Kenapa disebut lampu tl adalah

SEBENARNYA dari sekian banyak jenis bola lampu yang ada di pasaran, dapat kita golongkan ke dalam tiga tipe. Incandescent lamp (lampu pijar), fluorescent lamp (lampu neon atau TL), dan lampu halogen. Setiap lampu tersebut memiliki ciri masing-masing.

1. Incandescent Lamp (Lampu Pijar)

Tipe lampu  ini bisa dikata paling akrab di telinga. Umurnya pun paling tua. Hingga sekarang, lampu ini masih banyak digunakan karena harganya relatif murah. Cahaya dari lampu pijar biasanya berwarna kuning. Cahaya tersebut berasal dari pembakaran filamen di dalam bola lampu kaca.

Lampu pijar mampu bertahan hingga 1.250 jam, usianya paling pendek di antara tipe-tipe lampu lainnya. Selain itu, lampu pijar juga menggunakan energi listrik yang cukup besar. Itulah sebabnya, ia dikategorikan juga sebagai lampu yang boros energi.

2. Fluorescent Lamp (Lampu Neon)

Lampu fluorescent atau lampu neon, sering juga disebut dengan lampu TL. Cahayanya berwarna putih, menjadikannya lebih terang dibandingkan lampu pijar biasa. Sifat cahayanya yang terang membuatnya banyak diaplikasikan sebagai general light pada sebuah ruangan. Memasangnya untuk menerangi area kerja di dapur juga cukup baik.

Lampu ini tergolong lampu yang hemat energi dan tahan lama, karena kemampuannya bertahan hingga 10.000 jam. Namun, lampu TL ini tidak cocok dijadikan lampu aksen atau spotlight. Sebab cahaya putihnya tidak dapat memantulkan warna asli objek yang diteranginya.

3. Lampu Halogen

Ingin suasana ruang yang lebih dramatis? Pengaplikasian lampu halogen bisa menjadi jawaban. Lampu halogen biasa diaplikasikan sebagai task light atau spotlight yang menyinari artwork atau pajangan. Cahayanya berwarna kekuningan mampu memantulkan warna asli dari objek yang diteranginya. Sehingga detail objek terlihat semakin jelas dan cantik.

Pada umumnya, lampu halogen memiliki warna cahaya kekuningan. Namun, ada pula yang berwana putih. Meski mirip dengan lampu pijar, yang sama-sama memiliki cahaya berwarna kuning, namun lampu halogen lebih tahan lama. Warna yang dihasilkan pun lebih bagus. Lampu halogen menghasilkan panas tinggi, oleh karena itu Anda harus berhati-hati jika menyentuh permukaannya. Usia pakai lampu halogen biasanya mencapai 2.000 jam.

Anissa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Lampu TL Neon (Fluorescent Lamp) barangkali merupakan Lampu Penerang yang paling banyak dipakai saat ini. Lampu TL Neon (Fluorescent Lamp) sering digunakan sebagai alat penerangan di Pabrik, gudang, Shopping Mall, Sekolah dan juga di perkantoran. Tetapi seiring dengan semakin berkembangnya Teknologi Lampu LED sebagai Lampu Penerang, tingkat adopsi Lampu LED pun semakin bertambah dan lambat laun akan menggantikan Lampu Penerang yang berteknologi Fluorescent (Pendar).

Istilah TL adalah kepanjangan dari “Tube Luminescent” atau juga ada yang menyebutkannya “Tube Lamp” yaitu Lampu Penerang yang berbentuk “Tube” atau Tabung. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita temukan 2 jenis Teknologi pada Lampu TL (Tube Lamp) yakni Teknologi Fluorescent (Neon) dan Teknologi LED (Light Emitting Diodes).

Cara Kerja Lampu TL Fluorescent

Pada dasarnya,  Lampu TL dengan Teknologi Fluorescent (FL) adalah Lampu yang berbentuk tabung hampa dengan kawat pijar dikedua ujungnya (Elektroda), Tabung tersebut diisi dengan Merkuri dan gas argon yang bertekanan rendah. Tabung Lampunya  yang terbuat dari gelas juga dilapisi (Coating) oleh lapisan fosfor (phosphor). Saat dialiri Arus Listrik, Elektroda akan memanas dan menyebabkan Elektron-elektron berpindah tempat dari satu ujung ke ujung lainnya. Energi listrik tersebut juga akan mengakibatkan Merkuri yang sebelumnya adalah cairan merubah menjadi gas. Perpindahan Elektron akan bertabrakan dengan Atom Merkuri sehingga Energi Elektron akan  meningkat ke level yang lebih tinggi. Elektron-elektron akan melepaskan cahaya saat energi Elektron-elektron tersebut kembali ke level normalnya.

Rangkaian Lampu TL Fluorescent

Lampu TL Fluorescent memerlukan sebuah Starter dan Ballast untuk menghidupkannya . Fungsi Starter di Lampu TL Fluorescent adalah sebagai saklar otomatis yang membantu memanaskan Elektroda untuk proses pemindahan Elektron-elektron di dalam Tabung Fluorescent. Perlu diingat bahwa untuk memanaskan Elektroda agar gas yang terdapat di dalam Tabung Lampu (TL) dapat berpendar, diperlukan tegangan yang tinggi hingga 400 Volt. Setelah proses penyalaan selesai, Bi-metal yang terdapat pada starter akan terbuka (open). Dengan demikian Starter dapat dilepaskan dari Rangkaian Lampu TL Fluorescent karena penggunaan Starter hanya pada saat penyalaannya saja. Sedangkan Ballast yang terdapat pada Rangkaian Lampu TL Neon / TL Fluorescent berfungsi sebagai pembatas besarnya arus dan menstabilkan arus agar dapat mengoperasikan Lampu TL Fluorescent pada karakteristik listrik yang sesuai. Terdapat 2 jenis Ballast, yaitu Ballast jenis Induktor/kumparan (Inductive Ballast) dan Ballast jenis Elektronik (Electronic Ballast).

Dibawah ini adalah Rangkaian Pemasangan / Instalasi Lampu TL Fluorescent :

Rangkaian Lampu TL LED (Light Emitting Diode)

Lampu TL LED adalah Lampu Penerang yang berbentuk tabung (Tube) dengan menggunakan Teknologi LED (Light Emitting Diode) sebagai pemancar sinar cahaya. Pada umumnya Lampu TL LED terdiri dari puluhan hingga ratusan LED didalamnya. Lampu LED memiliki banyak keunggulan seperti yang pernah dibahas sebelumnya pada artikel Kelebihan dan Keuntungan Pemakaian Lampu LED sehingga pemakaian Lampu penerang dengan Teknologi LED pun semakin meningkat.

Salah satu keunggulan Lampu TL LED adalah dapat menghemat listrik sampai 60% dari pemakaian Lampu TL Neon atau TL Fluorescent karena tidak memerlukan Starter dan Ballast yang pada kenyataanya juga dapat mengkonsumsi listrik yang lebih banyak (terutama pada Ballast jenis Inductive).

Berikut ini adalah Rangkaian Pemasangan / Instalasi Lampu TL LED (LED Tube) :

Cara Merubah atau Mengkonversi Rangkaian TL Fluorescent ke TL LED

Mengkonversi atau merubah Rangkaian TL Fluorescent ke TL LED bukanlah suatu pekerjaan yang sulit. Kita hanya perlu melepaskan Starter dan juga ballast-nya kemudian buatkan sambungan baru antara Terminal Lampu TL LED dengan Arus listrik Input seperti gambar dibawah ini.

Berikut ini adalah gambar rangkaian cara mengkonversi Rangkaian TL Fluorescent ke TL LED (LED Tube) :

  • Lampu
  • LED
  • Rangkaian Elektronika
  • TL

Ditengah tarif listrik yang semakin mahal memaksa kita untuk bijak dalam memilih jenis lampu, kita pastinya menginginkan lampu yang terang namun sedikit memakai daya listrik. Jika dulu lampu bohlam adalah pilihannya, maka sekarang sudah ada lampu TL yang siap menggantikan lampu bohlam. Lampu ini dikenal dapat menghasilkan cahaya yang lebih banyak dengan daya yang sama jika kita menggunakan lampu bohlam.

Jika lampu bohlam biasa 75 Watt dapat menghasilkan cahaya 1200 lumens/meter maka lampu TL 32 Watt dapat menghasilkan cahaya 1700 lumens/meter, sehingga didapat perbandingan efisiensi lampu bohlam dengan lampu (Tube Luminescent ) sebesar 53 : 16.

Mungkin karena itulah sekarang lampu jenis ini sudah banyak digunakan di masyarakat, TL (Tube Luminescent ) atau sering disebut tube lamp karena berbentuk tabung.

Luminescent merupakan cahaya yang terjadi di temperatur rendah dan berasal dari bahan yang tidak panas, di alam kita dapat meihat pada ubur-ubur. Proses luminesasi ini disebabkan karena adanya reaksi kimia, energi listrik, gerakan subatomik dan tekanan pada kristal.

YUK !!! Baca Juga >>>Penyebab dan cara memperbaiki lampu yang berkedip-kedip (blinking)

  • Lampu TL Neon ( Fluorescent Lamp )

Fluoresense merupakan proses terpancarnya sinar oleh suatu zat yang telah menyerap radiasi elektromagnet, fluorescent sendiri merupakan bentuk dari luminesensi. Cara kerja dari lampu neon sendiri yaitu saat elektroda dialiri arus listrik maka akan timbul panas dan menyebabkan elektron berpindah dari ujung ke ujung. Arus listrik ini juga akan menyebabkan merkuri yang tadinya berbentuk cair menjadi gas. Perpindahan elektron ini akan memedarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu tersebut.

  •  Lampu TL LED ( Light Emitting Diodes )

Pada TL LED memiliki puluhan hingga ratusan LED dalam satu tabungnya. Menurut penelitian beberapa ahli LED ini dapat menghemat listrik hingga 60%. LED dapat menyala jika dialiri tegangan maju dari anoda ke katoda sehingga tidak akan menyala jika arah tegangannya terbalik. Pada LED terdapat chip semikonduktor yang didoping sehingga menciptakan junction P dan N. Proses doping merupakan proses penambahan ketidakmurnian pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik yang diinginkan. Ketika tegangan maju masuk dari anoda menuju katoda akan menyebabkan kelebihan elektron pada N-type material akan berpindah menuju wilayah yang kelebihan hole yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-type material). Ketika elektron ini bertemu dengan hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik atau cahaya satu warna.

Perbedaan Rangkaian Lampu TL Neon dan TL LED

Dalam rangkaian lampu TL Neon ada 3 komponen dasar yang selalu dipakai antara lain Trafo Ballast/ Ballast Elektronik, Starter dan Lampu Neon itu sendiri.Syarat yang harus dipenuhi agar tabung lampu dapat berpedar yaitu tegangan yang masuk untuk memanaskan elektroda yaitu sebesar 400 Volt. Oleh karena itulah  selain  berfungsi sebagai saklar otomatis untuk membantu memanaskan elektroda starter juga sebagai alat untuk menaikkan tegangan penyalaan lampu.

Jika proses penyalaan lampu telah selesai maka Bi-metal pada starter akan terbuka, sehingga starter dapat dilepaskan. Dikarenakan Lampu ini memiliki karakteristik arus-tegangan negatif ( Jika arus naik maka tegangan turun atau tegangan akan naik bila arus turun) maka diperlukan komponen yaitu ballast baik itu trafo ballast ataupu ballast elektronik untuk menstabilkan arus sehingga lampu dapat beroperasi dengan baik .

Dikarenakan ada 2 tipe ballast yang digunakan yaitu trafo ballast dan ballast elektronik, maka rangkaiannya pun juga akan berbeda seperti gambar dibawah ini.

Rangkaian Lampu TL LED ini sangatlah sederhana berbeda jauh dengan rangkaian lampu TL Neon, pada rangkaian Lampu ini tegangan listrik AC 220 Volt dapat dihubungkan langsung dengan Pins pada lampu.

Jikalau sudah ada rangkaian TL Neon dan kita ingin merubahnya menjadi TL LED caranya sangatlah mudah tinggal melepas starter dan ballastnya saja seperti gambar dibawah ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA