Jurnal penutup pada perusahaan dagang dilakukan pada saat

Jika Anda merasa masih ada sesuatu yang kurang, mungkin ada beberapa instrumen penting yang belum Anda lakukan.

Seperti contohnya Jurnal Penutup yang sayangnya masih belum dimaksimalkan dan masih banyak yang masih menganggap hal ini tidaklah penting.

Bahkan beberapa pelaku bisnis masih enggan untuk tahu instrumen akuntansi yang satu ini.

Entah karena tidak tahu atau tidak peduli dengan instrumen ini.

Padahal membuat jurnal penutup adalah hal yang penting dalam sebuah bisnis terutama dalam hal akuntansi dan pengarsipan.

Untuk itu artikel ini akan membantu Anda lebih mengenal jurnal penutup fungsi dan cara membuatnya.

Table of Contents

1. Apa Itu Jurnal Penutup?

2. Fungsi Jurnal Penutup

2.1. 1. Menutup Saldo Sementara di Akhir Periode

2.2. 2. Memudahkan Tutup Buku di Akhir Periode

2.3. 3. Pemeriksaan Lebih Mudah

2.4. 4. Informasi Lebih Riil

3. Komponen Jurnal Penutup

3.1. 1. Akun Pendapatan

3.2. 2. Akun Beban

3.3. 3. Akun Ikhtisar Laba/Rugi

3.4. 4. Akun Withdraw/Prive

4. Contoh Jurnal Penutup

4.1. 1. Jurnal Penutup bagi Akun Pendapatan

4.2. 2. Jurnal Penutup Akun Beban

Jurnal penutup pada perusahaan dagang dilakukan pada saat

Apa Itu Jurnal Penutup?

Jika Anda seorang pelaku bisnis atau seseorang yang bersangkutan langsung dengan pembukuan dan akuntansi sebuah perusahaan Anda harus mengenal apa itu jurnal penutup.

Jurnal penutup adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menjadikan semua akun sementara menjadi 0 (nol) dan mentransfer saldonya ke akun permanen.

Mungkin Anda pernah mendengarnya dengan istilah entri penutup.

Dengan kata lain, rekening sementara ditutup atau disetel ulang pada akhir tahun. Ini biasanya disebut sebagai kegiatan menutup buku.

Akun sementara merupakan akun laporan laba rugi yang dipakai untuk melacak aktivitas akuntansi selama periode tertentu.

Misalnya, akun revenue (pendapatan) berisi catatan jumlah pendapatan yang didapat selama periode akuntansi, bukan selama umur perusahaan.

Akun pendapatan tahun ini tidak akan menunjukkan angka pendapatan tahun sebelumnya.

Sedangkan akun permanen adalah akun neraca yang melacak aktivitas yang berlangsung lebih lama dari periode akuntansi.

Misalnya, akun untuk aset kendaraan perusahaan diketahui merupakan akun aset tetap yang dicatat di saldo.

Kendaraan tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan di tahun-tahun mendatang, sehingga dianggap sebagai akun permanen atau tetap.

Pada akhir tahun, semua akun sementara harus ditutup atau diatur ulang, sehingga awal tahun berikutnya akan memiliki saldo bersih untuk memulai neraca awal.

Dengan kata lain, saldo akun pendapatan, pengeluaran, dan penarikan akan menjadi nol pada awal tahun karena selalu ditutup pada akhir tahun sebelumnya.

Intinya, jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat di akhir periode akuntansi sebuah perusahaan. Biasanya pembuatan jurnal ini dibantu oleh software akuntansi online.

Instrumen ini memiliki peran penting dalam penyesuaian berbagai akun untuk melakukan reset akun menjadi nol tanpa mempengaruhi transaksi di periode tersebut.

Proses perubahan ini sering disebut dengan closing entry yang pada umumnya memiliki beberapa komponen akun nominal dan akun pembantu.

Akun nominal mengacu pada pendapatan dan beban perusahaan sedangkan akun pembantu adalah withdrawals dan juga laba/rugi.

Akuntansi dari akun tersebut harus ditutup dan jadikan 0 dengan alasan agar tidak tercampur dengan akuntansi pada periode berikutnya.

Yang diubah adalah akun sementara menunjukkan saldo selama periode akuntansi dan dipindahkan pada rekening permanen pada neraca perusahaan yang ada.

Akun sementara sendiri lebih mengarah pada akumulasi transaksi selama periode akuntansi tunggal sebelum dimasukkan pada buku besar.

Fungsi Jurnal Penutup

Jurnal penutup memiliki banyak fungsi dengan tujuan adalah melakukan closing entries atau mereset nominal akun menjadi nol di akhir periode akuntansi.

Dengan maksud agar akun nominal tersebut tidak masuk dan tercampur dengan hitungan pada periode berikutnya.

Jurnal ini memiliki berbagai fungsi seperti yang akan dibahas di bawah ini:

1. Menutup Saldo Sementara di Akhir Periode

Fungsi jurnal penutup yang pertama adalah agar saldo awal periode baru tidak bercampur dengan saldo akhir periode sebelumnya, jurnal penutup dibuat.

Saldo akun modal menunjukkan jumlah akhir saldo akhir periode tersebut, sehingga neraca tidak terjadi ketimpangan.

Dengan menutup saldo pada seluruh prediksi atau perkiraan sementara, Anda harus membuat perkiraan tersebut menjadi 0 (nol) kembali.

Baca juga: Laporan Perubahan Modal (Ekuitas): Definisi, Komponen, Formula, dan Contohnya

2. Memudahkan Tutup Buku di Akhir Periode

Dengan adanya jurnal penutupan akan membantu Anda dalam hal tutup buku, melalui pemisahan pendapatan dan beban pada periode tersebut.

Selain itu, sesudah dilakukannya tutup buku, maka neraca awal periode pun bisa dimulai kembali.

3. Pemeriksaan Lebih Mudah

Pemeriksaan pada setiap komponen akun saldo bisa dicek dengan mudah mudah melalui pemisahan antara transaksi pada periode akuntansi sekarang dengan periode selanjutnya, apalagi jika menggunakan aplikasi pembukuan untuk android dan iOS sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dari mana saja.

Itu karena pada dasarnya antara pengeluaran dan penutupan harus seimbang.

4. Informasi Lebih Riil

Penyajian informasi adalah kondisi keuangan sebenarnya dan lebih riil, akun riil mencakup harta, aset, kewajiban maupun ekuitas.

Komponen Jurnal Penutup

Untuk membuat jurnal penutup ada beberapa komponen yang harus Anda penuhi, berikut beberapa diantaranya:

1. Akun Pendapatan

Untuk komponen ini biasanya berisi hasil atau penghasilan yang diperolej perusahaan, mulai dari yang terkecil terbesar hingga hasil keseluruhan.

Pendapatan ada dua jenis yaitu pendapatan langsung dan pendapatan di luar usaha.

2. Akun Beban

Komponen selanjutnya adalah akun untuk dana yang dikeluarkan perusahaan selama periode.

Beban juga terdapat dua jenis akun seperti beban usaha langsung dan beban lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

3. Akun Ikhtisar Laba/Rugi

Yang harus ditutup di akhir periode adalah seluruh akun ikhtisar laba/rugi dengan memindahkan saldo ke akun modal.

Ada dua kondisi yang bisa terjadi yaitu pendapatan lebih besar atau laba dan juga pendapatan lebih kecil dari beban atau rugi.

4. Akun Withdraw/Prive

Berisi tentang prive atau penarikan modal oleh owner (biasa terjadi pada perusahaan skala kecil).

Jika Anda sudah memahami komponen-komponen akun tersebut, maka selanjutnya cara membuat jurnal penutup:

Yang pertama adalah menutup semua akun pendapatan yang dipindahkan ke Income Summary (Ringkasan Penghasilan).

Income Summary memiliki sifat sementara dan nantinya akan di tutup untuk modal.

Langkah berikutnya adalah menutup semua akun beban yang kemudian dipindahkan juga ke dalam Income Summary.

Untuk menutup akun beban yang harus dilakukan adalah mengkredit akun pengeluaran dan mendebit Income Summary.

Langkah ketiga adalah menutup Income Summary ke dalam akun modal, antara debit dan kredit harus seimbang.

Yang terakhir ada penutupan withdraw/prive ke akun modal, langkah ini hanya berlaku untuk bisnis skala kecil perorangan maupun kemitraan.

Langkah ini juga mencakup akun penarikan dari owner selama periode terhitung.

Contoh Jurnal Penutup

Berikut beberapa contoh dari jurnal penutup yang sering dijumpai di lapangan:

1. Jurnal Penutup bagi Akun Pendapatan

Berisi tentang transaksi terkait penghasilan perusahaan mulai dari operasional perusahaan dan juga pendapatan lain.

Sumber lain disini meliputi pendapatan dari penjualan mesin, penjualan aset, penjualan kendaraan operasional dan lain sebagainya.

Akun pendapatan disandingkan dengan ikhtisar laba/rugi, pendapatan pada akun debit sedangkan ikhtisar pada akun kredit.

DetailDebitKreditPendapatanRp. 1.000.000Ikhtisar Laba/RugiRp. 1.000.000

2. Jurnal Penutup Akun Beban

Dalam kegiatan operasional pasti tidak terlepas akan biaya beban perusahaan.

Akun beban merangkum beban yang terkait secara langsung dengan operasional perusahaan seperti gaji pegawai, listrik, sewa gedung dan lain sebagainya.

Untuk akun ikhtisar laba/rugi ada di debit, sedangkan akun beban berada di kredit, seperti biaya penyusutan.

DetailDebitKreditIkhtisar Laba/RugiRp. 1.500.000Beban Penyusutan MesinRp. 1.000.000Beban Biaya ListrikRp. 500.000

 

Jika laporan untuk perusahaan dagang, maka biasanya dibedakan dalam beban operasional dan administrasi umum.

Nah, itulah beberapa informasi terkait jurnal penutup yang wajib Anda pahami.

Jurnal ini sangat berperan dalam menyesuaikan akun-akun yang masih ada serta tidak akan berdampak pada transaksi di periode akuntansi selanjutnya.

Kapan dilakukan jurnal penutup?

Pembuatan jurnal penutup dilakukan ketika penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan sudah selesai dilakukan. Setiap akun nominal akan dipastikan saldonya kembali berjumlah nol agar perusahaan bisa memulai siklus akuntansi pada periode berikutnya.

Apa itu jurnal penutup pada perusahaan dagang?

Jurnal penutup (closing entries) adalah salah satu bagian dari laporan keuangan yang disusun pada akhir periode pembukuan pada sebuah perusahaan, yang mana bagian dari laporan ini dapat digunakan untuk menutup akun nominal guna menyiapkan neraca akhir periode.

Kapan jurnal penutup dan jurnal pembalik dibuat?

Dengan demikian, jurnal penutup dibuat diakhir periode akuntansi dan jurnal pembalik dibuat pada awal periode akuntansi sebelum dimulai proses akuntansi baru.

Jurnal penutup apa saja yang harus dibuat perusahaan Dagang?

Penyusunan Jurnal Penutup Perusahaan Dagang. Dalam menyusun jurnal penutup, ada akun-akun yang harus ditutup, yaitu akun nominal saldo kredit, akun nominal saldo debit, akun ikhtisar laba/rugi, dan akun prive.