Mengapa saat melintas di jalan aspal yang basah akibat hujan

ilustrasi- Antrean kendaraan di Lembah Koi Jalan Raya Cipanas menuju Puncak, Minggu (29/12/2019).

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Saat musim hujan seperti ini, kondisi kendaraan termasuk mobil harus prima. Terlebih bila akan digunakan untuk jarak jauh serta kondisi jalan menanjak.

Apalagi jelang libur panjang ini, biasanya banyak orang naik mobil untuk pergi ke kawasan puncak, Bogor.

Hati-hati dan waspada saat berkendara wajib dilakukan oleh pengemudi saat mengemudikan mobil di jalan menanjak saat hujan.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Toyota Avanza Tahun 2004-2006, Murah Mulai dari Rp 50 Jutaan Saja

Dikutip dari Kompas.Com, kawasan puncak menjadi lokasi favorit bagi masyarakat saat menghabiskan libur cuti bersama atau akhir pekan.

Jalan perbukitan yang naik turun menjadi pengalaman yang menyenangkan saat dilalui bersama anggota keluarga.

Tetapi, memasuki musim hujan tentunya juga harus lebih berhati-hati ketika ingin berwisata ke puncak, terutama ketika jalanan dalam kondisi basah karena diguyur hujan.

Baca juga: Daftar Mobil Bekas Murah Harganya Hanya Rp 30 Jutaan Saja, Ada yang Keluaran Tahun 2000-an

Berkendara di jalanan basah berbeda halnya saat kondisi kering, di mana daya cengkeram ban terhadap aspal juga akan berkurang.

Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia Sigit Wahyu Anggoro memberikan tips aman berkendara di jalur perbukitan dan kondisi aspal basah.

Sigit mengatakan, sebaiknya pengemudi selalu siap ketika berkendara dalam kondisi jalanan basah karena guyuran hujan.

Baca juga: Cari Mobil Murah? Ini Daftar Mobil Bekas Harga di Bawah Rp 50 Juta, Ada yang Keluaran Tahun 2000-an

Menurutnya yang juga perlu diperhatikan oleh seorang pengemudi adalah cara mengatur putaran mesin kendaraan agar tetap stabil.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Kompas

Vaksinasi Booster Sepi Peminat di 28 Provinsi, Kendalanya?

Oleh Herdi Muhardi pada 30 Okt 2018, 20:00 WIB

Diperbarui 30 Okt 2018, 20:00 WIB

Perbesar

Pengemudi Aventador ini dikabarkan memacu mobilnya hingga kecepatan 180 km/jam.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah sepatutnya pengendara mobil maupun sepeda motor lebih waspada jika berkendara saat kondisi hujan. Pasalnya, ketika hujan hal itu kerap berpotensi terjadi kecelakaan.

Bahkan dilansir situs Driving Test Success, setidaknya ada tiga alasan mengapa perlu berhati-hati saat mengemudi di saat turun hujan.

Pertama, jarak berhenti akan lebih jauh. Hal ini karena permukaan aspal menjadi basah dan licin. Alhasil, bukan tak mungkin kendaraan akan terjatuh atau menabrak kendaraan lain.

Kedua, jarak pandang terbatas. Bahkan, kaca depan mobil ataupun helm bisa saja terciprat kotoran dari kendaraan di depannya.

Hal ini pula membuat pengendara akan sulit melihat rambu-rambu lalu lintas, ataupun pejalan kaki.

Ketiga, bisa terjadi hydroplaning. Genangan air dipastikan ada saat hujan, terlebih jika saluran pembuangan air di jalanan tidak bekerja semestinya.

Jika mengalami hydroplaning bukan tak mungkin kendaran Anda akan sulit dikendalikan. Karena itu berhati-hatilah saat mengemudi di kala hujan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perbesar

Ilustrasi Mengemudi saat hujan turun. (statefarm.com)

Sementara itu,  BrentPrater, Instruktur  Pembimbingn Sekolah Mengemudi D&D Amerika Serkat memberikan tips-tips agar berkendara aman saat hujan

1. Berpikir

Menurut Praeter, ketika hujan turun, banyak pengendara justru mengemudi tanpa sadar. Maksudnya, mereka mengemudi tanpa memikirkan adanya perbedaan kondisi lalu lintas karena cuaca.

Ketika kondisi cuaca kurang ideal untuk mengemudi, ada baiknya pengendara harus tetap waspada dan fokus pada apa yang terjadi di sekitar mereka.

2. Nyalakan lampu depan

Hampir semua negara di dunia membuat regulasi agar lampu depan menyala terlebih jika jarak pandang Anda terganggu. Termasuk saat hujan.

Namun selain lampu depan, ada baiknya wiper dan ban diperiksa terlebih dahulu agar berfungsi  dengan baik.

3. Hindari Hydroplanning

Istilah yang juga disebut aquaplaning ini memang kerap ditemui ketika hujan. Jika mobil dikendarai dengan kecepatan tertentu saat jalanan basah, maka ban bisa mengambang bahkan tidak menyentuh permukaan jalan karena ban tak mampu membelah air.

Biasanya, terjadinya hyrdroplanning lantaran kecepatan mobil bisa lebih dari 35 mil per jam. Adapun jika terjadi hydroplaning maka kurangi kecepatan secara perlahan dan arahkan lingkar kemudi hingga lurus kembali.

4. Jangan menggunakan cruise control

Jangan berpikir saat kondisi jalanan basah, menggunakan cruise control adalah hal yang tepat karena mampu mengatur kecepatan dengan stabil.

Sebaliknya, kemungkinan yang terjadi adalah hydroplaning sehingga laju mobil justru akan lebih cepat dan bukan tak mungkin akan hilang kendali.

5. Kurangi Kecepatan

Batas kecepatan memang dirancang agar pengendara mampu melaju secara ideal. Jika memahami batas kecepatan maka Anda akan lebih paham kondisi lalu litas dan juga visibilitas yang baik.

Terlebih jalur yang ada lalui saat hujan bukanlah jalanan biasa yang ada lewati, maka ada baiknya melaju secara perlahan agar sampai selamat sampai tujuan.

Lanjutkan Membaca ↓

Lihat Foto

Istimewa

Ilustrasi berkendara diguyur hujan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan ada sejumlah perilaku mengemudi yang perlu diperhatikan, agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat mengendarai kendaraan roda empat di jalanan basah tidak sama dengan saat mobil berjalan di jalanan kering atau cuaca terang.

Mengingat, jalanan yang basah karena guyuran air hujan akan berpengaruh terhadap traksi ban atau daya cengkeram ban terhadap aspal.

Untuk itu, saat melewati jalanan basah atau bahkan ada genangan seorang pengemudi wajib berhati-hati dan melakukan cara berkendara yang benar.

Baca juga: SIM Bisa Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan, Ini Syaratnya

Sigit Wahyu Anggoro, Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia, mengatakan datangnya hujan memang tidak bisa diprediksi.

Lihat Foto

www.tirendo.nl

Aquaplaning

Sebaiknya pengemudi sudah siap untuk mengendarai kendaraan dalam kondisi jalanan basah karena guyuran hujan.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan pengendara saat mengemudikan mobil dalam kondisi jalanan basah.

“Kurangi kecepatan jika anda berkendara saat hujan, hal ini bisa mengurangi risiko ban kendaraan tergelincir (selip) akibat jalan yang licin karena air hujan,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).

Baca juga: Ini Pentingnya Cek Komponen Mobil Secara Rutin di Musim Hujan

Sigit menambahkan, jika hendak melintasi jalanan yang ada genangan airnya pastikan kedalamannya. Jangan sampai memaksakan kendaraan tetap melaju padahal kedalaman air cukup tinggi.

“Jangan memaksa menerobos genangan air dalam di jalan, jika dipaksakan melewati genangan air dalam dan air bisa terhisap masuk ke dalam mesin melalui saluran udara,” katanya.

Lihat Foto

www.autobild.de

Aquaplaning

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA