Kenapa bayi saya kalau tidur ngulet terus sampai mukanya merah?

Meregangkan tubuh (ngulet) ketika bangun tidur ternyata bukan hanya menjadi kebiasaan orang dewasa saja, bayi juga bisa sering ngulet. Ya, di usia 2 hingga 3 bulan, si  Kecil umumnya sudah bisa menunjukkan gerakan refleks bayi yang satu ini.

Lantas apakah bayi sering mengulet itu normal? Apa yang menjadi penyebabnya? Berikut ulasan selengkapnya.

Bayi sering ngulet, apakah normal?

Ngulet adalah kondisi normal yang biasa dilakukan oleh anak usia di bawah satu tahun. Dikutip dari Kids Health, peregangan (ngulet) merupakan perkembangan keterampilan motorik pada bayi.

Gerakan ini dapat memperkuat otot kaki bayi untuk membantunya berguling atau mengubah posisinya. Ini adalah perkembangan yang biasanya terjadi pada bayi usia 4 sampai 6 bulan.

Ngulet juga bisa jadi tanda bayi sedang meregangkan otot dan sendi mereka. Ini karena otot dan sendi bayi masih berkembang, sehingga ia perlu meregangkan tubuhnya lebih sering.

Bayi dapat meregangkan tubuh umumnya mulai terjadi pada usia 3 bulan. Namun, kondisi dan perkembangan pada setiap bayi berbeda, sehingga umur tersebut tidak bisa dijadikan patokan.

Meski normal bagi bayi baru lahir, rupanya terlalu sering ngulet atau menggeliat juga dapat menjadi tanda kondisi yang serius. 

Baca Juga

  • Refleks Moro, Penyebab Bayi Sering Kaget Saat Tidur
  • Mengapa Bayi Menangis Saat Diletakkan? Ini Sebab dan Cara Mengatasinya
  • Cara Mengukur Status Gizi Bayi yang Wajib Orangtua Pahami

Ciri bayi sering ngulet yang normal dan tidak normal

Umumnya, bayi baru lahir memang akan sering ngulet untuk meregangkan tubuh dan otot mereka. Biasanya bayi akan sering ngulet terutama setelah bangun dari tidur yang panjang. 

Supaya Anda bisa menilai apakah sering ngulet tersebut adalah kondisi yang normal dan tidak, Anda hanya perlu memperhatikan 2 hal, yakni:

  • Bayi ngulet tanpa menangis atau tanpa diikuti gejala tidak nyaman lainnya seperti demam, atau menendang
  • Walaupun diikuti dengan tangisan atau teriakan, maka itu berlangsung dalam waktu singkat dan tidak terjadi terus menerus

Sementara masalah peregangan pada bayi umumnya akan diikuti tanda ketidaknyamanan seperti menangis dan ngulet sampai tubuhnya melengkung hingga menangis seperti mendengus. Jika bayi mengalaminya, mungkin itu bisa jadi pertanda kondisi serius. 

Penyebab bayi sering ngulet yang berbahaya

Selain merupakan refleks atau kondisi normal yang kerap terjadi pada bayi, sering ngulet juga bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi seperti berikut:

1.Bayi kembung

Jika bayi sering ngulet sampai badannya melengkung disertai dengan sering kentut dan sendawa, maka mungkin bayi mengalami perut kembung. Ngulet dilakukan untuk mendorong keluar gas yang sudah menumpuk di dalam perut.

Tanda lain yang sering menyertai perut kembung pada bayi adalah sering keluarnya gumoh terutama saat bersendawa. Ini bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan selama bayi tidak rewel dan kesakitan. Setelah ngulet untuk kentut, bayi akan merasa lebih tenang dan perutnya lebih lega.

Keluhan ini akan semakin jarang terjadi seiring usia bayi bertambah.

2. Mengalami konstipasi atau sulit BAB

Konstipasi bisa menjadi salah satu penyebab bayi tidur gelisah dan ngulet dengan gejala mengejan atau mata melotot.

Pola buang air besar bayi baru lahir sampai beberapa minggu setelahnya belum teratur. Awalnya bayi yang menyusu ASI bisa saja tidak buang air besar selama beberapa hari. Sebab, ASI dapat terserap sempurna oleh tubuh.

Hal ini ini tergolong normal jika bayi tidak rewel atau mengalami keluhan lain. Namun, bayi yang mnum susu formula perlu buang air besar hampir setiap hari.

Bila pola buang air besar bayi tidak seperti biasanya atau menjadi jarang BAB, feses tampak kering dan padat, maka kemungkinan si Kecil mengalami konstipasi. Jika bayi mengalami gejala sembelit, segera periksakan ke dokter karena kondisi ini membutuhkan penanganan khusus. 

Baca Juga

  • Penyebab Pusar Bayi Berdarah dan Cara Tepat Mengatasinya agar Tak Terulang
  • 7 Makanan Rendah Serat untuk Bayi yang Cocok untuk MPASI
  • 5 Salep untuk Mengatasi Ruam Popok pada bayi, Ampuh dan Aman

3. Mengalami kolik atau refluks

Kondisi kolik atau refluks pada bayi bisa menyebabkan si Kecil nangis terus menerus lebih dari 3 jam sehari selama setidaknya 3 hari sepekan dan kondisi ini dapat berlangsung selama 3 pekan atau lebih.

Selain itu, bayi yang sering mengulet sampai badannya melengkung bisa menandakan ia sedang kesulitan mencerna makanan.

Jika bayi mengalami kondisi ini, ia akan menangis keras dengan mendengus dan mungkin akan diikuti dengan demam. Jika bayi Anda mengalaminya, maka segeralah berkonsultasi ke dokter. 

4. Mengalami otot tegang

Bukan hanya orang dewasa, bayi juga bisa mengalami otot yang tegang. Kondisi ini bisa saja terjadi ketika orangtua menggendong bayi dalam posisi yang salah sehingga menyebabkan dislokasi bahu atau patah tulang klavikula.

Jika bayi mengalami kondisi ini, ia akan menangis dan menunjukkan gejala peregangan ke arah tertentu yang berhubungan dengan sumber sakit. Jika Bayi meregang dan menangis setiap kali ia bangun, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.

5. Nyeri pada pusar bayi

Penyebab selanjutnya yang membuat bayi sering ngulet harus diwaspadai adalah adanya infeksi pada pusar atau tali pusat. Jika bayi mengalami kondisi ini, ia akan sering meregang dan menangis pada saat bersamaan.

Nyeri pada pusar biasanya akan diikuti dengan gejala lainnya seperti pusar terlihat bengkak, memerah, atau mengeluarkan cairan yang berbau.

Baca Juga

  • Manfaat Membacakan Dongeng Sebelum Tidur Untuk Si Kecil
  • Bayi 4 Bulan: Apa Saja yang Sudah Bisa Dilakukan Si Kecil?
  • Orangtua Wajib Tahu Cara Memandikan Bayi Baru Lahir yang Benar dan Aman

Cara mengatasi jika bayi sering ngulet dan ngeden

Ngulet merupakan refleks tubuh yang wajar.

Namun, waspadai jika bayi sering ngulet sampai badannya melengkung, menangis tiada henti, dan menendang-nendang terus. Kondisi seperti itu bisa menjadi tanda bayi sedang tidak nyaman dengan tubuhnya, entah karena penyakit atau karena lingkungan sekitarnya.

Bila bayi tampak kesakitan karena ngulet dan ngeden terus, Anda bisa mengatasi masalahnya dengan memberikan ASI atau menggendongnya sampai si Kecil tenang sendiri.

Jangan biarkan bayi terus menerus menangis atau meregangkan tubuhnya. Hal tersebut bisa menyebabkan cedera yang lebih parah seperti terlukanya tali pusat akibat peregangan yang terlalu keras.

Segera hubungi dokter untuk tindakan lebih lanjut jika tangisannya tidak berhenti dan ia masih tampak kesakitan.

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut soal cara mengatasi bayi yang sering ngulet dan ngeden, konsultasikan langsung dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Bagaimana cara menghilangkan ngulet pada bayi?

Adapun beberapa hal yang dapat diperhatikan agar dapat mengurangi ngulet atau menggeliat pada bayi adalah sebagai berikut:.
Rubah posisi tidur bayi, misalnya dari telentang, tengkurap atau miring. ... .
Pastikan posisi atau perlekatan saat bayi menyusui optimal. ... .
Pastikan pakaian dan ruangan yang cukup untuk bayi..

Kenapa bayi ngulet dan mengusap wajah?

Bayi yang sering mengulet, hingga tubuhnya tampak kaku, wajahnya kemerahan, tangan mengusek wajah, sembari mengejan bisa wajar terjadi saat bayi merasa tidak nyaman, misalnya saat terlalu banyak ditidurkan, terlalu sering digendong, diberikan pakaian terlalu ketat, dan sebagainya.

Normalkah bayi sering ngulet dan ngeden?

Ngulet merupakan refleks tubuh yang wajar. Namun, waspadai jika bayi sering ngulet sampai badannya melengkung, menangis tiada henti, dan menendang-nendang terus. Kondisi seperti itu bisa menjadi tanda bayi sedang tidak nyaman dengan tubuhnya, entah karena penyakit atau karena lingkungan sekitarnya.

Sampai kapan muka bayi merah?

Keadaan tersebut dikenal dengan sebutan eritema toksikum, dan merupakan kondisi yang tidak berbahaya. Eritema dapat muncul di wajah, tubuh, kaki dan tangan sekitar 1–3 hari setelah kelahiran. Kondisi ini biasanya hilang dalam waktu 1 minggu.