Meminta pertolongan kepada Allah dengan cara membaca kalimat kalimat thayyibah dan doa disebut

Secara umum, yang dimaksud dengan kalimat thayyibah adalah kalimat yang baik tentang Allah subhanahu wa ta’ala yang menenteramkan hati.

Menurut para ulama, kalimat thayyibah berfungsi sebagai seruan pada kebajikan dan mencegah kemunkaran.

Kalimat thayyibah yang dimaksud antara lain salam, basmalah, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, al-hauqalah, dan istighfar.

Kalimat thayyibah salam yaitu as-salamua’laikum ( السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ )  yang berarti semoga keselamatan dan kasih sayang Allah serta kebaikan terlimpah kepada kalian.

Kalimat ini diucapkan ketika bertemu dengan sesama muslim, bertamu, memulai suatu pertemuan atau majelis, dan berpisah.

2. Basmallah

Kalimat thayyibah basmalah yaitu bismillah (بِسْمِ اللّه) atau  bismillahirrahman nirrahiim ( بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ) berarti dengan nama Allah atau dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Kalimat ini diucapkan ketika melakukan berbagai macam amalan ibadah, melakukan sesuatu, diniatkan untuk mendapatkan keberkahannya, saat keluar rumah, saat berkendaraan, saat belajar, bersenggama dan lain-lain.   

Kalimat thayyibah tasbih yaitu subhanallah ( سُبْحَانَ اللَّه ) artinya Maha Suci Allah dari berbagai macam hal yang tidak pantas bagi-Nya.

Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat ini diucapkan ketika berada dalam situasi berikut.

  • berdzikir
  • ketika melakukan kesalahan di suatu majelis
  • setelah berwudhu

4. Tahmid

Kalimat thayyibah tahmid yaitu alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلَّهِ ) atau segala puji bagi Allah. Kalimat tahmid yang lengkap adalah alhamdulillahirabbil ‘alamin yang berarti segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Kalimat ini diucapkan sebagai bentuk rasa syukur dan ungkapan rasa terima kasih kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala apa yang diterima.  

Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat tahmid biasanya diucapkan pada situasi berikut.

  • saat mendapatkan rezeki dari Allah subhanahu wa ta’ala
  • mendapat kebahagiaan
  • ketika melihat orang yang tertimpa musibah
  • ketika melihat sesuatu yang tidak disukai
  • mengerjakan shalat
  • berdoa
  • setelah makan dan minum
  • ketika bersin
  • selesai mengerjakan suatu pekerjaan

5. Tahlil

Kalimat thayyibah tahlil yaitu laa ilaha ilallah ( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ) yang artinya tiada Tuhan selain Allah. Kalimat tahlil merupakan kalimat tauhid yang membedakan antara iman dan kekafiran.

Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat thayyibah tahlil diucapkan ketika berada dalam situasi berikut.

  • berdzikir
  • ketika dihadapkan pada bencana, tertimpa musibah atau kesusahan, contohnya kisah Nabi Yunus ditelan ikan
  • menjawab adzan karena hukum menjawab adzan adalah sunnah
  • ketika sakit
  • saat pagi atau petang
  • sebelum bangkit dari shalat Maghrib dan Subuh saat kedua kaki masih dalam keadaan tasyahhud
  • ketika masuk pasar
  • ketika terbangun tengah malam
  • berwudhu
  • ketika menjelang ajal.

6. Takbir

Kalimat thayyibah takbir yaitu Allahu Akbar (الله أَكْبَر) yang artinya Allah Maha Besar dan paling besar dari segala yang besar dan kebesaran-Nya tak terbatas.

Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat thayyibah takbir diucapkan ketika berada dalam situasi berikut ini.

  • saat mendengar adzan
  • ketika mengerjakan takbiratul ihram dalam shalat
  • ketika ruku’, mengangkat kepala dari ruku’, dan saat bangkit dari dua sujud dalam shalat
  • ketika mengangkat dan menurunkan tangan dalam shalat
  • ketika shalat jenazah bertakbir sebanyak empat kali
  • ketika memulai shalat malam
  • ketika shalat dua hari raya
  • setelah mengerjakan shalat
  • ketika hendak tidur
  • ketika melihat bulan
  • ketika menyembelih hewan
  • ketika mendengar hal yang menggembirakan
  • ketika beradzan di telinga bayi yang baru lahir
  • ketika bepergian
  • saat menaiki kendaraan
  • ketika mengerjakan ibadah haji
  • saat melempar jumrah
  • ketika bertahlil dan bertakbir saat di Mina dan Arafah
  • ketika bertakbir pada dua hari raya

7. Al-Hauqalah

Kalimat thayyibah al-Hauqalah yaitu laa haula walaa quwwata illa billaahil aliyyil adziim (لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ ) yang artinya tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali atas kehendak Allah.

Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat ini diucapkan ketika kita berada dalam situasi berikut.

  • memohon pertolongan kepada Allah subhaanahu wa ta’ala,
  • ketika keluar dari rumah
  • setelah mendengar muadzin mengucapkan ‘Hayya ‘alash shalaah, hayya ‘alal falaah.

8. Istighfar

Kalimat thayyibah istighfar yaitu astaghfirullah ( أستغفرالله ) yang artinya aku memohon ampun kepada Allah. Maksudnya adalah memohon kepada Allah subhaanahu wa ta’ala agar segala dosa seorang hamba diampuni.

Sebagai manusia yang tak luput dari dosa, kita dianjurkan untuk selalu beristighfar di beberapa waktu berikut.

  • ketika sahur karena waktu sahur adalah salah satu waktu terkabulnya doa
  • pada sepertiga malam terakhir
  • ketika sedang mengerjakan dan setelah shalat
  • ketika hendak mengakhiri sebuah majelis
  • ketika menjelang ajal
  • setelah melakukan perbuatan dosa
  • ketika terjadi gerhana bulan dan matahari
  • ketika terjaga di malam hari di atas tempat tidur
  • ketika bangun malam untuk melaksanakan shalat tahajjud
  • ketika keluar dari kamar mandi atau WC
  • ketika mengerjakan rukun Islam kelima yakni haji.

tirto.id - Islam mengajarkan umatnya untuk tidak berkeluh-kesah ketika menghadapi kesulitan. Orang yang merutuki masalah yang menimpanya digambarkan seolah-olah menggugat takdir Allah SWT.

Bagaimanapun juga, kejadian buruk yang dialami seorang muslim merupakan ketentuan Allah, baik itu berupa ujian atau teguran atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya.

Ketika ditimpa kesulitan, seorang muslim diperintahkan untuk bersabar, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 153:

"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Dilansir dari NU Online, saat seorang muslim mengalami musibah, alih-alih merutuki kesialannya, ia dianjurkan untuk mengadukan masalah itu kepada Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa bangun di pagi hari kemudian mengadukan kesulitannya kepada sesamanya [mahkluk], maka seolah-olah ia mengadukan Tuhannya [karena tidak rela dengan apa yang diterimanya]. Dan barang siapa merasa sedih dengan kondisi duniawinya di waktu pagi, maka dia pagi-pagi telah membenci Allah. Dan barang siapa merendahkan dirinya di hadapan orang kaya karena kekayaannya sungguh telah lenyap dua pertiga agamanya."

Mengucapkan Kalimat Thayyibah Hauqalah Ketika Ditimpa Kesulitan

Selain bersabar ketika mengalami masalah dan kesulitan, seorang muslim juga dianjurkan untuk mengucapkan kalimat thayyibah hauqalah sebagai berikut:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

Bacaan latinnya: "Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīm"

Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi, lagi Maha Agung."

Dalam bahasa Arab, kalimat thayyibah artinya perkataan yang baik. Dalam hal ini, kalimat thayyibah hauqalah merupakan zikir yang mulia, sebagai bentuk pengakuan keterbatasan manusia atas kuasa Allah SWT.

Dalam buku Akidah Akhlak (2020) yang ditulis Mahdum dijelaskan mengenai hikmah dan keutamaan membaca kalimat thayyibah hauqalah ketika ditimpa suatu musibah.

Seorang muslim yang membaca hauqalah akan diangkat kesusahan pada dirinya, serta merupakan simpanan pahala di sisi Allah SWT.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Perbanyaklah kalian mengucapkan 'Laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyil azhim' karena sesungguhnya itu merupakan simpanan dari berbagai simpanan di surga, juga merupakan obat dari 99 penyakit, yang paling ringannya yaitu kesusahan," (H.R. Thabrani).

Baca juga:

  • 3 Makna Bencana dalam Pandangan Islam: Ujian, Hukuman, Azab
  • Mengenal Kalimat "Thayyibah Tarji" beserta Hikmahnya
  • Doa Ketika Tertimpa Musibah dan Bencana: Arab, Latin & Artinya

Baca juga artikel terkait KALIMAT THAYYIBAH HAUQALAH atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA