Mengapa ekspedisi Magelhaens dianggap sebagai ekspedisi yang kali pertama mengelilingi dunia

Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi kapal

KOMPAS.com - Ketika mencari tahu siapa manusia pertama yang mengelilingi dunia di mesin pencarian, banyak yang menyebut nama Ferdinan Magellan atau Juan Sebastian Elcano.

Dua orang pelaut dari Portugis dan Spanyol yang melakukan ekspedisi untuk mencari rempah-rempah di Nusantara pada abad ke-15.

Namun ternyata manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan laut mengelilingi bumi adalah orang Maluku.

Baca juga: Enrique Maluku, Putra Maluku Pengeliling Dunia Pertama

Enrique Maluku

Orang itu disebut-sebut bernama Enrique el Negro (Spanyol), Henrique el Negro (Portugal), Enrique de Malacca, Enrique de Molucca atau Enrique Maluku.

Itu yang dikatakan presenter kondang Helmy Yahya dan Reinhard R. Tawas dalam buku Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia- Enrique Maluku yang terbit pada September 2014.

Disebutkan, Enrique merantau dari Maluku ke Malaka pada tahun-tahun saat Alfonse D'Albuquerque menaklukkan Malaka pada 1511.

Salah satu kapten Alfonse yaitu Ferdinand Magellan kemudian menemukan Enrique dan membawanya ke Portugis.

Sejumlah sumber mengatakan bahwa Enrique adalah budak yang kemudian dibawa oleh Magellan.

Namun sumber lain menyatakan bahwa Enrique direkrut Magellan sebagai asisten atau penerjemah karena kemampuannya dalam sejumlah bahasa, termasuk bahasa Portugis, Spanyol dan bahasa-bahasa di Nusantara serta Melayu.

Baca juga: Imaji Perjalanan Ferdinand Magellan dalam Dendang Melayu di Portugal

Dimulai sejak 1503

Perjalanan atau rute pertama Enrique dalam mengelilingi bumi dimulai saat dia mulai saat dia meninggalkan Amboina pada 1503 saat usianya 10 tahun sebagai pengangkut biji pala dan cengkeh dari Banda Neira dan Amboina.

Lihat Foto

FREEPIK/ROMZAI

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Rute pelayaran Ferdinand Magelhaens adalah mulai dari Spanyol pada 1519 melewati Samudera Atlantik, menyusuri Amerika, melintasi Samudera Pasifik sampai ke Kepulauan Massava (Filipina) pada 1521.

Rute pelayaran Ferdinand Magelhaens

Ferdinand Magelhaens bersama Kapten Juan Sebastian del Cano dan sastrawan Italia Pigafetta melakukan ekspedisi mencari daerah penghasil rempah-rempah.

Mengutip Fundamental Oseanografi (2017) karya Defri Yona, Aida Sartimbul, dkk, tujuan utama penjelajahan ini adalah mencari rute pelayaran baru ke pelabuhan perdagangan di Timur jauh.

Melansir Encyclopaedia Britannica, Ferdinand Magelhaens disebut juga Ferdinand Magellan (Inggris), Fernao de Magalhaes (Portugal/Portugis), atau Fernando de Magallanes atau Hernando de Magallanes (1480-1521).

Ferdinand Magelhaens berlayar untuk raja Spanyol Charles I (kemudian Kaisar Romawi Suci Charles V).

Sesuai isi Perjanjian Tordesillas, bangsa Spanyol berlayar ke arah barat melalui Samudera Atlantik pada 10 Agustus 1519 dan sampai di Kepulauan Massava (Filipina) pada 1521.

Rute pelayaran Ferdinand Magelhaens adalah Spanyol - Samudera Atlantik - pantai timur Benua Amerika - selat di ujung selatan Benua Amerika (diberi nama Selat Magellan) - Samudera Pasifik - Kepulauan Massava (Filipina).

Penjelajahan Magellan membuktikan bahwa:

  • Bumi itu bulat;
  • Rute baru dari Eropa ke daerah Timur melalui arah barat;
  • Membuka Samudera Pasifik untuk eksplorasi dan perdagangan baru.

Baca juga: Perjanjian Tordesillas, Ketika Spanyol dan Portugis Membagi Dunia

Lihat Foto

BRITANNCIA

Rute pelayaran Ferdinand Magelhaens (Ferdinand Magellan).

Pada 20 September 1519, Magellan berlayar dari Sanlucar de Barrameda, di Spanyol barat daya, mengomandoi lima kapal kecil.

Ferdinand Magelhaens melintasi Samudera Atlantik dan menyusuri pantai Amerika Selatan. Akibat cuaca dingin dan badai musim dingin, ia mencari tempat perlindungan.

  Lukisan Kapal Laut. Sumber: Istimewa

Ferdinand Magellan dinobatkan sebegai pengeliling bumi pertama di dunia oleh bangsa Eropa. Namun ternyata pengakuan tersebut terbantahkan secara ilmiah. Pengeliling bumi pertama itu ternyata orang Indonesia.

Ferdinand Magellan seorang penjelajah Portugis dianggap sebagai pengeliling dunia pertama kali oleh bangsa Eropa. Pria dengan nama Portugis Ferrao de Magelhaes itu melakukan perjalanan ekspedisinya keliling dunia pada tahun 1519. Namun penghargaan sebagai pengeliling dunia pertama kali dibantah oleh beberapa fakta sejarah. Beberapa fakta tersebut mengatakan bahwa seorang pria berasal dari bangsa Indonesia, yaitu Enrique de Malacca.

Setelah berlayar ke beberapa samudra, Magellan beserta awak mengarungi samudra pasifik atau Mar Pacifico. Kemudian pada tanggal 16 Maret 1521 Magellan dan awaknya tiba di Filipina. Namun pada tanggal 27 Maret, Magellan terlibat perang dengan penduduk setempat sampai ia akhirnya tewas dibantai.

Juan Sebastian Elcano menggantikan Magellan memimpin ekspedisi pelayaran keliling bumi. Elcano beserta awaknya meninggalkan Filipina pada tanggal 21 Juni 1521 menuju Brunei. Pada pelayaran tersebut Elcano dan awaknya diarahkan ke “Kepulauan Rempah-Rempah”. Mereka tiba di Tidore pada tanggal 6 November 1521. Dari situlah mereka melakukan transaksi perdagangan rempah-rempah bersama dengan Sultan Tidore.

Pada perjalanan pulang, mereka mengalami banyak masalah dan tantangan. Seperti badai dan juga perang di laut. Sehingga beberapa kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan dan terpaksa ditinggal dan terbengkalai. Sampai akhirnya tersisa kapal Victoria yang sampai dan kembali ke Spanyol. Tiba di Spanyol pada tanggal 6 Septemper 1522 sudah tanpa Magellan. Namun beberapa bangsa Eropa tetap menobatkan Magellan sebagai pengeliling dunia pertama kali.

Pada kenyataannya Megellan meninggal di perjalanan dan tidak kembali pulang ke Spanyol. Beberapa fakta sejarah menyebutkan bahwa pengeliling bumi pertama lebih pantas dinobatkan kepada seorang pria berasal dari Indonesia bernama Enrique de Malacca. Enrique adalah seorang budak yang ditemukan Magellan ketika menaklukkan Malaka oleh Portugis pada tahun 1511. Kemudian budak tersebut dijadikan asisten kepercayaan oleh Magellan.

Dalam bukunya Helmy Yahya dan Reihard R Tawas yang berjudul Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia - Enrrique Maluku. Buku tersebut menjadi salah satu bukti ilmiah yang menceritakan kisah perjalanan Enrique yang mengelilingi bumi. Selain menguasai bahasa melayu, Enrique juga menguasai beberapa bahasa seperti Inggris, Spanyol, Portugis dan beberapa bahasa internasional lainnya, sehingga ia dijadikan sebagai penerjemah.

Dalam ekspedisi pelayaran Magellan, Enrique dipercaya sebagai penerjemah Bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal Bahasa Indonesia. Bahasa Melayu memang merupakan alat komunikasi Magellan dan awaknya dengan masyarakat di Asia Tenggara, dimana menjadi tujuan pelayaran tersebut adalah “Kepulauan Rempah-Rempah”.

Pada wasiat sebelum Magellan meninggal, ia menuliskan bahwa Enrique harus di merdekakan dari statusnya yang budak. Namum para petinggi perwira Spanyol tidak mau memerdekakannya. Sehingga Enrique kecewa dan melarikan diri. Ia mendapat perlindungan dari Raja Homabon di Cebu, Filipina.

Meskipun menuai banyak kontroversi sejarah, kita haruslah bangga Indonesia pernah memiliki putra terbaik asal Maluku yang menjadi inspirasi bagi kita. Meskipun begitu, negara tetangga yakni Malaysiajuga mengklaim kalau Enrique adalah orang asli Malaysia, naamun tidak ada referensi ilmiah yang dapat membuktikan hal tersebut. (K-IK)

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Indonesia.go.id

Oleh: Swary Utami Dewi *

Magelhaens (Ferdinand Magellan) dari Kerajaan Portugal selama ini dipercaya sebagai orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia. Ia juga dianggap orang Eropa pertama yang melayari Samudera Pasifik, serta orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi dunia. Namun sejarah bisa berubah drastis, jika apa yang dipaparkan dalam buku “Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia: Enrique Maluku (2014)” menjadi pandangan baru yang dianut dunia. Persis seperti beralihnya pandangan dari bumi yang berbentuk datar menjadi bulat global. Buku menarik inilah yang dibahas dalam Obrolan Satupena ke-4 yang dipandu oleh Swary Utami Dewi dan Elza Peldi Taher, pada 12 September 2021.

Siapakah pengarang buku tersebut di atas? Tidak lain tidak bukan dua sahabat yang dikenal lawas menggawangi berbagai kuis di TV Indonesia. Mereka adalah Helmy Yahya dan Reinhard R. Tawas. Kedua penulis buku ini menegaskan pengeliling bumi pertama adalah Enrique Maluku (Enrique Molucca). Dan mereka hadir langsung dalam acara obrolan santai Satupena tersebut.

Helmy memulai dengan menjelaskan apa yang mereka lakukan ini sebagai bentuk kecintaan mepada

Reinhard menjelaskan sosok Enrique yang sama ini dikenal pula sebagai Enrique El Negro–nama panggilannya dalam bahasa Spanyol– di Philipina, serta Panglima Awang Enrique (Enrique dari Malaka) seperti yang diyakini rakyat Malaysia. Diperkirakan hidup pada 1495- 1522 (atau beberapa tahun sesudahnya), pria ini hidup sezaman dengan Magelhaens (1480-1521).

Seperti dimaksud di atas, Magelhaens selama ini diyakini sebagai orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia. Ia juga dianggap merupakan orang Eropa pertama yang melayari Samudera Pasifik. Selain itu, ia diyakini sebagai orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi dunia. Pendapat ini diamini mayoritas dunia. Diajarkan di sekolah semenjak anak masih mengenyam pendidikan dasar.

Namun, Helmy dan Reinhard berpendapat lain. Mereka berkeyakinan bahwa pengeliling bumi pertama adalah Enrique Maluku. Keyakinan ini, menurut keduanya didasarkan pada serangkaian penelusuran dokumen dan naskah terkait.

Sumber rujukan utama penulisan buku bersampul biru laut ini adalah catatan perjalanan tim ekspedisi Magelhaens yang ditulis Antonio Pigafetta. Catatan ini masih tersimpan rapi di perpustakaan Universitas Yale, AS. Selain itu, buku yang terbit perdana 2014 tersebut mendasarkan diri pada laporan yang ditulis Maximimillanus Transylvanus.

Maximimillanus mewawancarai sisa 18 orang awak kapal ekspedisi Magelhaens yang berhasil kembali ke Spanyol. Dan Enrique ternyata ada di ekspedisi kerajaan Portugal tersebut.

Bagaimana ceritanya sehingga Enrique ada di situ? Telusur dokumen nenunjukkan Enrique terlibat dalam pelayaran Magelhaens, yang saat itu mengabdi pada Kerajaan Spanyol. Namun Magelhaens tewas di tengah perjalanan. Tepatnya di Filipina. Jadi ia tidak tuntas mengelilingi bumi. Sisa armada kapal Magelhaens yang selamat kembali hingga Spanyol, seperti tersebut di atas, berjumlah 18 orang. Dari wawancara terhadap 18 awak kapal inilah muncul nama Enrique Maluku.

Berkat tulisannya ini, di akhir Agustus 2021, Helmy dan Reinhard diganjar penghargaan dari sebuah lembaga pendidikan di Ambon. Berhentikah mereka menelusuri dokumen tentan Enrique? Tentu tidak. Reinhard menegaskan dalam edisi terbaru buku yang sedang dalam proses pengerjaan, bahkan terdapat tambahan dokumen yang makin mendukung keyakinan mereka, yakni catatan dari sejarah Spanyol masa lampau. Ia berharap ada pihak yang bisa membantu mewujudkan penerbitan edisi terbaru ini. Senoga segera terwujud.

–##–

* Swary Utami Dewi adalah Wasekjen Satupena, Board Kawal Borneo

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA