1. Fungsi Mesin Frais 2. Macam - macam Mesin Frais 3. Bagian - bagian Utama Mesin Frais Universal 4. Perlengkapan Mesin Frais 5. Ukuran / Dimensi Mesin Frais 6. Macam - macam Pisau Frais 7. Penggunaan Macam - macam Pisau Frais 8. Macam - macam Alat Potong Pada Mesin Frais (Selain Pisau Frais) 9. Geometri Alat Potong Pisau Frais 10. Bahan Pisau Frais
Gambar 1. 1. Mesin frais (Milling Machine)
Gambar 1. 2. Beberapa contoh hasil pengefraisan bidang bentuk standar
Gambar 1. 3. Beberapa contoh hasil pengefraisan roda gigi dan ulir cacing
Gambar 1. 4. Mesin frais tegak Keterangan: 2. Kolom/bodi 8. Lutut/knee 3. Kepala spindel 9. Poros penggrerak naik/turun meja 4. Spindel 10. Handel gerak memanjang 5. Meja/bed 11. Handel ke arah melintang 6. Motor penggerak spindel 12. Handel pengatur naik/ turun spindel 7. Gear box feeding 13. Panel pengoperasian 8. Pendukung lutut/knee 14. Switch on-off motor otomatis 2) Mesin Frais Mendatar/ Horizontal (Plain Horizontal Milling Machine) Mesin frais mendatar/ horisontal adalah mesin frais yang kedudukan arbornya dipasang pada spindel mesin dengan posisi mendatar (Gambar 1.5). Dengan demikian pemasangan alat potongnya/pisau juga harus pada posisi sumbu mendatar, sehingga hanya pada saat melakukan pemotongan hanya dapat menggunakan jenis pisau mantel/helik (plane milling cutter). Gerakan mejanya dapat bergerak ke arah memanjang (longitudinal) dan melintang (cross slide) serta naik turun.
Gambar 1. 5 Mesin frais mendatar Keterangan: a. Lengan penahan arbor l. Pendukung lutut b. Tuas otomatis meja memanjang m. Alas bodi c. Meja (bed machine) n. Switch kontrol gerak arah naik turun d. Handel penggerak memanjang o. Motor pengerak spindel e. Tuas pengunci meja mesin p. Dudukan meja/bed machine f. Handel penggerak meja melintang q. Motor penggerak otomatis g. Gear box feeding r. Tiang (colom) h. Tombol ON-OFF motor otomatis s. Spindel mesin i. Poros pengatur naik-turun meja t. Lengan mesin j. Switch kontrol engkol gerak arah naik turun u. Arbor k. Lutut/knee v. Tombol ON-OF spindel
Gambar 1. 6. Mesin frais universal
Gambar 1. 7. Badan mesin/ collom b) Lengan (Arm) Posisi lengan terletak pada bagian paling atas dari badan mesin, dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas sebagai pasangan alur ekor burung pada badan mesin. Lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan tertentu. Pada lengan ini dapat dipasang dukungan arbor (suport arbor) yang mempunyai alur ekor burung pas berpasangan denganlengan tadi dan ia dapat dikunci pada posisi tertentu, sehingga cocok untuk kebutuhan pekerjaan tertentu. Untuk beberapa jenis mesin frais, pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu buah dan ada yang dua buah untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor.
Gambar 1. 8. Lengan (Arm) c) Meja Mesin (Table) Posisi meja mesin terletak di atas sadel, bentuknya segi empat panjang dan mempunyai alur-alur T. Alur T untuk penempatan baut T dan mur yang berfungsi sebagai pengikat benda atau ragum pada meja. Untuk jenis mesin tertentu meja ini dapat diatur miring mulai 0 sampai 45 derajat, miring ke kiri atau ke kanan. Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dilakukan dengan memutar handel sumbu transportir yang mempunyai kisar tertentu, umumnya 5 atau 6 mm dan ada juga yang berukuran inchi. Meja ini dapat dikunci terhadap sadel. Pengefraisan dengan pemakanan menurun/climb milling, pada meja mesin dipasang backlash eliminator untuk menahan loncatan dari meja karena pemakanan.
Gambar 1. 9. . Meja mesin frais d) Dudukan Meja (Sadel) Dududkan meja bentuknya persegi yaitu mempunyai ukuran lebar sama dengan ukuran panjangnya, dan sadel ini mempunyai alur ekor burung yang pas berpasangan dengan lutut , sehingga sadel ini dapat bergerak mundur maju searah dan sejajar dengan gerakan lengan tadi, jadi sadel ini gerakannya tidak bisa kearah kiri atau kearah kanan, dan sadel ini dapat dikunci kepada lutut apabila diperlukan. Pada bagian atas dari sadel ini dibuat alur T, dengan tujuan untuk membautkan meja kepada sadel agar kokoh, dan alur T tersebut melingkar 360o sehingga memungkinkan meja diputar menurut kebutuhan tertentu, dan penunjukan besarnya derajat terdapat pada permukaan sadel itu sendiri. Untuk pembalik arah gerakan otomatis, diatas permukaan sadel itu juga dipasang handel.
Gambar 1. 10. Sadel mesin frais e) Lutut (Knee) Lutut pada mesin frais universal mempunyai dua alur ekor burung yang saling tegak lurus, yaitu satu alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi. Bagian lutut berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah dipasang roda-roda gigi untuk gerakan otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri kanan dari komponen lainnya. Gerakan dari lutut ini hanya dua arah yaitu turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikunci terhadap kolom, agar kokoh pada waktu pengefraisan.
Gambar 1. 11. Lutut (Knee)
f) Alas/ Landasan Mesin (Base)
Gambar 1. 12. Alas/ landasan mesin
Gambar 1. 13. Contoh beberapa jenis arbor
Gambar 1. 14 Contoh pemasangan arbor pada spindel mesin frais
2) Arbor Pendek (Stub Arbor)
Gambar 1. 15. Beberapa contoh stub arbor
Gambar 1. 16. Contoh pemasangan pisau pada stub arbor
3) Cekam Kolet (Collet Chuck)
Gambar 1. 17. Beberapa contoh collet chuck
Gambar 1. 18. Contoh pemasangan pisau pada collet chuck 4) Adaptor Mesin Frais (Adaptors Milling Machine) Adaptor mesin frais atau biasa disebut adaptor, adalah salah satu jenis perlengkapan mesin frais yang berfungsi sebagai dudukan sekaligus sebagai pengikat alat potong (cutter) yang akan digunakan untuk proses pengefraisan. Terdapat dua jenis adaptor yang sering digunakan untuk proses pengefarisan yaitu, adaptor lubang tirus dan adaptor lubang lurus (endmil adaptors). a) Adaptor Lubang Lurus Adaptor lubang lurus (Gambar 1.19), digunakan untuk dudukan dan sekaligus sebagi pengikat alat potong yang akan digunakan untuk proses pengefraisan diantaranya: mata bor, reamer, endmill dan alat potong lainnya yang memiliki tangkai lurus. Contoh pemasangan endmill pada adaptor lubang lurus dapat dilihat pada (Gambar 2.20)
Gambar 1. 19. Adaptor lubang lurus
Gambar 1. 20. Contoh pemasangan endmill pada adaptor lubang lurus
b) Adaptor Lubang Tirus
Gambar 1. 21. Adaptor lubang lurus
5) Pembesar Lubang (Boring Head)
Gambar 1. 22. Contoh macam-macam bentuk boring head berikut alat potongnya (flaying cutter)
Gambar 1. 23. Contoh penggunaan boring head pada mesin frais 6) Ragum Mesin/ Catok Mesin Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais, salah satunya dengan menggunakan ragum mesin. Berdasarkan gerakannya ragum mesin dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu : a) Ragum Rata (Vice plate) Ragum rata (Gambar 1.24), adalah salah satu jenis pelengkapan mesin frais yang digunakan untuk menjepit/mengikat benda kerja, yang pemasanganya sejajar dengan gerakan meja mesin sehingga dapat menghasilkan pengefraisan yang rata, sejajar dan siku.
Gambar 1. 24. Ragum rata b) Ragum Putar (Swivel Vice) Ragum putar (Gambar 1.25), adalah salah satu jenis pelengkapan mesin frais yang digunakan untuk menjepit/mengikat benda kerja yang pemasanganya pada posisi sejajar atau miring dengan gerakan meja mesin, sehingga dapat menghasilkan pengefraisan yang rata, sejajar, siku atau miring, yang besar kemiringan sudutnya dapat diatur sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pekerjaan. Ragum jenis ini bentuknya hampir sama dengan ragum rata, akan tetapi untuk dapat menghasilkan pengefraisan bidang miring pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat digeser atau diputar dari posisi 0º sampai dengan 3600.
Gambar 1. 25. Ragum rata putar
c) Ragum Universal (Universal Vice)
Gambar 1. 26. Ragum universal 7) Meja Putar (Rorary Table) Meja putar (Rotary Table) adalah salah satu jenis perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk membentuk lingkaran/ radius, membagi jarak-jarak lubang/alur, dan membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak beraturan dengan nilai sudut tertentu dalam satu keliling lingkaran pada pusat sumbu. Terdapat beberapa jenis meja putar diantaranya: meja putar horisontal (horizontal rotary table), meja putar horisontal/ vertikal (horizontal/ vertical rotary table), dan meja putar universal miring (universal tilting rotary table). Dari ketiga jenis meja putar yang ada, penetapan jenis yang akan digunakan tergantung dari tuntutan dan kebutuhan pekerjaaan. Posisi menempatkan atau meletakkan pada meja mesin masing-masing jenis caranya berbeda-beda. • Meja Putar Horisontal (Horizontal Rotary Table) Meja putar horisontal (Gambar 1.27), pada saat digunakan diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar. Untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya harus sepusat dengan titik sumbu meja putar.
Gambar 1. 27. Meja putar horisontal
• Meja Putar Horisontal/ Vertikal (Horizontal/Vertical Rotary Table)
Gambar 1. 28. Meja putar horisontal/ vertikal
• Meja Putar Universal Miring (Universal Tilting Rotary Table)
Gambar 1. 29. Meja putar universal miring 8) Kepala Pembagi (Dividing Head) Kepala pembagi (dividing head) adalah salah satu perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk membentuk lingkaran/radius, membagi jarak-jarak lubang/alur, dan membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak beraturan dengan jumlah tertentu dalam satu keliling lingkaran pada pusat sumbu. Terdapat beberapa jenis kepala pembagi diantaranya: kepala pembagi dengan alur V, kepala pembagi dengan pelat pembagi, kepala pembagi dengan penggerak roda cacing dan ulir cacing, kepala pembagi dengan roda gigi cacing yang dilengkapi dengan piring pembagi, kepala pembagi universal. a) Kepala Pembagi Dengan Pelat Beralur Kepala pembagi dengan pelat beralur V, konstruksi alurnya terletak disekeliling diameter luar pelat sehingga jumlah alur yang tersedia jumlahnya terbatas (Gambar 1.30). Jenis kepala pembagi ini digunakan untuk proses pembagian langsung, dengan pengertian proses pembagiannya dapat dilakukan secara langsung dengan cara membagi jumlah alur yang terdapat pada pelat yang terpasang pada kepala pembagi dengan angka kelipatannya. Misalnya pelat beralur V yang terpasang pada kepala pembagi berjumlah 24, pembagian yang dapat dilakukan adalah: 2, 4, 6, 8, 12 dan 24 bagian.
Gambar 1. 30. Kepala pembagi dengan pelat beralur V b) Kepala Pembagi Dengan Pelat Berlubang Kepala pembagi dengan pelat berlubang, konstruksi lubangnya terletak pada permukaan pelat dengan diameter relatif kecil sehingga jumlah lubang yang tersedia lebih banyak jika dibandingkan dengan pelat beralur V dan tersedia beberapa tingkat keliling lingkaran berlubang dengan jumlah yang berbeda-beda (Gambar 1.31). Kepala pembagi jenis ini, pada prinsipnya memiliki fungsi yang sama dengan kepala pembagi dengan pelat beralur V yaitu digunakan untuk proses pembagian langsung, dengan pengertian proses pembagiannya dapat dilakukan secara langsung dengan cara membagi jumlah lubang yang terdapat pada pelat dengan angka kelipatannya. Misalnya pada permukaan pelat berlubang yang terpasang pada kepala pembagi tersedia empat tingkat lingkaran yaitu: lingkaran pertama berjumlah 18 lubang, lingkaran kedua berjumlah 40 lubang, lingkaran ketiga berjumlah 60 lubang dan pada lingkaran keempat berjumlah 80 lubang, maka dapat melakukan pembagian keliling lingkaran sebagai berikut: • Pada lingkaran pertama berjumlah 18 lubang, dapat membagi keliling lingkaran berjumlah 2, 6, 9. dan 18 bagian • Pada lingkaran kedua berjumlah 40 lubang, dapat membagi keliling lingkaran berjumlah 2, 4, 5, 8, 10, 29 dan 40 bagian • Pada lingkaran ketiga berjumlah 60 lubang, dapat membagi keliling lingkaran sebanyak 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, dan 60 bagian • Pada lingkaran keempat berjumlah 80 lubang, dapat membagi keliling lingkaran sebanyak 2, 4, 8, 10, 12, 20, 40, dan 80 bagian.
Gambar 1. 31. Kepala pembagi dengan pelat berlubang c) Kepala Pembagi Semi Universal (Semi Universal Diving Head) Kepala pembagi semi universal memiliki konstruksi dan sistem kerja yang berbeda dengan jenis kepala pembagi dengan pelat beralur V dan kepala pembagi dengan pelat berlubang, yaitu pembagiannya menggunakan sistem perbandingan putaran antara roda gigi cacing dan ulir cacing (Gambar 1.32). Perbandingannya pada umumnya 40:1, dengan pengertian 40 putaran ulir cacing menghasilkan satu putaran sepindel kepala pembagi. Kepala pembagi jenis ini, selain dilengkapi dengan roda gigi cacing dan ulir cacing, juga sudah tersedia piring pembagi yang berfungsi untuk mendukung sistem pembagian sederhana, yaitu suatu cara pembagian yang dapat menghasilkan nilai tidak hanya kelipatannya saja. Namun demikian karena masih tetap tersedia pelat pembagi beralur/ berlubang yang terpasang pada kepala pembagi, maka masih tetap dapat melakukan pembagian langsung untuk jumlah atau nilai tertentu. Kepala pembagi semi universal pada umumnya terdapat beberapa piring pembagi yang memiliki jumlah lubang yang berbeda-beda, sehingga dalam melakukan pembagian dapat memilih piring pembagi yang jumlah lubangnya sesuai kebutuhan hasil pembagian. Untuk mempermudah mengetahui berapa jumlah lubang yang ada pada satu lingkaran piring pembagi, biasanya pada setiap keliling lingkarannya sudah ditandai dengan angka sesuai jumlah lubang yang terdapat pada satu lingkaran tersebut (Gambar 1.33).
Gambar 1. 32. Kepala pembagi semi universal
Gambar 1. 33. Piring pembagi d) Kepala Pembagi Univesal (Universal Diving Head) Kepala pembagi universal memiliki konstruksi sedikit berbeda dengan jenis kepala pembagi semi universal, yaitu sudah dilengkapi dengan beberapa alat kelengkapan untuk mendukung melakukan pembagian sudut atau diferensial yaitu: lengan, roda gigi, poros dudukan dan poros roda gigi, dan kelengkapan lainnya (Gambar 1.34). Perlengkapan tersebut berfungsi untuk menghubungkan gerakan putar antara ulir transportir penggerak meja mesin dan kepala pembagi, sehingga dengan melakukan beberapa perhitungan dapat melakukan pembagian sudut atau diferensial. Namun demikian, dengan beberapa fasilitasnya kepala pembagi jenis ini masih tetap dapat digunakan untuk pembagian langsung dan sederhana.
Gambar 1. 34. Kepala pembagi dan kelengkapannya
9) Kepala lepas
Gambar 1. 35. Kepala lepas
1. Penjepit/Klem Mesin (Clamping Machine)
Gambar 1. 36. Klem mesin
Gambar 1. 37. Contoh penggunaan klem mesin
Tabel 1. 1. Contoh data spesifikasi mesin frais
Macam-macam Alat Potong pada Mesin Frais
Gambar 2. 1. Contoh berbagai jenis alat potong
Gambar 2. 2. Pisau frais mantel (plain milling cutter) helik kanan
Gambar 2. 3. Pisau frais mantel (plain milling cutter) helik kiri Jenis pisau frais mantel/ pisau frais helik, terdapat beberapa type yang memilki fungsi berbeda-beda. Beberapa tipe pisau frais mantel dan fungsinya, dapat dilihat pada (Tabel 2.1)Tabel 2. 1. Type pisau mantel dan fungsinya
2) Pisau Frais Sudut (Angle Milling Cutter) Pisau frais sudut pada umumnya memiliki sudut 30o, 45o , 60o dan 90o. Sedangkan apabila dilihat dari sisi sudutnya, ada yang memilki sudut tunggal (single angle milling cutter) - (Gambar 2.4) dan ada yang memilki sudut ganda (double angle milling cutter) - (Gambar 2.5). Pisau frais jenis ini berfungsi untuk membuat alur yang memiliki sudut sesuai dengan sudut pisau yang digunakan.
Gambar 2. 4. Pisau frais sudut tunggal
Gambar 2. 5. Pisau frais sudut ganda 3) Pisau Frais Ekor Burung (Dove Tail Milling Cutter) Pisau frais ekor burung (Gambar 2.6), pada umumnya memiliki sudut sebesar: 30o, 45o dan 60o. Pisau jenis ini digunakan untuk mengefrais alur berbentuk ekor burung yang sebelumnya dilakukan pembuatan alur terlebih dahulu dengan pisau jari.
Gambar 2. 6. Pisau frais ekor burung 4) Pisau frais Alur Melingkar (Woodruff Keyseat Milling Cutter) Pisau frais alur melingkar (Gambar 2.7), digunakan untuk mengefrais alur pasak pada poros yang berbentuk bulan sabit, yang letak alurnya tidak terletak pada ujung porosnya.
Gambar 2. 7. Pisau frais alur melingkar 5) Pisau Frais Sisi dan Muka (Side and Face Milling Cutter) Pisau sisi dan muka (Gambar 2.8), memiliki mata sayat pada sisi muka dan samping, digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja.
Gambar 2. 8. Pisau sisi dan muka 6) Pisau Frais Sisi dan Muka Gigi Silang (Staggered Tooth Side and Face Miiling Cutter). Pisau frais sisi dan muka gigi silang (Gambar 2.9), memiliki mata sayat pada sisi muka dan samping bersilang, digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja. Perbedaan dengan pisau frais sisi dan muka adalah pemakanannya lebih ringan, karena pemotongannya mata sayatnya bergantian.
Gambar 2. 9. Pisau frais sisi dan muka gigi silang 7) Pisau Frais Bentuk (Form Milling Cutter) Pisau frais bentuk, berfungsi untuk membuat permukaan bidang bagian luar berbentuk radius. Untuk membentuk permukaan radius pada bidang bagian luar berbentuk cekung, disebut (convex milling cutter) - (gambar 2.10) dan untuk membentuk permukaan radius pada bidang bagian luar berbentuk cekung, disebut (concave milling cutter) - (gambar 2.11). Selain itu pisau frais bentuk jenis lainya adalah, pisau frais bentuk yang berfungsi untuk membuat sisi pada sudut bidang berbentuk radius keluar/ cembung, disebut (corner rounding milling cutter) - (gambar 2.12)
Gambar 2. 10. Convex milling cutter
Gambar 2. 11. Concave milling cutter
Gambar 2. 12. Corner rounding milling cutter 8) Pisau Frais Alur T (T Slot Milling Cutter) Pisau frais alur T, digunakan untuk mengefrais alur berbentuk T. sebagaimana bentuk alur T pada meja mesin frais, mesin skrap dan mesin lainnya. Contoh hasil pengefraisan alur T, diantaranya digunakan pada Alur T meja mesin frais, sekrap, bor, gerinda alat, eretan atas pada mesin bubut, blok siku beralur dll. Macam-macam bentuk pisau alur T dapat dilihat pada (Gambar 2.13).
Gambar 2. 13. Pisau frais alur T 9) Pisau Frais Jari (Endmill Cutter) Pisau jari digunakan untuk membuat alur tembus atau betingkat dan mengefrais rata untuk bidang yang lebarnya relatif kecil. Pisau frais jenis ini bentuk tangkainya terdapat tiga macam yaitu, pisau jari tangkai lurus (Gambar 2.14a), pisau jari tangkai bertingkat (Gambar 2.14b), dan pisau jari tangkai tirus (Gambar 2.14c).
Gambar 2. 14. Macam-macam pisau jari Jika dilihat dari besar sudut helik dan jumlah mata sayatnya, pisau frais jari terdapat beberapa macam yang masing-masing memilki fungsi yang berbeda-beda. Macam-macam pisau jari dilihat dari besar sudut helik dan jumlah mata sayatnya dapat dilihat pada (Tabel 2.2).Tabel 2. 2. Macam-macam pisau jari dilihat dari besar sudut helik dan jumlah mata sayatnya
Gambar 2. 15. Pisau frais jari radius 11) Pisau Frais Jari Radius Sudut (Corner Rounding Endmill Cutter) Pisau frais jari radius sudut (corner rounding endmill cutter) - (Gambar 2.16), digunakan untuk membuat sisi pada sudut bidang berbentuk radius keluar/ cembung.
Gambar 2. 16. Pisau frais jari radius sudut 12) Pisau Frais Roda Gigi (Gear milling Cutter) Pisau frais roda gigi (Gambar 2.17), digunakan untuk pembuatan bemacam-macam jenis roda gigi dan gigi rack. Pisau jenis ini ada dua macam yaitu, pisau frais roda gigi untuk sistem modul (mm) dan Dp (diameter pitch).
Gambar 2. 17. Pisau frais roda gigi 13) Pisau Frais Muka (Face Mill Cutter) Pisau frais muka (face mill Cutter), digunakan untuk mengefrais pada bidang permukaan rata dan luas/ lebar. Pisau frais jenis ini, pemasangan mata pisaunya (insert tip) diikatkan pada badan (bodi) dengan cara dilas atau dibaut. Jenis mata pisau yang umum digunakan terbuat dari bahan cementit carbide. Contoh beberapa pisau frais muka, dapat dilihat pada (Gambar 2.18).
Gambar 2. 18. Contoh beberapa pisau frais muka 14) Pisau Frais Sisi dan Muka (Shell Endmil Cutter) Pisau frais sisi dan muka, digunakan untuk pemakanan bagian samping dan muka, sehingga dapat digunakan untuk mengefrais bidang siku. Pisau jenis ini ada 2 (dua) macam yaitu, untuk pemakanan ringan/ finising (Gambar 2.19a) dan untuk pemakanan berat/ pengasaran (Gambar 2.19b).
Gambar 2. 19. Pisau frais sisi dan muka 15) Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw) Pisau frais gergaji, adalah salah satu alat potong pada mesin frais yang digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja yang memiliki ukuran ketebalan tidak terlalu besar (tipis). Jika dilihat dari mata sayatnya, jenis pisau frais ini ada tiga jenis yaitu: pisau frais gergaji mata sayat biasa/ polos (slitting saw - plain tooth), pisau frais gergaji mata sayat sisi lurus (slitting saw - straight side tooth), dan pisau frais gergaji mata sayat sisi bersilang (slitting saw - staggered tooth) - (Gambar 2.20).
Gambar 2. 20. Pisau frais gergaji (slitting saw)
Tabel 2. 3. Ilustrasi penggunaan pisau frais sesuai fungsinya
Tabel 2. 4. Ilustrasi penggunaan alat potong pada mesin frais (selain pisau frais)
Gambar 2. 21. Contoh bagian-bagian dan geometri pisau frais jari (endmill cutter)
Gambar 2. 22. Contoh bagian-bagian dan geometri pisau frais sisi dan muka (side and face cutter) Untuk mendapatkan hasil pengefraisan yang baik dan pisau fraisnya tidak aus, tahan lama (awet), perlu ditentukan besaran sudut bebas pisau terhadap jenis material. Jadi pengasahan sudut bebas pisau perlu mempertimbangkan jenis bahan/ material yang akan di frais. Besaran sudut-sudut kebebasan untuk jenis pisau frais HSS, dapat dilihat pada (Gambar 2.23).
Gambar 2. 23. Besaran sudut-sudut kebebasan untuk jenis pisau frais HSS
1) Baja karbon Yang termasuk didalam kelompok baja karbon adalah High Carbon Steel (HCS) dan Carbon Tool Steels (CTS). Baja jenis ini menggandung karbon yang relative tinggi (0,7% - 1,4% C) dengan prosentase unsur lain relatif rendah yaitu Mn, W dan Cr masing-masing 2%, sehingga mampu memiliki kekerasan permukaan yang cukup tinggi. Dengan proses perlakuan panas pada suhu tertentu, strukur bahan akan bertransformasi menjadi martensit dengan hasil kekerasan antara 500 ÷ 1000 HV. Karena mertensitik akan melunak pada temperature sekitar 250%C, maka baja karbon jenis ini hanya dapat digunakan pada kecepatan potong yang rendah (10 m/menit) dan hanya dapat digunakan untuk memotong logam yang lunak atau memotong kayu 2) Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS) Pada sekitar tahun 1898, ditemukan jenis baja paduan tinggi dengan unsur paduan Crom (Cr) dan Tungsten/ Wolfram (W) dengan melalui proses penuangan (molten metallurgy) selanjutnya dilakukan pengerolan atau penempaan dibentuk menjadi batang segi empat atau silinder. Pada kondisi masih bahan mentah (raw material), baja tersebut diproses secara pemesinan menjadi berbagai bentuk jenis pisau frais. Setelah proses perlakukan panas dilaksanakan, kekerasannya akan menjadi cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk kecepatan potong yang tinggi yaitu sampai dengan tiga kali kecepatan potong pahat CTS. Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS) apabila dilihat dari komposisinya dapat dibagai menjadi dua yaitu, Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS) konventional dan Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS) spesial.• Baja Kecepatan Tinggi (HSS) Konvesional, terbagi menjadi dua yaitu: Molibdenum HSS dan Tungsten HSS • Baja Kecepatan Tinggi Konvesional (HSS) Spesial, terbagi menjadi enam yaitu: Cobalt Added HSS, High Vanadium HSS, High Hardess Co HSS, Cast HSS, Powdered HSS dan Coated HSS 3) Paduan Cor Non ferro Sifat-sifat paduan cor nonferro adalah diantara sifat yang dimiliki HSS dan Karbida (Cemented Carbide), sehingga didalam penggunaannya memiliki karakteristik tersendiri karena karbida terlalu rapuh dan HSS mempunyai ketahanan panas (hot hardness) dan ketahanan aus (wear resistance) yang terlalu rendah. Jenis material ini dibentuk dengan cara dituang menjadi bentuk-bentuk yang tertentu, misalnya tool bit (sisipan) yang kemudian diasah menurut geometri yang dibutuhkan. Baja paduan non ferro terdiri dari empat macam elemen/ unsur utama diantaranya: • Cobalt (Co): Unsur cobalt, berfungsi sebagai pelarut bagi unsure-unsur lainnya.• Chrom (Cr): Unsur chrom (10% s.d 35%), berfungsi sebagai pembetuk karbida• Tungsten/ Wolfram (W): Unsur tungsten/ wolfram (10% s.d 25%), berfungsi sebagai pembentuk karbida dan menaikan karbida secara menyeluruh.• Carbon (C): Apabila terdapat unsur karbon (1%) akan menghasilkan jenis baja yang masih relaitif lunak, dan apabila terdapat unsur karbon (3%) akan menghasilkan jenis yang relatif keras serta tahan aus.4) Karbida (Carbida) Jenis karbida yang “disemen” (Comented Carbides) merupakan bahan pisau frais yang dibuat dengan cara menyinter (sintering) serbuk karbida (Nitrida, Oksida) dengan bahan pengikat yang umumnya dari Cobalt (Co). Dengan cara carburizing masing-masing bahan dasar (serbuk) Tungsten (Wolfram,W) Tintanium (Ti), Tantalum (Ta) dibuat menjadi karbida yang kemudian digiling (ball mill) dan disaring. Salah satu atau campuran serbuk karbida tersebut kemudian dicampur dengan bahan pengikat (Co) dan dicetak tekan dengan memakai bahan pelumas (lilin). Setelah itu dilakukan presintering (1000º C) pemanasan mula untuk menguapkan bahan pelumas dan kemudian sintering (1600º C), sehingga bentuk keeping (sisipan) sebagai hasil proses cetak tekan (Cold atau HIP) akan menyusut menjadi sekitar 80% dari volume semula. Hot Hardness Carbida yang disemen (diikat) ini hanya akan menurun bila terjadi pelunakan elemen pengikat. Semakin besar prosentase pengikat (Co) maka kekerasannya menurun dan sebaliknya keuletannya membaik. Terdapat tiga jenis utama pisau frais karbida sisipan, yaitu:• Karbida Tungsten: Karbida tungsten merupakan jenis pahat karbida untuk memotong besi tuang.• Karbida Tungsten Paduan: Karbida tungsten paduan merupakan jenis karbida untuk pememotongan baja.• Karbida lapis: Karbida lapis yang merupakan jenis karbida tungsten yang di lapis (satu atau beberapa lapisan) karbida, nitride, atau oksida lain yang lebih rapuh tetapi ketahanan terhadap panasnya (hot hardness) tinggi.Page 2 |