jelaskan siklus akuntansi perusahaan jasa

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Pengertian dan Tahapannya – Seperti apa siklus akuntansi perusahaan jasa itu ?,Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahas tahapan siklus dan dan pengertiannya.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya.

Siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebuah proses membuat laporan keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pada umumnya siklus akuntansi berawal dari transaksi hingga pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan adanya saldo yang dtutup dengan closing entry (jurnal penutup) atau sampai pada jurnal pembalik.

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa – Siklus Akuntansi adalah sebuah proses yang menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan guna penyelesaian akuntansi secara manual. Contoh siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang maupun jasa pada prinsipnya sama saja, yang membedakan hanya pada jenis transaksinya.

Analisa Transaksi

Transaksi yang terjadi pada perusahaan tentu akan dicatat dalam dokumen sumber atau bukti transaksi. Contoh dokumen sumber yang sering kita temui diantaranya adalah kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam kerja dan yang lainnya.

Pembuatan Jurnal

Kegiatan penjurnalan adalah penulisan jenis akun beserta jumlahnya dari bukti-bukti transaksi. Dari pengumpulan bukti transaksi tersebut lalu dicatat dalam jurnal harian atau bisa di sebut dengan jurnal umum.

Posting Buku Besar

Kegiatan posting buku besar adalah memindahkan informasi akun beserta saldonya kedalam kolom khusus akun yang sejenis.

Neraca Saldo / Neraca Percobaan

Kegiatan akuntansi yang selanjutnya adalah pembuatan neraca saldo. Neraca saldo / neraca percobaan tujuannya adalah untuk menilai proses penginputan data dari jurnal umum ke buku besar (posting) sudah benar adanya dengan cara membuat neraca saldo. Apabila jumlah debet dan kredit seimbang, itu artinya tidak ada kesalaha dalam penginputan data.

Jurnal Penyesuaian

Tahap selanjutnya adalah penyusunan jurnal penyesuaian. jurnal penyesuaian di buat saat terjadinya transaksi yang berpengaruh pada akun-akun perusahaan, misalnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan sebagainya, dan biasanya akan memunculkan akun-akun yang baru.

Neraca Lajur

Pembutan neraca lajur mengacu pada tahap sebelumnya yaitu neraca saldo dan jurnal penyesuaian. neraca lajur akan berisi informasi tentang neraca saldo dan jurnal penyesuaian yang akan menghasilkan informasi yang diperlukan dalam membuat laporan keuangan nantinya. Informasi tersebut diantaranya adalah laporan laba rugi dan neraca.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah tahap siklus akuntansi perusahaan jasa yang diantaranya adalah laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan modal.

Jurnal Penutup

pada akhirnya akun-akun perkiraan pada laporan perubahan modal dan laporan laba rugi yang ada pada perusahaan jasa yang akan ditutup. Akun-akun tersebut diantanya adalah akun pendapatan, biaya/beban, rugi laba dan prive. Selengkapnya tentang jurnal penutup. Setiap akun perkiraan yang ditutup akan bersaldo Rp.0,00 sehingga yang tersisa hanya akun perkiraan yang mempengaruhi neraca saja yang memiliki saldo.

Jurnal Pembalik

tahapan jurnal pembalik merupakan tahap pembalikkan beberapa akun yang telah ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya adalah pembayaran yang dibayar dimuka yang belum jatuh tempo. Selengkapnya tentang jurnal pembalik.

Neraca Akhir / Awal (Setelah Penutupan)

Disebut dengan neraca akhir / awal karena sebagai neraca akhir yang dihasilkan pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal pada siklus akuntansi periode berikutnya.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Siklus Akuntansi Perusahaan Jasasemoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Tahapan Siklus Akuntansi
Terdapat 8 siklus akuntansi yang harus diketahui dalam melakukan pelaporan keuangan.

1. Mengidentifikasi Transaksi
Tahap pertama yang dilakukan pada siklus akuntansi adalah dengan mengidentifikasi pencatatan disetiap transaksi. Transaksi yang dicatat tentu yang mempunyai dampak langsung terhadap perubahan kondisi keuangan perusahaan.

Setiap transaksi juga harus memiliki bukti untuk memudahkan identifikasi transaksi yang terjadi. Bukti transaksi biasanya berupa kuitansi, faktur, ataupun nota yang dianggap sah. Maka dari itu, setiap terjadinya transaksi diwajibkan ada bukti-buktinya sehingga dapat diidentifikasi dan dicatat oleh akuntan.

