup baru prommer, fagot, dan raket yang
kemudian lenyap kecuali obo dan klarinet. Pada masa Barok juga mulai
diperkenalkan sistem tangga nada mayor dan minor. Bentukbentuk sajian musik yang
tumbuh pada masa itu adalah lagu-lagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera
(suita), permainan instrumentalia (sonata), hidangan musik yang sifatnya agung
(kantata), dan sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo
(concerto). Komponis besar pada zaman ini adalah Johann Sebastian Bach (1685-1750) dan
George Friederich Handel (1685-1759).
|
Para Musisi Zaman Baroque |
Menurut Frederich Blume (1958) musik klasik adalah karya seni musik yang sempat
mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian rupa hingga tercipta
suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus. Zaman klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan
kaidah-kaidah formal. Pada masa ini seniman kembali menengok kepada gaya seni
zaman Yunani Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti
kaidah-kaidah formal dalam mencapai kesempurnaan. Seperti halnya pada awal zaman Barok yang merupakan suatu reaksi terhadap Zaman
Renaisans, musik Zaman Klasik juga merupakan reaksi atas zaman barok. Hal ini
tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif.
Gaya galan berciri:
- lebih bebas,
- lebih mudah untuk dimengerti,
- enak melodinya,
- ornamentasi yang lebih halus,
- iringan tanpa keterikatan jumlah suara,
- ditujukan terutama kepada penggemar musik,
- bertujuan untuk menghibur secara lebih bermutu, dan
- bukan ditujukan untuk menciptakan komposisi yang berat.
Gaya sensitif berciri:
- menentang gaya Barok yang terlalu kaku dan terlalu emosional,
- musik lebih sebagai ungkapan pribadi yeng diungkapkan dalam penerapan dinamika (crescendo), dan
- ungkapan rasa suka dan duka.
Zaman Klasik bermula sepeninggal Johann Sebastian Bach dan George Friederich Handel. Ciri-ciri utama musik klasik adalah sebagai berikut.
- Pemakaian crescendo dan decrescendo
- Pemakaian accelerando (mempercepat tempo) dan ritartando (memperlambat tempo)dalam penyajian musik.
- Pembatasan pemakaian nada-nada penghias (ornament).
- Pemakaian akor trinada (akor tiga nada).
Bentuk-bentuk musik yang populer pada waktu itu adalah bentuk-bentuk komposisi
sonata, simfoni, concerto, dan karya-karya lepas. Komposisi-komposisi itu bahkan
semakin diperdalam, disempurnakan, dan dikembangkan. Komponis-komponis penting
di zaman klasik ini di antaranya adalah John Stamitz (1717-1757), Franz Joseph
Haydn (1732-1809) yang dikenal sebagai Bapak Orkes Simfoni dengan lebih dari 100
karya dan Bapak Kwartet dengan lebih dari 80 karya. Kemudia Wolfgang Amadeus
Mozart (1765-1791). Para komponis ini dianggap sebagai tokoh yang membuat musik
gaya klasik tingkat tinggi.
Istilah romantik dalam sejarah perkembangan musik Eropa berhubungan dengan
perasaan, sikap batin, dan jiwa manusia. Pada zaman ini karya seni musik
dianggap lebih mengikuti gerak hati penciptanya. Oleh karena itu gaya musik pada
zaman ini begitu bebas dan tak terbatas. Karya seni apa pun selalu terpengaruh
oleh keadaan zamannya. Musik romantik yang muncul pada abad ke-19 tentu juga terpengaruh oleh keadaan
masyarakat pada abad ke-19. Kita tahu pada awal abad tersebut kehidupan
masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupan politik dari yang semula bersifat
absolut, dipimpin raja-raja atau kaisar-kaisar, menjadi demokratis, dengan
pemimpin dipilih rakyat. Di banyak negara perubahan ke arah demokratis ini bahkan ada yang melalui
revolusi dan perang. Kehidupan menjadi penuh konflik. Keadaan ekonomi juga
sulit. Dalam keadaan seperti itu, manusia tidak dapat melarikan dari untuk
menghindari kenyataan yang penuh konflik. Oleh karena itu, mereka mulai melarikan diri dari kenyataan yang sulit ke
hal-hal yang bersifat mudah, ekonomis, dan menghibur. Perkembangan musik
Romantik dapat dilihat dari fase-fase romantik berikut.
- a. Romantik Awal (1800-1830) Pada era ini musik diwarnai dengan usaha manusia melarikan diri ke dunia irasional. Komponis menimba bahan dari dunia dongeng yang ajaib dan misterius tidak hanya untuk karya-karya operanya, tetapi juga untuk musik instrumentalia (Beethoven) dan musik kamar (nyanyian Schubert).
- b. Romantik Tinggi (1830-1850) Gaya romantik berkembang ke seluruh Eropa. Komponis-komponis menciptakan karyakarya dengan semangat baru yang romantis. H. Berlioz (Prancis) menciptakan Symphonie kemahirannya dalam permainan biola. Liszt (Jerman) menumpahkan emosinya dalam permainan piano Mendelssohn (Jerman) menemukan kembali dan mementaskan musik Bach secara romantis. Wagner (Jerman) dan Verdi (Italia) menciptakan opera gaya baru yang mempesona.
- c. Romantik Akhir (1850-1890) Pada masa ini muncul generasi baru, yaitu C. Franck, Bruckner, Brahms, dan lain-lain dengan estetika dan bentuk baru yang bergaya naturalisme dan nasionalisme.
- a. Segi bentuk Musik romantik masih mempertahankan bentuk musik klasik tetapi dengan perluasan dan perubahan. Bentuk-bentuk baru yang populer adalah lagu piano singkat, lagu sastra simfoni, drama musik.
- b. Segi harmoni Musik romantik mengembangkan musik klasik dengan penambahan nada-nada kromatis.
- c. Segi ritmik Ritmik musik klasik dikembangkan. Unsur-unsur ritmik seperti tempo mendapat perhatian secara cermat karena ritmik dianggap sebagai bagian dari ungkapan rasa dalam musik. Partiturpartitur musik secara cermat diberi catatan-catan yang berkaitan dengan ritmik. Ada pemakaian tempo sampai mendetail seperti Andante molto cantabile e non troppo mosso. Tempo-tempo ekstrim juga mulai dipraktikkan, misalnya ekstrim cepat atau ekstrim lambat. Ikatan pada metronom manzel (penanda tempo, lihat pelajaran kelas VII)
- d. Segi warna suara Instrumen yang menghasilkan suara alamiah seperti flute (suling), klarinet, tuba, dan trombon lebih diutamakan karena dapat menimbulkan suasana sakral dan khidmat.
Pada zaman romantik karya musik jenis nyanyian sangat berkembang. Bahkan,
nyanyian rakyat berperan sangat penting. Dalam nyanyian rakyat sikap asli,
wajar, sederhana, dan khas nasional mendapat ungkapan yang semestinya. Beberapa seniman mulai mengumpulkan nyanyian rakyat yang diturunkan dari
generasi ke generasi selanjutnya secara lisan. Lagu-lagu rakyat inilah yang
kemudian menjadi sumber inspirasi bagi para komponis. Lagu-lagu pada zaman itu
mulai dinyanyikan di rumah dan pesta-pesta. Tokoh-tokoh musik jenis nyanyian yang terkenal pada zaman romantik adalah Franz
Peter Schubert (1797-1828), Robert Schumann (1810-1856), Robert Franz
(1815-1892), Johannes Brahms (1833-1897), dan Wilhelm Richard Wagner (1813-1883)
yang juga mendapat sebutan sebagai Bapak Opera. Nyanyian untuk paduan suara
campuran (pria dan wanita) juga sangat populer pada zaman romantik. Selain
nyanyian, musik piano juga sangat populer pada waktu itu.
Sepeninggal Wagner, musik zaman romantik berakhir. Setelah itu musik memiliki
ciri yang lebih tegas warna nasionalnya karena pada saat itu mulai muncul
kesadaran nasionalisme. Komponis zaman peralihan di antaranya adalah Cesar
Auguste Franck (1822-1890), Gustav Mahler (1860-1911), Peter Ilych Tschaikovsky
(1840-1893), dan Sergei Rachmaninoff (1873-1943).
Seiring dengan munculnya kesadaraan kebangsaan dan pembebasan dari belenggu
kolonialime di abad XX, seni musik juga mengalami revolusi bentuk dan gaya. Ciri
paling penting dalam gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap
yang ingin membebaskan diri dari segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan
berekspresi. Maka, mulailah gejala munculnya aliran musik impresionistis,
ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur. Bagi komponis masa modern, ketidakteraturan ini
menimbulkan misteri dan ketegangan yang tidak terduga. Gaya impresionisme mulai
merasuk ke dunia musik. Gaya musik ini menekankan pada timbulnya kesan yang kuat
bagi pendengar. Claude Achille Debussy (1862-1918) merupakan pelopor aliran musik impresionisme.
Musik Debussy mulai memasukkan sistem tonal yang tidak hanya dari nada-nada
diatonis saja, tetapi juga memasukkan nada-nada pentaonis. Salah satunya adalah
nada pentatonis gamelan Jawa. Orkes-orkes mengalami perubahan ke arah ekonomis, yaitu dengan memilih
bentuk-bentuk ansambel kecil. Karena memasukkan nada-nada pentatonis yang tidak
lazim dalam eksperimen musiknya, musik zaman ini mulai memberikan suasana yang
tersendiri, menarik, eksotis, aneh, tetapi memaksa orang untuk mendengarkan. Komponis masyhur di era modern di antaranya adalah Richard Strauss (1864-1947),
Arnold Schoenberg (1874-1951), Bela Bartok (1881-1945), dan Igor Stravinsky
(1882-1971). Ciri lain dari zaman modern adalah industrialisasi dalam segala
bidang. Musik pun dipengaruhi industrialisasi ini. Bunyi-bunyian yang bersumber dari
suara-suara mesin industri dicoba digali untuk memberi sentuhan warna musik
modern. Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga mendorong perkembangan
musik modern untuk selalu berdampingan dengan industrialisasi. Maka, babak baru dunia musik lahir dengan ditandai mulainya musik elektronik. Di
sini peranan radio dan studio rekaman sangat penting. Ketika pertama kali Pierre Schaeffer, teknisi Radio-diffusion Television
Francaise (RTF) membuat rekaman dan menyiarkan musik elektronik (5 Oktober 1948)
dalam acara konser bunyi, sambutan luar biasa diberikan oleh masyarakat. Sejak saat itu musik elektronik berkembang dengan sangat pesat. Setelah tahun
1960 teknologi menemukan alat rekam audio visual multijalur (multitrack), alat
musik synthesizer, multimedia elektronik, dan komputer, musik kontemporer
semakin menemukan bentuknya. Dengan teknologi yang semakin canggih, paham-paham musik modern yang dapat
memenuhi kebutuhan apresiasi musik masyarakat modern yang berciri gerak cepat
dapat dipenuhi. Musik jenis ini memang tidak bertahan lama. Begitu muncul langsung populer, tidak lama kemudian dilupakan, ganti yang baru
lagi. Musik kontemporer yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi audio
visual modern adalah musik jazz, musik rakyat, teater musik, musik film, rock,
blues, musik populer, musik hiburan, dan musik-musik lainnya. Kini, musik
berkembang lebih jauh. Dengan dukungan teknologi informasi yang membuat antarnegara serasa tidak lagi
berbatas, musik satu etnis dengan etnis yang lain sudah saling memengaruhi.
Perhatikan musik populer yang tidak lagi mengenal batas negara. Dari Afrika sampai Amerika, dari Australia sampai Canada warna musik berbaur
begitu rupa. Dengan musik kita dapat menyaksikan seorang anak muda Jepang
menyanyikan lagu bergaya jazz dari Amerika. Di lain pihak, anak muda Amerika memainkan warna lokal Afrika dalam musiknya.
Anak muda Afrika kita saksikan menyanyikan lagu Hawaian, sementara anak muda
Cina menyanyikan lagu Hindustan. Lihatlah grup musik Debu dari Amerika Serikat
yang menyanyikan lagu-lagu bergaya Timur Tengah. Maka tak perlu risau jika gamelan Jawa, Sunda, dan Bali juga mulai digemari
anak-anak muda dari mancanegara. Juga penyanyi gendhing-gendhing Jawa (sinden)
ternyata berkulit putih. Sementara anak-anak muda kita tergila-gila musik
R&B. Itulah globalisasi di bidang musik.
|
Eletronic Music Era Modern |
- Seni pertunjukan musik barat sangat pesat perkembangannya.
- Berbagai bentuk pertunjukan musik di antaranya adalah seni vokal (solo maupun koor), seni musik instrumentalia (resital, solo, ansambel, orkestra, band).
- Seni musik barat yang berkembang pesat tersebut sebenarnya masih memiliki akar yang kuat pada dasar irama dan genre musik klasik dan tradisional. Irama atau genre musik tersebut di antaranya irama mars, waltz, balada, country, rock
- Sejarah musik barat sangat panjang dan dapat dirunut sejak zaman Yunani Kuno, Zaman Romawi, Abad Pertengahan, Zaman Renaisans, hingga Zaman Modern ini. Semua memiliki ciri dan memberi warna perkembangan musik Eropa dan Barat pada umumnya.
Buat
SMA/SMK/MA/MAK Kelas 10 Berikut ini link Pembelajaran seni budaya
Khusus
SMA/SMK/MA/MAK Kelas 12 Berikut adalah link pembahasan
pembelajaran Seni dan Budaya
Terimakasih hari ini anda telah mempelajari dan menyimak informasi terkati (Pengertian, Jenis dan Sejarah, Pertunjukan Musik Barat serta Perkembangan Isntrumental dan Vocal). Semoga ini dapat berguna dan bermanfaat.
Video yang berhubungan