Konjungsi kausal yang terdapat pada paragraf pertama teks tersebut adalah

Jenis-jenis konjungsi sudah pernah ditampilkan sebelumnya, di mana diantaranya adalah konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat, konjungsi korelatif, dan jenis-jenis konjungsi temporal. Artikel kali ini pun juga akan menerangkan salah satu diantara jenis-jenis konjungsi lainnya, yaitu konjungsi kausal. Jenis konjungsi ini akan dibahas mulai dari pengertian, jenis, hingga contohnya. Adapun uraian soal jenis konjungsi tersebut adalah sebagai berikut!

Pengertian Konjungsi Kausal

Menurut laman kbbi.web.id, konjungsi diartikan sebagai suatu kata atau ungkapan penghubung antar jenis-jenis kata, antar klausa dalam bahasa Indonesia, antar frasa dalam bahasa Indonesia, atau antar jenis-jenis kalimat. Sementara itu, pengertian dari kausal adalah suatu hal yang bersifat menyebabkan suatu hal atau bersifat saling menyebabkan. (melansir dari kbbi.web,id) Dari dua definisi di atas, maka bisa disimpulkan bahwa kojungsi kausal adalah seuatu konjungi yang menghubungkan dua kata, frasa, klausa, dan kalimat yang bersifat saling memberi sebab. Semntara itu, dalam artikel macam-macam kata penghubung, konjungsi kausal atau konjungsi sebab merupakan konjungsi yang menjelaskan bahwa suatu peristiwa dapat terjadi karena diakibatkan oleh suatu sebab. Adapun kata-kata yang biasa digunakan pada konjungsi ini adalah sebab dan karena.

Konjungsi ini mempunyai sejumlah jenis¹, di mana jenis-jenis konjungsi kausal tersebut antara lain:

  • Konjungsi Kausal Syarat: merupakan konjungsi kausal yang menghubungkan suatu akibat di dalam suatu sebab dengan menggunakan syarat terjadinya akibat tersebut. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah jika, bila, dan kalau.
  • Konjungsi Kausal Alasan: merupakan konjungsi kausal yang menyebutkan suatu alasan atau penyebab dari terjadinya suatu akibat. Adapun kata-kata yang termasuk ke dalam salah satu jenis konjungsi kausal ini adalah karena.
  • Konjungsi Kausal Simpulan: merupakan konjungsi kausal yang berisi kesimpulan dari sebuah sebab yang berbentuk akibat. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah jadi, dengan demikian.
  • Konjungsi Kausal Akibat: merupakan konjungsi kausal yang berisi hubungan suatu akibat  yang terdapat di dalam sebuah sebab. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah sehingga, maka, oleh sebab itu, dan oleh karena itu.
  • Konjungsi Kausal Untuk: konjungsi kausal yang menyatakan bahwa suatu sebab harus membentuk suatu akibat yang direncanakan atau yang diharapkan. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah untuk itu, dan agar.

¹Referensi Online Ku, “Konjungsi Kausal (Artikel Lengkap)”,  //referensionlineku.blogspot.co.id/2017/07/konjungsi-kausal-artikel-lengkap.html, (diakses pada 26 Desember sekitar pukul 23.00)

Agar semua jenis kausal tersebut dapat dipahami, berikut beberapa contoh konjungsi kausal dalam bahasa Indonesia!

  1. Aku akan menyumbangkan sebagian hartaku jika aku kaya nanti.
  2. Jalanan ini selalu becek bila hujan deras tengah turun.
  3. Aku akan melanjutkan S2 di luar negeri kalau pengalaman kerjaku sudah cukup.
  4. Rumah itu terbakar karena aurs listrik yang konslet.
  5. Jadi, bisa disimpulkan bahwa konjungsi temporal adalah konjugsi yang menyatakan keterangan waktu diantara dua kalimat.
  6. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa kandungan protein pada tahu jauh lebih rendah dibanding dengan tempe.
  7. Para penonton konser itu membuat kericuhan sehingga membuat konser tersebut harus diberhentikan.
  8. Jika Radit tidak lulus ujian UTS, maka dia harus mengikuti remedial sesudah UTS.
  9. Oleh karena itu, kita mesti bisa lebih bijak dalam mengelola penghasilan kita.
  10. Oleh sebab itu, sebaiknya kita tidak mudah terpancing oleh pemberitaan-pemberitaan palsu yang kian hari kian marak.
  11. Untuk itu, program pendaurulangan sampah elektronik mesti digalangkan agar jumlah sampah elektronik bisa dikurangi.
  12. Kegiatan kerja bakti itu dilakukan agar lingkungan pemukiman kita menjadi lebih bersih.

