Mengapa saham biasa disebut residual equity holder

Ekuitas – Apa yang terlintas dipikiran JULOvers saat mendengar istilah ini? Mungkin sebagian orang mendefinisikan sebagai harta yang digunakan untuk membiayai suatu kegiatan usaha. Definisi tersebut tidaklah salah. Namun apakah pengertian ekuitas atau equity lebih tepatnya?

Equity adalah besarnya hak residual atas aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi keseluruhan kewajiban di dalam neraca.

Selain sekedar arti dari ekuitas, yuk kita kenali lebih lanjut pengertian dari ekuitas (equity), penjabarannya dan klasifikasi pada suatu pemilik entitas atau harta perusahaan.

Pengertian Ekuitas

Equity adalah besarnya hak atau kepentingan pemilik atau entitas pada harta suatu perusahaan. Jika mengingat persamaan dalam akuntansi, diketahui bahwa sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan merupakan utang dan ekuitas. Sisi kiri menunjukkan besarnya sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sedangkan sisi kanan merupakan besarnya kepentingan kreditor dan pemilik terhadap harta suatu perusahaan.

Istilah equity berasal dari kata ekuitas yang berarti kekayaan bersih perusahaan. Jadi, pada prinsipnya equity adalah kekayaan bersih yang diperoleh dari pendanaan seorang pemilik perusahaan dan juga dari hasil suatu kegiatan usaha yang dikelola. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tahun 2002 Pasal 49, pengertian equity adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Equity = Aktiva (Harta) - Pasiva (Utang)

Ekuitas atau equity adalah formulasi dari total aktiva dikurangi total pasiva. Equity sendiri adalah bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada. Namun ekuitas tidak dapat dijual atau tidak memiliki ukuran nilai jual perusahaan. Pada dasarnya equity berasal dari pendanaan pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan berkurang dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian manfaat atau karena kerugian.

Baca Juga: Pinjaman Online Bunga Rendah, Gimana Peraturan dari OJK?

Secara sederhana, equity adalah sebuah perkiraan yang mencerminkan besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan. Kalau sesuai pada persamaan dasar akuntansi, kolom sisi kiri (debet) berisi kelompok harta dan pada sisi kanan (kredit) berisi kelompok hutang dan ekuitas.

Mengingat equity adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban dalam neraca, dengan demikian jumlah (besarnya) equity sama dengan selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan.

Elemen Ekuitas

Pada suatu perusahaan perseroan, ekuitas dibagi menjadi beberapa elemen. Berikut merupakan macam-macam elemen dari ekuitas:

1. Modal Disetor

Modal disetor pada equity adalah besarnya uang yang disetorkan oleh pemegang saham. Modal disetor dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Modal Saham, merupakan jumlah nominal peredaran suatu saham
  • Agio/Disagio Saham, merupakan selisih antara setoran pemegang dengan jumlah nominal saham. Agio memiliki arti sebagai selisih di atas nominal, sedangkan Disagio adalah selisih di bawah nominal.

2. Laba Tidak Dibagi

Laba tidak dibagi pada equity adalah kumpulan dari laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen. Laba ini berasal dari dalam perusahaan. Jenis modal laba tidak dibagi ini sewaktu-waktu dapat diminta oleh yang bersangkutan (pemegang saham) sebagai dividen.

3. Modal Penilaian Kembali

Modal penilaian kembali pada equity adalah selisih nilai buku lama (buku periode sebelumnya) dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali.

4. Modal Sumbangan

Modal sumbangan pada equity adalah modal yang timbul akibat sebuah perusahaan dalam memperoleh aktiva yang berasal dari sumbangan.

5. Modal Lain-lain

Modal lain-lain pada equity adalah modal pada cadangan laba tidak dibagi seperti cadangan untuk ekspansi, cadangan penurunan harga persediaan, cadangan pelunasan obligasi dan sebagainya. Jumlah laba tidak dibagi yang sudah dicadangkan tidak bisa diminta kembali sebagai dividen.

Contoh Ekuitas

Kita dapat melihat beberapa ekuitas yang terdapat pada suatu entitas berbentuk Perseroan Terbatas (PT) sebagai contoh. Berikut merupakan contoh dari ekuitas:

  1. Modal Perseroan Terbatas yang terdiri atas saham.
  2. Saham yang terdiri dari; Saham Preferen, Saham Biasa, dan Akun Tambahan Modal Disetor.
  3. Modal yang berasal dari sumbangan (donated capital) dapat dilaporkan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
  4. Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
  5. Selisih penilaian kembali aktiva tetap, untuk perusahaan yang melakukan revaluasi aktiva tetap berdasarkan peraturan pemerintah.
  6. Retained Earnings (laba ditahan) atau Deficit/Accumulated Losses.

Sekarang JULOvers sudah tahu lebih banyak mengenai ekuitas. Perhitungan equity tentunya sangat penting jika kamu ingin membangun usaha dengan modal yang kamu miliki. Bagaimana jika modal kamu tidak cukup? Tidak usah khawatir karena sekarang ada JULO Kredit Digital.

Dengan JULO Kredit Digital, JULOvers bisa mendapatkan limit maksimal 15 juta rupiah dengan bunga rendah dari 0,1% per hari. Dengan tenor pengembalian fleksibel sampai dengan 9 bulan, tanggal pengembalian cicilan bisa disesuaikan dengan tanggal gajian sehingga JULOvers bisa mengatur arus keuangan dengan lebih optimal. Dengan demikian, JULO Kredit Digital sangat cocok digunakan untuk keperluan produktif seperti modal usaha.

Baca Juga: JULO Menyalurkan Lebih Dari 70% Dana Untuk Pinjaman Produktif Nasabah

Yuk saatnya #HidupkanHidupmu bersama JULO Kredit Digital dan perhitungan ekuitas!

Klik untuk Download JULO Kredit Digital

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA