Manakah pernyataan yang sesuai dengan model atom di samping jelaskan

Hi, Sobat Zenius bahas materi model atom, yuk! Di artikel ini kita bakal bahas 5 model atom, yaitu model Dalton, model Thomson, model Rutherford, model Bohr, dan model mekanika kuantum atau model modern.

Di artikel sebelumnya kita udah pernah bahas mengenai Struktur Atom. Teori mengenai atom itu pertama kali dikemukakan oleh Dalton pada tahun 1803, makanya ada model atom Dalton, meskipun sebenarnya konsep dasar atom sudah diperkenalkan oleh Democritus pada awal abad ke-4 Sebelum Masehi.

Kemudian teori tersebut terus dikembangkan hingga saat ini. Untuk lebih detail dan lengkapnya, berikut 5 model atom yang telah dikemukakan oleh para ahli.

Model Atom Dalton

Pada tahun 1803, muncul teori bahwa atom merupakan bola padat, model atom tersebut dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Inggris yaitu John Dalton.

Dalton menggambarkan atom sebagai bola pejal yang tidak bermuatan dan bersifat identik, sehingga setiap unsur kimia memiliki atom yang berbeda juga. 

Tidak hanya itu, menurut Dalton, atom merupakan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.

Dalton juga berpendapat bahwa atom tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, reaksi kimia hanya dapat menggabungkan, memisahkan atau penyusunan kembali atom-atom.

Model atom Dalton ini pun dikenal sebagai model atom yang paling sederhana, namun masih memiliki kelemahan, yaitu teori ini belum bisa menjelaskan mengapa suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.

Model Atom Thomson

Model Atom Thomson (Dok. Encyclopædia Britannica, Inc.)

Barulah kemudian pada tahun 1897, seorang ilmuwan bernama JJ Thomson mengemukakan model atom lainnya. Thomson menggambarkan atom sebagai roti kismis, di mana menurutnya atom memiliki muatan yaitu muatan positif (proton) dan juga negatif (elektron).

Di antara kedua muatan memiliki jumlah yang sama. Hal ini ia simpulkan setelah melakukan percobaan pada sinar katoda.

Namun meskipun begitu, model atom Thomson ini tetap memiliki kelemahan yaitu model atom Thomson ini belum bisa menjelaskan mengenai susunan dari muatan-muatan atom tersebut.

Model Atom Rutherford

Pada tahun 1911, seorang ilmuwan yang bernama Ernest Rutherford, mengungkapkan model atom lainnya setelah melakukan percobaan sinar alpha pada lempeng emas.

Bentuk struktur atom yang dikemukakan oleh Rutherford berbeda dari ilmuwan lainnya. Melalui serangkaian percobaan, Rutherford menyatakan bahwa atom tidak berbentuk seperti bola pejal, melainkan atom memiliki lintasan, yaitu elektron atau muatan negatif yang mengelilingi inti atom dan juga proton atau atom bermuatan positif.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa atom terdiri dari inti atom atau neutron yang bermuatan positif atau proton dan dikelilingi oleh elektron atau muatan negatifnya. 

Namun meskipun begitu, model atom ini masih memiliki kelemahan yaitu belum bisa menjelaskan mengenai mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom, yang tidak sesuai dengan teori elektromagnetik.

Di mana jika elektron mengitari neutron dengan memancarkan energi maka perlahan-lahan energi itu akan berkurang dan lintasan akan semakin mendekat ke arah neutron hingga jatuh ke neutron.

Model Atom Bohr

Beberapa tahun setelahnya, yaitu 1913, seorang ilmuwan bernama Niels Bohr berhasil menjawab kelemahan dari model atom Rutherford. Bohr mengungkapkan bahwa atom memiliki inti atom dan muatannya, di mana elektron berputar mengelilingi inti atom pada orbitnya dengan memiliki tingkat energi tertentu yang kemudian dikenal sebagai kulit atom.

Tingkat energi paling rendah berada pada tingkat kulit paling dalam atau paling dekat dengan inti, sementara tingkat energi paling tinggi berada pada tingkat kulit paling luar, atau paling jauh dari inti. 

Hal ini sekaligus menjawab kelemahan model atom Rutherford, bahwa pergerakan elektron mengelilingi inti tidak memancarkan energi.

Atom Bohr (Dok.batan.go.id)

Selain itu menurut Bohr, elektron dapat berpindah lintasan. Perpindahan ke lintasan dari tinggi ke rendah menyebabkan adanya pancaran energi, dan perpindahan ke lintasan dari rendah ke tinggi menyebabkan adanya penyerapan energi.

Meskipun berhasil menyempurnakan dari model atom Rutherford, tapi model atom ini dianggap masih memiliki kelemahan karena dianggap belum bisa menjelaskan dalam kasus spektrum elemen yang lebih kompleks.

Model Atom Mekanika Kuantum

Kemudian pada tahun 1926, seorang ilmuwan bernama Erwin Schrodinger mengeluarkan teori bahwa kulit bukan merupakan kedudukan yang pasti dari sebuah elektron. Sebelumnya, 

Erwin Schrodinger juga turut mengembangkan teori mekanika kuantum yang dinamakan prinsip ketidakpastian yang berbunyi,

Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”

Di mana tempat kebolehjadian atau probabilitas yang dimaksud itu adalah awan elektron di sekitar inti atom, dan orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital yang memiliki tingkat energi yang sama akan membentuk sub kulit.

Atau secara sederhana bisa dikatakan bahwa kulit terdiri dari beberapa sub kulit, dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Terdapat 4 (empat) jenis orbital yaitu s, p, d, f. Model ini juga dikenal sebagai model modern.

Kurang lebih itu ya Sobat Zenius model-model yang telah dikemukakan oleh para ahli, dan sampai saat ini tidak belum ada teori yang mutlak mengenai atom. Teori-teori ini masih dikembangkan dan juga disempurnakan.

Atom (Dok. Pixabay).

Kalau mau belajar selengkapnya mengenai model atom, kalian bisa kunjungi link materi belajar Zenius yang satu ini. Semoga artikel ini membantu kalian juga ya Sobat Zenius. 

Oh iya, kalau elo mau belajar materi Kimia lainnya, bisa langsung klik banner di bawah ini.  Selamat belajar!

Baca Juga Artikel Materi Fisika dan Kimia Lainnya

Jenis Ikatan Kovalen

Ikatan Kimia dan Jenisnya

Sifat Periodik Unsur

Kamu juga bisa menonton pembahasan materi lainnya di Youtube Channel Zenius ya:

Originally Published: February 20, 2021
Updated By: Arieni Mayesha

Lihat Foto

Ahli kimia asal Inggris John Dalton

KOMPAS.com - Konsep atom sebagai partikel terkecil di alam semesta, dicetuskan oleh Demokritos di masa Yunani Kuno.

Namun karena teori itu tak disertai penelitian ilmiah, banyak ilmuwan yang meragukan dan meneliti kebenarannya.

Baru pada abad ke-19, atom diteliti secara ilmiah. Dilansir dari Kimia Dasar (2018) dan Encyclopaedia Britannica (2015), berikut perkembangan teori atom dari zaman ke zaman:

Lihat Foto

Model atom Dalton

Model Atom Dalton

John Dalton (1776-1844) adalah ilmuwan yang pertama mengembangkan model atom pada 1803 hingga 1808.

Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti tolak peluru. Teori atom Dalton didasarkan pada anggapan:

  • Semua benda terbuat dari atom
  • Atom-atom tidak dapat dibagi maupun dipecah menjadi bagian lain
  • Atom-atom tidak dapat dicipta maupun dihancurkan
  • Atom-atom dari unsur tertentu adalah indentik satu terhadap lainnya dalam ukuran, massa, dan sifat-sifat yang lain, namun mereka berbeda dari atom-atom dari unsur-unsur yang lain
  • Perubahan kimia merupakan penyatuan atau pemisahan dari atom-atom yang tak dapat dibagi, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan

Baca juga: Teori Atom Dalton

Sayangnya, teori Dalton tidak dapat menjelaskan bagaimana atom sebagai bola pejal dapat menghantarkan arus listrik.

Padahal, listrik adalah elektron yang bergerak. Ia tak sempat membuktikan partikel lain yang menghantarkan arus listrik.

Teori Dalton dianut hingga ratusan tahun kemudian hingga akhirnya dipatahkan oleh ilmuwan setelahnya.

Lihat Foto

Model atom Thomson

Model Atom Thomson

Pada awal abad ke-20, JJ Thomson menggambarkan atom seperti bola roti dengan taburan kismis. Bola itu padat dan bermuatan positif.

Di permukaannya, tersebar elektron yang bermuatan negatif.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA