“Perubahan itu sangat dibutuhkan bagi janin agar bisa tumbuh dengan baik, tapi di satu sisi memang kadang-kadang membuat tubuh tidak nyaman,” ujar Shinta.
Shinta memaparkan keluhan pada trimester pertama berupa mual, muntah, tubuh lemas dan lelah, perubahan suasana hati dan peningkatan frekuensi berkemih. Mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan oleh adanya hormon kehamilan beta human chorionic gonadotropin (b-hCG). Tubuh lemas dan lelah juga disebabkan karena adanya perubahan hormon kehamilan. Sedangkan meningkatnya frekuensi berkemih dikarenakan ibu hamil memproduksi lebih banyak urine.
“Sering buang air kecil karena ginjal ibu hamil memproduksi urine lebih banyak. Aliran darah ke ginjal lebih banyak sehingga menyebabkan produksi urine lebih banyak. Ini bagian perubahan yang menguntungkan kepada janin. Buang air kecil lebih banyak dan cairan ibu lebih banyak,” tuturnya.
Keluhan pada trimester kedua menurut Sinta berupa bengkak pada kaki, gatal-gatal, dan beberapa bagian kulit di tubuh menghitam karena hormon kehamilan.
“Bengkak pada kaki ibu hamil disebabkan karena peningkatan cairan pada tubuh. Sedangkan gatal-gatal disebabkan karena karena ada bendungan pada kantung empedu, menyebabkan kadar bilirubin meningkat, sehingga menyebabkan gatal-gatal,” paparnya.
Selanjutnya, keluhan pada trimester ketiga berupa nyeri di daerah bawah tulang kemaluan dan sakit punggung.
“Kadang mulai terasa pingganggnya pegal karena kehamilan yang semakin besar menyebabkan tulang belakang posisinya hiperlordosis,” ujar Shinta.
Keluhan-keluhan lain yang terjadi pada ibu hamil ialah keputihan dan munculnya strechmark. Keputihan pada ibu hamil disebabkan karena hormonal. Keputihan yang bertambah banyak menurut Shinta adalah hal yang wajar asalkan tidak ada infeksi dan tidak disertai perubahan bau dan warna. Sedangkan strecmark muncul karena elastisitas dari kulit terlalu cepat naik pada saat hamil. Hal yang paling penting untuk mencegah strechmark adalah berat badannya jangan terlalu banyak naik dan memakai krim untuk mencegah strechmark.
“Yang penting adalah mencegah agar tidak terbentuk strecmark. Kalau sudah terbentuk strechmark untuk benar-benar hilang itu sulit,” ucap Shinta.
Penulis: Desy
- Posted On: 20 April 2021
- Posted By: Hermina Galaxy
- 2 min read
- Reviewed By: dr. Zakia, SpOG
Penyakit Penyebab Terhambatnya Kehamilan
Kehadiran seorang anak pasti menjadi dambaan setiap pasangan suami-istri. Akan tetapi, beberapa pasangan mungkin kesulitan mendapatkan buah hati.
Ada berbagai penyakit penyebab tarhambatnya kehamilan yang dialami oleh beberapa pasangan suami-istri. Mari kita ketahui beberapa penyakit penyebab terhambatnya kehamilan agar penanganan dapat segera dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
1. Endometriosis
Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri bahkan dapat menyebabkan kemandulan.
Sekitar 80 persen kasus infertilitas disebabkan oleh endometriosis. Misalnya saja, bila endometriosis terjadi pada tuba falopi, maka sperma akan kesulitan untuk mencapai dan membuahi sel ovum sehingga proses pembuahan menjadi sulit terjadi karena endometriosis dapat menimbulkan perlengketan dan mengubah letak organ-organ kandungan serta melepaskan zat yang bersifat racun untuk sel telur dan embrio.
Meskipun endometriosis bisa meningkatkan risiko sulit hamil, tetapi ini belum tentu terjadi pada semua kasus. Maka itu, tetap perlu pemeriksaan lebih lanjut.
2. Mioma
Mioma adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.
3. PCOS
PCOS (Polycystic ovary syndrome) merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium. Tanda-tanda awal PCOS adalah masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium.
4. Sumbatan Tuba Falopi
Sumbatan tuba falopi yang tersumbat atau rusak dapat mencegah sperma pasangan Anda untuk mencapai sel telur dan juga menghambat sel telur yang dibuahi untuk mencapai uterus.
Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan tuba falopi wanita tersumbat dan membuat wanita jadi susah hamil, yaitu:
- Radang panggul
- Penyakit menular seksual (PMS) tertentu, seperti chlamydia dan gonore
- Riwayat kehamilan ektopik
- Pernah menjalani operasi di perut atau panggul
- Infeksi rahim yang disebabkan oleh aborsi atau keguguran
5. Kelainan Sperma
Bila mengalami kelainan pada jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma, maka akan menyebabkan sulit untuk dapat membuahi sel telur sehingga sulit untuk terjadinya kehamilan.
Sahabat Hermina, jika Anda dan pasangan sudah berusaha memiliki anak dengan sering berhubungan seks tanpa kondom selama lebih dari setahun, tetapi masih belum membuahkan hasil, jangan ragu untuk pergi ke dokter kandungan untuk menjalani pemeriksaan dan memastikan apa penyebab sulit hamil yang Anda atau pasangan alami. Setelah dokter menentukan penyebabnya, dokter dapat memberikan penanganan untuk mengatasi masalah tersebut.