Demikianlah pembahasan mengenai konjungsi kausal. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Ilustrasi belajar. Foto: iStock

Konjungsi merupakan kata penghubung untuk kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Biasanya konjungsi dapat ditemukan saat mempelajari bahasa dan bisa digunakan untuk sehari-hari.

Salah satunya seperti konjungsi kausalitas yang digunakan untuk menghubungkan sebab akibat dari sebuah peristiwa tertentu. Konjungsi ini juga memiliki 5 jenis lainnya yang berbeda.

Konjungsi ini saling menyatukan akibat dan sebab dengan menerapkan syarat untuk terjadinya akibat tersebut. Konjungsi kausal syarat ditandai dengan kata jika, kalau, dan bila.

Contoh: Kalau kemarin siang kamu datang tepat waktu, mungkin kamu tidak akan mendapat hukuman.

Konjungsi ini menyebutkan adanya alasan atau penyebab dari suatu kejadian yang menimbulkan akibat. Konjungsi ini ditandai dengan kata karena.

Contoh: Karena kurang teliti mengerjakan, hasil ujian Budi kurang memuaskan.

Konjungsi Kausal Simpulan

Konjungsi ini memuat suatu kesimpulan dari adanya sebab dan akibat. Konjungsi ini menggunakan kata demikian dan jadi.

Contoh: Dengan demikian, Ibu dapat memasak ayam goreng setelah bahannya dibelikan ayah.

Konjungsi ini memuat akibat yang terjadi sehingga menimbulkan sebab. Kata yang digunakan dalam konjungsi kausal akibat, yaitu oleh sebab itu, sehingga, oleh karena itu, dan maka.

Contoh: Jumlah penderita yang terjangkit virus semakin meningkat. Oleh sebab itu, kita harus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Konjungsi ini menyatakan suatu sebab haruslah membentuk akibat. Konjungsi kausal ditandai dengan kata agar dan untuk itu.

Contoh: Para murid diminta untuk belajar dari rumah agar menghindari penyebaran virus semakin bertambah.

Sebuah karya tulis memerlukan kaidah kebahasaan yang baik dengan memerhatikan berbagai aspek, termasuk konjungsi. Penggunaan konjungsi dalam penulisan berfungsi untuk menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat

Terdapat beberapa jenis konjungsi, salah satunya konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas adalah konjungsi atau kata hubung yang menyatakan sebab-akibat. Kata yang termasuk konjungsi kausalitas adalah “sebab”, “karena”, “oleh sebab itu”, “oleh karena itu”, “jika”, “akibatnya” dan “sehingga”.

Penggunaan konjungsi kausalitas dapat ditemui dalam teks editorial. Berdasarkan buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 3, konjungsi kausalitas dalam teks editorial terkait dengan penyampaian argumen yang dikemukakan penulis atau redaktur tentang topik yang dibahas.

Baca Juga

Berikut contoh konjungsi kausalitas dan penggunaannya dalam sebuah paragraf.

Berolahraga membuat sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh menjadi lancar sehingga mengoptimalkan metabolisme tubuh. Akibatnya, tubuh akan terasa segar dan otak sebagai pusat saraf akan bekerja dengan lebih baik. Oleh karena itu, ayo berolahraga paling sedikit tiga kali sepekan agar badan tetap sehat dan kuat.

Dalam paragraf tersebut terdapat tiga konjungsi kausalitas, yaitu “sehingga”, “akibatnya”, dan “oleh karena itu”.

Advertising

Advertising

Selengkapnya, berikut contoh konjungsi kausalitas dan penggunaannya dalam kalimat.

1. Jika

Dijelaskan dalam Ahlibahasa.kemdikbud.go.id, “jika” merupakan kata penghubung intrakalimat yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat. Kata penghubung “jika” digunakan untuk kalimat majemuk yang anak kalimatnya menyatakan syarat atau pengandaian terlaksananya apa yang dinyatakan dalam induk kalimat.

Contoh:

  • Momen lebaran akan menyenangkan jika mudik lancar, aman, dan nyaman.
  • Aku akan datang jika dia juga datang.
  • Rani akan pergi ke Bandung jika izin cutinya disetujui.
  • Jika dia mengundang, saya akan datang ke pesta itu.
  • Mereka harus dikenakan sanksi hukum jika kedua warga Hong Kong itu memang dinyatakan bersalah.
  • Jika kebutuhan likuiditas dipenuhi akhir tahun ini, tingkat suku bunga deposito tahun depan pasti turun lagi.
  • Sudomo lebih berminat jika pedagang asongan diorganisasikan oleh koperasi.
  • Kita tidak akan menemukan sesuatu jika tidak mencarinya.

Baca Juga

Konjungsi “karena” digunakan untuk menghubungkan dua unsur kalimat yang kedudukannya tidak setara. Konjungsi “karena” menyatakan hubungan sebab.

Berdasarkan posisinya, konjungsi “karena” dapat berada di awal kalimat atau di tengah kalimat, yaitu di antara klausa induk dan klausa anak.

Contoh:

  • Sisi begitu mencintai ayah dan ibunya karena berkat jasa merekalah sekarang Sisi bisa menjadi seorang dokter gigi terkenal.
  • Karena rumah Farhan sangat jauh dari sekolah, teman-teman sekelas yang ingin menjenguknya harus dua kali berganti kendaraan.
  • Karena berhasil masuk final Piala Thomas, pemain bulu tangkis Malaysia mendapat mobil Proton Saga.
  • Mereka senang pergi ke rumah Doni karena diberi banyak makanan.
  • Seorang delegasi militer memrotes pencalonan Gorbachev karena ia telah memegang jabatan pemimpin partai selama 20 tahun.

Baca Juga

Konjungsi “sebab” menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Berdasarkan·posisinya, konjungsi “sebab” cenderung berada di tengah kalimat.

Contoh:

  • Sakitnya semakin berat sebab ia memikirkan hutang cukup banyak.
  • Lokasi itu tidak cocok untuk usaha sebab banyak orang yang telah mencobanya selalu gagal.
  • Petugas tidak mengizinkanku naik roller coaster sebab tinggiku kurang dari 150 cm.
  • Mereka menegur Wahyu sebab ia tidak ikut membantu menyelesaikan tugas.
  • Mara pergi ke pesta sendirian sebab tidak ada yang bisa menemaninya.

4. Sehingga

Konjungsi “sehingga” digunakan untuk menghubungkan dua unsur kalimat yang kedudukannya tidak setara. Konjungsi “sehingga” menyatakan hubungan akibat. Berdasarkan posisinya, konjungsi “sehingga” selalu berada di tengah kalimat, yaitu di antara klausa induk dan klausa anak.

Contoh:

  • Bangunan rumah itu besar dan megah sehingga biaya perawatannya cukup banyak.
  • Para perampok tadi berusaha meloloskan diri sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan.
  • Jalan Sudirman sering macet sehingga banyak polisi yang mengatur setiap harinya.
  • Dia bangun kesiangan sehingga terlambat masuk sekolah.

Baca Juga

Berdasarkan posisinya, konjungsi “akibatnya” terletak di tengah kalimat atau di awal kalimat. Kalimat yang diawali konjungsi “akibatnya” merupakan kalimat kesimpulan dalam paragraf. Umumnya, kalimat tersebut ditulis pada akhir paragraf.

Contoh:

  • Banjir telah merendam seluruh gedung sekolah akibatnya semua siswa diliburkan.
  • Tanggul sungai yang membelah kota itu jebol akibatnya rumah-rumah penduduk terendam dua meter.
  • Ia terlalu malas di masa muda akibatnya ia sengsara dan terlunta-lunta di hari tua.

6. Oleh karena itu

Konjungsi “oleh karena itu” merupakan konjungsi kausalitas yang biasanya terletak di awal kalimat pada kalimat akhir sebagai kesimpulan sebuah paragraf.

Contoh:

  • Media sangat ramai memberitakan dirinya. Oleh karena itu, wajar kalau dia mengklarifikasi masalah itu.
  • Tahun ini, musim kemarau berlangsung lebih lama di Desa Makmur. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Baca Juga

Demikian pembahasan tentang konjungsi kausalitas serta contoh penggunaannya dalam kalimat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA