Jelaskan ukuran partikel dari larutan suspensi dan koloid

Jika suatu zat dicampurkan dengan zat lain, akan terjadi penyebaran merata dari suatu zat (fase terdispersi) ke dalam zat lain (medium pendispersi) yang disebut dengan sistem dispersi.

Suspensi adalah sistem dispersi dimana partikel yang ukuran relatif besar menyebar merata di dalam medium pendispersinya. Umumnya, suspensi merupakan campuran yang heterogen. Sebagai contoh pasir yang dicampur dengan air. Biasanya untuk memisahkan suspensi, dapat dilakukan dengan proses penyaringan. 

Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel terdispersi dan partikel pendispersinya. Sebagai contoh garam dapur yang dilarutkan dalam air. 

Koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari koloid namun lebih kecil dari suspensi. Pada umunya, ukuran partikel koloid antara 1 nm - 100 nm. Contoh sistem koloid antara lain santan, susu, agar-agar, kabut, asap, dll.

Koagulasi merupakan peristiwa penggumpalan pada sistem koloid. Terjadinya koagulasi disebabkan oleh pencampuran koloid beda muatan atau adanya elektrolit. Contoh peristiwa koagulasi yaitu terbentuknya delta sungai dan penjernihan air menggunakan tawas. 

Maka, yang dimaksud dengan:

  1. Dispersi adalah campuran zat yang fase terdispersinya menyebar merata ke dalam medium pendispersi.
  2. Suspensi adalah sistem dispersi dimana partikel yang ukuran relatif besar menyebar merata di dalam medium pendispersinya.
  3. Larutan adalah sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel terdispersi dan partikel pendispersinya.
  4. Koloid adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel antara 1 nm - 100 nm.
  5. Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan pada sistem koloid. 

Jawaban yang benar diberikan: fifisyahbid303

Ditinjau dari ukuran partikelnya koloid memiliki ukuran partikel yang berada di antara rentang ukuran dari Larutan dan Suspensi.

Penjelasan:

Larutan, Sistem Koloid, dan Suspensi merupakan golongan dari Sistem Dispersi, yaitu merupakan suatu Campuran yang terdiri dari 2 jenis fase yaitu Fase Terdispersi yang umumnya disebut sebagai zat terlarut dan Fase Pendispersi yang disebut dengan Medium atau Pelarut dari zat terlarut tersebut.

Sistem Dispersi ini digolongkan menjadi 3 macam yaitu Dispersi Kasar atau disebut pula Suspensi, Dispersi Halus atau disebut pula Larutan, dan Dispersi Koloid atau disebut pula Sistem Koloid.

Dispersi Kasar atau Suspensi

Merupakan campuran dimana fase terdispersi dan fase pendispersinya bersifat Heterogen sehingga nampak jelas perbedaannya. Umumnya Dispersi Kasar atau Suspensi terdiri dari fase terdispersi padatan dan fase pendispersi cair. Ukuran partikel dari Dispersi Kasar atau Suspensi ini adalah lebih besar dari 10⁻⁵ cm sehingga secara kasat mata akan tampak seperti sebuah endapan.

Contoh campuran pasir dengan air. Dalam campuran pasir dengan air, antara fase terdispersi (pasir) dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena pasir mengendap di dasar wadah.

Dispersi Halus atau Larutan

Merupakan campuran dimana fase terdispersi dan fase pendispersinya bersifat Homogen sehingga tidak nampak jelas perbedaannya. Dispersi Halus disebut juga sebagai dispersi molekuler atau juga larutan sejati karena sifatnya yang homogen tersebut.

Umumnya Dispersi Halus atau Larutan terdiri dari fase terdispersi padatan atau cairan dan fase pendispersi cair. Ukuran partikel dari Dispersi halus atau Larutan ini adalah kurang dari 10⁻⁷ cm sehingga secara kasat mata akan tampak seperti sebuah kesatuan atau 1 fase.

Contohnya adalah proses pelarutan gula dalam air, dimana gula merupakan fasa terdispersi dan air menjadi fase pendispersi. Ketika larutan gula terbentuk sempurna maka tidak akan tampak kembali wujud padatan gula seperti pada saat dicampurkan pertama kali.

Dispersi Koloid atau Sistem Koloid

Merupakan campuran yang terletak di antara Dispersi Kasar dan Dispersi Halus, dimana larutan Koloid secara kasat mata tampak seperti Dispersi halus atau Larutan yang bersifat Homogen tetapi ketika dilihat dengan menggunakan Mikroskop Ultra akan tampak jelas bersifat Heterogen.

Fase terdispersi dari Sistem koloid bisa berwujud padat, cair, atau gas, begitupula dengan Fase pendispersinya bisa berwujud padat, cair, dan gas sehingga karena hal tersebut campuran yang bersifat koloidal atau yang tergolong Sistem Koloid sangatlah melimpah keberadaannya dan pemanfaatannya disekitar kita.

Ukuran partikel dari fase terdispersi pada sistem koloid berada pada rentang ukuran 10⁻⁷ – 10⁻⁵ cm yaitu di antara ukuran partikel dari suspensi dan larutan.

Contoh dari sistem koloid banyak sekali, misalnya adalah asap dan debu yang merupakan campuran dari Fase Terdispersi padat dan Fase pendispersi gas yang disebut dengan AEROSOL PADAT.

atau Kabut dan awan yang terdiri dari  Fase Terdispersi cair dan Fase pendispersi gas yang disebut dengan AEROSOL CAIR.

Demikian Pembahasan terkait Sistem Dispersi dan Perbedaan antara Larutan, Suspensi, dan Sistem Koloid.

Pelajari soal-soal tentang Sistem Koloid melalui link-link berikut:

Contoh Sistem Koloid dalam Kehidupan Sehari-hariPembuatan Koloid dengan Metode DispersiContoh Pembuatan Koloid SolKoagulasi dari Koloid Sol

Selamat Belajar dan Tetap Semangat!!!

#AyoBelajar

—————————————————————————————————

Detail jawaban:

Kelas     : XI

Mapel    : KIMIA

BAB       : Sistem Koloid

Kode     : 11.7.10.

—————————————————————————————————-

Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi adalah sebagai berikut:

  1. Larutan bersifat homogen, koloid terlihat homogen tetapi bersifat heterogen jika dilihat dengan miskroskop ultra. Dan suspensi bersifat heterogen.
  2. Larutan ukuran partikelnya < 10-7 cm (1nm), koloid ukuran partikel 10-7 s/d 10-5 cm, sedangkan suspensi ukuran partikel > 10-5 cm.
  3. Larutab terdiri dari satu fase, koloid terdiri dari dua fase, dan suspensi terdiri dari dua fase.
  4. Larutan bersifat stabil, koloid umumnya bersifat Stabil, sedangkan suspensi tidak stabil.
  5. Larutan tidak dapat disaring, Contoh : larutan gula, larutan alkohol, larutan asam cuka, larutan NaCl, larutan MgCl2, larutan HCl dan lain-lain. Koloid tidak dapat disaring, tetapi dapat disaring dengan penyaring ultra, Contoh : sabun, susu, kabut, santan, agar – agar, tinta, mayones, awan, shampo, kecap dan lain-lain. Sedangkan suspensi dapat disaring, contoh : air keruh, air pasir, lumpur, tepung, kopi, minyak air, kuah, kaldu dan lain – lain.

Pengertian larutan, koloid dan suspensi

Larutan adalah campuran homogen zat terlarut dan pelarut. Koloid adalah campuran heterogen dua zat yang tersebar merata dalam medium-nya dan tidak mengalami pengendapan bila dibiarkan. Dan suspensi adalah campuran heterogen dua zat yang mengandung partikel padat atau mengalami pengendapan bila dibiarkan sesaat.

Apa itu koloid

Koloid

Secara umum, defenisi koloid adalah ; campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 – 999 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall. Partikel koloid juga disebut terus bergerak secara acak, yang disebut dengan Gerak Brown.

Analisa ; partikel koloid (yang secara atomik berfase padat) adalah partikel padat yang sama dengan suspensi, namun memiliki ukuran yang lebih kecil (antara 1 nanometer – 999 nanometer). Koloid umumnya terbentuk karena adanya kesamaan muatan listrik antara masing-masing pertikel, sehingga terjadi gaya tolak-menolak antar masing-masing partikel tersebut.

Sebagai contoh, emas koloid adalah kumpulan partikel – partikel logam emas (dalam suatu ruangan) yang berukuran 1 nm atau lebih. Mengapa partikel-partikel yang notabene sejenis ini tidak mau menyatu (teraglomerasi)?

Karena masing-masing partikel memiliki muatan listrik yang sejenis, maka yang terjadi justru terjadinya gaya tolak-menolak antar mereka (umumnya partikel emas koloid bermuatan negatif). Apa yang menyebabkan terjadinya gerak Brown pada partikel koloid?Gerak Brown adalah gerakan partikel yang acak (random).

Mengapa harus acak ? Gerak Brown terjadi akibat adanya muatan listrik yang sejenis (misalnya muatan masing-masing partikel dalam satu media semuanya positif, atau semuanya negatif), sehingga tiap partikel akan terus – menerus bergerak, bertumbukan antara satu dan lainnya. Karena masing-masing saling menolak, maka gerakan tiap partikel pun tidak bisa diprediksi, alias acak.

Apa itu Larutan

Secara umum, defenisi larutan adalah ; campuran homogen (berbentuk cair) yang terdiri dari dua atau lebih zat/unsur/molekul/senyawa kimia. Secara kasat mata, larutan terlihat jernih, dan tembus cahaya (tidak mengalami efek tyndall).

Disebut larutan, karena ada zat pelarut, dan zat yang terlarut. Suatu contoh, kristal gula yang dilarutkan dalam air tawar, membentuk larutan gula. Atau kristal garam yang dilarutkan dalam air, membentuk larutan garam.

Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain. Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen.

Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak.

Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.

Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam.

Pada larutan, ukuran partikel pelarut dan zat terlarut adalah pada dimensi atau sebesar molekul tunggal atau ion. Jadi, molekul-molekul tidak bergabung membentuk partikel yang lebih besar. Partikel terdistribusi satu sama lain secara serba sama (uniform) menghasilkan fasa homogen. Distribusi uniform menyebabkan sifat fisik larutan menjadi berbeda dari pelarutnya. Misalnya, air membeku pada 0oC, tetapi dengan penambahan NaCl, larutan NaCl akan membeku pada kurang dari 0oC.

Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat; Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah.

Pada suspensi setidaknya satu komponan mempunyai ukuran partikel relatif lebih besar dan terdistribusi dalam partikel lainnya. Contohnya adalah: (a) pasir halus dalam air, (b) asap di udara, dan (c) endapan dalam campuran reaksi. Pada semua contoh di atas ukuran partikal cukup besar sehingga dapat dilihat apakah dengan mata telanjang atau dengan mikroskop.

Bila suspensi tidak digoyang, atau dibiarkan, maka partikel tersuspensi akan mengendap karena pengaruh gravitasi, meskipun kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran partikel. Contohnya, pasir kasar (ukuran partikel lebih besar) akan lebih cepat mengendap dibandingkan dengan lumpur halus.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA