Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah Rumah MUGER Kupang
Image: sanggarmodel
“Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan). Tulisan musik biasa disebut partitur.” [Wikipedia Bahasa Indonesia: https//id.m.wikipedia.org/wiki/Notasi_musik]
Notasi angka adalah sistem penulisan nada dalam musik/lagu dengan menggunakan simbol angka-angka: 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) 7 (si). Angka-angka tersebut menunjukkan tinggi-rendahnya nada. Ada juga angka 0 sebagai tanda diam.
Di samping simbol angka-angka di atas, ada juga simbol-simbol lain dalam notasi angka yang memperjelas penulisan notasi. Seluruh simbol yang ada memiliki makna dan fungsi masing-masing. Dalam penulisan karya musik/lagu, simbol-simbol tersebut secara jelas dan tegas menunjukkan jiwa/roh dari musik/lagu yang diciptakan. Salah mengartikan simbol-simbol notasi yang ada sama artinya dengan salah memainkan/menyanyikan musik/lagu tersebut. Atau dengan kata lain, kita dengan sewenang-wenang merubah (baca: merusak) karya cipta orang lain.
Berikut ini adalah simbol-simbol lain dalam notasi beserta penjelasannya [//koneksiartikel.blogspot.co.id/2013/01/notasi-angka-dalam-musik_8.html?m=1]:
1. TITIK
Simbol titik ( . ) digunakan dalam dua fungsi:
2. GARIS TEGAK
Garis tegak adalah garis birama sebagai batas birama (atau bar) yang satu dengan birama yang lain, contoh:
3. GARIS TEGAK GANDA
Secara umum, simbol garis tegak ganda adalah garis birama penutup. Garis tegak ganda terdiri dari dua jenis, yaitu garis tegak ganda tipis dan tebal, tebal, yang berbeda fungsinya.
4. TITIK DUA
Titik dua adalah simbol/tanda ulang; dinyanyikan ulang dari awal, contoh:
KJ 469
5. GARIS MENDATAR
Garis mendatar atau biasa disebut bendera digunakan sebagai simbol pembagian jumlah ketukan, contoh:
6. GARIS MIRING
Simbol garis miring digunakan untuk menaikkan dan/atau menurunkan setengah nada dari nada asal:
7. GARIS LENGKUNG
Simbol garis lengkung atau disebut Legato (slur) atau busur legato menghubungkan dua not atau lebih. Not-not atau nada-nada yang mendapat busur legato dimainkan/dinyanyikan secara bersambung, contoh:
8. APOSTROF
Simbol apostrof (tanda petik tunggal) digunakan sebagai tanda pengambilan napas, contoh:
9. NOL
Simbol nol bukanlah nada, tetapi adalah simbol diam yang memiliki nilai 1 ketukan (jika tidak mendapat symbol bendera) sebagaimana not-not lainnya. Simbol nol dalam not angka bisa terletak pada ketukan ke berapa pun di tiap-tiap biramanya, di awal, di tengah, ataupun di akhir ketukan, bahkan bisa dalam satu atau lebih birama, contoh:
Sebelumnya: Nyanyian Jemaat Adalah Hymne (3/6)
Selanjutnya: Petunjuk-Petunjuk Lain DalamNotasi Angka (5/6)
Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar ketika ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang bagi tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan.
Terdapat pula bangun notasi lain, contohnya notasi angka yang juga digunakan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Notasi balok
Notasi Gregorian permulaan notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Luhur Gregori pada tahun 590, .[1] adalah permulaan penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum mempunyai panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali bagi musik dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval selang garis dan spasi adalah sekunde.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan bagi dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not disilakan duduk pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping adalah interval terts, sedangkan interval selang not pada spasi dengan not pada garis adalah interval sekunde. Tanda kunci pada permulaan paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G digunakan, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada a1–c2, sedangkan interval sekunde adalah pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada mampu digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang ditempatkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok diterangkan dalam contoh yang diambil dari anggota permulaan karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan (
Anggota permulaan An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
- Di sebelah kiri atas pada permulaan lagu biasanya disilakan duduk segala sesuatu yang diajarkan tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan per menit.
- Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat ditemani dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan mempunyai nilai not seperempat.
- Garis birama adalah pemisah antarbirama.
- Pada anggota permulaan paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
- Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan bagi nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
- Not pertama adalah not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: persangkaan nyaring). Mampu diperhatikan bahwa not tersebut langsung ditemani garis birama meskipun tiga ketuk dalam birama tersebut belum mandek. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
- Not kedua juga adalah not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
- Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus diperagakan secara legato (sambung-menyambung).
- Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
- Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus diperagakan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus diperagakan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
- Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak mempunyai nada yang diperagakan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
- Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu diperagakan semakin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Notasi Angka
Dalam notasi angka, not ditetapkan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Nada 1 tanpa titik adalah nada C natural di notasi balok. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu birama dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu birama dari nada asli.
Membaca Notasi Angka
Notasi angka 4 suara SATB
- Do = G menunjukkan nada dasar lagu tersebut.
- 4/4 menunjukkan Tanda birama yang menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 4/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat empat ketukan dalam birama, satu ketukan kuat ditemani tiga ketukan lemah, dan masing-masing ketukan mempunyai nilai not seperempat
- Tempo = 66 menunjukkan tempo lagu, artiannya dalam satu menit mempunyai 66 ketuk.
- SATB menunjukkan tipe suara yang menyanyikan baris tersebut.
- P artiannya 'piano' yang artiannya lembut, artiannya lagi ini dengan dinamika yang lembut.
- Tanda Crescendo yang dilanjutkan dengan tanda decrescendo, menunjukkan mempunyai perubahan dinamika, yakni mengeras, yang belakang sekali melembut lagi.
- Garis birama yang adalah pemisah antar birama.
Tautan Luar
Referensi
- ^ Taruskin, Richard The Oxford History of Western Music, Volume I - Music from the earliest notations to the 16th century Chapter 1, the curtain goes up, page 6. (Oxford: Oxford University Press, 2010)
edunitas.com
Page 2
Notasi musik yaitu sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar ketika ini yaitu notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang bagi tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada diperlihatkan dalam ketukan.
Terdapat pula bangun notasi lain, contohnya notasi angka yang juga dipakai di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Notasi balok
Notasi Gregorian permulaan notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Luhur Gregori pada tahun 590, .[1] yaitu permulaan penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum mempunyai panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali bagi musik dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not antarspasi (atau antargaris) yaitu terts, sedangkan interval selang garis dan spasi yaitu sekunde.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima dipakai bagi landasan. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang dipakai, not disilakan duduk pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping yaitu interval terts, sedangkan interval selang not pada spasi dengan not pada garis yaitu interval sekunde. Tanda kunci pada permulaan paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G dipakai, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping yaitu pasangan nada a1–c2, sedangkan interval sekunde yaitu pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada bisa digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang ditempatkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok diterangkan dalam contoh yang diambil dari anggota permulaan karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan ( perdengarkan).
Anggota permulaan An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
- Di sebelah kiri atas pada permulaan lagu biasanya disilakan duduk segala sesuatu yang diajarkan tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan per menit.
- Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.
- Garis birama yaitu pemisah antarbirama.
- Pada anggota permulaan paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
- Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan bagi nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
- Not pertama yaitu not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: persangkaan nyaring). Bisa diamati bahwa not tersebut langsung didampingi garis birama meskipun tiga ketuk dalam birama tersebut belum mandek. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
- Not kedua juga yaitu not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
- Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus diperagakan secara legato (sambung-menyambung).
- Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
- Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus diperagakan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus diperagakan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
- Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak mempunyai nada yang diperagakan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
- Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu diperagakan semakin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Notasi Angka
Dalam notasi angka, not dipilihkan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Nada 1 tanpa titik yaitu nada C natural di notasi balok. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu birama dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu birama dari nada asli.
Membaca Notasi Angka
Notasi angka 4 suara SATB
- Do = G menunjukkan nada landasan lagu tersebut.
- 4/4 menunjukkan Tanda birama yang menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 4/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat empat ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi tiga ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat
- Tempo = 66 menunjukkan tempo lagu, artiannya dalam satu menit mempunyai 66 ketuk.
- SATB menunjukkan tipe suara yang menyanyikan baris tersebut.
- P artiannya 'piano' yang artiannya lembut, artiannya lagi ini dengan dinamika yang lembut.
- Tanda Crescendo yang dilanjutkan dengan tanda decrescendo, menunjukkan mempunyai perubahan dinamika, yakni mengeras, yang belakang sekali melembut lagi.
- Garis birama yang yaitu pemisah antar birama.
Tautan Luar
Rujukan
- ^ Taruskin, Richard The Oxford History of Western Music, Volume I - Music from the earliest notations to the 16th century Chapter 1, the curtain goes up, page 6. (Oxford: Oxford University Press, 2010)
edunitas.com
Page 3
Notasi musik yaitu sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar ketika ini yaitu notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang bagi tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada diperlihatkan dalam ketukan.
Terdapat pula bangun notasi lain, contohnya notasi angka yang juga dipakai di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Notasi balok
Notasi Gregorian permulaan notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Luhur Gregori pada tahun 590, .[1] yaitu permulaan penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum mempunyai panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali bagi musik dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not antarspasi (atau antargaris) yaitu terts, sedangkan interval selang garis dan spasi yaitu sekunde.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima dipakai bagi landasan. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang dipakai, not disilakan duduk pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping yaitu interval terts, sedangkan interval selang not pada spasi dengan not pada garis yaitu interval sekunde. Tanda kunci pada permulaan paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G dipakai, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping yaitu pasangan nada a1–c2, sedangkan interval sekunde yaitu pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada bisa digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang ditempatkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok diterangkan dalam contoh yang diambil dari anggota permulaan karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan ( perdengarkan).
Anggota permulaan An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
- Di sebelah kiri atas pada permulaan lagu biasanya disilakan duduk segala sesuatu yang diajarkan tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan per menit.
- Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.
- Garis birama yaitu pemisah antarbirama.
- Pada anggota permulaan paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
- Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan bagi nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
- Not pertama yaitu not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: persangkaan nyaring). Bisa diamati bahwa not tersebut langsung didampingi garis birama meskipun tiga ketuk dalam birama tersebut belum mandek. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
- Not kedua juga yaitu not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
- Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus diperagakan secara legato (sambung-menyambung).
- Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
- Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus diperagakan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus diperagakan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
- Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak mempunyai nada yang diperagakan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
- Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu diperagakan semakin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Notasi Angka
Dalam notasi angka, not dipilihkan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Nada 1 tanpa titik yaitu nada C natural di notasi balok. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu birama dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu birama dari nada asli.
Membaca Notasi Angka
Notasi angka 4 suara SATB
- Do = G menunjukkan nada landasan lagu tersebut.
- 4/4 menunjukkan Tanda birama yang menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 4/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat empat ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi tiga ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat
- Tempo = 66 menunjukkan tempo lagu, artiannya dalam satu menit mempunyai 66 ketuk.
- SATB menunjukkan tipe suara yang menyanyikan baris tersebut.
- P artiannya 'piano' yang artiannya lembut, artiannya lagi ini dengan dinamika yang lembut.
- Tanda Crescendo yang dilanjutkan dengan tanda decrescendo, menunjukkan mempunyai perubahan dinamika, yakni mengeras, yang belakang sekali melembut lagi.
- Garis birama yang yaitu pemisah antar birama.
Tautan Luar
Rujukan
- ^ Taruskin, Richard The Oxford History of Western Music, Volume I - Music from the earliest notations to the 16th century Chapter 1, the curtain goes up, page 6. (Oxford: Oxford University Press, 2010)
edunitas.com
Page 4
Notasi musik yaitu sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar ketika ini yaitu notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang bagi tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada diperlihatkan dalam ketukan.
Terdapat pula bangun notasi lain, contohnya notasi angka yang juga dipakai di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Notasi balok
Notasi Gregorian permulaan notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Luhur Gregori pada tahun 590, .[1] yaitu permulaan penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum mempunyai panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali bagi musik dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not antarspasi (atau antargaris) yaitu terts, sedangkan interval selang garis dan spasi yaitu sekunde.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima dipakai bagi landasan. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang dipakai, not disilakan duduk pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping yaitu interval terts, sedangkan interval selang not pada spasi dengan not pada garis yaitu interval sekunde. Tanda kunci pada permulaan paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G dipakai, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping yaitu pasangan nada a1–c2, sedangkan interval sekunde yaitu pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada bisa digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang ditempatkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok diterangkan dalam contoh yang diambil dari anggota permulaan karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan ( perdengarkan).
Anggota permulaan An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
- Di sebelah kiri atas pada permulaan lagu biasanya disilakan duduk segala sesuatu yang diajarkan tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan per menit.
- Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.
- Garis birama yaitu pemisah antarbirama.
- Pada anggota permulaan paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
- Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan bagi nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
- Not pertama yaitu not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: persangkaan nyaring). Bisa diamati bahwa not tersebut langsung didampingi garis birama meskipun tiga ketuk dalam birama tersebut belum mandek. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
- Not kedua juga yaitu not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
- Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus diperagakan secara legato (sambung-menyambung).
- Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
- Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus diperagakan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus diperagakan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
- Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak mempunyai nada yang diperagakan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
- Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu diperagakan semakin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Notasi Angka
Dalam notasi angka, not dipilihkan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Nada 1 tanpa titik yaitu nada C natural di notasi balok. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu birama dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu birama dari nada asli.
Membaca Notasi Angka
Notasi angka 4 suara SATB
- Do = G menunjukkan nada landasan lagu tersebut.
- 4/4 menunjukkan Tanda birama yang menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 4/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat empat ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi tiga ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat
- Tempo = 66 menunjukkan tempo lagu, artiannya dalam satu menit mempunyai 66 ketuk.
- SATB menunjukkan tipe suara yang menyanyikan baris tersebut.
- P artiannya 'piano' yang artiannya lembut, artiannya lagi ini dengan dinamika yang lembut.
- Tanda Crescendo yang dilanjutkan dengan tanda decrescendo, menunjukkan mempunyai perubahan dinamika, yakni mengeras, yang belakang sekali melembut lagi.
- Garis birama yang yaitu pemisah antar birama.
Tautan Luar
Rujukan
- ^ Taruskin, Richard The Oxford History of Western Music, Volume I - Music from the earliest notations to the 16th century Chapter 1, the curtain goes up, page 6. (Oxford: Oxford University Press, 2010)
edunitas.com
Page 5
Notasi musik yaitu sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar ketika ini yaitu notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang bagi tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada diperlihatkan dalam ketukan.
Terdapat pula bangun notasi lain, contohnya notasi angka yang juga dipakai di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Notasi balok
Notasi Gregorian permulaan notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Luhur Gregori pada tahun 590, .[1] yaitu permulaan penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum mempunyai panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali bagi musik dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not antarspasi (atau antargaris) yaitu terts, sedangkan interval selang garis dan spasi yaitu sekunde.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima dipakai bagi landasan. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang dipakai, not disilakan duduk pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping yaitu interval terts, sedangkan interval selang not pada spasi dengan not pada garis yaitu interval sekunde. Tanda kunci pada permulaan paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G dipakai, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping yaitu pasangan nada a1–c2, sedangkan interval sekunde yaitu pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada bisa digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang ditempatkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok diterangkan dalam contoh yang diambil dari anggota permulaan karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan ( perdengarkan).
Anggota permulaan An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
- Di sebelah kiri atas pada permulaan lagu biasanya disilakan duduk segala sesuatu yang diajarkan tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan per menit.
- Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.
- Garis birama yaitu pemisah antarbirama.
- Pada anggota permulaan paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
- Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan bagi nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
- Not pertama yaitu not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: persangkaan nyaring). Bisa diamati bahwa not tersebut langsung didampingi garis birama meskipun tiga ketuk dalam birama tersebut belum mandek. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
- Not kedua juga yaitu not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
- Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus diperagakan secara legato (sambung-menyambung).
- Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
- Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus diperagakan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus diperagakan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
- Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak mempunyai nada yang diperagakan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
- Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu diperagakan semakin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Notasi Angka
Dalam notasi angka, not dipilihkan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Nada 1 tanpa titik yaitu nada C natural di notasi balok. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu birama dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu birama dari nada asli.
Membaca Notasi Angka
Notasi angka 4 suara SATB
- Do = G menunjukkan nada landasan lagu tersebut.
- 4/4 menunjukkan Tanda birama yang menunjukkan ritme lagu. Angka di anggota atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 4/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat empat ketukan dalam birama, satu ketukan kuat didampingi tiga ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat
- Tempo = 66 menunjukkan tempo lagu, artiannya dalam satu menit mempunyai 66 ketuk.
- SATB menunjukkan tipe suara yang menyanyikan baris tersebut.
- P artiannya 'piano' yang artiannya lembut, artiannya lagi ini dengan dinamika yang lembut.
- Tanda Crescendo yang dilanjutkan dengan tanda decrescendo, menunjukkan mempunyai perubahan dinamika, yakni mengeras, yang belakang sekali melembut lagi.
- Garis birama yang yaitu pemisah antar birama.
Tautan Luar
Rujukan
- ^ Taruskin, Richard The Oxford History of Western Music, Volume I - Music from the earliest notations to the 16th century Chapter 1, the curtain goes up, page 6. (Oxford: Oxford University Press, 2010)
edunitas.com
Page 6
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm yaitu gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan bagi 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup yaitu wujud seni, wujud populer dari hiburan, dan juga bidang usaha. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya...
|
Page 7
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal
Page 8
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara
Page 9
Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara
Page 10
Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, pusat, ilmu pengetahuan potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal
Page 11
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm merupakan gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan kepada 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup merupakan bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga usaha dagang/jasa. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya.....
|
Page 12
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm merupakan gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup merupakan bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga usaha dagang/jasa. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya.....
|
Page 13
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm merupakan gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup merupakan bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga usaha dagang/jasa. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya.....
|
Page 14
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara
Page 15
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal
Page 16
Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, pusat, ilmu pengetahuan potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal
Page 17
Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara
Page 18
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah wujud seni, wujud populer dari hiburan, dan juga bidang usaha. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya...
|
Page 19
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm adalah gambar-hidup, juga sering dinamakan movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dinamakan 'sinema'. Gambar-hidup adalah wujud seni, wujud populer dari hiburan, dan juga bidang usaha. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya...
|
Page 20
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm adalah gambar-hidup, juga sering dinamakan movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dinamakan 'sinema'. Gambar-hidup adalah wujud seni, wujud populer dari hiburan, dan juga bidang usaha. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya...
|
Page 21
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah wujud seni, wujud populer dari hiburan, dan juga bidang usaha. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya...
|
Page 22
Oseania adalah istilah yang mengacu untuk suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang telah tersedia di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania merupakan benua dengan lapang area daratan terkecil dan jumlah populasi terkecil kedua setelah Antartika. Dalam ciri utama sempit (yang pertama kali dirumuskan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania meliputi Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam ciri utama lapang maka Oseania juga meliputi Australia dan Indonesia babak timur; namun jarang memasukkan Jepang dan Kepulauan Aleut dalam himpunan Oseania. Beberapa besar dari Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Timur adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, kedua-duanya dengan Indonesia. Negara-negara di Oseania mempunyai kemerdekaan dalam jumlah yang beragam dari penguasa-penguasa kolonial mereka dan sudah memperoleh pengaturan konstitusional yang bervariasi sesuai dengan situasi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Penguasa Britania Raya Elizabeth II sbg kepala negara, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer (negara luar negeri) Perancis.
| ||
Artikel pilihanPulau Paskah adalah sebuah pulau milik Chili yang telah tersedia di selatan Samudra Pasifik. Walaupun jaraknya 3.515 kilometer sebelah barat Chili Daratan, secara administratif dia termasuk dalam Provinsi Valparaiso. Pulau Paskah mempunyai bangun-bangun seperti segitiga. Daratan terdekat yang berpenghuni ialah Pulau Pitcairn yang jaraknya 2.075 kilometer sebelah barat. Lapang Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota Hanga Roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini telah tersedia di sepanjang garis pantai. (Selengkapnya...) Gambar pilihanMoai adalah patung-patung yang terdapat di Pulau Paskah yang dipahat dari batu . Beberapa besar patung tersebut berjenis monolitis, atau dipahat dari satu batu saja, walaupun telah tersedia juga yang mempunyai batu Pukau tambahan terpisah yang ditempatkan di babak kepala. Terdapat semakin dari 600 Moai yang tersebar di seluruh pulau. Tahukah anda... |
edunitas.com
Page 23
Oseania adalah istilah yang mengacu untuk suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang telah tersedia di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania merupakan benua dengan lapang area daratan terkecil dan jumlah populasi terkecil kedua setelah Antartika. Dalam arti sempit (yang pertama kali dirumuskan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania meliputi Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam arti lapang maka Oseania juga meliputi Australia dan Indonesia babak timur; namun jarang memasukkan Jepang dan Kepulauan Aleut dalam himpunan Oseania. Beberapa agung dari Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Timur adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, kedua-duanya dengan Indonesia. Negara-negara di Oseania mempunyai kemerdekaan dalam jumlah yang beragam dari penguasa-penguasa kolonial mereka dan sudah memperoleh pengaturan konstitusional yang bervariasi sesuai dengan situasi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Penguasa Britania Raya Elizabeth II sbg kepala negara, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer (negara luar negeri) Perancis.
| ||
Artikel pilihanPulau Paskah adalah sebuah pulau milik Chili yang telah tersedia di selatan Samudra Pasifik. Walaupun jaraknya 3.515 km sebelah barat Chili Daratan, secara administratif dia termasuk dalam Provinsi Valparaiso. Pulau Paskah berwujud seperti segitiga. Daratan terdekat yang berpenghuni ialah Pulau Pitcairn yang jaraknya 2.075 km sebelah barat. Lapang Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota Hanga Roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini telah tersedia di sepanjang garis pantai. (Selengkapnya...) Gambar pilihanMoai adalah patung-patung yang terdapat di Pulau Paskah yang dipahat dari batu . Beberapa agung patung tersebut berjenis monolitis, atau dipahat dari satu batu saja, walaupun telah tersedia juga yang mempunyai batu Pukau tambahan terpisah yang ditaruh di babak kepala. Terdapat lebih dari 600 Moai yang tersebar di seluruh pulau. Tahukah anda... |
edunitas.com
Page 24
Oseania adalah istilah yang mengacu untuk suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang telah tersedia di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania merupakan benua dengan lapang area daratan terkecil dan jumlah populasi terkecil kedua setelah Antartika. Dalam arti sempit (yang pertama kali dirumuskan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania meliputi Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam arti lapang maka Oseania juga meliputi Australia dan Indonesia babak timur; namun jarang memasukkan Jepang dan Kepulauan Aleut dalam himpunan Oseania. Beberapa agung dari Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Timur adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, kedua-duanya dengan Indonesia. Negara-negara di Oseania mempunyai kemerdekaan dalam jumlah yang beragam dari penguasa-penguasa kolonial mereka dan sudah memperoleh pengaturan konstitusional yang bervariasi sesuai dengan situasi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Penguasa Britania Raya Elizabeth II sbg kepala negara, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer (negara luar negeri) Perancis.
| ||
Artikel pilihanPulau Paskah adalah sebuah pulau milik Chili yang telah tersedia di selatan Samudra Pasifik. Walaupun jaraknya 3.515 km sebelah barat Chili Daratan, secara administratif dia termasuk dalam Provinsi Valparaiso. Pulau Paskah berwujud seperti segitiga. Daratan terdekat yang berpenghuni ialah Pulau Pitcairn yang jaraknya 2.075 km sebelah barat. Lapang Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota Hanga Roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini telah tersedia di sepanjang garis pantai. (Selengkapnya...) Gambar pilihanMoai adalah patung-patung yang terdapat di Pulau Paskah yang dipahat dari batu . Beberapa agung patung tersebut berjenis monolitis, atau dipahat dari satu batu saja, walaupun telah tersedia juga yang mempunyai batu Pukau tambahan terpisah yang ditaruh di babak kepala. Terdapat lebih dari 600 Moai yang tersebar di seluruh pulau. Tahukah anda... |
edunitas.com
Page 25
Oseania adalah istilah yang mengacu untuk suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang telah tersedia di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania merupakan benua dengan lapang area daratan terkecil dan jumlah populasi terkecil kedua setelah Antartika. Dalam ciri utama sempit (yang pertama kali dirumuskan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania meliputi Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam ciri utama lapang maka Oseania juga meliputi Australia dan Indonesia babak timur; namun jarang memasukkan Jepang dan Kepulauan Aleut dalam himpunan Oseania. Beberapa besar dari Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Timur adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, kedua-duanya dengan Indonesia. Negara-negara di Oseania mempunyai kemerdekaan dalam jumlah yang beragam dari penguasa-penguasa kolonial mereka dan sudah memperoleh pengaturan konstitusional yang bervariasi sesuai dengan situasi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Penguasa Britania Raya Elizabeth II sbg kepala negara, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer (negara luar negeri) Perancis.
| ||
Artikel pilihanPulau Paskah adalah sebuah pulau milik Chili yang telah tersedia di selatan Samudra Pasifik. Walaupun jaraknya 3.515 kilometer sebelah barat Chili Daratan, secara administratif dia termasuk dalam Provinsi Valparaiso. Pulau Paskah mempunyai bangun-bangun seperti segitiga. Daratan terdekat yang berpenghuni ialah Pulau Pitcairn yang jaraknya 2.075 kilometer sebelah barat. Lapang Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota Hanga Roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini telah tersedia di sepanjang garis pantai. (Selengkapnya...) Gambar pilihanMoai adalah patung-patung yang terdapat di Pulau Paskah yang dipahat dari batu . Beberapa besar patung tersebut berjenis monolitis, atau dipahat dari satu batu saja, walaupun telah tersedia juga yang mempunyai batu Pukau tambahan terpisah yang ditempatkan di babak kepala. Terdapat semakin dari 600 Moai yang tersebar di seluruh pulau. Tahukah anda... |
edunitas.com
Page 26
Tags (tagged): portal, oseania, unkris, berada samudra, pasifik, sekitarnya oseania, penguasa, kolonial mereka, telah, mendapatkan, roa pulau, terkenal banyaknya, patung, patung moai, australia, bangunan struktur, polinesia, perancis, pusat ilmu, pengetahuan kepulauan, marshall, mikronesia nauru palau, melanesia fiji