Jelaskan proses berdirinya dinasti umayyah

Sejarah Berdirinya Kerajaan Dinasti Umayyah – Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal sebagai suatu era agresif, di mana perhatian tertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan, yang terjadi sejak zaman khulafaurrasyidin terakhir. Hanya dalam jangka waktu 90 tahun, banyak bangsa diempat penjuru mata angin beramai-ramai masuk ke dalam kekuasaan Islam.

Diketahui negara-negara tersebut adalah tanah spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Syiria, Palestina, sebagian daerah Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan dan Kirgiztan yang termasuk Soviet Rusia. Dalam bidang peradaban Dinasti Umayyah telah menemukan jalan yang lebih luas ke arah pengembangan dan perluasan berbagai bidang ilmu pengetahuan, dengan bahasa Arab sebagai media utamanya.

Menurut Jurji Zaidan beberapa kemajuan dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan adalah pengembangan bahasa arab, ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu hadtis, ilmu nahwu, dan ilmu jughrafi dan tarikh. Namun fase kejayaan Bani Umayyah tidak berlangsung lama, dalam sejarah tercatat jatuhnya kerajaan Bani Umayyah terjadi karena kelemahan internal dan kuatnya tekanan yang berada di pihak luar. Demikian ini sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Badri Yatim bahwa sedikitnya terdapat 5 faktor yang membuat dinasti umayyah hancur. Adapun kelima faktor tersebut adalah karena sistem pergantian khilafah yang berdasarkan garis keturunan dan pada aspek senioritas.

Kedua adalah terjadi karena latar belakang terbentuknya dinasti umayyah yang berasal dari konflik politik yang terjadi pada Sayyidina Ali. Selain itu, kehancuran Bani Umayyah terjadi karena adanya pertentangan suku yakni Bani Qais dan Bani Kalb. Apalagi isu yang paling banyak didapati tentang jatuhnya kerajaan Bani Umayyah adalah sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak khalifah tidak bisa memikul tugas yang begitu berat saat mewarisi kekuasaan. Hingga hal itu dimanfaatkan oleh Al-Abbas bin Abbas Almuthallib.

Walaupun demikian, sejarah tentang Bani Ummayyah masih saja diceritakan hingga saat ini dan disebut sebagai peradaban yang besar karena membuat ekspansi Islam sangat luas hingga ke Eropa. Berdasarkan hal tersebut, tahukah anda tentang Sejarah berdirinya kerajaan Bani Umayyah adalah?

Sejarah Berdirinya Kerajaan Bani Umayyah Adalah

Berdirinya dinasti Bani Ummayyah dilatar belakangi oleh peristiwa tahkim pada perang Siffin dimana terjadi pembalasan pembunuhan Khalifah ketiga Utsman bin Affan, sampai kepada Muawiyah bin Abi Sufyan beserta seluruh sahabat menentang khalifah Ali dan membuat Muawiyah untuk memisahkan diri dari pusat pemerintahan.

Jelaskan Sejarah Berdirinya Kerajaan Dinasti Umayyah? Ini Proses Singkatnya (Foto: Artikelsiana.,com)

Dengan menangnya Muawiyyah secara politis terhadap Ali hingga mampu membujuk Hasan (anak Ali) membuat Muawiyyah mengangkat dirinya sebagai khalifah sekaligus sebagai raja pada tahun 41 H/661 M yang beribu kota di Damaskusdan diketahui dinasti Bani Umayyah berkuasa sampai 132 H/750 M. Untuk nama Bani Umayyah sendiri berasal dari nama Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. 

Kemenangan Muawiyah Mendirikan Dinasti Umayyah

Keberhasilan Muawiyah sebagai pendiri kerajaan dinasti Umayyah selain karena kemenangan dalam diplomasi di Siffin, terdapat juga beberapa hal yang membuat Dinasti Umayyah bisa berdiri. Adapun hal itu adalah:

  • Melainkan saat semenjak menjadi Gubernur Suriah dirinya mempunyai pembangunan politik yang solid, dan mempunyai dukungan yang kuat dari rakyat suriah dan keluarga Bani Umayyah sendiri.
  • Selain itu sebagai seorang administrator, Muawiyah juga juga terbilang bijaksana sebab mampu menempatkan pembantunya memegang jawaban penting.
  • Serta Muawiyah mempunyai kemampuan yang disebut sebagai seorang negarawan dan berani karena mampu membuat keputusan yang memaklumkan jabatan Khalifah secara turun temurun.

Para Khalifah Bani Umayyah

Diketahui berdirinya kerajaan Bani Umayyah dilatar belakangi oleh Muawiyah, sebagai khalifah dai 15 khalifah Bani Umayyah, dan diantaranya 4 dari mereka berkuasa selama 70 tahun yaitu Muawiyah, Abdul Malik, Al-Walid, dan Hisyam.

Sedangkan dari kesepuluh orang yang memerintah tersebut selama 21 tahun. Adapun khalifah-khalifah Bani Umayyah adalah:

  1. Muawiyah ibn Abi Sufyan {661-681 M}
  2. Yazid ibn Muawiyah {681-683 M}
  3. Muawiyah ibn Yazid {683-684 M}
  4. Marwan ibn Al-Hakam {684-685 M}
  5. Abdul Malik ibn Marwan {685-705 M}
  6. Al-Walid ibn Abdul Malik {705-715 M}
  7. Sulaiman ibn Abdul Malik (715-717 M)
  8. Umar ibn Abdul Aziz (717-720 M)
  9. Yazid ibn Abdul Malik (720-724 M)
  10. Hisyan ibn Abdul Malik (724-743 M)
  11. Walid ibn Yazid (743-744 M)
  12. Yazid ibn Walid (Yazid II) (744 M)
  13. Ibrahim ibn Malik (744 M)
  14. Marwan ibn Muhammad (745-750M)
Nama Pendiri dan Para Khalifah Bani Umayyah (Foto: Artikelsiana.com)

Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Jelaskan Sejarah Berdirinya Kerajaan Dinasti Umayyah? Ini Proses Singkatnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

tirto.id - Dinasti Umayyah merupakan kekhalifahan pertama setelah era Khulafaur Rasyidin dalam sejarah Islam. Nama dinasti ini diambil dari Umayyah bin 'Abd asy-Syams atau Muawiyah bin Abu Sufyan alias Muawiyah I, salah seorang sahabat Nabi Muhammad, lalu menjadi khalifah yang memimpin pada 661-680 Masehi.

Secara garis besar, era Kekhalifahan Umayyah terbagi atas dari dua periode utama, yakni tahun 661-750 M berpusat di Damaskus (kini ibu kota Suriah), kemudian periode 756-1031 M di Cordoba seiring berkuasanya kekuatan muslim di Spanyol, Andalusia.

Berdirinya Dinasti Umayyah bermula dari peristiwa Tahkim atau Perang Shiffin. Dipaparkan oleh Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah (2016), ini adalah perang saudara antara kubu Muawiyah 1 kontra Ali bin Abi Thalib, khalifah ke-4 setelah wafatnya Nabi Muhammad.

Perang Shiffin terjadi usai kematian khalifah ketiga, Utsman bin Affan, pada 17 Juni 656, yang membuka peluang bagi Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi Muhammad, untuk memimpin.

Setelah Ali bin Abi Thalib wafat pada 29 Januari 661, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh Hasan, putra Ali dan cucu Nabi Muhammad, selama beberapa bulan. Hasan kemudian melepaskan jabatannya.

Usai Hasan bin Ali mundur, Muawiyah I tampil sebagai pemimpin meskipun diwarnai dengan berbagai polemik di antara umat Islam sendiri. Dari sinilah sejarah Kekhalifahan Umayyah dimulai.

Kejayaan Kekhalifahan Umayyah

Secara garis besar, pemerintahan Dinasti Umayyah yang berlangsung selama hampir 90 tahun terbagi dalam dua periode, yakni masa Kekhalifahan yang berpusat di Damaskus (Suriah) dan era kejayaan di Spanyol, Andalusia, dengan pusatnya di Cordoba.

Maka, wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayyah sangat luas. Dikutip dari History of Islamic Civilization (2017) karya Muhammad Fathurrohman, wilayah tersebut meliputi sebagian besar Timur-Tengah, Asia Selatan, Asia Tengah, pesisir Afrika Selatan hingga Andalusia, yakni kawasan yang kini ditempati Portugal dan Spanyol.

Luasnya wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayyah tidak lepas dari serangkaian penaklukan yang secara bersambung dilakukan dan dikomandani oleh para pemimpinnya, dengan seabrek dinamika yang terjadi di kalangan Bani Umayyah sendiri.

Rangkaian penaklukan ini merupakan embrio dari Perang Salib dalam misi melawan Eropa. Misi tersebut dilakukan baik dari jalur timur menuju Konstantinopel maupun lewat jalur barat yang akhirnya sampai di Spanyol.

Dinasti Umayyah memiliki peran penting dalam perkembangan Islam. Kekhalifahan ini pernah dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh, di antaranya adalah Al-Walid bin Abdul-Malik dan Umar bin Abdul Aziz.

Di masa pemerintahan Al Walid bin Abdul-Malik (705-715), kekuasaan Kekhalifahan Umayyah meluas hingga ke Spanyol. Penaklukan Andalusia terjadi pada 711 Masehi.

Pembangunan diutamakan pada masa ini. Dibangunnya rumah sakit dan Masjid Al Amawi di Damaskus, Masjid Al Aqsa di Yerussalem, perluasan Masjid Nabawi di Madinah, merupakan sejarah penting dari peran Dinasti Umayyah.

Ketika Umar bin Abdul Aziz (717-720) menjadi khalifah, bidang keilmuan Islam merupakan prioritas utama. Pengarsipan hadis, pengembangan bahasa Arab, ilmu qiraah (membaca Alquran), fikih, hingga berbagai karya tulis maupun produk ilmiah berkembang pesat pada masa ini.

Baca juga:

  • Tragedi Karbala, Kematian Husein bin Ali, dan Terbelahnya Islam
  • Ironi dalam Kematian Tak Terduga Sultan Utsmaniyah
  • Turki Ottoman Melemah dan Bantuan Inggris, Lahirlah Arab Saudi

Keruntuhan Dinasti Umayyah

Kejayaan Dinasti Umayyah mulai menurun ketika kelompok yang tidak puas terhadap pemerintahan mulai muncul. Bani Abbasiyyah memimpin upaya perlawanan ini dan pada akhirnya melemahkan kekuasaan Bani Umayyah.

Pertengahan abad ke-6 menjadi masa-masa krusial Kekhalifahan Umayyah. Pada periode ini, Umayyah mulai mengalami kekalahan dari pasukan Abbasiyyah. Hingga akhirnya, pada 750 M Damaskus berhasil direbut oleh Abbasiyyah yang praktis membuat pemerintahan Umayyah jatuh.

Khalifah terakhir Dinasti Umayyah di Damaskus, tulis Imam Subchi dalam Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam (2015), adalah Marwan II bin Muhammad (744-750). Sejak itu, berakhirlah era Umayyah di Damaskus dan dimulailah era baru di Andalusia dengan pusatnya di Cordoba, Spanyol.

Pemerintahan Kekhalifahan Umayyah di Cordoba berlangsung cukup lama. Namun, keruntuhan mulai terlihat pada perjalanan awal abad ke-9. Mulai muncul intrik dan pergolakan di kalangan sendiri. Wilayah kekuasaan Umayyah pun sedikit demi sedikit tercerai-berai.

Pada 1031, Hisyam III selaku Khalifah Umayyah di Cordoba saat itu, mengundurkan diri dari jabatannya. Situasi semakin kacau lantaran mengalami krisis kepemimpinan. Tidak adanya pemimpin yang mumpuni membuat dewan menteri terpaksa menghapus jabatan khalifah.

Pemerintahan Umayyah di Andalusia pun terpecah-belah menjadi negara-negara kecil hingga akhirnya kekuasaan Islam di Cordoba benar-benar musnah.

Baca juga:

  • Sejarah Kejatuhan Pusat Perang Salib Konstantinopel
  • Yazdegerd III, Penjaga Terakhir Persia Sebelum Era Islam
  • Khalifah yang Membangun Gereja Suci & Makam Yesus

Garis Waktu Umayyah di Damaskus

661 M- Muawiyah I menjadi khalifah dan mendirikan Bani Umayyah

670 M- Perluasan ke Afrika Utara, penaklukan Kabul

677 M- Penaklukan Samarkand dan Tirmiz, serangan ke Konstantinopel

680 M- Kematian Muawiyah, Yazid I naik takhta, peristiwa Karbala

685 M- Khalifah Abdul-Malik menegaskan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi

700 M- Kampanye menentang kaum Barbar di Afrika Utara

711 M- Penaklukan Spanyol, Sind, dan Transoxiana

713 M- Penaklukan Multan

716 M- Serangan ke Konstantinopel

717 M- Umar bin Abdul-Aziz menjadi khalifah, reformasi besar-besaran

749 M- Kekalahan tentara Umayyah di Irak dari pasukan Abbasiyyah

750 M- Damaskus direbut Abbasiyyah, Kekhalifahan Umayyah jatuh

756 M- Pisah dari Abbasiyyah, pindah ke Cordoba

Daftar Pemimpin Kekhalifahan Umayyah

Kekhalifahan Utama di Damaskus

  • Muawiyah I bin Abu Sufyan, 661-680 M
  • Yazid I bin Muawiyah, 680-683 M
  • Muawiyah II bin Yazid, 683-684 M
  • Marwan I bin al-Hakam, 684-685 M
  • Abdullah bin Zubair bin Awwam, 685 M (transisi)
  • Abdul-Malik bin Marwan, 685-705 M
  • Al-Walid I bin Abdul-Malik, 705-715 M
  • Sulaiman bin Abdul-Malik, 715-717 M
  • Umar II bin Abdul-Aziz, 717-720 M
  • Yazid II bin Abdul-Malik, 720-724 M
  • Hisyam bin Abdul-Malik, 724-743 M
  • Al-Walid II bin Yazid II, 743-744 M
  • Yazid III bin al-Walid, 744 M
  • Ibrahim bin al-Walid, 744 M
  • Marwan II bin Muhammad, 744-750 M
Keamiran di Cordoba

  • Abdur-rahman I, 756-788 M
  • Hisyam I, 788-796 M
  • Al-Hakam I, 796-822 M
  • Abdur-rahman II, 822-888 M
  • Abdullah bin Muhammad, 888-912 M
  • Abdur-rahman III, 912-929 M
Kekhalifahan di Cordoba

  • Abdur-rahman III, 929-961 M
  • Al-Hakam II, 961-976 M
  • Hisyam II, 976-1008 M
  • Muhammad II, 1008-1009 M
  • Sulaiman, 1009-1010 M
  • Hisyam II, 1010-1012 M
  • Sulaiman, 1012-1017 M
  • Abdur-rahman IV, 1021-1022 M
  • Abdur-rahman V, 1022-1023 M
  • Muhammad III, 1023-1024 M
  • Hisyam III, 1027-1031 M

Baca juga artikel terkait SEJARAH ISLAM atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA