Kitab apa yang diturunkan kepada nabi isa

Kitab apa yang diturunkan kepada nabi isa

Kitab Injil Bahasa Arab Melayu - Kitab Allah swt diturunkan kepada para rasul Allah swt dengan perantaraan malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia.

TRIBUNNEWS.COM - Kitab merupakan tuntunan awal dan keyakinan bagi suatu agama.

Dalam Islam kitab mempunyai dua arti, yang pertama perintah dan yang kedua berarti tulisan di atas kertas.

Biasanya yang sering dipakai adalah arti yang pertama.

Baca juga: Mengenal 5 Nabi Ulul Azmi Beserta Mukjizat yang Diterima

Mengutip kemdikbud.go.id, suhuf atau sahifah artinya wahyu yang diterima oleh nabi-nabi dan rasul Allah swt yang dikumpulkan, yaitu semacam lembaran atau brosur-brosur kecil.

Kumpulan suhuf itulah yang dinamakan kitab, bentuknya lebih besar dari suhuf.

Kadang-kadang suhuf diartikan juga dengan kitab.

Para rasul Allah swt yang menerima suhuf-suhuf tersebut ialah Nabi Ibrahim Alaihi Salam dan Nabi Musa Alaihi Salam.

Kitab Allah swt adalah kumpulan firman Allah swt yang dituliskan.

Kitab Allah swt diturunkan kepada para rasul Allah swt dengan perantaraan malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia.

Pada awalnya kumpulan firman Allah swt belum tertulis.

Indeks  /  Aqidah  /  Kitab Suci  /  Injil  /  Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Isa as.

5 : 46 | 57 : 27

QS. Al-Ma'idah [5] : 46 Ibn Katsir Asbabun Nuzul

وَقَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ

Kementrian AgamaDan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

QS. Al-Hadid [57] : 27 Ibn Katsir

ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ٱبْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَٰهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ رِضْوَٰنِ ٱللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَـَٔاتَيْنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

Kementrian AgamaKemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.


Kitab (Bahasa Arab: کتاب‎) salah satu daripada Rukun Iman di dalam agama Islam adalah percaya kepada kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT.

Orang Islam percaya bahawa Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para nabi dan rasul untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Ia diakhiri dengan kitab Al-Quran.

4 Kalam yang perlu kita beriman kepada adalah:

  1. Taurat: diturunkan kepada Nabi Musa AS
  2. Zabur: diturunkan kepada Nabi Daud AS
  3. Injil: diturunkan kepada Nabi Isa AS
  4. Al-Quran:diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Orang Islam percaya bahawa pada masa kini, kitab-kitab selain Al-Quran telah diubahsuai mengikut kehendak pihak-pihak tertentu; maka ia bukan lagi merupakan naskah-naskah yang tulen. Al-Quran menyempurnakan segala kitab-kitab yang terdahulu.

Iman terhadap Kitab-Kitab Allah dapat dihuraikan sebagai berikut. Jika yang dimaksud adalah Iman terhadap Al-Quran maka dalilnya aqli, kerana Al-Quran dapat diindera dan dijangkau. Demikian pula kemukjizatan Al-Quran dapat diindera sepanjang zaman.

Tetapi jika yang dimaksud adalah iman terhadap kitab-kitab selain Al-Quran, seperti Taurat, Injil dan Zabur, maka dalilnya adalah naqli. Alasannya bahawa Kitab-Kitab ini adalah dari sisi Allah tidak dapat dijangkau (keberadaannya) sepanjang zaman. Kitab-Kitab tersebut adalah dari sisi Allah dan dapat dijangkau keberadaanya tatkala ada Rasul yang membawanya sebagai mukjizat. Kemukjizatannya berhenti saat waktunya berakhir. Jadi, mukjizat tersebut tidak boleh dijangkau oleh orang-orang (pada masa) setelahnya.

Namun sampai kepada kita berupa berita yang mengatakan bahawa kitab tersebut berasal dari Allah dan diturunkan kepada Rasul. Kerana itu dalilnya naqli bukan aqli, kerana akal - di setiap zaman - tidak mampu menjangkau bahawa kitab itu adalah kalam Allah dan akal tidak mampu mengindera kemukjizatannya.

  • Dalil Aqli
  • Dalil Naqli

Diambil daripada "https://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Kitab_suci_Islam&oldid=4989884"


KONTAN.CO.ID - Salah satu dari 6 rukun iman adalah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT yang merupakan rukun iman yang ketiga. Ada 4 kitab yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul.  Melansir dari laman Nahdlatul Ulama, rukun iman ketiga ini berarti meyakini bahwa Allah SWT memiliki kitab yang diturunkan sebagai wahyu kepada Nabi dan Rasul-Nya.  Kitab merupakan kumpulan firman Allah SWT yang dituliskan. Saat diturunkan kepada Nabi dan Rasul, malaikat Jibril yang menjadi perantaranya. Firman Allah STW yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul pada awalnya belum dalam bentuk tulisan. Para sahabat Rasul kemudian menuliskan firman Allah yang diberikan kepada Nabi dan Rasul pada lempengan batu, kulit, hingga tulang.    Terdapat 4 kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul. Kitab-kitab tersebut adalah Taurat, Zabur, Injil, dan Al Quran.  Baca Juga: Tata cara salat jenazah dan salat ghaib, ketentuan dan bacaan doanya

Kitab-kitab Allah SWT dan Nabi penerimanya

Mengutip dari Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, berikut ini urutan kitab Allah mulai dari tertua hingga yang terakhir.  Kitab Allah yang tertua adalah kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa 'alaihissalam di Bukit Sinai.  Kitab ini diturunkan untuk pedoman bagi bangsa Bani Israil pada abad ke 12 SM. Kitab Taurat dikenal dengan isinya yaitu The Ten Commandements atau 10 perintah Tuhan.  Taurat sendiri memiliki arti yaitu hukum atau syariat. Bahasa yang digunakan dalam kitab ini adalah bahasa Ibrani. Kitab Taurat juga disebutkan dalam Al-Quran tepatnya di surat Al-Isra Ayat 2. Kitab selanjutnya yang turun sebagai pedoman manusia setelah kitab Taurat adalah kitab Zabur. Nabi yang menerima kitab ini adalah Nabi Daud 'alaihissalam pada abad ke 10 SM di daerah Yerusalem.  Kitab Zabur diturunkan sebagai pedoman untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.  Kitab Zabur atau Mazmur berisikan nyanyian pujian kepada Allah SWT atas semua nikmat yang Allah berikan. Sama seperti kita Taurat, kitab Zabur juga disebutkan dalam Al-Quran yaitu surat Al-Isra Ayat 55.  Baca Juga: Tata cara Sholat Dhuha, bacaan doa, jumlah rakaat, dan waktu melaksanakannya


tirto.id - Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya berjumlah 4 buah, yaitu Zabur (Nabi Dawud), Taurat (Nabi Musa), Injil (Nabi Isa), dan Al-Quran (Nabi Muhammad).

Adanya 4 kitab suci tersebut perlu untuk diyakini karena merupakan petunjuk langsung dari Allah SWT. Meyakini adanya kitab-kitab Allah termasuk salah satu dari rukun iman.

Di dalam ajaran Islam, rukun iman itu berjumlah 6. Daftarnya adalah sebagai berikut:

  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada Malaikat
  3. Iman kepada kitab-kitab Allah
  4. Iman kepada Nabi dan Rasul
  5. Iman kepada hari akhir
  6. Iman kepada Qadha dan Qadar

Melihat daftar deretan di atas, maka keberadaan kitab-kitab yang berasal dari Allah SWT beserta pada penerimanya (Nabi) sangat penting untuk diyakini bagi umat Islam.

Menurut keterangan yang bersumber dari artikel dengan judul "Iman kepada Para Rasul dan Kitab Suci" yang dikutip dari laman NU Oniline oleh KH A Nuril Huda, dijelaskan bahwa Allah menurunkan wahyu yang berupa petunjuk suci kepada para utusannya, dalam hal ini adalah para Nabi.

Kemudian, petunjuk tersebut dihimpun menjadi sebuah kitab Allah. Ajarannya adalah mengenai kandungan tentang perintah dan larangan, janji baik dan buruk, nasehat, petunjuk dalam kehidupan, serta tata cara dalam beribadah.

Berbicara mengenai kitab-kitab tersebut, dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 285 Allah SWT telah berfirman:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Artinya: "Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali"."

Daftar Kitab-Kitab Allah & Rasul Penerima

1. Zabur

Kitab zabur diwahyukan kepada Nabi Daud AS untuk para umatnya, yaitu bangsa Bani Israil.

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2014, zabur diturunkan pada abad 10 SM (sebelum Masehi) di Yerusalem.

Isinya menggunakan bahasa Qibti. Di dalam kitab zabur terdapat doa, zikir, nasehat, dan hikmah.

Namun, tidak ada ajaran hukum syariat lantaran umat tersebut masih mengikuti ajaran yang diperintahkan oleh Nabi Musa.

Mengenai adanya kitab Zabur, kita dapat mengetahuinya melalui Al-Quran surah An-Nisa ayat 163 yang berbunyi:

۞ إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud".

2. Taurat

Kitab Taurat diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS sekitar abad 12 SM. Kala itu, Nabi Musa menyampaikan ajaran yang terkandung di dalam kitab Taurat kepada bangsa Bani Israil.

Isi kitab tersebut menggunakan bahasa Ibrani. Di dalamnya terdapat beberapa hukum-hukum syariat dan sistem kepercayaan yang dapat dibenarkan.

Al-Quran surah Ali 'Imran ayat 3 menjelaskan tentang firman Allah yang menyatakan adanya Taurat. Yaitu dengan bunyi:

"Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil".

3. Injil

Kitab Injil diwahyukan Allah SWT untuk Nabi Isa AS pada awal abad 1 M. Injil diturunkan di Yerusalem dan ditulis melalui bahasa Suryani. Kitab ketiga ini menjadi pegangan bagi kaum Nasrani.

Kandungan adalah mengenai perintah untuk percaya kepada Allah SWT serta menghapus beberapa hukum yang ada di kitab Taurat karena tidak sesuai dengan zaman ketika itu.

Di dalam Al-Quran surah Maryam ayat 30, Allah SWT berfirman:

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا

Artinya: "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi".

4. Al-Quran

Dan yang terakhir dari daftar kitab Allah SWT adalah Al-Quran. Kitab tersebut diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 M atau tahun 611-632 M.

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi sekaligus rasul yang terakhir. Maka, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya sekaligus tidak ada lagi kitab Allah berikutnya.

Di dalam Al-Quran, terdapat isi yang menghapuskan beberapa ajaran kitab Taurat, Zabur, dan Injil lantaran tidak sesuai dengan zaman.

Dengan kata lain, Al-Quran juga bisa disebut sebagai penyempurna dan pembenar bagi kitab-kitab Allah yang sudah ada sebelumnya.

Melalui surah Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

Artinya: "Di bulan Ramadhan, di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).....".

Selain itu, dalam surah Surat Ali Imran ayat 3 juga menyebutkan bahwa:

"Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil".

Baca juga:

  • Makna Mencintai Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup Manusia
  • Tips Cara Mengajari Anak Membaca Al-Quran Bagi Orang Tua & Pengajar

Baca juga artikel terkait KITAB-KITAB ALLAH atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/tha)


Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Apakah kitab yang diturunkan pada Nabi Isa?

Seperti tercantum dalam ayat tersebut, kitab suci Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Isa AS adalah Injil. Kitab ini diturunkan pada permulaan abad ke-1 M di Yerussalem. Artinya: "Dia (Isa) berkata, "Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi."

kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa di mana?

Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa Alaihi Salam pada permulaan abad 1 M. Kitab Injil diwahyukan di daerah Yerussalem. Kitab ini ditulis pada awalnya dengan menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini mnjadi pedoman bagi kaum nabi isa yakni kaum nasrani.

kitab Injil diturunkan kepada kaum apa?

Kitab Injil Kitab Injil berisi tentang ajaran hidup dengan zuhud, menjauhi kerusakan dan ketamakan dunia. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Bani Israil di masa Nabi Isa AS. Kitab Injil yang diterima oleh Nabi Isa AS disebutkan dalam QS Maryam ayat 30.

Mengapa kitab diturunkan?

Allah menurunkan kitab-kitab samawi agar tetapnya hujjah tentang penciptaan sehingga manusia tidak berkata: “Tak ada kabar dan peringatan kepada kami.” Maka diturunkannya bukti-bukti tertulis yang dibawa para rasul menghentikan alasan tersebut.