Kayu manis, brotowali adalah contoh beberapa jenis tanaman obat berdasarkan bagian

Brotowali (Tinospora crispa, L.). Foto: wikimedia

Tumbuh secara liar di hutan dan di ladang, tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L.) memiliki keunggulan sebagai tanaman obat tradisional (herbal). Industri jamu umumnya memiliki kebun brotowali mengingat manfaatnya yang tinggi. Beberapa manfaat brotowali diantaranya dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, melancarkan fungsi organ pernafasan, menambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula.

Penduduk Filipina dan Malaysia menggunakan seduhan tanaman ini sebagai “pemberian nyawa” (Makabuhai, bahasa Tagalog), dan juga sering digunakan untuk mengatasi gangguan perut termasuk diare, bahkan terkadang digunakan sebagai minuman koktail dalam suatu acara resmi (Agoes, 2010).

Brotowali menyebar merata hampir di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa negara lain di Asia tenggara dan India. Tanaman ini mempunyai banyak nama lokal yaitu antawali, bratawali, putrawali, daun gadel, andawali (Jawa), bitter grape (Inggris), shen jin teng (Cina). Selain ditemukan tumbuh liar di hutan dan ladang, brotowali sengaja ditanam sebagai tanaman hias.

Tanaman ini menyukai tempat terbuka dan membutuhkan banyak sinar matahari. Ia dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1.700 m di atas permukaan laut (dpl).

Brotowali (Tinospora crispa, L.). Foto kiri ke kanan: wikimedia & flickr.com/photos/adaduitokla

Secara morfologi brotowali memiliki tinggi batang hingga 2,5 meter dengan besar batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat dan memiliki rasa yang pahit. Tangkai dari tanaman brotowali berciri-ciri daun menebal pada pangkal dan ujung, pertulangan daun menjari dan berwarna hijau. Tanaman ini merupakan tumbuhan berdaun tunggal, dengan bentuk daun seperti jantung atau agak mirip seperti bundar telur berujung lancip, dengan panjang daun 7-12 cm dan lebar 5-10 cm.

Bunga brotowali bersifat majemuk berbentuk tandan, terletak pada batang kelopak ketiga, bunga berwarna hijau muda kecil (Septiatin, 2008). Memiliki enam mahkota, berbentuk benang berwarna hijau. Benang sari pada bungga brotowali berjumlah enam, tangkai bunga berwarna hijau muda dengan kepala sari kuning. Buahnya keras seperti batu, berwarna hijau.

Tanaman brotowali dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu secara generatif (menggunakan biji) dan vegetatif (stek), tetapi kebanyakan menggunakan stek. Cara stek lebih banyak dipilih orang karena bahan untuk membuat stek hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh bibit tanaman dalam jumlah yang banyak. Alasan lainnya adalah karena caranya yang sederhana, tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.

Tanaman yang rasanya sangat pahit ini berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Batangnya digunakan untuk pengobatan rematik, memar, demam, merangsang nafsu makan, sakit kuning, cacingan, dan batuk. Air rebusan daunnya dimanfaatkan untuk mencuci luka atau penyakit kulit seperti kudis dan gatal- gatal, sedangkan air rebusan daun dan batang untuk penyakit kencing manis. Ekstrak etanol daun brotowali ini bisa digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah (Pujilestari dan Pratiwi, 2009).

Berdasarkan kajian pustaka, brotowali mengandung damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, alkaloid berberin dan palmatin. Bagian akarnya mengandung alkaloid berberin dan kolumbin. Daun mengandung alkaloid, saponin, dan tannin, sedangkan batangnya mengandung flavanoid.

Brotowali sebagai salah satu contoh tanaman pestisida nabati dapat dimanfaatkan menggantikan insektisida sintetis. Kandungan zat pahit, glikosida, dan alkaloida merupakan zat yang tidak disukai oleh nyamuk. Berdasarkan penelitian ilmiah, pemanfaatan ekstrak akar wangi brotowali digunakan untuk pengendalian nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles. Ekstrak akar wangi brotowali dengan konsentrasi 0,20 % dan 0,25 % mampu membunuh larva Aedes aegypti dalam kurun waktu 2 jam.

Penulis: Sarah R. Megumi

pestisida, tanaman berkhasiat obat, tanaman merambat, tanaman tropis

Info & Tips Kesehatan

Tanaman Obat Keluarga adalah jenis tumbuhan yang merupakan hasil budidaya rumahan namun terbukti untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan serangan radikal bebas lainnya. Meski hasil budidaya rumahan, Tumbuhan obat herbal atau lebih sering dikenal dengan apotik hidup ini mempunyai efek yang cukup baik untuk kesehatan tubuh manusia. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat ini sudah lama dikenal untuk mengobati berbagai jenis penyakit ringan yang salah satunya adalah penyakit ringan seperti masuk angin dan flu. Namun dengan meningkatnya penelitian mengenai macam tanaman obat yang tersedia di lingkungan kita, Maka diketahui juga bahwa kemampuan dalam menyembuhkan, Tanaman obat juga tidak kalah dengan obat yang sudah banyak terjual di toko atau apotik.Tanaman Obat KeluargaPemanfaatan tumbuhan obat pada umumnya adalah terdapat pada penggunaan sebagai bahan rempah atau bumbu masakan yang mempunyai fungsi sebagai penambah rasa dan juga aroma. Sehingga jika kita kutip disini, Tanaman obat bisa berupa Daun, Bumbu masakan, Rimpang, Biji, Buah, Bunga dan juga batan serta akar. Yang sering dipertanyakan adalah : Kenapa pemerintah selalu menggalakkan untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebab pemerintah tersebut mengharapkan agar penduduk di Indonesia menjadi lebih mandiri tanpa harus bergantung pada Obat-obatan kimia yang juga sangat berakibat fatal dengan efek samping yang diberikan. Oleh karena itu, Tanaman Apotik hidup merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk menjaga dan merawat kesehatan kita secara alami dengan tanpa adanya efek samping.Apa kelebihan Tanaman Obat dibanding dengan Obat-obatan Produk Industri?Nah pertanyaan yang singkat namun sangat memberi inspirasi lebih buat anda yang lagi kebingungan. Jika dilihat ari fungsi, Tumbuhan obat tidak kalah, Dan jawaban yang paling sederhana adalah, Dengan melonjaknya dan mahalnya obat-obatan buatan pabrik, maka kebanyakan dari kalangan masyarakat ekonomi kebawah akan mencari sebuah alternatif untuk mendapat bahan Obat namun dengan harga yang relatif murah. Dan alasan sederhana tersebut yang sering membuat kita mencari informasi yang lebih rinci agar pengetahuan mengenai Tanaman Obat Keluarga ini menjadi tidak setengah setengah.Tanaman Obat sendiri banyak sekali macamnya, Sehingga kita dituntut untuk lebih tahu mengenai Tumbuha apa saja yang mempunyai fungsi sebagai obat dan bisa menyembuhkan penyakit. Seperti yang sudah sering kita kenal, Tanaman Obat terbagi dalam beberapa jenis dan beberapa manfaat juga didalamnya. Dan kami sudah menyebutkan diatas bahwa tanaman obat ini sudah tidak asing bagi kita. Untuk sekedar contoh, berikut ini beberapa jenis tanaman obat yang kami rangkum mulai dari manfaat akar sampai daun dan buah.Tanaman Obat yang dimanfaatkan Akar / Rimpangnya :    Aren : Obat Diuretik / Peluruh Kencing    Alang-alang : Diuretik dan juga sariawan    Bangle : Sakit kepala, nyeri perut, dan Susah BAB.    Jahe : Menghangatkan tubuh dan mengobati masuk angin.    Kencur : Penambah selera makan, Obat batuk dan peluruh keringat.    Kunyit : Diare, masuk angin dan kejang-kejang.    Lempuyang : Pelangsing alami, Diare dan disentri.    Lengkuas : Menyembuhkan penyakit kulit dan anti bakteri.    Temu Giring : Obat pelangsing dan mengeluarkan cacing.    Temu Lawak : Mengatasi Maag, Diare dan penambah selera makan.    Temu Ireng / Hitam : Menambah selera makan, Obat cacing dan Mengobati letih dan lesu.    Pepaya : Obat caing    Pule Pandak : Menguragi tekanan dara tinggi.Tanaman Obat Yang dimanfaatkan Batangnya :    Brotowali : Obat demam, Diabetes dan cacingan.    Dadap Ayam : Obat asma dan sakit tengorokan.    Delima : Obat anti cacing pita.    Jeruk Nipis : Anti septik, sariawan dan obat kumur.    Kayu Manis : Obat batuk, rematik dan sesak nafas.    Kemukus : Obat anti radang atau pembengkakan pada lendir saluran kemih.    Pulasari : Obat kembung dan masuk angin.Tanaman Obat Yang dimanfaatkan Daunnya :    Daun sirih : Obat Batuk dan anti septik.    Daun Pepaya : Demam dan disentri    Daun Kumis Kucing : Diuretik / peluruh kencing.    Daun Jambu Biji : Obat diare/mencret.    Daun Kemuning : Obat diare dan disentri.    Daun Pacar Cina : Batuk, bisul dan dan perut kembung.    Daun Murbei : Bersifat diuretik.    Daun Saga : Batuk, sakit tenggorokan dan sariawan.    Daun Randu : diare dan obat kumur.    Daun Landep : Rematik dan nyeri pada otot dan siku.Tanaman Obat Yang dimanfaatkan Buahnya :    Cabe : Obat gosok, rematik dan masuk angin.    Belimbing : Batuk sesak nafas dan mengeluarkan dahak.    Jeruk Nipis : Demam, batuk dan sariawan.    Kapulaga : Maag dan kembung.    Kemukus : Obat radang atau pembengkakan saluran kandung kemih.    Ketumbar : Obat anti kembung.    Mengkudu : Diuretik, Obat batuk, dan menurunkan tekanan darah.Tanaman Obat Yang dimanfaatkan Bijinya :    Jamblang : Diabetes dan diare    Kecubung : Bisul dan asma / sesak nafas.    Kedawung : Sakit perut dan diare.    Pala : Kembung dan melancarkan sistem pencernaan.    Pinang : Obat cacingan, Diare dan disentri.

Nah jika anda sudah mengetahui beberapa manfaat dan khasiat tanaman obat diatas, pasti sudah bisa mengoreksi sendiri yang mana saja tumbuhan yang sekiranya bisa anda tanam dipekarangan rumah anda. Dengan memanfaatkan tanah kosong tersebut, maka tidak ada namanya tanah mubadzir, sebab selain membantu dalam membuat cadangan obat herbal alami, hal itu juga bisa menjadi nilai ekonomi dalam kehidupan anda. Dari segi lain anda juga tidak perlu bingung untuk mencari bumbu rempah, sebab semuanya sudah tersedia pada kebun atau pekarangan anda.

Nah itu hanya sedikit keterangan mengenai Tanaman Obat keluarga yang mungkin berguna bagi anda. Sekian untuk kali ini, semoga di lain waktu kami bisa berbagi kembali dengan bahasan yang lebih bermanfaat dan membantu untuk menjawab semua keingintahuan anda mengenai Tumbuhan Obat Herbal yang sebenarnya ada disekitar kita. Selamat membaca dan jangan lupa untu melihat Tanaman Obat yang lain dengan melihat Related Post dibawah.

Sumber : //tanamanobatq.blogspot.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA