Jelaskan yang dimaksud dengan sumpah pemuda

Jelang Sumpah Pemuda. ©2012 Merdeka.com

SUMUT | 29 Oktober 2021 15:30 Reporter : Ani Mardatila

Merdeka.com - Sumpah pemuda tahun 1928 diyakini sebagai tonggak semangat bangsa untuk mengobarkan perjuangan melalui ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, dan bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Sumpah pemuda kala itu, diikuti oleh beberapa tokoh pahlawan terkenal yang namanya tak asing kerap muncul di berbagai peristiwa seperti Kartakusumah (PNI Bandung), Abdulrachman (B.O Jakarta), Karto Soewirjo (P.B Sarekat Islam), Muh. Roem, Soewirjo, Sumanang, Masdani, Anwari, Tamzil, AK Gani, Kasman Singodimedjo, Saerun (wartawan Keng Po), dan WR Supratman.

Hingga kini sumpah pemuda telah melewati berbagai perayaan dari tahun ke tahun dan memiliki makna mendalam bagi bangsa Indonesia. Sumpah pemuda menjadi pengingat yang penting sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.

Oleh sebab itu penting memahami makna sumpah pemuda, berikut merdeka.com merangkumnya:

2 dari 3 halaman

Sumpah pemuda merupakan hasil keputusan kongres pemuda kedua yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia, Jakarta. Isi dari keputusan ini adalah para pemuda berikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, Indonesia.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Awalnya hasil rumusan dari kongres ini tidak memiliki nama, beberapa hari kemudian, barulah ikrar tersebut diberi nama ‘Sumpah Pemuda.’

Tujuan Sumpah Pemuda

Tujuan dari Sumpah Pemuda di antaranya adalah: 1. Membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme pemuda-pemudi Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk melawan, mengusir, dan menentang para penjajah. 2. Membuat kokoh dan tebal rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 3. Memperluas usaha-usaha dan kegiatan agar tercapainya kemerdekaan Indonesia. 4. Menghilangkan rasa kedaerahan yang selalu menjadi penghalang rakyat Indonesia untuk bersatu.

5. Melaksanakan cita-cita untuk mengumpulkan seluruh pemuda Indonesia.

3 dari 3 halaman

Pertama, Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea, Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. 

Ketiga, Kami poetra dan poetra Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bangsa Indonesia. 

Makna Sumpah Pemuda

Satu bangsa memiliki makna, walau kita berasal dari suku yang berbeda, kita tetap satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

Bentuk wilayah berupa kepulauan dengan sumber daya manusia yang menyebar menyebabkan keberagaman suku bangsa, adat istiadat, dan kebudayaan di Indonesia.

Keberagaman suku bangsa tidak menjadikan bangsa kita terpecah belah, tetapi menjadi perekat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Suku bangsa yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Ikrar satu bangsa dalam sumpah pemuda menandakan bahwa hanya ada satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

Kesadaran akan satu bangsa dapat diwujudkan dengan perasaan dan sikap kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Perilaku bangga sebagai bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan cara menjunjung nama baik bangsa dan negara.

Tak hanya itu, bisa juga dilakukan dengan meningkatkan nama baik Indonesia melalui perbuatan–perbuatan nyata di masyarakat, serta menggunakan produk dalam negeri.

Makna satu bahasa Indonesia adalah bahwa bahasa yang dapat mempersatukan bangsa, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi antarsuku di Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dijadikan sebagai bahasa pengantar pendidikan, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahasa Indonesia menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.

Untuk mewujudkan makna satu bahasa Indonesia, setiap warga diharapkan dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam setiap kegiatan, baik di lingkungan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(mdk/amd)

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE JONGENLINGEN BOND

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

RAPAT KEDUA, GEDUNG OOST-JAVA BIOSCOOP

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

RAPAT KETIGA, GEDUNG INDONESISCHE CLUBHUIS KRAMAT

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,

TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,

BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,

BAHASA INDONESIA.

Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sumpah Pemuda diperingati di Indonesia setiap tanggal 28 Oktober.

Berbagai cara dilakukan untuk memperingati Sumpah Pemuda.

Mulai dari upacara hingga sekadar berbagai ucapan ataupun memajang Twibbon di media sosial.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928?

• 15 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021

Menurut KBBI daring, Sumpah Pemuda adalah teks perjanjian yang isinya memuat tekad dan semangat persatuan pemuda Indonesia.

Sementara menurut Kemendikbud, Sumpah Pemuda adalah ikrar pemuda-pemudi Indonesia.

Ikrar ini digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda lainnya.

Ikrar tersebut kemudian melahirkan sebuah sumpah yang dibawa pemuda-pemudi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam buku Makna Sumpah Pemuda (2012) oleh Sri Surdaniyatun, sumpah pemuda berasal dari kata sumpah dan pemuda.

Sumpah diartikan janji dan harus ditepati.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Kompas.com

Hari Sumpah Pemuda jatuh pada 28 Oktober 1928. Sumpah pemuda adalah hari bersejarah ketika pemuda-pemudi Indonesia mengucapkan ikrar untuk bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, dan kesatuan.

Ikrar tersebut merupakan hasil rapat Pemuda-Pemudi atau Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928. Kongres ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). PPPI merupakan organisasi pemuda yang terdiri dari berbagai latar organisasi.

Mengutip laman kemdikbud.go.id, organisasi yang mengikuti kongres Sumpah Pemuda antara lain Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Baca Juga

Sumpah Pemuda (Buku Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI kelas III)

Sumpah pemuda dilaksanakan ketika masa pergerakan nasional. Sebelum ikrar Sumpah pemuda dibacakan, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman dikumandangkan.

Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan sebanyak tiga kali yang dilakukan di tiga gedung berbeda. Hasil kongres ketiga, para pemuda ini mengumumkan rumusan teks Sumpah Pemuda yang terdiri dari 3 butir.

Advertising

Advertising

Pertama

Kami, putra dan putri Indonesia
mengaku bertumpah darah satu,
tanah air Indonesia

Kedua

Kami, putra dan putri Indonesia
mengaku bertumpah darah satu,
tanah air Indonesia

Ketiga

Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia

Makna Sumpah Pemuda

Teks Sumpah Pemuda terdiri dari tiga butir yang memiliki makna mendalam sesuai dengan negara Indonesia. Mengutip dari buku "Pendidikan Kewarganegaraan" SD/MI kelas III, makna Sumpah Pemuda yaitu:

1. Satu Tumpah Darah

Tumpah darah adalah kata lain untuk tanah kelahiran. Ikrar ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi terpisah-pisah. Meski terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, tapi hakikatnya satu yaitu negara Indonesia.

Tumpah darah disini artinya tidak hanya daratan tetapi juga lautan. Oleh sebab itu, ikrar tumpah darah diartikan sebagai tanah air Indonesia.

2. Satu Bangsa

Bangsa adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah dan berada dibawah satu pemerintahan. Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, misal bangsa Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sebelum Indonesia merdeka, ada penjajah yang memecah belah bangsa. Ketika kemerderkaan, bangsa Indonesia harus dipersatukan. Seperti yang dirumuskan pada Sumpah Pemuda. Hanya ada satu bangsa yaitu bangsa Indonesia sesuai dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Artinya semboyan itu adalah meski berbeda-beda tetapi hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

3. Satu Bahasa

Indonesia memiliki beragam suku dan bahasa daerah yang beragam. Suatu negara membutuhkan bahasa pemersatu untuk persatuan dan kesatuan. Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa persatuan dan bisa diterima suku di Indonesia.

Ikrar Sumpah Pemuda untuk menyatukan bangsa Indonesia, mengurangi perbedaan, dan perpecahan. Teks Sumpah Pemuda mewakili seluruh pemuda-pemudi di Indonesia. Sehingga tidak ada lagi perbedaan bahasa daerah, suku bangsa, asal, dan agama yang menjadi penghalang perbedaan.

Tokoh Sumpah Pemuda

Ada tiga tokoh penting dibalik Sumpah Pemuda antara lain:

1. Muhammad Yamin

Prof. Muhammad Yamin, S.H. lahir di Sawahlunto, 24 Agustus 1903. Pada Kongres Pemuda II, Muhammad Yamin mewakili organisasi pemuda Sumatra. Beliau adalah seorang sastrawan dan dikenal sebagai penulis puisi. Muhammad Yamin wafat di Jakarta pada 17 Oktober 1962 lalu dimakamkan di tanah kelahirannya Sawahlunto, Sumatra Barat.

2. Sunario

Prof. Mr. Sunario lahir di Madiun 28 Agustus 1902. Beliau belajar di Belanda memakai biaya sendiri dan pulang ke Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Pada Kongres Pemuda II, beliau menjadi wakil organisasi Jong Java.

Pada kongres tersebut, Sunario membahas mengenai persatuan pemuda. Menurutnya kemerdekaan bisa diraih dengan semangat persatuan. Setelah Indonesia merdeka, beliau diangkat menjadi menteri luar negeri.

3. Mr. Amir Syarifuddin

Mr. Amir Syarifuddin lahir di Medan, Sumatera Utara pada 27 April 1907. Beliau berasal dari keluarga Batak dan mewakili Jong Batang pada Kongres Pemuda II. Setelah Indonesia merdeka, Amir Syarifuddin sempat mendudukan jabatan menteri dan perdana menteri.

Selain ketiga tokoh di atas ada nama tokoh penting dalam Kongres Sumpah Pemuda seperti Purnomowulan, Ramelan, dan Sarmidi Mangunsarkoro.

Baca Juga

Sumpah Pemuda dilaksanakan pertama kali di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB). Rapat pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928, di gedung KJB yang sekarang disebut Lapangan Banteng.

Sugondo sebagai tokoh penting yang memimpin jalannya rapat.Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan pemuda. Ada lima faktor yang membuat kuatnya persatuan yaitu sejarah, bahasa, hukum, adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Rapat kedua

Rapat kedua dilakukan pada Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat kedua ini membahas tentang masalah pendidikan di Indonesia. Pembicara kedua adalah Purnomowulan dan Sarmidi Mangunsarkoro. Rapat ini membahas tentang keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

3. Rapat ketiga

Kongres ketiga membahasa tentang nasionalisme dan demokrasi sebagai gerakan kepanduan. Ramelan menjelaskan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan ini dilakukan sejak masih anak-anak untuk disiplin dan mandiri. Gerakan kepanduan sekarang ini dikenal dengan nama Pramuka.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA