Jenis alga yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan agar-agar adalah


Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Penerbit Erlangga) Halaman 212-216:

Soal:

Ganggang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan agar-agar adalah....
A. Eucheuma spinosum
B. Macrocystis
C. Laminaria
D. Fucus
E. Chlorella

Jawaban:



A. Eucheuma spinosum

Pembahasan:


Agar-agar atau agar (nama kurang tepat: agarosa, lihat di bawah) adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga dan bisa dimakan, dalam bidang medis digunakan sebagai pembiak bakteri di laboratorium. Di Jepang dikenal dengan nama kanten dan oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar. Agar-agar diekspor dari Melaka sejak 1871.[1]

Penggunaan untuk kuliner: Mizu yōkan – jeli kacang merah populer asal Jepang yang dibuat dari agar

Lempeng agar darah yang digunakan untuk membiakkan bakteri dan mendiagnosis infeksi

 

agarosa (70%)

 

agaropektin (30%)

Agar-agar diisi dalam dinding sel beberapa jenis gulma laut. Agar-agar sebenarnya adalah campuran dua sakarida (karbohidrat) dengan massa molekul tinggi, yaitu agarosa (ca 70%) dan agaropektin (ca 30%). Agarosa tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari unit rangkap dua dibuat dari D-galaktosa dan 3,6-anhydro-L-galaktopyranosa yang juga berisi S (belerang) [2].

Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul objek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan.

Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85°C dan mulai memadat pada suhu 32-40°C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.

 

Pawai pernikahan miniatur yang dibuat dari agar-agar

Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara indrawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di Jepang),

Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif).

Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikrob, dan juga sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.

  • Cincau
  • Gelatin
  1. ^ Cyclopædia of India and of eastern and southern Asia, commercial ..., Volume 2, edited by Edward Balfour, Scottish and Adelphi Presses, 1871
  2. ^ Agar Diarsipkan October 16, 2007, di Wayback Machine. at lsbu.ac.uk Water Structure and Science
  • FAO Corporate Document Repository. Chapter III. Dokumen FAO mengenai agar-agar.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Agar.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agar-agar&oldid=21369220"

Ganggang yang dimanfaatkan dalam pembuatan agar-agar adalah ganggang merah, yaitu Spinosium dan Gracilaria sp

Jenis ganggang yang dimanfaatkan dalam pembuatan agar-agar adalah ganggang merah, yaitu Spinosium dan Gracilaria sp.

Alga merah mengandung antioksidan yang berguna untuk menangkal radikal bebas. Paparan polusi dan sinar matahari tidak bisa kamu hindari. Padahal keduanya mengandung radikal bebas, yaitu atom tunggal yang butuh asupan elektron untuk menstabilkan dirinya sehingga mengambil elektron pada tubuh manusia.

Ciri-ciri Alga Merah(Rhodophyta): 1. umumnya multiseluler dan makroskopis 2. habitat di laut dan air tawar 3. fikoeritrin lebih dominan daripada klorofil,karotin,dan xantofil sehingga berwarna merah 4. a) reproduksi secra vegetatif dgn cara fragmentasi dan pembentukan spora b) reproduksi scra generatif dgn cara oogami 

Alga merah atau Rhodophyta adalah kelompok organisme mikroorganisme yang tinggal di perairan laut dan sepanjang pantai. Alga merah memiliki pigmen merah dan pigmen biru yang memungkinkannya untuk berfotosintesis didalam laut yang hanya mendapat sedikit sinar Matahari.

Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.

Contoh ganggang merah yang digunakan sebagai bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium yang digunakan manusia untuk bahan agar-agar.

Jenis ganggang yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan agar-agar termasuk dalam jenis ganggang merah (Rhodophyta)

Jenis ganggang yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan agar-agar termasuk dalam jenis ganggang merah (Rhodophyta), yaitu Spinosum (banyak terdapat di perairan Indonesia), serta Gelidium sp. dan Gracilaria sp. (banyak terdapat di perairan dingin).

Alga merah atau Rhodophyta (/roʊˈdɒf[invalid input: 'ɨ']tə/ roh-DOF-fit-tə atau /ˌroʊdəˈfaɪtə/ ROH-də-FY-tə; dari Bahasa Yunani Kuno: ῥόδον rhodon, "mawar" and φυτόν phyton, "tumbuhan") adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.

Contoh rhodophyta antara lain Eucheuma spinosum, Gracilaria sp., Gelidium sp., Erytrophylum sp., Macrocladia sp., dsb. Pyrrophyta dikatakan sebagai alga api karena dapat memancarkan cahaya sehingga berwarna merah menyala.

Ciri-ciri Alga Merah(Rhodophyta): 1. umumnya multiseluler dan makroskopis 2. habitat di laut dan air tawar 3. fikoeritrin lebih dominan daripada klorofil,karotin,dan xantofil sehingga berwarna merah 4. a) reproduksi secra vegetatif dgn cara fragmentasi dan pembentukan spora b) reproduksi scra generatif dgn cara oogami 

Rhodophyta atau alga merah merupakan kelompok alga yang memiliki dominansi warna merah yang disebabkan oleh pigmen fikobilin berupa allofikosianin, fikoeritrin, dan fikosianin yang menutupi karakter warna dari klorofil (Kara, 2011; Barsanti dan Gualtieri, 2014).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA