Mengapa rakyat Indonesia selalu gagal Ketika melakukan perlawanan melawan penjajah Belanda

Perlawanan bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda dibagi menjadi dua periode, yaitu sebelum dan sesudah berdirinya organisasi pergerakan nasional yang berdiri pertama kalinya pada tahun 1908, sejak saat itu perlawanan bersenjata yang bersifat kedaerahan mulai ditinggalkan karena banyak mengalami kegagalan dan kekalahan di pihak rakyat Indonesia. Perjuangan melawan Belanda sering mengalami kegagalan, karena perjuangan bersifat kedaerahan, perlawanan bangsa Indonesia tidak dilakukan secara serentak, kalah dalam persenjataan, dan Belanda menerapkan politik adu domba. Hal tersebut menjadikan Belanda semakin lama menjajah Indonesia karena kurangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam diri rakyat Indonesia.

Dengan demikian alasan kenapa berbagai bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda sering mengalami kegagalan ialah karena sifat perlawanan rakyat indonesia yang kedaerahan, dan rakyat Indonesia kalah dalam strategi perang dan persenjataan.

Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab gagalnya perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah Belanda, terutama dalam upaya untuk mengusir mereka dari Negeri ini. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Perjuangan Bersifat Kedaerahan. Alasan pertama yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah perjuangan yang masih bersifat kedaerahan. Yang mana, perjuangan rakyat Indonesia saat itu masih memikirkan kepentingan daerahnya masing-masing. Hal tersebut terlihat dari caranya yang berjuang secara terpisah-pisah, tidak secara bersamaan (serentak) antar daerah di seluruh Indonesia. Sehingga tidak mengherankan kalau perlawanannya mudah dipatahkan dan dipukul mundur oleh penjajah Belanda.
  2. Kurangnya Rasa Persatuan dan Kesatuan. Alasan kedua yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah kurangnya rasa persatuan dan kesatuan. Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan itu tercermin dari poin pertama, di mana perjuangan yang dilakukan masih dilakukan secara terpisah-pisah. Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan itu merupakan akibat belum adanya rasa senasib dan seperjuangan yang dirasakan antar sesama rakyat Indonesia. Sehingga perjuangan yang dilakukan rakyat Indonesia, di mana jumlah pejuangnya yang terlalu sedikit karena masih terpisah-pisah, memudahkan penjajah Belanda untuk memukul mundur mereka.
  3. Kurangnya Rasa Nasionalisme. Alasan ketiga yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah kurangnya rasa nasionalisme. Hal itu tercermin dari penjelasan pada poin 1 dan 2, di mana pada saat itu rakyat belum rasa dipersatukan dalam Negara Indonesia dan belum mempunyai rasa kepemilikan akan yang penuh atas tanah air Indonesia. Sehingga wajah apabila antar suku yang berbeda masih susah untuk dipersatukan karena kurangnya rasa nasionalisme untuk berjuang atas nama bangsa Indonesia.
  4. Lemahnya Persenjataan. Alasan keempat yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah lemahnya persenjataan. Alasan ini juga berpengaruh sangat besar atas gagalnya perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda, di mana senjata yang digunakan saat ini masih sebatas bambu runcing yang sifatnya tradisional sedangkan penjajah Belanda sendiri sudah memakai senjata api yang sifatnya terbilang modern dan canggih pada saat itu. Sehingga wajar saja apabila penjajah Belanda mudah melumpuhkan perlawanan dan memukul mundur pejuang Indonesia dari medan perang.
  5. Politik Pecah Belah. Alasan kelima yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah adanya politik pecah belah. Yang mana, politik pecah belah atau juga dikenal dengan sebutan politik adu domba merupakan taktik penjajah Belanda untuk memecah belah rakyat Indonesia agar tidak bisa bersatu. Taktiknya pada saat itu ialah memecah belah antara penguasa dan rakyat sehingga perjuangan yang dilakukan pun tidak berhasil dengan baik (gagal).
  6. Perencanaan yang Lemah. Alasan keenam yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah perencanaan lemah. Perencanaan ini erat kaitannya dengan strategi dan taktik perang yang dibangun pada saat itu untuk melawan penjajah Belanda. Di mana, karena lemahnya perencanaan terkait strategi dan taktik perang menyebabkan rakyat Indonesia yang banyak kehabisan persediaan bekal dan senjata di medan peperangan.
  7. Kurangnya Tingkat Pendidikan. Alasan ketujuh yang menjadi penyebab gagalnya rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda ialah kurangnya tingkat pendidikan. Kurangnya tingkat pendidikan tercermin dari poin 6, di mana rakyat Indonesia masih belum begitu cerdik dalam menyusun strategi dan taktik perang sehingga menimbulkan masalah yang menyebabkan mereka kalah di medan perang, seperti kehabisan persenjataan. Di samping itu, kurangnya tingkat pendidikan juga mengakibatkan rakyat Indonesia pada saat itu mudah untuk dibodohi dan dibohongi oleh penjajah Belanda.

Dengan demikian, faktor kegagalan,sebelum abad ke-20 perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia masih mengalami kegagalan dalam mengusir penjajahan. Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak, kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, kurangnya rasa nasionalisme, secara fisik menggunakan senjata tradisional, mudah dipecah belah, perencanaan yang lemah, dan kurangnya pendidikan.

Sejak kedatangan bangsa Barat ke Nusantara, banyak masyarakat yang menderita akibat perlakuan semena-mena mereka untuk menguasai rempah-rempah yang ada. Mulai dari praktik monopoli perdagangan hingga tindakan kekerasan terhadap warga lokal.

Akibat penderitaan yang dirasakan oleh rakyat nusantara, muncul tokoh-tokoh yang mulai berani menyuarakan perlawanan terhadap bangsa Barat. Ketertindasan telah melahirkan pahlawan-pahlawan di daerahnya masing-masing. Sebut saja Pattimura,Teuku Umar, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, dan masih banyak yang lainnya.

Perlawanan tokoh-tokoh daerah tersebut ada yang sukses, namun banyak juga yang belum membuahkan hasil manis sehingga monopoli dan kolonialisme masih terjadi. Kira-kira apa yang membuat bangsa Barat masih berkuasa di tanah kita sendiri di kala itu ya, Sobat SMP? Yuk kita simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui alasannya!

1. Perjuangan masih bersifat kedaerahan

Perang Diponegoro walaupun merupakan perang yang paling besar dan menghabiskan kas keuangan Belanda, tetapi pada akhirnya dapat dikalahkan oleh Belanda. Demikian juga serangan Sultan Agung ke Batavia walaupun dengan jumlah pasukan yang sangat banyak dan dengan persiapan yang matang tetapi akhirnya dapat dilumpuhkan juga oleh Belanda. Sama pula halnya dengan perlawanan dan serangan raja-raja dan tokoh-tokoh Indonesia sebelum tahun 1908. Semua belum berhasil dan belum bisa mengusir kolonialisme dan imperialisme dari Indonesia.

Sebenarnya pahlawan-pahlawan dari daerah sudah berjuang dengan semaksimal mungkin untuk memukul mundur pasukan penjajah dari tanah daerahnya. Namun, hal yang membuat berbeda adalah pasukan Hindia-Belanda memiliki kekompakkan untuk menguasai rempah-rempah di Nusantara, sedangkan para pahlawan daerah baru berjuang untuk daerahnya masing-masing.

2. Termakan politik adu domba

Sobat SMP pasti pernah mendengar istilah devide et impera atau yang lebih dikenal dengan politik pecah-belah (politik adu domba). Belanda melakukan politik adu domba dan memecah-belah persatuan supaya kerajaan-kerajaan tersebut berperang. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda membantu salah satu kerajaan tersebut. Setelah kerajaan yang didukung menang, Belanda kemudian meminta balas jasa atau imbalan berupa monopoli perdagangan dan penguasaan atas beberapa lahan atau daerah yang ada di kerajaan tersebut.

3. Kurangnya rasa nasionalisme

Alasan terakhir ialah masyarakat kala itu belum memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Alasan ini telah tecermin dari dua poin sebelumnya. Rakyat Nusantara belum merasa memiliki Tanah Air bersama-sama serta belum bisa bersatu dalam satu tubuh yang bernama Indonesia. Bayangkan apa yang akan terjadi jika para tokoh-tokoh daerah tersebut berkumpul untuk berdiskusi dan merencanakan strategi untuk mengusir penjajah dari negeri kita? Mungkin bangsa kita tidak akan terlalu lama merasakan penderitaan dan kepedihan dari kolonialisme.

Jadi, itulah tadi beberapa alasan mengapa perjuangan kedaerahan belum bisa mengusir penjajah. Dari sini, kita bisa melihat pentingnya semangat persatuan untuk bisa sukses mengalahkan segala tantangan yang ada di depan mata. Selalu jaga persatuan dan kesatuan Indonesia ya Sobat SMP!

Referensi: Modul PJJ IPS Kelas VIII Semester Genap terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Sarah Nafisah Rabu, 7 April 2021 | 11:30 WIB

Penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah (Freepik/kjpargeter)

Bobo.id - Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu.

Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa.

Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda

Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia.

Di masa penjajahan itu rakyat Indonesia ditindas dan dijadikan pekerja kasar demi keuntungan para penjajah.

Hal ini tentunya mengundang semangat juang rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan negara lain.

Namun, ternyata perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sering mendapatkan kegagalan.

Kira-kira apa yang jadi penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah?

Simak penjelasannya di sini, ya!

Page 2

Page 3

Freepik/kjpargeter

Penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah

Bobo.id - Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu.

Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa.

Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda

Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia.

Di masa penjajahan itu rakyat Indonesia ditindas dan dijadikan pekerja kasar demi keuntungan para penjajah.

Hal ini tentunya mengundang semangat juang rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan negara lain.

Namun, ternyata perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sering mendapatkan kegagalan.

Kira-kira apa yang jadi penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah?

Simak penjelasannya di sini, ya!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA