Kenapa pemeran zahra di suara hati istri diganti

Lea Ciarachel, sosok pemeran Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar. KPI buka suara setelah mendengarkan klarifikasi dari Indosiar. Indosiar sepakat akan mengganti pemeran Zahra dalam tiga eposide mendatang.

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah meminta keterangan dari pihak Indosiar terkait polemik sinetron Suara Hati Istri.

Sebelumnya, sinetron Suara Hati Istri sempat menjadi polemik di masyarakat hingga nama Zahra masuk dalam trending topik di Twitter.

Pasalnya, pemeran Zahra yang diketahui bernama Lea Ciarachel masih berusia 15 tahun.

Dalam peran Zahra, Lea Ciarachel melakoni adegan sebagai orang dewasa yang tengah hamil.

Zahra diceritakan sebagai istri ketiga dari Pak Tirta yang diperankan artis Panji Saputra, aktor berusia 39 tahun.

Baca juga: Heboh Sinetron Suara Hati Istri, Pemeran Istri Ketiga Masih Bocah, KPI: Indosiar Janji Menggantinya

Baca juga: Geram dengan Sinetron Indosiar Suara Hati Istri, Ernest Prakasa Protes dan Minta Ketegasan KPI

Warganet pun memberikan beragam tanggapan terkait peran Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar.

Mengetahui hal itu, pihak KPI pun akhirnya buka suara setelah mendengarkan klarifikasi dari Indosiar.

Sementara pihak Indosiar pun sepakat akan mengganti pemeran setelah menerima banyak protes.

Dijelaskan, jika Indosiar akan mengganti pemeran Zahra dalam tiga eposide mendatang.

"Polemik Sinetron “Zahra”, Indosiar Akan Ganti Pemeran

Suara.com - Keputusan Indosiar mengganti Lea Chiarachel, pemeran Zahra di sinetron Suara Hati Istri-Zahra karena masih di bawah umur dianggap belum menyelesaikan persoalan. Setidaknya protes masih datang dari aktris Zaskia Adya Mecca.

Protes istri Hanung Bramantyo itu kembali disampaikan lewat media sosial. Bagi Zaskia, persoalan bukan saja pada pemain yang masih berusia 14 tahun dan memerankan istri ketiga.

"Ganti pemeran lalu ceritanya tetap sama, Om-om nikahin anak sekolah?!" tulis Zaskia Adya Mecca di Insta Story dikutip Kamis (3/6/2021).

Ibu empat anak ini meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengkaji lebih dalam, termasuk cerita yang disajikan sineteron tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan KPI kata dia adalah membaca respons warganet yang digaungkan di media sosial.

Baca Juga: Terkait Sinetron Zahra, Menteri Bintang Ingin Ortu Lebih Bijak Pilih Peran untuk Anak

Zaskia bahkan mencoba membantu tugas KPI agar jadi lebih mudah. Dia capture beberapa komentar warganet dan diunggah kembali.

"Benerin sinetronnya woy bukan cuma ganti pemeran!!! Heran kerja cuma pas viral doang," komentar nyonalterie yang diperlihatkan Zaskia.

"Gimana? Hanya ganti aktris minor di tiga episode mendatang? Lalu bagaimana dengan alur cerita sinetron ini? Banyak mengandung unsur pedofilia, melanggengkan nikah paksa dan pernikahan dini, abusif, dan sebagainya. Alur ceritanya juga bermasalah. Kok bisa konten ceritanya tidak disorot? How come??!!" komentar akun venyaas.

"Spongebob si tupai aja disensor ini gajebo sinetronnya," komentar aii_nuraisyah95.

"Lah kenapa diganti doang. Berhentikan doang, ganti dengan acara yang lebih berbobot dan berutu," komentar mengambilceri.

Baca Juga: Tetap Promo Sinetron Kontroversi Zahra, Andi Soraya Disemprot Warganet

Beberapa hari ini, sinetron Suara Hati Istri-Zahra yang tayang di Indosiar menuai kecaman dari publik.

Polemik mengenai mega series “Suara Hati Istri” masih mendapat gelombang protes. Sebelumnya karakter Zahra yang merupakan istri ketiga di sinetron itu, diperankan oleh anak di bawah umur. Alur cerita yang mengindikasikan pernikahan dini juga menjadi sorotan. Pasalnya dalam Undang-Undang Pernikahan dijelaskan jika batas minimal usia untuk menikah ialah 19 tahun.

Advertisement

Viralnya Aktris Lea Chiarachel berusia 15 tahun yang berperan sebagai istri ketiga hingga melakukan adegan yang tak semestinya turut dikritik. Tak lama setelah viral, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengungkapkan bahwa stasiun televisi terkait berkomitmen mengganti peran Zahra dengan wanita yang usianya lebih dewasa. Namun, tindakan dari KPI dan stasiun tersebut dinilai kurang tepat, baru-baru ini bahkan muncul sebuah petisi yang meminta penghentian sinetron “Suara Hati Istri”.

Setidaknya ada beberapa dugaan pelanggaran dalam sinetron ini, yakni mempekerjakan anak berusia 15 tahun, mempertontonkan perilaku pedofilia hingga hal asusila ke publik

Isu utama yang disorot publik yakni menggunakan pemeran anak-anak, Lea Chiarachel yang berusia 15 tahun sebagai istri ketiga, sedangkan tokoh suami diperankan Panji Saputra yang berumur 39 tahun. Salah satu episode bahkan menayangkan adegan ranjang layaknya pasangan suami-istri. Meski dalam sinetron usia pemeran wanita telah mencukupi, tetapi di dunia nyata justru sebaliknya.

Selain itu, alur cerita yang menggambarkan karakter dan adegan yang mana mengarah perkawinan anak. Hal ini diperkuat adanya episode malam pertama. Dengan kata lain, sinetron “Suara Hati Istri” dianggap melanggengkan praktik perkawinan anak yang dilarang Undang-Undang.

Advertisement

Dengan alasan tersebut, publik pun kembali bersuara soal langkah yang diambil KPI. Penggantian karakter Zahra dalam “Suara Hati Istri” dinilai bukan solusi terbaik. Sehingga tak memberikan efek jera.

Petisi yang telah ditandatangi lebih dari 50 ribu orang itu dibuat untuk menghentikan tayangan, banyak warganet yang menilai adegan sinetron menormalisasi pedofilia

Lebih dari 50 ribu menandatangani petisi menyerukan penghentian “Suara Hati Istri”. Petisi itu pun pertama kali dibuat oleh akun bernama Alyzza dengan alasan sinetron mempromosikan aksi pedofilia.

Advertisement

“Sinetron ini seolah mempromosikan pedofilia. Meskipun di dalam plot cerita karakter digambarkan sebagai perempuan yang sudah lulus SMA, itu tidak menutup kenyataan bahwa aktrisnya sendiri masih berusia 15 tahun. Kami khhawatir LC (pemeran Zahra) untuk ikut dalam produksi film ini. Terlebih lagi terdapat satu scene(cuplikan sudah tidak ada) mengisahkan soal malam pertama dengan suaminya.” keterangan dalam petisi yang beredar.

Hingga Kamis, (3/6) pagi waktu Indonesia, petisi itu telah telah ditandatangani sebanyak 51.300 orang. Dalam lamanchange.org disebut menjadi salah satu petisi yang banyak ditandatangani.

“Menurut saya tayangan ini mempromosikan pedofilia danchild grooming,” kata seorang penandatangan petisi.

“Sudah saatnya stasiun televisi memperbaiki kualitas tayangannya. Jangan melulu mengikuti selera pasar,” tanggapan yang lain.

Dikhawatirkan tayangan ini juga akan menimbulkan toxic masculinity,merasa bahwa seorang pria lebih mempunyai kuasa dan merendahkan perempuan. Hal ini sejalan dengan alur cerita yang mengisahkan Zahra sebagai pemeran utama dinikahkan dengan alasan untuk membayar utang keluarga. Nah, kalau kamu setuju dengan petisi tersebut?

Advertisement

#di bawah umur

#diganti

#pemeran

#petisi

#sinetron

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Dwi Rahmawati

Editor

Fhai

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA