Lawan tokoh utama penghambat pelaku utama tokoh hitam adalah

Seni Budaya 163

1. Lakon

Kata lakon sama halnya dengan istilah ‘ngalalakon-boga lalakon’ dalam, Bahasa Sunda, atau ‘ngelelakon’ dalam, Bahasa Jawa artinya melakukan, melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata verbal atau tanpa berkata-kata non verbal dalam suatu peran yang dibawakan. Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur penting dalam seni teater sebagai nyawa, nafas atau roh dalam menjalin hubungan cerita struktur cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran. Lakon, cerita atau naskah teater adalah hasil karya seniman dan atau sastrawan yang diwujudkan atau diangkat ke atas pentas teater. Lakon yang ditulis orang lain pengarang di mata seniman teater merupakan bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teater tradisonal yang ada di daerahmu.

2. Unsur Penokohan atau Peran

Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni peran yang bersumber dari lakon, cerita, dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang. Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain: Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Conident, Raisonneur, dan Utility. a. Protagonis adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama boga lalakon disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatic konlik. pertentangan b. Antagonis adalah lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis adalah yang mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita. c. Deutragonis adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama. 164 Kelas X SMA MA SMK MAK d. Foil adalah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Antagonis. e. Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat netral. Tokoh ini memberi masukan-masukan positif kepada kedua belah pihak untuk mencari jalan yang terbaik. f. Conident adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama. Pendapat-pendapat tokoh utama tersebut pada umumnya tidak boleh diketahui oleh tokoh-tokoh lain selain tokoh tersebut dan penonton. g. Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton. h. Utilitty adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro punakawan. Kedudukan tokoh utilitty, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu penting. Ada atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa yang dibangun. Perwatakan atau watak peran atau karakteristik yang dimiliki pemeran atau pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-tanda, identitas secara khusus bersifat pencitraan sebagai simbol yang dihadirkan peran, berupa; status sosial, isik, psikis, intelektual dan religi. Status sosial sebagai ciri dari perwatakan adalah menerangkan kedudukan atau jabatan yang diemban peran dalam hidup bermasyarakat pada lingkup lakon, antara lain; orang kaya, orang miskin, rakyat biasa atau jelata, penggangguran, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, camat, bupati, gubernur, direktur atau presiden, dan seterusnya Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentang jenis kelamin laki-laki perempuan atau waria, kelengkapan pancaindra atau keadaan kondisi tubuh cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar- lembek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakit atau sehat, dan lain-lain. Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal kejiwaan yang dialami pemeran, seperti; sakit ingatan atau normal, depresi, traumatik, penyimpangan seksual, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun, pedit, pelit, dermawan, dan sebagainya Seni Budaya 165 Intelektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam mengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya, kecerdasan pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat- cepat-berpikir, kharismatik gambaran sikap sesuai dengan kedudukan jabatan, tanggung jawab berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan dalam koridor yang benar. Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemain sebagai media ungkap wujud isik dengan kelenturan dan ekspresi tubuhnya.

4. Unsur Tubuh

ActingAktingpertunjukanPublic SpeakingseniTips

Protagonis

adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama (boga lalakon) disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatic (konflik. pertentangan)

Antagonis

adalah lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis adalah yang mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita.

Raisonneur,

adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton

Utilitty

adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro (punakawan). Kedudukan tokoh utilitty, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu penting. Ada atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa yang dibangun

Lawan tokoh utama penghambat pelaku utama tokoh hitam adalah
Lawan tokoh utama penghambat pelaku utama tokoh hitam adalah
Lawan tokoh utama penghambat pelaku utama tokoh hitam adalah

Copyright © 2021 Bintang Makmur

Macam-macam penokohan dalam drama - Halo sobat, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai 8 macam perwatakan yang ada dalam seni drama beserta penjelasannya secara lengkap. Seni drama merupakan seni peran yang dimainkan oleh beberapa orang pemeran di atas panggung. Nah, dalam seni drama ada unsur instrinsik yang mana dari unsur intrinsik drama ini terdapat penokohan atau pewatakan.

Baca juga: Cerpen kartini karya putu wijaya

Dalam drama, penokohan sangatlah penting karena jika tokoh tidak bisa membawakan peran dengan baik maka drama tersebut akan terlihat kurang menarik dimata penonton. Di dalam seni drama penokohan di bagi menjadi 8, untuk lebih memahami lebih dalam berikut ini penjelasan  mengenai penokohan dalam drama, silahkan simak baik baik berikut ini.

Lawan tokoh utama penghambat pelaku utama tokoh hitam adalah

1. Protagonis

Protagonis merupakan tokoh utama/bintangnya dalam drama, biasanya tokoh protagonis ini mempunyai sifat baik.

2. Antagonis

Antagonis merupakan lawan dari tokoh utama, biasa disebut tokoh hitam dan antagonis biasanya merupakan tokoh jahat dalam drama.

3. Tritagonis

Tritagonis merupakan tokoh yang tidak memihak tokoh utama maupun tokoh antagonis, tokoh ini bersifat netral dan sebagai penengah.

4. Deutragonis

Deutragonis merupakan tokoh yang berpihak kepada tokoh utama, biasanya tokoh ini berperan sebagai teman dari tokoh utama.

5. Foil

Foil merupakan tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama atau berpihak pada tokoh antagonis.

6. Confident

Confident merupakan tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama, biasanya rahasia dari tokoh utama hanya tokoh confident yang mengetahuinya dan juga penonton.

7. Raisoneur

Raisoneur merupakan tokoh yang menjadi corong biacara pengarang kepada penonton.

8. Utility

Utility merupakan tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau kelompok putih. Biasanya tokoh ini bersifat komedian dan sebagai pelengkap saja, artinya walaupun tokoh ini tidak muncul dalam drama tidak akan mengurangi keseruan dari drama.

Demikianlah pembahasan mengenai macam macam penokohan dalam drama, semoga dengan membaca artikel ini dapat semakin menambah wawasan sobat mengenai pemeranan dalam drama. Oke cukup sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat.

167 Seni Budaya dan penonton yang kamu akan undang. Oleh karena itu harus bersikap selektif dan perlu kamu pertimbangkan baik buruknya, mudah sukarnya dalam pewujudannya. Sumber-sumber cerita atau naskah atau lakon dapat kamu peroleh melalui: cerita-cerita iksi, cerita sejarah, cerita–cerita daerah Nusantara atau cerita Jawa Barat lebih khususnya. dll. Sumber cerita Teater remaja dengan sarat nilai pendidikan terdapat pada dongeng binatang, fable Si Kancil, Sang Harimau, dll., kisah 1001 malam Lampu Aladin, Ratu Balqis, Sang Penyamun, dll., legenda Sangkuriang, Sangmanarah, Lutungkasarung dll., sejarah Pangeran Borosngora, Pangeran Gesan Ulun, Pangeran Kornel, Wali Songo, dst..

Merdeka.com - Pentas teater adalah salah satu sajian seni yang asyik untuk disaksikan. Teater bisa jadi sangat mengagumkan dengan cerita yang menarik, lighting yang megah, setting tempat yang sesuai, dan masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhinya. Penokohan juga adalah salah satu faktor lain yang nggak kalah penting.

Kalau dalam seni teater, penokohan bisa dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, yaitu protagonis, antagonis, deutragonis, foil, tetragoni, confident, raisonneur dan utility. Nah, kali ini, yuk kita bahas tentang beberapa di antaranya, yaitu protagonis, antagonis, dan deutragonis.

Protagonis adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemeran utama (boga lalakon) yang juga disebut sebagai tokoh putih. Tokoh utama memainkan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatis (konfik pertentangan). Biasanya dari protagonis, kamu bisa mengambil banyak pesan moral cerita.

Dengan tiga peran di atas, cerita akan jadi semakin greget. Apalagi kalo ketiga penokohan itu diperankan oleh aktor atau aktris yang hebat. Apakah kamu juga ingin memerankan penokohan di atas?