2.  Menganalisis Transaksi
Tahapan yang kedua setelah kamu melakukan pencatatan transaksi yaitu menganalisis setiap transaksi yang telah dilakukan. Kenapa? karena analisis transaksi memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Sistem pencatatan dalam akuntansi menggunakan double-entry system. Jadi, transaksi akuntansi memberikan pengaruh terhadap debit dan kredit keuangan dengan jumlah yang sama. Secara sistematis menggunakan persamaan seperti ini :

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas 

3. Melakukan Pencatatan Transaksi
Selanjutnya setelah menganalisis transaksi adalah melakukan petatan transaksi di jurnal keuangan.

Dalam mengerjakan catatan transaksi dibutuhkan ketelitian agar tidak ada transaksi yang terlewat.

Untuk memproses jurnal keuangan dibagi menjadi dua yaitu debit dan kredit dan kamu bisa menggunakan jurnal umum.

4. Menulis Di Buku Besar
Setelah mencatat di jurnal, kamu juga menulis transaksi yang terjadi di buku besar. Seperti yang diketahui buku besar merupakan alat untuk melakukan pencatatan laporan keuangan yang didalamnya berisi rangkuman yang berasal dari jurnal umum.

Setiap perusahaan juga pastinya memiliki berbagai rekening buku besar sendiri dan masing-masing rekening diberikan kode tertentu untuk memudahkan akuntan mengidentifikasi transaksi keuangan dan melakukan pengecekan ulang.

5. Menyusun Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan
Berikutnya akuntan menyusun neraca saldo yang isinya daftar saldo yang ada di masing-masing rekening buku besar. Saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan jumlahnya harus sama.

Jadi, sesudah entri jurnal diposting ke buku besar, saldo percobaan yang belum disesuaikan dapat disiapkan. Untuk melakukan penginputan ke neraca saldo yang belum disesuaikan kamu bisa mentransfer dari akun besar ke neraca saldo.

Apabila ada kondisi dimana transaksi yang belum tercatat dan ditemukan masalah pada neraca saldo maka akan dicatat di jurnal penyesuaian

6. Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada proses percatatan perubahan saldo di dalam akun yang mencerminkan jumlah yang sebenarnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apabila ditemukan suatu masalah di neraca saldo maka akan dicatat di jurnal penyesuaian. Dalam menyusun jurnal penyesuaian ini bersifat berkala dan hasilnya juga sama dengan jurnal pada umumnya.

Apabila semua transaksi sudah dicatat di jurnal penyesuaian maka hasil laporan keuangannya bersifat aktual (baru).

7. Menyusun Laporan Keuangan dan Jurnal Penutup
Tahap selanjutnya dengan membuat neraca saldo penyesuaian terlebih dahulu berdasarkan neraca saldo sebelumnya dengan memperhatikan jurnal penyesuaiannya. Saldo dibagi aktiva dan pasiva dengan jumlah yang besarnya sama.

Berikutnya pada laporan keuangan terdiri dari beberapa laporan seperti laporan perubahan modal, laporan laba rugi, laporan arus kas, neraca lalu dilanjutkan dengan menyusun jurnal penutup.

Pada jurnal penutup tentu disusun pada akhir periode dengan menutup rekening laba rugi carany mengosongkan nilai rekening tersebut.  Tujuannya untuk melihat aliran sumber keuangan selama periode tersebut berjalan.

Lalu, periode selanjutnya jurnal penutup bisa membantu untuk memulai siklus  akuntansi berikutnya.

8. Menyusun Neraca Akhir dan Jurnal Pembalik
Tahap terakhir ini sifatnya opsional bisa kamu lakukan atau berhenti sampai di jurnal penutup.

Di neraca akhir biasanya dihasilkan pada akhir periode sedangkan neraca awal itu digunakan pada awal periode siklus akuntansi selanjutnya.  

Tahukah Anda bahwa melewatkan satu bagian dari keseluruhan siklus akuntansi perusahaan jasa bisa berakibat fatal?

Dari satu tahapan ke tahapan lainnya saling berhubungan dan membutuhkan data satu sama lain, ini merupakan tugas yang memerlukan ketelitian dan ketekunan.

Tugas utama seorang akuntan adalah menguasai siklus akuntansi.

Hal ini sangat penting dilakukan oleh akuntan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.

Untuk Anda yang memiliki perusahaan jasa atau servis, saya akan bahas siklus akuntansinya dalam artikel ini.

Pengertian Siklus Akuntansi

Usaha apapun yang menyediakan jasa atau menjual produk pastinya memiliki siklus akuntansi.

Akuntansi adalah bagaimana sebuah usaha atau perusahaan melacak keuangannya.

Walaupun perusahaan jasa dan barang menawarkan berbagai macam barang ke konsumen, keduanya wajib mengikuti sebuah prinsip akuntansi.

Ini berarti bahwa persamaan akuntansi Aset = Liabilitas + Ekuitas berlaku kepada perusahaan tersebut.

Akan tetapi, jenis barang dan jasa yang disediakan mempengaruhi bagaimana perusahaan menjalankan roda keuangan untuk biaya operasional dan pemasukan.

Baca juga: Penjelasan Komprehensif Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang penyediaan pelayanan kepada pelanggan atau perusahaan lainnya.

Contohnya, sebuah firma akuntansi yang menyediakan jasa akuntansi untuk perorangan ataupun usaha lainnya.

Sementara, sebuah salon menawarkan potong rambut, styling, dan perawatan lainnya untuk pelanggannya.

Sebuah perusahaan penyedia barang membeli perlengkapan secara grosir dan mengirimkannya kepada pelanggan.

Sebuah butik membeli pernak-pernik pakaiannya dari sebuah perusahaan lain yang menyediakan barang khusus pakaian.

Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan jasa memiliki persediaan barang (Salon bisa saja memiliki persediaan apabila salon tersebut juga menjual perawatan rambut, shampoo dan lainnya).

8 Tahapan Siklus Akuntansi

Untuk perusahaan jasa umumnya siklus akuntansinya sama seperti pada umumnya.

Transaksi dibukukan ke Jurnal Umum, dan jumlahnya dimasukkan ke Buku Besar.

Pada akhir siklus akuntansi, baik itu bulanan, caturwulan, atau setahun, perhitungan di Buku Besar akan disesuaikan dan pernyataan keuangan dipersiapkan.

Setelah akun tutup periode, nantinya akan dibuka kembali setelah dilakukan penyesuaian.

Ini urutannya:

Analisa Transaksi

Di tahap ini Anda harus mengumpulkan semua data transaksi perusahaan jasa. Bentuk transaksi perusahaan jasa biasanya berupa: pembelian asuransi, pembelian persediaan alat, biaya sewa, biaya iklan, dan biaya lainnya. Setelah semua terkumpul dan dianalisa, baru Anda masukkan ke jurnal umum.

Membuat Jurnal

Pada tahapan membuat jurnal umum, semua transaksi sudah dianalisa dan bisa diposting ke buku besar.

Posting

Menyiapkan Neraca Lajur

Neraca lajur berupa worksheet yang berisi informasi data keuangan tersusun dari jurnal umum.

Kolom yang terbagi adalah nama akun, neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah disesuaikan, laba rugi, neraca.

Menyiapkan Laporan Keuangan

Jika sudah pada tahapan ini, Anda harus berhati-hati memasukaan data jurnal ke dalam laporan keuangan supaya tidak terjadi kesalahan penghitungan.

Di dalam laporan keuangan akan berisi kolom debit dan kredit yang akan ditutup.

Catat Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup

Jurnal Penyesuaian akan ditutup dan dimasukkan ke dalam jurnal penutup.

Masih sama seperti kolom sebelumnya, akan terdapat kolom debit dan kredit dari laporan keuangan.

Di akhir akan terlihat jelas kesimpulan pemasukan yaitu jumlah debit yang akan ditutup.

Posting Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup

Setelah semua debit dan kredit tercatat, maka Anda harus posting kedua jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke buku besar.

Menyiapkan Neraca Saldo

Ini adalah tahapan terakhir dalam siklus akuntansi perusahaan jasa.

Fungsi neraca saldo adalah untuk memeriksa keseimbangan kolom debit dan kredit yang ada di buku besar, dengan menghitung setiap saldo akun didalamnya.

Kesimpulan

Siklus akuntansi perusahaan jasa bukan tidak rumit walaupun sedikit barang fisik yang dimasukkan ke dalam transaksi.

Tapi Anda harus tetap teliti dalam melakukan setiap tahapannya supaya Anda tidak banyak merugi saat membuat laporan keuangan.

Apakah artikel ini membantu? Share artikel ini ke teman dan rekan yang membutuhkan!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA