Menurut kisah tersebut apa yang harus diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal

(Ayat 25) Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus bagaimana cara memperoleh hidup kekal?
Pertanyaan yang sebenarnya ahli Taurat sudah tahu jawabannya. Pertanyaan yang dilontarkan hanya untuk mencobai Yesus.

Apa yang dimaksud dengan hidup kekal oleh ahli Taurat? Apakah hidup selamanya di dunia ini? Yang dimaksud hidup kekal adalah kehidupan yang akan dijalani oleh setiap orang setelah mengalami kematian. Ada suatu kehidupan baru setelah kematian dan kehidupan tersebut adalah kehidupan kekal.

Ada dua kehidupan yang akan dijalani oleh setiap orang setelah mengalami kematian. Pertama kekal bersama dengan orang-orang durhaka, iblis, setan-setan dalam dapur api (neraka). Kehidupan kekal kedua adalah dalam Kerajaan Bapa di Surga (Mat. 13:41-42).

Yesus dalam misi-Nya ketika berada di dunia memberitahukan tentang Kerajaan Bapa. Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup, hanya melalui Yesuslah kita bisa datang kepada Bapa di Surga (Yohanes 14:6). Yesus adalah pribadi yang Allah berikan untuk menanggung dosa kita sehingga tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16).

TIDAK ADA NAMA LAIN DI DUNIA INI YANG BISA MENYELAMATKAN KITA DARI KEBINASAAN DAN MEMPEROLEH KESELAMATAN KECUALI DALAM NAMA YESUS (Kis. 4:12). Setiap orang yang mau hidup kekal dalam Kerajaan Bapa harus bertobat dan menjadikan YESUS SEBAGAI TUHAN DAN JURUSELAMAT.

Ciri-ciri orang yang bertobat dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah hidup kudus dan melakukan hukum atau perintah Tuhan. Apakah kita sudah melakukannya? Jangan tunda-tunda lagi untuk kita melakukannya. Kematian tidak ada yang tahu kapan akan menjemput kita.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamat dalam hidup saya. Saya serahkan hidup saya ke dalam tangan Tuhan. Saya percaya nanti akan hidup kekal di Sorga bersama Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Renungan harian Katolik (Foto: Pixabay.com)

Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Memperoleh Hidup Kekal? Amorpost.com – Bacaan-bacaan yang kita renungkan pada hari ini adalah:

Bacaan Pertama: Gal 1:6-12;
Bacaan Injil: Luk. 10:25-37

Pertanyaan ini sangat fundamental dalam hidup manusia. Dari pertanyaan ini menjadi jelas bagi kita bahwa hidup kita di dunia ini memiliki tujuan dan akhir.

Karenanya, dunia bukanlah akhir kehidupan, melainkan hanyalah sementara untuk didiami, lalu kita terus berjalan menuju tujuan akhir. Dan tujuan akhir yang dimaksud ialah keabadian Surga.

Dalam khazanah hidup manusia, surga sering dipandang sebagai sebuah situasi dan kondisi rohaniah-abadi, yang secara kasad mata tak tampak, nanti baru dicapai. Karena cara pandang nanti baru dicapai ini, lalu orang sering menyepelekannya… “nanti duluahh…”

Sikap mengulur-ulur waktu dan tidak memiliki prioritas hidup yang demikian membuat orang melihat surga itu masih jauh untuk dicapai.

Dalam teologi Kristen Katolik khususnya, Surga itu sudah, sedang dan akan ada. Dengan pemahaman ini, setiap pengikut Kristus dituntut untuk senantiasa, dari saat ke saat, mengupayakan hidup surga dan bukan nanti dulu aahhh.

‘Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat pula di Surga, apa yang kau lepaskan di dunia ini, akan terlepas juga di surga’. Apa yang sudah, sedang dan akan kita lakukan baik, benar, adil dan membahagiakan, itulah surga.

Surga nyata dalam setiap rutinitas hidup kita. Harta surgawi sudah harus kita kumpulkan kini supaya nanti ke surga, itu jaminan kebahagiaan kekal kita. Hal baik, benar dan adil yang kita nyatakan semasa hidup di dunia, itu tidaklah sia-sia di kemudian hari.

Apa yang kita tanam sekarang itulah yang akan kita panen. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita nikmati. Pertanyaan seorang ahli kitab kepada Yesus: apakah yang harus kita lakukan untuk hidup yang kekal di Surga?

Jawaban Yesus akhirnya mengerucut pada ini: kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap diri…dan kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.

Jawaban Yesus ini menggugah setiap kita bahwa perihal KASIH menjadi hukum pertama dan utama yang harus kita nyatakan dalam hidup untuk mengalami keabadian Surga.

Dalam Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus, di sana diuraikan Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, kasih itu lemah lembut…dst. Namun kasih itu pada akhirnya harus bermuara pada prinsip ini: mengasihi sampai menyerahkan nyawa bagi sahabat-sahabat; sebagaimana yang diperbuat Yesus, Sang Guru sejati semasa hidupnya.

Kasih harus sampai pada menyerahkan nyawa untuk kepentingan banyak orang. Inilah kasih yang benar. Seperti kata Yesus sendiri, barangsiapa menampar pipi kiri, berilah juga pipi kanan. Barangsiapa meminta sehelai baju berilah dua helai baju…dst.

Itulah kesempurnaan kasih yang benar dan harus kita lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal di Surga. Menjadi refleksi setiap kita: apakah selama hidup kita di dunia ini, kita telah mengasihi Tuhan dan sesama dengan segenap diri……sampai menyerahkan nyawa atau kehilangan nyawa untuk kepentingan banyak orang? Bukan hanya Itu, memiliki sikap hidup mengampuni musuh? Seperti Yesus Sang Guru Agung.

Jika ini belum bisa kita lakukan surga dan kebahagiaannya masih jauh untuk kita capai dan alami. Insaflah bahwa surga itu sudah, sedang dan akan ada. Mulailah berbuat kasih, mumpung masih ada kesempatan.

Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kasihilah… sebab itu bukan sesuatu yang harus dicari seperti mutiara yang terpendam, tetapi itu senantiasa melekat dalam diri kita. Tuhan selalu ada untuk orang yang dengan murni hati mengasihi. Shalom!

*Penulis adalah Prefek Seminari Lalian

Silakan Berikan Komentar Anda

Untuk mendapatkan kehidupan yang kekal dan untuk menerima janji dan berkat dari Tuhan adalah keinginan terbesar dari setiap orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Lalu, apakah hidup yang kekal itu? Bagaimana seseorang memperoleh kehidupan kekal? Artikel ini akan memandu Anda untuk menemukan jawabannya.

Apa Itu Kehidupan Kekal?

Sederhananya, kehidupan kekal berarti hidup selamanya. Lebih detilnya, artinya kita memperoleh kebenaran sebagai hidup, bertindak sesuai firman Tuhan dalam segala hal, benar-benar lepas dari belenggu dosa dan pengaruh setan, tidak berbuat dosa, melawan atau memberontak melawan Tuhan lagi, bisa taat, menyembah dan mencintai Tuhan, sepenuhnya sejalan dengan Tuhan dan menjadi orang-orang yang mengikuti kehendak Tuhan. Seperti ayat alkitab yang mengatakan, "Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu" (Wahyu 22:14). Jika seseorang memperoleh kehidupan kekal, dia tidak akan pernah mati dan akan mewarisi janji dan berkat Tuhan untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan.

Bisakah Seseorang Mendapatkan Kehidupan Kekal dengan Iman kepada Tuhan Yesus?

Banyak orang percaya kepada Tuhan berpikir bahwa mereka akan memperoleh hidup yang kekal setelah menerima keselamatan Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus pernah berkata: "Tetapi barang siapa minum dari air yang Kuberikan kepadanya tidak akan pernah haus lagi; tetapi air yang akan Kuberikan kepadanya itu akan menjadi sumur mata air di dalam dirinya, yang memancar terus hingga kehidupan yang kekal" (Yohanes 4:14). Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa perkataan Tuhan Yesus adalah kebenaran, tetapi kita perlu memahami firman Tuhan dengan benar. Pada saat itu Tuhan berkata demikian untuk bersaksi kepada manusia bahwa hanya Tuhan Sendiri yang memiliki jalan hidup yang kekal, karena Tuhan Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi, memiliki hakikat dan esensi Tuhan, dan Dia Sendiri adalah kebenaran, jalan dan hidup, memiliki jalan hidup yang kekal. Tetapi ini tidak berarti bahwa seseorang dapat memperoleh kehidupan kekal setelah menerima keselamatan Tuhan Yesus. Ini karena di Zaman Kasih Karunia, apa yang Tuhan Yesus lakukan adalah pekerjaan penebusan dan apa yang Dia berikan kepada manusia adalah jalan pertobatan. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, "Sejak itu Yesus mulai berkhotbah dan mengatakan, Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17).

Kita semua tahu bahwa di akhir Zaman Hukum Taurat, orang tidak dapat menaati hukum, melakukan banyak dosa dan terancam dikutuk dan dijatuhi hukuman mati oleh hukum. Untuk menyelamatkan umat manusia dari kematian, Tuhan datang ke bumi dalam daging untuk melakukan pekerjaan penebusan, menganugerahkan kepada manusia jalan pertobatan, mengajar manusia untuk mengaku dosa dan bertobat, tidak melakukan dosa atau melakukan kejahatan, meminta manusia untuk menanggung salib dan mengikuti-Nya, menjadi rendah hati dan sabar, mencintai musuh dan mengampuni orang lain tujuh puluh kali tujuh kali, dll. Ini adalah jalan bagi manusia untuk bertobat. Ketika manusia datang ke hadapan Tuhan Yesus, dengan mengaku dosa dan bertobat, dosa mereka akan diampuni. Seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya, "Demikianlah ada tertulis, dan demikianlah seharusnya Kristus menderita dan bangkit kembali dari kematian pada hari yang ketiga: Dan bahwa pertobatan dan pengampunan atas dosa harus diberitakan dalam nama-Nya di antara segala bangsa, dimulai dari Yerusalem" (Lukas 24:46–47). Dari sini kita bisa melihat bahwa yang dilakukan Tuhan Yesus adalah mengajar manusia untuk bertobat dan hasilnya adalah manusia mengaku dosa dan bertobat, sehingga dosa-dosanya bisa diampuni. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dosa manusia sudah diampuni, sifat berdosa masih ada, sehingga mereka masih dapat melakukan dosa dan melawan Tuhan kapan pun dan di mana pun. Misalnya, diarahkan oleh watak arogan, dalam interaksi kita dengan orang lain, kita selalu ingin orang lain mendengarkan kita. Jika tidak, kita mungkin menjadi marah dan menegur mereka. Didominasi oleh sifat setan kita yang egois dan hina, kita bertindak berdasarkan prinsip kepentingan diri sendiri. Kita selalu ingin memanfaatkan orang lain saat bergaul dengan mereka. Dalam kepercayaan kami kepada Tuhan, kita membuat transaksi dengan Tuhan, selalu menuntut rahmat dan berkat dari Tuhan. Begitu kita menghadapi penderitaan dan kesengsaraan, kita akan menyampaikan keluhan terhadap Tuhan. Di kendalikan oleh watak licik kita yang licik, kita sering berbohong dan menipu orang lain dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan kita, dan bermuka dua... dll. Manifestasi ini cukup untuk menggambarkan bahwa natur kita yang berdosa belum disingkirkan dan kita masih menjadi orang yang sering melakukan dosa dan melawan Tuhan tanpa sengaja. Tuhan Yesus berkata: "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34-35). Dan Wahyu 21:27 mencatat, "Dan sekali-kali tidak akan masuk ke sana segala sesuatu yang mencemarkan, siapa pun yang melakukan kekejian, atau berdusta, melainkan hanya mereka yang tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba" Tuhan itu kudus. Diarahkan oleh watak kita yang rusak dari setan, kita hidup dalam keadaan terus-menerus melakukan dosa dan mengakui dosa, tidak dapat menyingkirkan ikatan dosa. Jadi, kita termasuk hamba dosa, yang tidak memenuhi syarat untuk masuk kerajaan surga, apalagi mendapatkan hidup yang kekal.

Bagaimana Seseorang Mendapatkan Kehidupan Kekal?

Karena yang Tuhan Yesus lakukan di Zaman Kasih Karunia adalah pekerjaan penebusan dan kita belum memperoleh kehidupan kekal, bagaimana kita bisa mendapatkan kehidupan kekal? Sebenarnya Tuhan Yesus sudah lama memberitahu kita. Tuhan Yesus berkata: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47-48). Alkitab berkata: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan: dan jika itu pertama kali dimulai pada kita, apakah kesudahan dari mereka yang tidak menaati Injil Tuhan?" (1 Petrus 4:17). "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17). Dapat dilihat dari ini bahwa di akhir zaman, ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mengungkapkan kebenaran dan melakukan tahap pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan untuk menyelesaikan sifat berdosa kita dan untuk sepenuhnya menyelamatkan kita dari belenggu dosa dan memurnikan kita, sehingga kita bisa masuk ke dalam kerajaan Tuhan dan mendapatkan kehidupan yang kekal. Jadi, untuk mendapatkan kehidupan kekal, kita harus mengikuti jejak Anak Domba dan menerima pekerjaan penghakiman dan pemurnian Tuhan di akhir zaman.

Saat ini, Gereja Tuhan Yang Mahakuasa secara terbuka bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah lama datang kembali dalam daging yaitu Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus di akhir zaman. Di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua kebenaran untuk menyelamatkan dan memurnikan manusia dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, memberi kita jalan hidup yang kekal. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup."

"Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya"

"Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan."

Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman dan pemurnian atas dasar pekerjaan Tuhan Yesus dan mengungkapkan semua kebenaran untuk memurnikan dan menyelamatkan manusia. Inilah jalan kehidupan kekal yang Tuhan limpahkan kepada manusia di akhir zaman. Firman Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran dalam pekerjaan Tuhan dari rencana pengelolaan enam ribu tahun, kebenaran dari tiga tahap pekerjaan, misteri inkarnasi Tuhan, bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman, substansi dan fakta bahwa umat manusia dirusak oleh Setan, bagaimana manusia dapat mencapai rasa takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, apa kehidupan manusia yang sebenarnya, bagaimana manusia dapat menjalani kehidupan yang bermakna, dan banyak lagi. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan misteri dari semua kebenaran ini. Kebenaran yang diungkapkan Tuhan Yang Mahakuasa ini adalah jalan kehidupan kekal yang Tuhan limpahkan kepada manusia di akhir zaman.

Saat mengalami penghakiman dan hajaran atas firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita dapat memiliki pemahaman yang benar tentang sifat setan kita dan melihat bahwa kita sombong, arogan, egois dan hina, hidup dengan filosofi dan prinsip setan. Semua yang kita lakukan, untuk ketenaran dan keuntungan kita sendiri. Bahkan dalam pekerjaan dan khotbah kita, juga demi reputasi dan status, untuk dipandang oleh orang lain, dan seterusnya. Dalam mengalami penghakiman dan penyingkapan oleh firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa kita telah dirusak oleh Setan begitu dalam sehingga kita tidak memiliki hati nurani, akal sehat, integritas dan martabat dan kita tidak layak disebut manusia. Jadi, kita memiliki kebencian sejati terhadap diri kita sendiri dari lubuk hati dan bersedia untuk mempraktikkan kebenaran untuk memuaskan Tuhan. Sementara itu, kita juga mengetahui watak Tuhan yang kudus, benar dan tidak dapat disinggung, mengembangkan rasa takut akan Tuhan di dalam hati kita, tidak berani bertindak dengan sembrono, mulai meninggalkan kedagingan dan mempraktikkan kebenaran dan watak rusak kita dimurnikan dan diubah secara bertahap.

Dapat dilihat bahwa untuk memperoleh kehidupan kekal, seseorang harus menerima dan menaati penghakiman dan hajaran di hadapan takhta Kristus di akhir zaman. Dengan menerima penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan, kita dapat memahami kebenaran, mengetahui watak Tuhan yang benar, mengembangkan takut akan Tuhan dan sepenuhnya hidup dengan firman Tuhan. Inilah satu-satunya cara untuk mendapatkan kehidupan kekal. Jika kita tidak menerima jalan kehidupan kekal yang diungkapkan oleh Kristus di akhir zaman, kita pasti tidak akan diterima oleh Tuhan tetapi akan jatuh ke dalam bencana besar untuk dihukum karena sering berbuat dosa dan menentang Tuhan. Seperti yang difirmankan oleh Tuhan Yang Mahakuasa kepada kita, "Kristus akhir zaman membawa hidup, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh hidup, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh hukum yang tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah, tidak akan pernah bisa memperoleh hidup maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta. Mereka yang tidak menerima air kehidupan akan selamanya tetap mayat, mainan Iblis, dan anak-anak neraka. Lalu, bagaimana mereka bisa melihat Tuhan?" Karena kita telah memahami cara memperoleh kehidupan kekal, apakah kita dapat mengikuti jejak Anak Domba dan memperoleh kehidupan kekal bergantung pada pilihan kita sendiri.

Catatan Editor

Setelah membaca artikel ini, apakah Anda sekarang tahu apa itu kehidupan yang kekal dan bagaimana cara mendapatkan kehidupan yang kekal? Jika artikel ini bermanfaat bagi Anda, silakan bagikan dengan orang lain. Jika Anda memiliki kebingungan atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami menggunakan tombol obrolan online di bagian bawah. Kami online 24 jam sehari siap menjawab pertanyaan Anda.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA