Keunggulan singapura daripada negara-negara lain di kawasan asia tenggara bahwa singapura

Jika tiga negara yang letaknya sangat strategis sadar akan kekuatannya, maka negara tersebut akan mengusai politik dan perekonomian. Apa saja dari tiga negara tersebut? Itulah negara yang berada di kawasan Asia, yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura. Tiga negara ini sebenarnya bisa mengguncang politik dan perekonomian dunia. Tiga negara ini juga negara yang mempunyai posisi yang sangat penting di ASEAN. Demikian yang disampaikan oleh Guru Besar National University of Singapore, Prof. Dr. Bilveer Singh, saat mengisi Kuliah Pakar Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) di Kampus Terpadu UMY, Jum’at (24/5). Kuliah pakar HI UMY tersebut dipandu oleh Sugeng Riyanto, S.IP., M.Si. Prof. Bilveer menyampaikan bahwa, tujuan didirikannya ASEAN yakni untuk menjaga keamanan di kawasan Asia, khususnya kawasan Asia Tenggara. ASEAN juga menjadi himpunan kekuatan negara non-blok, yangmana dulu terjadi perselisihan bipolar atau dua kubu yaitu Timur (Uni Soviet) dan Barat (Amerika Serikat). “Tujuan awal ASEAN sebenarnya untuk menjaga keamanan, akan tetapi dapat kita lihat masih ada konflik antara Thailand dan Kamboja. Untuk itu ASEAN perlu diperkuatkan kembali barisannya”, terangnya.

Menurut Prof. Bilveer, salah satu negara di Asia yang ditakuti oleh negara Barat adalah Indonesia. Indonesia yang menguasai jalur perdagangan dengan lima samudra, memiliki banyak pulau dan luas wilayah yang kaya sumber daya alam. Selain itu, Indonesia dulunya mempunyai sejarah yang gemilang seperti kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan lainnya. “Perlu rakyat Indonesia ketahui, negara kuat sekarang tidak akan senang jika Indonesia bangkit. Jika Indonesia bangkit dan menjadi negara yang berpengaruh, sangat bisa Indonesia menjadi negara yang super power, oleh sebab itulah negara kuat sekarang lebih senang jika Indonesia menjadi negara yang berkembang”, terangnya


Prof. Bilveer juga menambahkan bahwa kerjasama antara tiga negara yang bertetangga, akan dapat mengatasi persoalan di ASEAN. Tiga negara ini yang memiliki banyak persamaan dan memiliki keunggulan masing- masing, dapat menjadi negara penyeimbang (balancer) kekuatan luar yang masuk ke ASEAN, seperti China, India, Eropa, Amerika dan lainnya. “Indonesia, Malaysia dan Singapura adalah negara yang memiliki banyak kesamaan. Dengan kekuatan 3 negara ini, kawasan ASEAN akan terjaga, dengan ketentuan pemimpin negara tersebut adalah pemimpin yang berkarakter. Sebagaimana pemimpin di Indonesia seperti Soekarno atau Soeharto dulunya, sebab saat ini banyak negara yang tidak mempunyai pemimpin yang hebat dan berkarakter”, jelasnya. (syah)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada yang menarik dari realisasi investasi asing ke RI pada semester I-2020. Negeri Merlion, Singapura yang mengalami resesi, masih bertahan sebagai 'raja' dalam hal Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia. Bahkan bukan cuma soal arus modal, Singapura cukup mendominasi dalam pergerakan barang dan jasa di ASEAN.

Singapura memang konsisten menjadi investor teratas RI sejak bertahun-tahun. Namun jika melihat dari mana sumber dana itu berasal dan perputarannya, maka bisa disimpulkan bahwa Singapura sebenarnya juga mendapat PMA baik dari negara-negara ASEAN maupun non-ASEAN. 

"Singapura itu adalah hub bagi orang-orang yang melakukan investasi di Indonesia, tapi lewat Singapura," tutur Bahlil saat melakukan konferensi pers virtual, Rabu (22/7/2020).


Dari fakta itu, Bahlil memang sempat melontarkan pertanyaan soal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) apakah menguntungkan Indonesia? Ia mendorong justru harusnya saling menguatkan di antara sesama ASEAN, agar tidak ada satu negara yang hanya mendapatkan manfaat dari MEA, tapi semuanya.

Patut diakui Singapura memang punya keuntungan-keuntungan saat MEA bergulir. Terbukanya mereka pada arus modal, barang, dan jasa menjadikan negara mungil itu dapat berkah.

Menurut kajian ifri Center for Asian Study, sejak 1990 PMA ke Singapura berkontribusi sebesar 45% dari total PMA di ASEAN. Bahkan sampai dengan 2018 Singapura masih menjadi negara dengan aliran modal masuk melalui PMA terbesar di ASEAN. 

Nilai PMA yang masuk ke Negeri Singa tercatat mencapai US$ 77,6 miliar. Dengan nilai PMA sebanyak itu, Singapura lebih berperan sebagai 'hub' untuk menyalurkan uang tersebut ke negara-negara ASEAN melalui skema PMA juga.

Singapura banyak menanamkan modalnya ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Fenomena ini memang sudah terjadi sejak lama.

Namun fenomena aliran modal asing (PMA) yang terjadi di ASEAN tidaklah bergerak satu pintu, melainkan melalui berbagai channel. Artinya tidak hanya Singapura saja yang berinvestasi ke RI dan ke negara lain, tetapi juga sebaliknya.

Fenomena aliran modal intra-ASEAN ini kemudian coba dijelaskan oleh Qolbi & Kurnia yang dimuat dalam Bulletin of Monetary, Economic and Banking Volume 18, Number 2, yang dipublikasikan pada 2015 silam.

Dalam kajian ilmiah tersebut ada beberapa alasan utama mengapa Singapura memilih untuk berinvestasi ke negara-negara ASEAN lainnya. Tiga hal yang dipertimbangkan adalah PDB per kapita, kualitas institusi hingga tingkat partisipasi sekolah.

Kebijakan Singapura akan lebih berinvestasi ke negara dengan PDB per kapita yang lebih rendah karena size pasar domestik yang kecil dan tingginya upah pekerja di Singapura. 

Dari sisi kualitas institusi, aspek yang ditinjau adalah risiko politik suatu negara, kemudahan berbisnis, fleksibilitas aturan tenaga kerja hingga korupsi. Untuk aspek ini sampai sekarang Indonesia masih belum diunggulkan memang. 

Sementara alasan mengapa ada outflow dari RI dan negara ASEAN lain ke Singapura dikarenakan salah satunya adalah risiko politik yang rendah. Tak hanya mengontrol aliran modal di ASEAN, Singapura juga mengontrol aliran perdagangan barang dan jasa di kawasan ini.

Selain pergerakan modal, posisi geografis Singapura yang sangat strategis di jalur perdagangan global, Singapura memanfaatkan potensi ini dengan secara agresif mempromosikan perdagangan bebas. Sampai saat ini Singapura menjadi negara dengan orientasi pasar paling terbuka di dunia. 

Mengacu pada dokumen Ministry of Trade & Investment (MTI), Singapura saat ini memiliki 8 perjanjian perdagangan bebas (FTA) yang sifatnya bilateral dan ada 5 FTA lain yang sifatnya multilateral.  

Daftar Perjanjian Perdagangan Bebas Bilateral Singapura :

1) China-Singapore Free Trade Agreement (CSFTA) Upgrade

2) European Union-Singapore Free Trade Agreement (EUSFTA)

3) India-Singapore Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA)

4) Japan-Singapore Economic Partnership Agreement (JSEPA)

5) Korea-Singapore Free Trade Agreement (KSFTA)

6) Agreement Between New Zealand And Singapore On A Closer Economic Partnership (ANZSCEP)

7) Turkey-Singapore Free Trade Agreement (TRSFTA)

8) US-Singapore Free Trade Agreement (USSFTA)

Daftar Perjanjian Perdagangan Bebas Multilateral Singapura :

1) ASEAN Economic Community (AEC)

2) ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) Agreement

3) ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP)

4) Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP)

5) Gulf Cooperation CouncilSingapore Free Trade Agreement (GSFTA)

Sumber : MTI Singapore

Dengan banyaknya FTA yang dijalin, Singapura menjadi lebih mudah mendapatkan akses ke pasar lainnya, sehingga wajar saja jika Negeri Singa juga menguasai perdagangan di regional ASEAN, sehingga arus barang dan jasa bisa lebih dominan.

Mengutip data dari ASEAN Secretariat pada September 2019 saja pangsa perdagangan barang dan jasa Singapura di kawasan ASEAN termasuk yang paling tinggi masing-masing menyumbang 27,8% dan 47,1% dari total perdagangan yang ada di pasar intra-ASEAN.

Sumber : ASEAN Secretariat

Meskipun ukuran populasinya kecil, tetapi Singapura terus gencar melebarkan sayapnya dengan mengintegrasikan pasar yang ada sehingga nilai perdagangan terutama ekspor Singapura jika dibandingkan dengan output ekonominya jauh lebih besar.

Di atas kertas Singapura memang 'penguasa' modal dan perdagangan barang dan jasa di kawasan Asia Tenggara. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(twg/twg)

dibaca normal 4 menit

Penulis: Ega Krisnawati
02 Agustus 2021

View non-AMP version at tirto.id

Latar belakang berdirinya ASEAN adalah karena beberapa persamaan dari beberapa negara yang menjadi anggotanya.

tirto.id - Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah organisasi negara-negara di Asia Tenggara yang dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. Beberapa negara yang masuk dalam organisasi ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Selain itu, ada Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Dikutip dari IPS Paket B Wajah ASEAN Modul 6, berdirinya organisasi ASEAN diawali dengan adanya pertemuan lima menteri luar negeri dari negara-negara Asia Tenggara pada 5-8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Advertising

Advertising

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan organisasi kerja sama yang diberi nama ASEAN. Menteri luar negeri yang ikut menandatangani Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 adalah Adam Malik (Indonesia), Sinnathamby Rajaratnam (Singapura), Narcisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), dan Thanat Khoman (Thailand).

Penduduk di kawasan Asia Tenggara memiliki bahasa yang beraneka ragam. Di wilayah Semenanjung Malaysia dan Indonesia, penduduknya menggunakan bahasa Melayu. Dari segi kegiatan pertanian, kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan pertanian yang subur.

Lebih dari 50 persen penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk di negara-negara Asia Tenggara bekerja di bidang pertanian, kecuali Malaysia kurang dari 40 persen, Brunei Darussalam, dan Singapura kurang dari 10 persen.

Latar belakang berdirinya ASEAN

Sebagaimana dilansir dari buku Serumpun ASEAN, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Paket A Setara SD/MI Kelas VI, latar belakang berdirinya ASEAN adalah karena beberapa persamaan dari beberapa negara yang menjadi anggotanya. Adapun empat persamaan yang dimiliki negara anggota ASEAN sebagai berikut:

1. Persamaan letak wilayah (geografis)

Setiap anggota ASEAN berada dalam wilayah yang sama dan letak yang berdekatan di lingkup Asia Tenggara.

2. Persamaan nasib

Setiap anggota negara ASEAN pernah dijajah oleh bangsa asing kecuali Thailand.

Infografik SC Persamaan Negara Anggota ASEAN. tirto.id/Rangga

3. Persamaan budaya

Setiap masyarakat di negara ASEAN memiliki persamaan budaya, seperti persamaan warna kulit, kebiasaan, makanan pokok, dan adat istiadat.

4. Persamaan kepentingan

Setiap anggota negara ASEAN memiliki tujuan yang sama, yaitu menyejahterakan masyarakatnya di setiap bidang.

Adanya persamaan ini memudahkan negara-negara anggota ASEAN untuk saling bekerja sama dalam berbagai bidang terutama setelah terlepas dari penjajahan bangsa asing.

Tujuan berdirinya ASEAN

Sebagai organisasi bangsa-bangsa di Asia Tenggara, ASEAN memiliki tujuan yang telah disepakati oleh semua anggotanya. Tujuan tersebut tertulis dalam Deklarasi Bangkok atau Piagam Bangkok dan diteken oleh 5 (lima) pendiri ASEAN.

Adapun tujuan berdirinya ASEAN antara lain:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan dalam wilayah ASEAN.

2. Mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui kewajiban menghormati keadilan negara-negara di kawasan dan patuh pada piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

3. Mempromosikan kerja sama secara aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

4. Membantu satu sama lain dalam bentuk pelatihan dan fasilitas riset.

5. Berkolaborasi secara efektif untuk mengembangkan agrikultur dan industri yang lebih baik, perluasan wilayah dagang, perkembangan transportasi, fasilitas komunikasi, serta menaikkan derajat hidup warga negaranya.

6. Mempromosikan studi terhadap Asia Tenggara.

7. Menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional, memiliki tujuan, visi yang sama, serta membuka peluang untuk membangun hubungan yang lebih dekat.

Keunggulan negara-negara ASEAN: Indonesia, Malaysia, hingga Singapura

1. Indonesia

Terdapat lima aspek yang menjadi bukti bahwa Indonesia termasuk anggota negara ASEAN yang unggul, berikut penjelasannya.

a. Keadaan alam

Selain wilayah perairan, Indonesia juga memiliki wilayah daratan. Luas wilayah daratan kepulauan di Indonesia adalah sekitar sepertiga dari seluruh luas wilayah Indonesia.

Daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat. Wilayah daratan dapat berupa pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan lembah.

Negara Indonesia memiliki dataran tinggi berupa pegunungan dengan jumlah yang cukup banyak dan tersebar dari Sabang sampai Merauke, memiliki dataran rendah yang luas, memiliki sungai, dan danau yang jumlahnya cukup banyak dibandingkan dengan negara lain.

Selain itu, Indonesia menempati wilayah lingkaran api (ring of fire) tanah vulkanik yang mengandung mineral dan zat hara yang tinggi. Kondisi tanah dan iklim Indonesia membuat alam Indonesia menjadi sangat subur, kaya akan flora, dan fauna.

b. Penduduk

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar ± 262 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar itu Indonesia menempati urutan ke-4 dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia seperti Cina, India, dan Amerika Serikat.

Penduduk Indonesia cukup beragam terdiri dari berbagai budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Meski banyak perbedaan, tapi masyarakat Indonesia selalu berupaya untuk menumbuhkan toleransi antarsesamanya.

c. Sumber mata pencaharian

Indonesia dijuluki sebagai negara agraris sekaligus negara maritim.

  • Negara agraris adalah negara dengan sumber penghasilan sebagian besar penduduknya dari bidang agraris atau pertanian.
  • Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan/lautan. Sumber penghasilan penduduknya dari hasil laut.

d. Budaya

Indonesia adalah bangsa yang terkenal memiliki aset budaya yang sangat besar. Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa dan 742 bahasa.

Kesenian dan adat istiadat setiap suku bangsa sangat beraneka ragam sesuai dengan kondisi geografis wilayah yang mereka tempati, seperti pegunungan, pesisir pantai, dataran rendah, pedesaan, atau perkotaan.

e. Hasil industri

Sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, Indonesia memiliki sejumlah industri yang mengolah hasil kekayaan alam.

Hasil industri tersebut menjadi produk unggulan yang diekspor ke berbagai negara di antaranya: pakaian jadi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, kayu gergajian, karet olahan, kertas, pupuk, dan mebel.

2. Malaysia

a. Keadaan alam

Luas wilayah Malaysia yakni 330.434 km2 dan terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh Laut Cina Selatan. Dua bagian itu, yakni bagian barat dan bagian timur.

Malaysia beriklim tropis dan muson. Curah hujan yang tinggi menyebabkan adanya hutan hujan tropis. Di daerah tengah semenanjung Malaysia terdapat banyak pegunungan.

Gunung tertinggi ada di wilayah Malaysia Timur, yakni puncak gunung Kinibalu mencapai ketinggian 4.101 m.

b. Penduduk

Penduduk Malaysia adalah orang Melayu. Selain menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa resmi, masyarakat Malaysia juga berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, Mandarin, dan Tamil dalam urusan bisnis.

Penduduk Malaysia sebagian besar beragama Islam. Islam ditetapkan sebagai agama resmi, tapi konstitusi Malaysia tetap menjamin kebebasan beragama bagi masyarakatnya. Pada tahun 2017 penduduk Malaysia tercatat berjumlah 32 juta orang.

c. Sumber mata pencaharian

Sumber penghasilan negara Malaysia di bidang:

  • Pertanian
  • Pertambangan
  • Perindustrian

d. Budaya

Malaysia merupakan negara yang multikultural, yaitu negara yang memiliki banyak suku, agama, ras, bahasa, dan kebudayaan.

e. Hasil industri

Malaysia memiliki sejumlah pabrik pengolahan dari sumber daya alam yang dimilikinya, yaitu: pertanian karet, minyak sawit, kopra, lada, dan padi. Sementara pertambangan, terdiri dari biji timah (terbesar di dunia), bouksit, biji besi, dan minyak bumi.

3. Singapura

a. Keadaan alam

Singapura adalah pulau kecil yang terletak di semenanjung Malaka. Negara ini terpisah dengan Malaysia oleh Selat Johor di sebelah Utara.

Sementara di sebelah Selatan terdapat Selat Singapura yang memisahkannya dengan pulau-pulau lainnya termasuk wilayah Indonesia.

Singapura terdiri dari sebuah pulau besar dan dikelilingi oleh sekitar 63 pulau kecil. Total luas keseluruhannya kurang lebih 721.5 km2.

b. Penduduk

Penduduk Singapura berjumlah 5,639 juta (2018) terdiri atas berbagai macam ras, antara lain: Cina, India, dan Melayu.

Dalam kesehariannya masyarakat Singapura menggunakan bahasa Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil. Agama yang banyak dianut penduduk Singapura adalah Budha, Kristen, Islam, dan Hindu.

c. Sumber mata pencaharian

Singapura termasuk anggota negara ASEAN dengan perekonomian yang maju. Singapura memiliki pelabuhan utama bagi Asia yang menjadi gerbang ekspor impor negara-negara Eropa dan Amerika menuju Asia atau sebaliknya. Sumber penghasilan utama Singapura adalah dari sektor industri dan perdagangan.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait ASEAN atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/ale)

Penulis: Ega Krisnawati Editor: Alexander Haryanto Kontributor: Ega Krisnawati

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA