Mukmin seperti apakah yang lebih dicintai Allah Subhanahu Wa Ta Ala?

Minggu, 24 Juli 2022 | 22:24 WIB

Minggu, 24 Juli 2022 | 19:07 WIB

Minggu, 24 Juli 2022 | 08:18 WIB

Sabtu, 23 Juli 2022 | 21:40 WIB

Sabtu, 23 Juli 2022 | 13:59 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 21:19 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 21:13 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 21:08 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 20:47 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 20:25 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 20:20 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 20:16 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 20:12 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 17:01 WIB

Jumat, 22 Juli 2022 | 09:19 WIB

Kamis, 21 Juli 2022 | 20:55 WIB

Kamis, 21 Juli 2022 | 16:49 WIB

Kamis, 21 Juli 2022 | 16:28 WIB

Rabu, 20 Juli 2022 | 14:19 WIB

Selasa, 19 Juli 2022 | 15:45 WIB

Page 2

Nama-Nama Bulan Islam Beserta Artinya

Minggu, 24 Juli 2022 | 22:24 WIB

Page 3

Nama-Nama Bulan Islam Beserta Artinya

Minggu, 24 Juli 2022 | 22:24 WIB

Puncak Lawu 7 Rabiul Awwal 1443 H


اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ

Penggalan hadits diatas merupakan salah satu spirit kami dalam kegiatan sehari pulang pergi ke Puncak Lawu Tawangmangu. Mereka adalah Santri Pecinta Alam Madrasah Aliyah Tahfizhul Qur’ah Karangpandan. Kekuatan setiap anak berbeda-beda, pun demikian kondisi peserta saat itu. Ada santri kelas X (kelas 1 SMA/MA), kelas XI, kelas XII jugada para asatidzah (sebutan para guru di pesantren) yang kemampuannya tentu berbeda. Bagi kelas X merupakan pertama kali melaksanakannya, namun bagi kela s XI dan XII sudah berulang kali.

Kondisi setiap santripun juga berbeda, ada yang dalam keadaan sehat dan bugar, namun ada pula yang sebenarnya sedang kurang fit keadaannya. Namun semuany bisa menyatu dalam perjalanan itu hingga sampai kepuncak bersama-sama.

Mereka yang sehat tidak serta merta meniggalkan yang sedang kurang sehat jauh dibelakang, namun selalu memantau dan menyemangati rekan satu regunya. Pun demikian yang sedang kurang sehat tetap bersemangat menyesuaikan diri dengan rekan-rekannya yang sehat. Ada hal menakjubkan ketika sampai di puncak, mereka semua terlihat sama letih badannya, namun juga terlihat sama kegembiraannya. Semua itu karena spirit yang sama, yaitu menjadi mukmin yang kuat sehingga mendapatkan kecintaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.

Demikian salah satu sisi kehidupan dalam pendidikan di pesantren, yang menjadikan setiap warganya menjadi kuat jasad dan jiwanya. Ditulis dari penuturan salah satu Ustadz yang menyertai kegiatan tersebut, wa Allahu a’lam bi shawab.

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- مرفوعًا: "المؤمن القوي، خيرٌ وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف، وفي كلٍّ خيرٌ، احْرِصْ على ما ينفعك، واسْتَعِنْ بالله ولا تَعْجِزْ، وإن أصابك شيء، فلا تقل لو أني فعلت كان كذا وكذا، ولكن قل قَدَرُ الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان".
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang Mukmin yang lemah. Masing-masing memiliki sisi kebaikan. Maka fokuslah pada apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah! Jika ada sesuatu yang menimpamu, maka jangan katakan, "Andai aku melakukan ini maka tentu hasilnya seperti ini," tetapi ucapkanlah, "Ini adalah ketetapan Allah, apa yang dikehendaki-Nya, maka Dia melakukannya," karena kata-kata "andai" bisa membuka peluang untuk setan."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Seorang Mukmin yang kokoh keimanannya -maksudnya bukan kuat fisiknya- lebih baik daripada seorang Mukmin yang lemah, dan lebih dicintai Allah daripada seorang Mukmin yang lemah. Seorang Mukmin yang kuat dan Mukmin yang lemah jika kualitas keimanannya sama, maka kemanfaatan Mukmin yang kuat bisa menjangkau kepada orang lain. Sedangkan Mukmin yang lemah, maka kemanfaatannya hanya untuk dirinya sendiri. Dengan neraca seperti ini, Mukmin yang kuat tentu lebih utama daripada Mukmin yang lemah. Namun masing-masing dari keduanya memiliki potensi yang baik, ini dinyatakan agar tidak menimbulkan kesan bahwa Mukmin yang lemah tidak ada kebaikan sama sekali padanya, tetapi Mukmin yang lemah memiliki kebaikan dan tentu tidak diragukan lagi bahwa ia jauh lebih baik daripada orang kafir. Kemudian Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memberi wasiat kepada umatnya dengan wasiat yang menyeluruh. Beliau memerintahkan mereka untuk bersungguh-sungguh menghasilkan dan melaksanakan hal-hal yang bermanfaat untuk diri mereka, baik terkait urusan agamanya ataupun dunianya. Jika kepentingan agama dan kepentingan dunia bertentangan, maka yang harus dikedepankan adalah kepentingan agama, karena jika agamanya baik, maka dunianya ikut baik. Dan apabila urusan dunianya baik tetapi dibarengi dengan rusaknya agama, maka lambat laun duniapun ikut hancur. Hendaklah mereka memohon pertolongan hanya kepada Allah, meskipun untuk hal yang paling remeh. Dan hendaknya mereka tidak condong untuk berleha-leha dan bermalas-malasan. Beliau juga mengingatkan agar tidak berandai-andai saat tujuannya tidak sesuai dengan keinginan dengan berkata, "Andai saya melakukan ini pasti hasilnya seperti ini", karena masalah hasil itu di luar kemampuan mereka. Seseorang hanya menjalankan apa yang diperintahkan dan Allah yang menentukan hasil akhirnya. Berandai-andai seperti di atas bisa membuka peluang was-was, sedih, penyesalan dan gelisah. Tetapi dia harus mengucapkan hal-hal yang bisa menumbuhkan optimisme baru, "Sungguh ini adalah ketetapan Allah dan apapun yang dikehendaki-Nya pasti Dia lakukan."

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis

Tampilkan Terjemahan

...

Page 2

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- عن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: «الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ أَخِيهِ الْمُؤْمِنِ».
[إسناده حسن] - [رواه أبو داود والترمذي]
المزيــد ...

...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Seorang mukmin adalah cermin (untuk) saudaranya mukmin lainnya."
Sanadnya hasan - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Dalam hadis ini terdapat potret nabawi yang mengagumkan dan perumpamaan yang dalam; yang menjelaskan sikap seorang muslim terhadap saudaranya, serta menetapkan tanggung jawabnya terhadap (saudara)nya, lalu menuntunnya untuk melakukan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Maka ia seperti cermin bening yang dapat memperlihatkan dirinya yang sebenarnya. Ini menunjukkan kewajiban memberi nasehat kepada seorang mukmin, sehingga jika ia menemukan sebuah aib atau kesalahan pada saudaranya, ia akan mengingatkannya dan menuntunnya agar memperbaikinya. Namun (itu dilakukannya) antara dia dan saudaranya saja, karena memberi nasehat di depan umum itu (tidak lain adalah) mempermalukannya (menelanjanginya).

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Tamil

Tampilkan Terjemahan

...

Page 3

عن أبي الدرداء -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: «إِنَّ اللَّعَّانِين لا يَكُونُونَ شُفَعَاءَ, وَلا شُهَداءَ يَوْمَ القِيَامةِ».
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Dari Abu Dardā' -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Sesungguhnya orang-orang yang suka melaknat tidak dapat memberi syafaat dan tidak dapat menjadi saksi di hari kiamat."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Dalam hadis ini terdapat peringatan agar jangan banyak melaknat dan bahwa siapa yang sering melaknat tidak mendapat kedudukan di sisi Allah -Ta'ālā-, tidak diterima syafaat mereka di dunia, karena mereka tidak adil, sedangkan persaksian hanya diterima dari orang yang adil. Tidak diterima juga syafaat mereka untuk saudara mereka agar masuk surga juga tidak diterima persaksian mereka di akhirat. Juga syafaat mereka tidak diterima terhadap umat terdahulu yaitu bahwa Rasul-Rasul mereka telah menyampaikan ajarannya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis Tamil

Tampilkan Terjemahan

...

Page 4

عن عياض بن حمار -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَوْحَى إلَيَّ: أَنْ تَوَاضَعُوا، حَتَّى لَا يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ».
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Dari 'Iyāḍ bin Ḥimār al-Mujāsyi'i -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah bersabda, -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- "Sesungguhnya Allah -Ta'ālā- telah memberikan wahyu kepadaku, hendaklah kalian bersikap tawaduk (rendah hati) sehingga tidak ada seseorang yang menganiaya orang lain dan tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya atas orang lain."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Dalam hadis ini terdapat anjuran dan perintah untuk bersikap rendah hati. Rendah hati merupakan akhlak mulia kaum mukminin. Allah -Ta'ālā- mewahyukan sifat ini kepada Nabi-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Ini merupakan dalil urgensi tawaduk dan keharusan memeliharanya. Sebab, orang tawaduk sesungguhnya ia merendahkan diri dan tunduk kepada berbagai perintah Allah -Ta'ālā- lalu melaksanakannya, dan patuh kepada larangan-larangan-Nya lalu menjauhinya. Ia juga harus merendahkan hati kepada sesama manusia. Dalam hadis ini terkandung larangan membanggakan diri dan menonjolkan kemuliaan serta kelebihan dengan cara menepuk dada dan congkak terhadap manusia.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...

Page 5

عن سلمان -رضي الله عنه- عن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: «إن ربكم حَييٌّ كريم، يستحيي من عبده إذا رفع يديه إليه، أن يَرُدَّهُمَا صِفْراً».
[صحيح] - [رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه]
المزيــد ...

...

Dari Salmān -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Sesungguhnya Tuhan kalian Mahahidup lagi Mahamulia. Dia malu kepada hamba-Nya jika mengangkat kedua tangannya kepadanya (berdoa) lalu mengembalikan keduanya dalam keadaan nihil (kosong)."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Hadis ini menunjukkan disyariatkannya mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan sesungguhnya perbuatan ini merupakan salah satu sebab dikabulkannya. Sebab, keadaan seperti itu menunjukkan kebutuhan dan kehinaan dari seorang hamba di hadapan Allah Yang Mahakaya lagi Mahamulia. Juga adanya optimisme bahwa Allah akan memenuhi kebutuhannya yang dimohonkan kepada Tuhannya. Sebab, Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- dengan kedermawanan dan kemurahan hati-Nya, Dia malu kepada hamba-Nya jika ia mengangkat kedua tangannya kepada-Nya (berdoa) memohon kepada-Nya lalu mengembalikannya dalam keadaan nihil, kosong dari pemberian karena sesungguhnya Dia Maha Dermawan lagi Mahamulia.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis Tamil

Tampilkan Terjemahan

...

Page 6

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «إنكم لا تسعون الناس بأموالكم وَلْيَسَعُهُمْ منكم بَسْطُ الوجه وحسن الخلق».
[حسن لغيره] - [رواه الحاكم]
المزيــد ...

...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Seorang anak tidak akan bisa membalas (jasa) bapaknya kecuali jika ia menemukannya dalam sebagai budak lalu membelinya dan memerdekakannya."
Hasan li gairihi - Diriwayatkan oleh Hakim

Uraian

Hadis ini adalah dalil yang menunjukkan keutamaan tampil dengan wajah yang lapang, ceria dan berseri pada saat bertemu (dengan orang lain). Juga keutamaan perilaku dan metode interaksi yang baik, serta memperlakukan orang lain dengan perkataan yang baik dan perbuatan yang mulia. Hal ini mampu dilakukan oleh semua orang. Akhlak seperti inilah yang akan mengundang rasa cinta dan melanggengkan kasih sayang antar individu dalam masyarakat.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Tamil

Tampilkan Terjemahan

...

Page 7

عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- مرفوعًا: "إياكم والجلوسَ على الطُّرُقَاتِ". قالوا: يا رسول الله، ما لنا بُدٌّ من مجالسنا، نتحدث فيها. قال: "فأما إذا أَبَيْتُمْ فأعطوا الطريق حَقَّهُ". قالوا: وما حَقُّهُ؟ قال: "غَضُّ البصر، وكَفُّ الأذى، ورد السلام، والأمر بالمعروف، والنهي عن المنكر".
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Abu Sa'īd al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Hindarilah duduk-duduk di jalan! Mereka berkata, "Wahai Rasulullah! Kami tidak bisa tidak untuk mengadakan majelis guna berbincang-bincang." Beliau bersabda, "Jika kalian enggan (meninggalkannya), maka berikan hak-hak jalan!" Mereka bertanya, "Apa hak jalan itu?" Beliau bersabda, "Menjaga mata, tidak mengganggu, membalas salam, amar makruf dan nahi mungkar."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang para sahabat duduk-duduk di jalan. Lantas mereka berkata, "Kami tidak bisa menghindarinya". Beliau bersabda, "Jika kalian enggan (meninggalkannya) dan kalian harus duduk-duduk di jalan, maka kalian wajib memberikan hak-hak jalan!" Mereka pun bertanya tentang hak-hak jalan tersebut. Maka beliau memberitahukan kepada mereka bahwa mereka wajib menjaga penglihatan dari wanita yang lewat di depan mereka, tidak boleh mengganggu orang yang lewat, baik dengan perkataan ataupun tindakan, wajib menjawab salam jika ada yang mengucapkan salam kepada mereka, harus memerintahkan yang makruf dan jika melihat kemungkaran, maka wajib mengingkarinya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis

Tampilkan Terjemahan

...

Page 8

عن أنس -رضي الله عنه- قال: كان أكثر دعاء النبي -صلى الله عليه وسلم-: «اللهم آتنا في الدنيا حسنة، وفي الآخرة حسنة، وقنا عذاب النار.
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Anas -raḍiyallāhu 'anhu- bahwasanya doa yang paling sering diucapkan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah, "Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sering berdoa dengan doa ini. Doa ini adalah ayat yang mulia dari Al-Qur`ān. Beliau memperbanyak doa ini karena menghimpun makna-makna semua doa dari urusan dunia dan urusan akhirat. Kebaikan di sini adalah kenikmatan. Beliau memohon kenikmatan dunia dan akhirat, dan perlindungan dari api neraka. Di antara kebaikan dunia adalah permohonan segala yang dicari dan diinginkan, dan diantara kebaikan akhirat adalah kenikmatan terbesar, yaitu rida Allah dan masuk surga. Sedangkan perlindungan dari neraka merupakan kesempurnaan kenikmatan dan hilangnya rasa takut dan derita.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis

Tampilkan Terjemahan

...

Page 9

عن شداد بن أوس -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم-: "سيد الاستغفار أن يقول العبد: اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أعوذ بك من شر ما صنعتُ أَبُوءُ لك بنعمتك عليَّ وأَبُوءُ لك بذنبي فَاغْفرْ لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت".
[صحيح] - [رواه البخاري]
المزيــد ...

...

Dari SyaddĀd bin Aus -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, "Penghulu istigfar (istgfar yang paling sempurna) adalah apabila seseorang mengucapkan, "Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu selagi aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu atas diriku dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Bukhari

Uraian

Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memberitahukan bahwa teks doa ini bagaikan kepala (paling sempurna) dari teks-teks istigfar; yaitu apabila seseorang mengucapkan, "Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu selagi aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." Dengan demikian, pertama-tama seorang hamba mengakui ke-Esaan Allah dan senantiasa memegang teguh keimanan dan ketaatan kepada-Nya yang menjadi perjanjian dengan-Nya sesuai kemampuannya, bukan sesuai hak-hak Allah atasnya. Sebab, seorang hamba meskipun terus beribadah tetap takkan bisa memenuhi apa yang diperintahkan Allah kepadanya dan memenuhi kewajiban bersyukur atas nikmat-Nya. Selanjutnya, belindung kepada-Nya, karena Allah-lah tempat berlindung dari keburukan perbuatan seorang hamba. Kemudian mengakui segala nikmat Allah kepadanya dan mengakui dosa dan kemaksiatannya. Setelah itu, berdoa kepada Allah agar mengampuninya dengan menutupi dosa-dosanya, dan menjaganya dari (akibat buruk) dosa-dosanya dengan ampunan, karunia, dan rahmat-Nya. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Allah -'Azza wa Jalla-.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis

Tampilkan Terjemahan

...

Page 10

عن عبد الله بن مسعود -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «عليكم بالصدق، فإن الصدق يهدي إلى البِرِّ، وإن البر يهدي إلى الجنة، وما يزال الرجل يصدق ويَتَحَرَّى الصدق حتى يكتب عند الله صِدِّيقًا، وإياكم والكذب، فإن الكذب يهدي إلى الفجور، وإن الفجور يهدي إلى النار، وما يزال الرجل يكذب ويَتَحَرَّى الكذب حتى يكتب عند الله كَذَّابا»
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Abdullah bin Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Hendaknya kalian jujur karena kejujuran itu menuntun pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu mengantar ke surga. Sungguh seorang yang selalu jujur dan memilih kejujuran akan dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Jauhilah dusta karena dusta itu menjerumuskan pada kedurhakaan dan sesungguhnya kedurhakaan itu menjerumuskan kepada neraka. Sungguh seseorang senantiasa berdusta dan memilih dusta sampai dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memotivasi kita untuk jujur dan senantiasa jujur serta memilihnya, dan menjelaskan akibat serta hasil yang terpuji di dunia dan akhirat. Kejujuran ialah pangkal kebajikan yang merupakan jalan menuju surga. Seseorang yang senantiasa jujur, maka dicatat bersama orang-orang yang jujur/benar di sisi Allah. Ini merupakan motivasi agar memiliki akhir yang baik dan isyarat agar menjadi orang yang terjaga dari akhir yang buruk. Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memperingati kita agar berhati-hati terhadap dusta, menjelaskan bahayanya dan akibatnya yang sial. Dusta adalah pangkal kedurhakaan yang merupakan jalan menuju neraka.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis Tamil

Tampilkan Terjemahan

...

Page 11

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- عن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: "كَلِمَتَانِ خفيفتان على اللسان، ثقيلتان في الميزان، حبيبتان إلى الرحمن: سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم".
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, "Dua kalimat yang disukai Allah Yang Maha Pengasih, ringan di lidah, namun berat dalam timbangan, yaitu: Subḥānallāhi wa biḥamdihi, subḥānallāhil-'aẓīm (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah Yang Mahaagung)."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan dalam hadis ini bahwa Rabb kita Yang Maha Pengasih - Tabāraka wa Ta'ālā- menyukai dua kalimat berikut yang memiliki sedikit huruf, namun keduanya berat dalam timbangan, yaitu ucapan "Subḥānallāhi wa biḥamdihi, subḥānallāhil-'aẓīm" (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah Yang Mahaagung); karena keduanya mengandung tasbih kepada Allah -Ta'ālā- dan penyucian-Nya dari berbagai kekurangan dan segala sesuatu yang tidak pantas bagi keagungan-Nya, serta penegasan terhadap penyucian ini dengan menyifati-Nya dengan keagungan.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Thailand

Tampilkan Terjemahan

...

Page 12

عن جويرية بنت الحارث -رضي الله عنها- قالت: قال لي رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «لقد قلت بعدك أربع كلمات، لو وُزِنَتْ بما قلت منذ اليوم لَوَزَنَتْهُنَّ: سبحان الله وبحمده، عدد خلقه ورضا نفسه وَزِنَةَ عرشه و مِدَادَ كلماته».
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Dari Juwairiyah binti al-Ḥāriṡ -raḍiyallāhu 'anhā- ia mengatakan, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sungguh aku telah mengucapkan sesudahmu empat kalimat. Seandainya ia ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan sejak pagi tadi niscaya lebih berat; yakni subḥānallāhi wa biḥamdihi 'adada khalqihi, wa riḍa nafsihi, wa zinata 'arsyihi, wa midāda kalimātihi (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, sejumlah makhluk-Nya, sejauh keridaan diri-Nya, seberat 'Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-kalimat-Nya)."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Juwairiyah -raḍiyallāhu 'anhā- mengabarkan bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- meninggalkan dirinya ketika usai salat Subuh kemudian kembali di waktu duha. Beliau mendapati dirinya masih berzikir pada Allah -Ta'ālā-. Lantas beliau memberitahukan bahwa setelah meninggalkannya beliau mengucapkan empat kalimat yang seandainya dibandingkan dengan zikir yang diucapkannya pasti menyamainya dalam pahala atau lebih berat dalam timbangan. Kemudian Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjelaskan keempat kalimat ini dengan mengucapkan, "subḥānallāhi wa biḥamdihi 'adada khalqihi, wa riḍa nafsihi, wa zinata 'arsyihi, wa midāda kalimātihi". Artinya, (aku bertasbih pada Allah) dengan tasbih yang banyak mencapai jumlah makhluk-Nya, tidak ada yang mengetahui jumlah mereka selain Allah, tasbih yang besar yang membuat-Nya rida, tasbih yang berat seberat 'Arsy seandainya 'Arsy ini dapat disentuh, dan tasbih yang terus menerus, selalu dan tidak pernah habis.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...

Page 13

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- مرفوعاً: «ليس شيءٌ أكرمَ على الله من الدعاء».
[حسن] - [رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد]
المزيــد ...

...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū', "Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah melebihi doa."
Hadis hasan - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah melebihi doa"; karena doa adalah ibadah. Sedangkan ibadah merupakan hal yang menjadi sebab diciptakannya manusia. Dengan demikian, doa menunjukkan adanya kekuasaan Allah, keluasan ilmu-Nya, kelemahan orang yang berdoa dan kebutuhan dia kepada-Nya. Karena itulah, doa merupakan hal paling mulia bagi Allah -Jalla wa 'Alā-.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Thailand

Tampilkan Terjemahan

...

Page 14

عن معاذ بن جبل -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ عَمَلًا أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ».
[صحيح لغيره] - [رواه أحمد وابن أبي شيبة والطبراني ومالك]
المزيــد ...

...

Dari Mu'āż bin Jabal -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Tidak ada amalan anak Adam yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah selain zikir kepada Allah."
Sahih li gairihi - Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah

Uraian

Allah -Ta'ālā- telah menyediakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman berbagai sebab yang dapat membuatnya meraih surga dan terpelihara dari neraka. Di antara sebab itu ialah zikir kepada Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-. hadis ini menunjukkan keutamaan zikir. Zikir adalah sebab paling besar bagi keselamatan dari ketakutan-ketakutan dunia dan akhirat. Zikir merupakan salah satu sebab selamat dari neraka. Keutamaan ini dianggap sebagai keutamaan zikir yang paling besar.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...

Klasifikasi
  • Keutamaan dan Adab . Keutamaan . Keutamaan Zikir .
Tampilan lengkap...

Page 15

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «ما قعد قوم مقعداً لم يذكروا الله, ولم يصلوا على النبي -صلى الله عليه وسلم- إلا كان عليهم حسرة يوم القيامة».
[صحيح] - [رواه الترمذي]
المزيــد ...

...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Tidaklah satu kaum duduk di satu tempat duduk tanpa mengingat Allah dan berselawat kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, melainkan akan menjadi penyesalan bagi mereka pada hari kiamat."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Hadis ini menunjukkan penyesalan dan kerugian satu kaum yang duduk di satu tempat duduk lalu berdiri darinya tanpa ada dalam hati dan lisan mereka zikir kepada Allah Ta'ālā dan mengingat Rasul-Nya dengan berselawat kepadanya. Majelis-majelis ini akan menjadi penyesalan nantinya bagi mereka karena tidak bisa memanfaatkannya. Hal ini terjadi jika majelis-majelis tersebut bersifat mubah, lantas bagaimana menurutmu dengan majelis-majelis haram yang di dalamnya ada ghibah dan sebagainya? Karena itu, seyogyanya majelis-majelis itu dimakmurkan dengan zikir kepada Allah -Ta'ālā- dan selawat kepada Rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis Tamil

Tampilkan Terjemahan

...

Page 16

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: «ما نقصت صدقة من مال، وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا، وما تواضع أحد لله إلا رفعه الله -عز وجل-»
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, tidaklah Allah menambahkan pada hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah -Ta'ālā- mengangkat derajatnya."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Makna: "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta" adalah bahwa sedekah yang dikeluarkan tidak akan mengurangi harta, justru menambah berkahnya dan menolak berbagai bencana. Bertambahnya harta, baik secara kuantitas dengan cara Allah membukakan berbagai pintu rezeki kepada hamba tersebut, atau secara kualitas dengan cara Allah menurunkan keberkahan yang akan menambah kadar harta dari yang dikeluarkannya untuk bersedekah. Makna: "Tidaklah Allah menambahkan pada hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan"; yakni, orang yang sudah biasa memberi maaf dan tidak mengecam dan mencela, maka orang itu akan menjadi mulia dan agung di dalam hati manusia, serta bertambah agung dan terhormat lagi luhur di dunia dan akhirat. Makna: "Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah -Ta'ālā- mengangkat derajatnya"; bahwa orang yang merendahkan diri kepada Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- dan merasa hina di hadapan-Nya, berlemah-lembut kepada manusia, dan menampakkan kesantunan kepada kaum muslimin, maka sifat-sifat ini akan menambah kemuliaan pelakunya di dunia, kecintaan padanya di hati manusia, dan derajatnya yang tinggi di surga.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Thailand

Tampilkan Terjemahan

...

Page 17

عن عبد الله بن عمر -رضي الله عنهما- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «مَنْ تَعَاظَمَ في نَفْسِهِ, واخْتَال في مِشْيَتِهِ, لَقيَ اللهَ وهُوَ عليهِ غَضْبَانُ».
[صحيح] - [رواه أحمد والحاكم]
المزيــد ...

...

Dari Abdullah bin Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- secara marfū',“Siapa yang merasa angkuh dalam dirinya, bersikap congkak saat berjalan, ia akan menemui Allah dalam keadaan Ia murka kepadanya.”
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Hakim

Uraian

Hadis ini menunjukkan celaan terhadap sikap takabur dan angkuh, dan sikap takabur serta angkuh ini tampak pada cara jalan seseorang, sehingga ia berlaku congkak dalam berjalan, dalam berpakaian, berbicara dan dalam segala hal. Siapa yang keadaannya sombong seperti ini, ia akan meyakini dalam dirinya bahwa ia adalah orang besar yang berhak untuk dimuliakan lebih dari yang lainnya; maka kelak ia akan berjumpa dengan Allah pada hari kiamat dalam keadaan Ia murka kepadanya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...

Page 18

عن أبي الدرداء -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: «مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ رَدَّ اللَّهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ».
[صحيح] - [رواه الترمذي وأحمد]
المزيــد ...

...

Abu Ad-Dardā` -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū', "Siapa yang membela kehormatan saudaranya seislam, maka Allah akan menghindarkan neraka dari wajahnya pada hari Kiamat."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Hadis ini menunjukkan keutamaan orang yang membela kehormatan saudaranya sesama muslim. Yaitu jika salah seorang yang hadir di suatu majelis menggibahnya, maka engkau wajib membela saudaramu tersebut, menghentikan orang yang menggibah, serta mengingkari kemungkaran tersebut. Sedangkan jika engkau membiarkannya, sikap ini dianggap sebagai pengkhianatan terhadap saudaramu sesama muslim. Di antara yang menunjukkan bahwa maksud hadis ini ketika dia tidak ada adalah hadis Asmā` binti Yazīd, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, "Siapa yang membela kehormatan saudaranya ketika dia tidak ada, maka patut bagi Allah untuk memerdekakannya dari neraka." (HR. Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albāniy).

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Thailand

Tampilkan Terjemahan

...

Page 19

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: «مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ في يومٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, "Siapa yang mengucapkan, 'Subḥānallāh wa biḥamdihi (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya)' seratus kali sehari, maka dosa-dosanya dihapuskan walaupun sebanyak buih di lautan."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Hadis ini merupakan dalil keutamaan zikir tersebut yang mencakup tasbih dengan redaksi seperti itu. Orang yang membaca zikir tersebut, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya sebanyak apa pun, meskipun banyaknya seperti buih lautan. Ini adalah karunia dari Allah untuk hamba-hamba-Nya yang berzikir. Ini termasuk zikir di pagi hari, karena dalam hadis disebutkan "sehari", dan juga termasuk zikir sore, berdasarkan hadis Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang mengucapkan ketika pagi dan sore hari, 'Subḥānallāh wa biḥamdihi' seratus kali, maka pada hari Kiamat tidak ada orang yang lebih baik dari apa yang dibawanya, kecuali seseorang yang mengucapkan seperti apa yang diucapkannya atau lebih dari itu." (HR. Muslim).

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Thailand

Tampilkan Terjemahan

...

Page 20

عن أبي أيوب -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: «مَنْ قَالَ: لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسٍ مِنْ وَلَدِ إسْمَاعِيلَ».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Abu Ayyūb -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, "Siapa yang mengucapkan, 'Lā ilāha illallāh waḥdahu lā syarīka lahu, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu, wa huwa 'alā kulli syai`in qadīr (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu)' sepuluh kali, maka ia seperti orang yang telah memerdekakan empat jiwa dari anak (keturunan) Ismail."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Hadis tersebut merupakan dalil keutamaan zikir ini karena mengandung pengakuan terhadap tauhid, dan orang yang mengucapkannya sepuluh kali dengan mengetahui dan mengamalkan kandungannya, maka baginya pahala seperti pahala orang yang memerdekakan empat orang hamba sahaya dari keturunan Ismail bin Ibrahim -'alaihimaṣ-ṣalātu was-salām-.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Thailand

Tampilkan Terjemahan

...

Page 21

عن معاوية بن أبي سفيان -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «من يُرِدِ الله به خيرا يُفَقِّهْهُ في الدين».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Mu'āwiyah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, niscaya Allah akan menjadikannya fakih tentang urusan agama."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Siapa yang Allah inginkan baginya manfaat dan kebaikan, maka Allah akan menjadikannya berilmu tentang hukum-hukum syariat. Fikih memiliki dua makna: Pertama: ilmu tentang hukum-hukum syariat yang bersifat praktis berdasarkan dalil-dalilnya yang rinci, seperti hukum ibadah dan muamalat. Kedua: ilmu tentang agama Allah -Ta'ālā- seluruhnya sehingga mencakup pokok iman, syariat Islam, mengenal halal dan haram serta akhlak dan adab.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Thailand

Tampilkan Terjemahan

...

Page 22

عن معاوية بن حيدة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «ويل للذي يحدث فيكذب؛ ليضحك به القوم، ويل له، ثم ويل له».
[حسن] - [رواه أبو داود والترمذي وأحمد والنسائي في الكبرى]
المزيــد ...

...

Dari Mu'awiyah bin Ḥaidah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', “Celakalah orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.”
Hadis hasan - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Hadis ini mengandung suatu peringatan keras terhadap kedustaan serta ancaman kebinasaan bagi orang yang melakoni kedustaan dengan tujuan bercanda dan membuat orang lain tertawa, bahkan itu merupakan keburukan yang paling buruk dan berat pengharamannya. Sebab ini termasuk akhlak buruk yang wajib dijauhi dan dihindari oleh seorang mukmin. Ia juga wajib mensucikan lisannya dari kedustaan di segala kondisi, kecuali dalam hal yang diizinkan oleh Syariat. Dan sebagaimana berbicara dusta untuk tujuan bercanda itu diharamkan, maka begitu pula diharamkan bagi para pendengarnya untuk mendengarkannya jika mereka mengetahui bahwa itu adalah suatu kedustaan, bahkan mereka wajib mengingkari hal tersebut.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis

Tampilkan Terjemahan

...

Page 23

عن عبد الله بن سلام -رضي الله عنه- قال: سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ».
[صحيح] - [رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد والدارمي]
المزيــد ...

...

Dari Abdullah bin Salām -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Wahai manusia! Sebarkanlah salam, sambunglah silaturrahmi, berilah makanan, dan salatlah ketika orang-orang tidur, kalian pasti masuk surga dengan selamat."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Hadis ini mengandung anjuran dan peringatan tentang empat perangai terpuji dan sifat baik. Barangsiapa memiliki sifat itu, niscaya ia masuk surga dengan selamat. Sifat-sifat tersebut adalah menyebarkan salam, menyambung silaturrahmi, memberi makanan dan salat malam ketika manusia sedang tidur. Sebarkanlah salam maksudnya, perlihatkan dan tunjukkan serta perbanyak mengucap salam. Berilah makanan kepada orang yang membutuhkan, seperti keluargamu mencakup istri, anak-anak laki-laki dan perempuan serta orang yang ada di rumahmu. Jika seseorang bangun di malam hari bertahajjud untuk Allah -'Azza wa Jalla-; mendekatkan dirinya kepada-Nya dengan ucapan dan doanya yang khusyuk di hadapan-Nya, sementara itu manusia tidur, maka ini adalah amal paling utama yang dapat memasukkan ke surga dengan selamat tanpa siksaan dan azab.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis

Tampilkan Terjemahan

...

Page 24

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «يقول الله تعالى: أَنَا مَعَ عَبْدِي مَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ».
[صحيح لغيره] - [رواه ابن ماجه وأحمد، ورواه البخاري تعليقاً]
المزيــد ...

...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Allah -Ta'ālā berfirman-, 'Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku'."
Sahih li gairihi - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Hadis ini menunjukkan bahwa sesungguhnya orang yang mengingat Allah, maka Allah dekat dengannya. Dia bersamanya dalam segala urusan sehingga memberinya taufik, membimbingnya, menolongnya dan mengabulkan doanya. Makna hadis ini disebutkan dalam hadis lain dalam Sahih Bukhari. Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya jika dia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku di tengah-tengah kumpulan manusia, Aku pun mengingatnya di tengah-tengah kumpulan makhluk yang lebih baik daripada mereka."

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis

Tampilkan Terjemahan

...

Page 25

عن أنس -رضي الله عنه- أنه قَالَ لِثابِتٍ رحمه اللهُ: ألاَ أرْقِيكَ بِرُقْيَةِ رسولِ اللهِ -صلى الله عليه وسلم-؟ قال: بلى، قال: «اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، مُذْهِبَ البَأسِ، اشْفِ أنْتَ الشَّافِي، لاَ شَافِيَ إِلاَّ أنْتَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقماً».
[صحيح] - [رواه البخاري]
المزيــد ...

...

Dari Anas -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata kepada Ṡābit -raḥimahullāh-, "Maukah engkau aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?" Ia menjawab, "Ya." Anas mengucapkan, "Ya Allah! Pemelihara manusia, penghilang kesusahan, sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada penyembuh kecuali Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Bukhari

Uraian

Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu- memanggil Ṡābit Al-Bannāni dan bertanya kepadanya, "Maukah engkau aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?" Ia mendoakan orang sakit kepada Tuhannya agar menghilangkan penyakitnya, dahsyatnya penyakit, rasa nyerinya, dan menjadikan kesembuhan yang tidak ada lagi penyakit setelahnya. Para ulama berkonsensus (ijmak) bahwa ruqyah dibolehkan ketika sudah terkumpul tiga syarat: 1- Dengan Kalāmullāh (firman Allah) -Ta'ālā- atau nama-nama-Nya atau sifat-sifat-Nya. 2- Dengan bahasa Arab atau dengan doa yang maknanya diketahui oleh orang lain. Disunahkan ruqyah itu dengan redaksi yang disebutkan dalam berbagai hadis. 3- Hendaknya meyakini bahwa ruqyah itu sendiri tidak ada pengaruhnya (terhadap kesembuhan) tetapi itu (terjadi) dengan ketentuan Allah -Ta'ālā-.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Hausa

Tampilkan Terjemahan

...

Page 26

عن عائشة -رضي الله عنها- مرفوعاً: أن النبيَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَعُودُ بَعْضَ أهْلِهِ يَمْسَحُ بِيدِهِ اليُمْنَى، ويقول: «اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أذْهِب البَأسَ، اشْفِ أنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفاؤكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقماً».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anha- secara marfū', bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah menjenguk salah seorang istrinya, lalu beliau mengusap(nya) dengan tangan kanannya sembari berdoa: “Ya Allah! Rabb seluruh manusia, hilangkanlah rasa sakit, sembuhkanlah (karena) Engkaulah Sang Maha Penyembuh, tiada kesembuhan selain kesembuhan (dari)Mu, (berilah) kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Nabi -'alaihissalām- dahulu bila menjenguk salah satu istrinya yang sakit, beliau mendoakannya dengan doa ini. Sembari mengusapkan tangan kanannya kepada yang sakit, lalu beliau membacakan doa ini: “Ya Allah! Rabb seluruh manusia", beliau bertawassul kepada Allah -'Azza wa Jalla- dengan sifat Rubūbiyyah-Nya yang menyeluruh, karena Dia-lah -Subḥānahu wa Ta'ālā- (satu-satunya) Rabb yang menciptakan, menguasai dan mengatur segala urusan. “Hilangkanlah rasa sakit…” yaitu penyakit yang menimpa si sakit ini. Dan kesembuhan itu adalah hilangnya penyakit dan bebasnya si sakit (dari penyakit tersebut). Asy-Syāfī (Sang Maha Penyembuh) adalah salah satu nama Allah -'Azza wa Jalla-; karena Dia lah (satu-satunya) yang menyembuhkan penyakit. “…tiada kesembuhan selain kesembuhan (dari) Mu…” maksudnya tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari) Allah, sehingga (hanya) kesembuhan (dari) Allah, bukan kesembuhan dari selain-Nya. Kesembuhan (dari) para makhluk tidak lain hanyalah sebab, namun Sang Penyembuh hakiki hanya Allah semata. Beliau juga meminta kepada Allah agar kesembuhan itu adalah kesembuhan yang sempurna, yang tak menyisakan rasa sakit; maksudnya tidak lagi menyisakan penyakit.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Tamil

Tampilkan Terjemahan

...

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA