Jelaskan proses berdirinya Daulah Ayyubiyah

Sebelum membicarakan Dinasti Ayyubiyah terlebih kita harus mengupas sejarah dinasti fathimiyyah, karena tanpa menelaah sejarah dinasti fathimiyyah tentutnya latar belakang berdirinya dinasti ayyubiuah tidak akan dipengerti. Karena dinasti ayyubiyyah merupakan  kelanjutan dari dinasti fathimiyyah.

Ketika dinasti Al-Abbasyiah mengalami kemuduran dalam berbagai hal di afrika utara berdiri sebuah dinasti yang bernama dinasti fathimiyyah, dinasti ini didirirkan atas idealisme orang-orang syiah, karena mereka beranggapan bahwa yang berhak menjadi pemimpin (imamah)  sebagai pengganti rasululladh ialan keturunan fathimah putri rasulullah. Sebenarnya dari golongan syi'ah sudah lama ingin menjadi penguasa yaitu ketika Ali Bin Abi thalib jatuh dari kepemimpinan akan tetapi pada masa Daulah Umayyah dan Abbasyiah mereka tidak berhasil untuk memangku menjadi pemimpin  karena selalu mendapat tekanan politik. Akan tetapi syi'ah ini adalah bukan kelompok yang mudah menyerah begitu saja, mereka selalu mengadakan gerakan-gerakan akan tetapi gerakan mereka bersifat taqiyah pura-pura patuh terhadap penguasa akan tetapi mereka secara diam-diam menyusun kekuatan. Dan dinasti  ini berdiri diantara dua kekuatan besar yaitu dinasti Abbsyiah di damaskus dan Dinasti Umayyah II di spanyol.

Adapun khalifah pertama dari dinasti ini Sa'ad bin husain kemungkinan dia adalah keturunan Abdullah bin maimun seorang pemimpin syi'ah dari Persia. Ketika dinasti abbasyiah berdiri dari kalangan syi'ah secara diam-diam menyusun gerakan-gerakan yang merupakan sebagai fondasi berdirinya dinasti fathimiyyah, yaitu pada awalnya di kahir abad 9 ada salah satu seorang progandis ( Juru kampanye/ tim sukses) dari kalangan syi'ah yang bernamakan Abdullah Bin Husain As-Syiah telah memperkenalkan diri kepada orang-orang kitama yaitu anak suku dari suku berber di afrika, ia mengaku sebagai utusan imam mahdi sang pembebas dari berbagai agama, termasuk islam. Pada saat itu ziadatullah Al-Aglabi dari dinasti Aglabiyyah berkuasa di daerah sijilmasa afrika. Dengan kekuatan Abdullah As-Syi'i akhirnya dinasti aglabiyyah berhasil dikalahkan. Dengan kemenangan As-syi'i segeralah As-Syi'i mengangkat Sa'ad bin  Abdullah. 

Masa kejayaan Dinasti Fatimiyyah pada kekhalifaan Al-Muiz. Dinasti ini berhasil menyaingi kekuasaan Abdurrahman III di Andadusia, pemimpin Dinasti Umayyah II. Selama tiga tahun panglima Jawhar berhasil mendirikan pusat pemerintahan yang baru, yaitu Al-Qahira ( kairo ) sebagai pengganti fustat ibu kota mesir pada tahun 639-969 M. kemudian Al-Qahira diresmikan setelah Al-Muiz datang kemesir. Dinasti terakhir dari dinasti ini Al adid yang kemudian dikalahkan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, dengan berkuasanya shalahuddin Al-Ayyubi berakhirlah kerajaan syiah.

Berdirinya Dinasti Al-Ayyubiyah

Dinasti al-ayyubiyah merupakan Dinasti setelah dinasti Fathimiyyah  yang  bermadzhab Sunni dengan sultan pertama  Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi, seorang suku kurdi dari Azerbaijan yang melakukan migrasi  ke irak. Ayahnya adalah Najmuddin Bin Ayyub seorang gubernur tikrit yang pindah kemushol kemudian ke damaskus . najmuddin dan saudaranya asadudin syirkuh menjadi panglima mahmud zanki, penguasa saljuk, di suriah  pada saat itu.

Telah disebutkan diatas bahwa penguasa yang terakhir dari dinasti fathimiyyah adalah Al-Adhid yang menggantikan khalifah yang sebelumnya. Pada saat Al-Adhid menjadi khalifah terjadi peristiwa yang sangat kejam yaitu ketika al-Qais menjadi wazir pada saat itu Ibnu raziq, al-Adhid melakukan pembunuhan terhadap Ibnu Raziq.. dan tidak lama kemudian sawar berhasil mengantikan wazir yang baru. Akan kejadian ini dapat menimbulkan kecemburuan dari pihak lain, pada saat itu Dhirgam juga mengincar kedudukan wazir juga, dengan penuh strateginya Dhirgam berhasil mengalahkan sawar, sawar melarikan diri ke syuriah.

Untuk merebut kedudukan kembali sawar mengadakan kerja sama dengan mahmud zanki, dengan perjanjian akan memberikan upeti dan bagi hasil atas kesuksesan dalam berusahanya, Zanki mengutus panglimanya yang bernama asadudin syirkuh, kemudian syirkuh dapat mengalahkan Dhirgam dan berhasil mengembalikan kedudukan sawar sebagai wazir. Akan tetapi sawar mengkhianati janjinya.

Sawar adalah seorang politikus yang licik untuk mengsiasati, pengkhianatannya ia bekerja sama dengan Armelic I penguasa tentara salib di palestina untuk mengusir Syirkuh dari mesir, dan syirkuh berhasil ddi kembalikan  kenegri asalnya. sawar tunduk pada kekuasaan armelic I dan sawar tidak berbuat apa-apa, kekuasaan mesir dikuasaai oleh  armelic I.

Atas pengkhianatan Sawar zanki sangat marah besar ia berkeinginan untuk merebut mesir dan menggulingkan jabatan sawar. Zanki mengirim panglima perangnya yaitu syirkuh dan keponakannya shalehuddin yusuf Al-Ayyubi. Disnilah terjadi peperangan orang ilsam dengan tentara kristen yang disebut perang salib, dan peperangan dimenangkan oleh pihak islam. Akhirny sawar melarikan diri dan syirkuh menjadi wazir mesir tidak lama yaiut selama 2 bulan, al-ayyubi menggantikan kedudukan pamannya. Ia sebagai wazir mesir telah menghapus nama Al-Adhid dari kekuasaan karena pemerintahan ditangani oleh wazir dengan begitulah Dinasti Al-Ayyubi berdiri.



Dinasti Ayyubiyah adalah dinasti Muslim dengan asal-usul Kurdi, didirikan oleh Salahuddin dan berpusat di Mesir. Dinasti ini menguasai sebagian besar Timur Tengah selama abad ke-12 dan ke-13. Salahuddin adalah wazir Fatimiyah sebelum ia mengakhiri kekuasaan Fatimiyah pada 1171. Pada 1774, ia menyatakan diri sebagai sultan menyusul kematian penguasa Ayyubiyah terdahulu, sultan Zengiyah, Nuruddin. Ayyubiyah menghabiskan dasawarsa berikutnya melancarkan penaklukan di seluruh kawasan tersebut dan pada 1183 M, wilayah kekuasaan mereka meliputi Mesir, Suriah, Mesopotamia utara, Hejaz, Yaman, dan pesisir Afrika hingga perbatasan Tunisia modern. Sebagian besar Kerajaan Yerusalem direbut Salahuddin setelah kemenangann dalam Pertempuran Hattin pada 1187, akan tetapi pasukan salib kembali merebut pantai Palestina pada 1190-an.

Wilayah terluas Ayyubiyah

Setelah kematian Salahuddin, para putranya memperebutkan kendali atas kesultanan namun akhirnya saudaranya Al-Adil yang menjadi Sultan pada 1200. Pada 1230-an, para penguasa Ayyubiyah di Suriah berusaha memerdekaan diri dari kendali Mesir dan terus terpecah hingga Sultan As-salih Ayyub mempersatukan kembali Ayyubiyah dengan menaklukan sebagian besar Suriah, kecuali Aleppo, pada 1247. Pada saat itu, dinasti-nasti Muslim lokal telah mengusir para penguasa Ayyubiyah dari Yaman, Hejaz, dan sebagian Mesopotamia. Setelah kematiannya pada 1249, As-Salih Ayyub digantikan di Mesir oleh Al-Mu'azzam Turansyah, akan tetapi ia digulingkan oleh para jenderal Mamluk yang sebelumnya sukses memukul mundur invasi pasukan salib di Delta Nil. Peristiwa ini secara efektif mengakhiri kekuasaan Ayyubiyah di Mesir dan sejumlah upaya para penguasa Suriag, dipimpin oleh An-Nasi Yusuf dari Aleppo, untuk memulihkannya berakhir dengan kegagalan. Pada 1260, Mongol menghancurleburkan Aleppo dan setelahnya merebut sisa-sisa wilayah Ayyubiyah. Mamluk yang berhasil menghalau Mongol setelah penghancuran dinasti Ayyuibiyah, tetap mempertahankan kepangeranan Ayyubiyah di Hama hingga akhirnya menggulingkan pemimpin terakhirnya pada 1341.

Selama kekuasaan yang relatif singkat, Ayyubiyah menciptakan kemakmuran di wilayah mereka dan fasilitas serta sokongan yang diberikan Ayyubiyah berujung pada kebangkitan kegiatan keilmuan di dunia Islam. Periode ini juga ditandai oleh proses Ayyubiyah dalam secara keras menguatkan dominasi Muslim Sunni di kawasan tersebut dengan mmebangun banyak sekali madrasah di kota-kota besar mereka.

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

Lihat Foto

New World Encyclopedia

Fransiskus dari Assisi di hadapan Sultan Al-Kamil dari Dinasti Ayyubiyah.

KOMPAS.com - Dinasti Ayyubiyah atau Bani Ayyubiyah adalah dinasti Muslim Sunni keturunan etnis Kurdi yang pernah berkuasa sejak abad ke-12.

Pada masa jayanya, dinasti yang pusat pemerintahannya berada di Mesir ini pernah menguasai hampir seluruh wilayah Timur Tengah.

Pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah Salahuddin Al-Ayubi, yang sebelumnya menjadi wazir (setara perdana menteri) di Mesir, di bawah Dinasti Fatimiyah.

Dinasti Ayyubiyah berkuasa selama kurang lebih satu abad, hingga pertengahan abad ke-13.

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Sejarah berdirinya

Sejarah berdirinya Daulah Ayyubiyah dapat ditelusuri sejak melemahnya Dinasti Fatimiyah (909-1172).

Pada pertengahan abad ke-12, Dinasti Fatimiyah semakin melemah karena beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh permasalahan internal, khususnya perebutan posisi Wazir.

Wazir adalah seorang penasihat atau menteri berkedudukan tinggi, yang biasanya ditemukan dalam sistem monarki Islam.

Selain itu, serangan pasukan Salib ke Mesir juga menjadi salah satu penyebab melemahnya Dinasti Fatimiyah.

Pada 1164, Salahuddin Al-Ayyubi dan pamannya, Syirkuh, dikirim oleh penguasa Damaskus, Nuruddin Zanki, ke Mesir untuk membantu Fatimiyah melawan serangan pasukan Salib.

Dalam pertempuran itu, pasukan Salahuddin dan Syirkuh berhasil mempertahankan Mesir setelah mengalahkan pasukan Salib.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA