Jelaskan prinsip 4R dan sebutkan apa saja?

Salah satu untuk menanggulangi pencemaran tanah bisa dilakukan dengan menggunakan prinsip 4R yaitu replace, reduce, reuse, dan recycle.

  1. Replace (mengganti). Mengganti barang yang kita gunakan dengan yang lebih ramah lingkungan, misalnya : mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali, atau botol dari bahan almuminium.
  2. Reduce (mengurangi). Supaya tidak menghasilkan sampah kita bisa mengurangi penggunaan benda sekali pakai yang bisa menjadi sampah, misalnya : ketika berbelanja, sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik.
  3. Reuse (menggunakan kembali). Dengan menggunakan kembali benda-benda tidak terpakai, sampah menjadi berkurang dan kita tidak perlu lagi membeli barang karena barang yang kita perlukan dapat kita buat sendiri menggunakan barang tak terpakai tersebut. 
  4. Recycle (mendaur ulang). Dengan mendaur ulang sampah, benda yang tidak berguna dapat digunakan kembali.

Setiap aktivitas manusia akan menghasilkan buangan atau sampah, maka volume sampah pun akan terus bertambah seiring meningkatnya populasi penduduk. Menilik kondisi tersebut, sudah sepatutnya jika setiap penduduk turut andil dalam penanganan masalah sampah. Penanganan sampah dapat dimulai dari salah satu sumbernya, yaitu rumah tangga.

4R

Sampah hasil buangan manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik atau sering juga disebut sampah basah berasal dari sampah dapur berupa sisa makanan dan bagian tak terpakai saat memasak, serta sampah halaman berupa daun-daun kering. Sampah ini dapat terurai secara alami dengan bantuan mikroorganisme.

Sebaliknya, sampah anorganik atau sampah kering tidak dapat terurai secara alami. Misalnya saja, kaleng bekas, plastik, dan kertas. Lalu, adapula sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3). Biasanya, B3 mengandung zat kimia berbahaya. Sampah hasil industri dan sampah medis adalah jenis B3. Karena itu, diperlukan penanganan khusus agar tidak membahayakan masyarakat.

Di Indonesia, kebanyakan sampah yang dihasilkan adalah sampah basah dengan jumlah mencapai 60—70% dari keseluruhan volume sampah. Fakta lainnya adalah volume sampah yang terus meningkat, khususnya di Ibukota Jakarta, dan cukup memprihatinkan.

Merujuk pada kondisi tersebut, pengelolaan sampah tak terpusat (terdesentralisasi) dapat meminimalkan sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pengelolaan sampah di rumah tangga sangat membantu dalam meminimalkan jumlah sampah yang akan dibuang. Pengelolaan tersebut harus berdasarkan pada prinsip 4R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (daur ulang), dan replace (mengganti).

Reduce berarti adanya upaya untuk mengurangi hasil buangan rumah tangga. Reuse, yaitu sedapat mungkin menggunakan barang-barang yang bisa dimanfaatkan kembali. Lalu, melakukan upaya untuk mengolah barang-barang tak terpakai menjadi bernilai dan bermanfaat kembali dengan recycle. Prinsip terakhir, replace yaitu me-recheck kembali barang yang kita gunakan sehari-hari. Lalu, gantilah barang-barang sekali pakai dengan yang lebih tahan lama.

Berpedoman pada prinsip tersebut, pengelolaan sampah rumah tangga bisa dilakukan dengan cara pengomposan dan daur ulang. Untuk itu, setiap rumah tangga harus memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang dicampur sampah anorganik bisa mencemari dan merusak nilai materi dari sampah anorganik yang mungkin masih dapat dimanfaatkan lagi.

Pengomposan

Teknik pengomposan sebagai bentuk pengolahan sampah organik mudah untuk dilakukan siapa saja. Secara tradisional, pengomposan bisa dilakukan dengan memendam sampah dalam lubang-lubang yang telah dibuat di halaman rumah. Untuk mengurangi bau sampah yang menyengat, tutupi permukaan lubang sampah yang sudah ditimbun dengan daun-daun kering.

Teknik ini membutuhkan waktu lama hingga sampah menjadi kompos karena sampah dibiarkan terurai secara alami oleh mikroorganisme. Jika ingin menghasilkan kompos lebih cepat, bisa digunakan teknik khusus yang memanfaatkan aktivator mikroorganisme. Namun, cara ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan karena sampah organik harus dipilah-pilah dulu, dibersihkan, dicacah, baru kemudian dicampur aktivator.

Pada skala lebih besar, sampah organik dapat dikelola sehingga mampu menghasilkan energi listrik. Namun, untuk menghasilkan energi terbarukan ini dibutuhkan kalor atau nilai panas yang tinggi. Kalor tinggi banyak dihasilkan sampah plastik (6000 kalori) dan kertas (4000-5000 kalori).

Recycle

Jenis sampah anorganik apa pun bisa didaur ulang. Di sini, kreativitas dan kerajinan memang diperlukan untuk mengolah sampah anorganik. Tak menutup kemungkinan untuk menciptakan industri kerajinan daur ulang dari sampah ini. Kenyataannya, sudah banyak orang melakukannya dan berhasil. Namun, kendala terbesar dalam daur ulang ini datang dari barang itu sendiri. Masih banyak produk yang tidak dirancang untuk didaur ulang setelah dipakai.

Jika Anda belum sempat untuk mendaur ulang semua sampah anorganik di rumah, bungkuslah dalam plastik, lalu buanglah di bak sampah di depan rumah Anda. Sampah tersebut menjadi sangat berguna bagi pemulung yang menemukannya. Pemulung, yang menjadi salah satu komponen penting dalam pengelolaan sampah, akan membawa sampah tersebut ke tempat yang tepat. Biasanya, mereka telah mengetahui tempat-tempat penampungan sampah yang bisa didaur ulang.

Contoh kesuksesan proses daur ulang dapat diperoleh dari zabbaleen di Kairo, Mesir. Zabbaleen adalah sebutan bagi pekerja sampah (pemulung) di sana. Mereka telah berhasil membuat sistem pengumpulan sampah dan daur ulang. Tidak hanya mendaur ulang, sistem tersebut telah membuka lapangan kerja bagi 40 ribu orang. (Oleh: Dyota Tenerezza)

Pengertian 4R: Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Contoh! – Sebenarnya apa sih 4R tersebut? Banyak hal yang dapat kita lakukan di dalam rumah untuk menyelamatkan lingkungan salah satunya ialah dengan menerapkan prinsip 4R. yaitui meliputi (Replace, Reduce, Reuse, Recycle). Prinsip 4R merupakan prinsip yang digunakan untuk mengelola dan mengurangi sampah. Sampah sudah menjadi hal yang biasa dalam aktivitas manusia, sebab setiap kegiatan yang dilakukan sudah pasti menghasilkan sampah, baik itu sampah organik maupun non-organik.

Pengertian 4R

Agar lebih memahami kami akan membahas satu persatu mengenai Prinsip 4R. Adapun cara untuk mengatasi masalah sampah tersebut diantara nya sebagai berikut :

Supaya tidak menghasilkan sampah kita bisa mengurangi penggunaan benda sekali pakai yang bisa menjadi sampah, misalnya:

  1. Ketika berbelanja, sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik.
  2. Jangan sering-sering membeli minuman kemasan botol. Kalau minuman sudah habis, botolnya hanya menambah sampah.
  3. Kurangi jajan. Jajanan di sekolah-sekolah biasanya menggunakan kemasan plastik, seperti snack, permen, minuman, juga makanan yang dijual ‘abang-abang’ PKL. Selain tidak menimbulkan sampah, dengan tidak banyak jajan kita terhindar dari berbagai penyakit karena jajanan berpotensi mengganggu kesehatan.
  4.  Apabila kamu sering membeli koran atau majalah, jangan langsung dibuang setelah dibaca. Sebaiknya didaur ulang atau dijual ke tukang loak.
  5. Usahakan mengeprint atau fotokopi secara bolak-balik. Dengan demikian, jumlah kertas yang diperlukan lebih sedikit. Lebih baik lagi bila menggunakan kertas-kertas HVS bekas yang baru dipakai 1 halaman, sementara halaman satunya masih kosong. Jadi halaman kosong itu masih bisa digunakan untuk mengeprint. Sudah banyak yang membiarkan, bahkan meyuruh hal itu (misalnya guru saya). Guru yang baik akan menerima apabila siswanya melakukan hal tersebut karena kesadaran akan keselamatan lingkungan. Tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga dapat menghemat kertas yang secara tidak langsung dapat menyelamatkan hutan.
  6. Hilangkan sifat konsumtif. Masyarakat Indonesia terkenal cukup konsumtif, sehingga sangat sering berbelanja dan mengonsumsi barang. Barang-barang, baik makanan, pakaian, alat elektronik, perabot rumah tangga, semua dijual menggunakan kemasan. Oleh karena itu, belilah barang yang dibutuhkan saja. Jangan berbelanja secara berlebihan.

Orang-orang kreatif biasanya mampu mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai guna, bahkan bernilai jual. Dengan menggunakan kembali benda-benda tidak terpakai, sampah menjadi berkurang dan kita tidak perlu lagi membeli barang karena barang yang kita perlukan dapat kita buat sendiri menggunakan barang tak terpakai tersebut. Contoh-contoh lainnya yaitu:

  • Membiasakan tidak membuang plastik yang kita dapat dari pasar, warung maupun supermarket. Kantong plastik tersebut sebaiknya dikumpulkan agar dapat digunakan kembali apabila kita membutuhkan kantong untuk membawa barang.
  • Kaleng-kaleng bekas digunakan untuk tempat pensil, pot tanaman, celengan dan sebagainya. Agar lebih indah, kaleng tersebut bisa dicat dan dihias menggunakan kreativitas kita.
  • Gunakan kembali baju-baju bekas tak terbakai sebagai lap atau keset. Dalam kreativitas kita bisa membuat selimut, serbet, taplak meja dan tas dari kain-kain bekas.
  • Belajarlah membuat kerajinan (handycraft)dari barang-barang bekas. Menciptakan kerajinan akan melatih keterampilan dan menumbuhkan kreativitas.

Dengan mendaur ulang sampah, benda yang tidak bergunakan kembali. Mendaur ulang sampah anorganik memang sulit bila dilakukan sendiri, tetapi kita dapat dengan mudah mendaur ulang sampah organik dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Sampah organik yang bisa dijadikan kompos adalah daun kering, sisa makanan, dan limbah rumah tangga.

jenis jenis sampah yang memiliki 3 golongan, sebaiknya dipilah-pilah untuk memudahkan kita memberikan perlakuan kebada masing-masing golongan sampah. contoh sampah anorganik, yang bisa kita lakukan yaitu:

  • Mengumpulkan botol-botol plastik sisa minuman, kaleng-kaleng bekas, kertas-kertas bekas, koran, dan majalah.
  • memilih sampah anorganik, nisalnya sampah kertas, sampah plastik dan kaleng.
  • Antarkan ke petugas daur ulang didaerah kalian atau tukang loak.

Mengganti yang saya maksud disini adalah mengganti barang yang kita gunakan dengan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya:

  • Menukar kantong plastik biasa dengan plastik biodegradable. Plastik jenis ini lebih eco-friendly karena mudah diuraikan.
  • Mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali, atau botol dari bahan almuminium.
  • Jangan malu menggunakan tas yang terbuat dari kain perca batik atau plastik bekas kemasan detergen sebagai pengganti tas kamu. Tas unik dan menarik, apalagi ramah lingkungan, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang memakainya.
  • Daripada menggunakan styrofoam, lebih baik bawa kotak bekal sendiri sebagai tempat makanan.

Gerakan 4R Untuk Mengurangi Kantong Plastik

Para activist lingkungan sangat aktif mensosialisasikan pola hidup sehat dan lestari di lingkungan rumah tangga dengan mengusung tema “Mengurangi dan Mambatasi Penggunaaan Kantong Plastik. Secara umum ada dua pola kampanye yang digunakan.

  1. Pertama, kampanye negative yakni dengan mengedepankan dampak dampak negatif dari kantong platsik terhadap lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Sebagian besar kita sudah mengetahui bahwa bahan dasar pembuatan kantong plastik berasal dari minyak bumi yang sulit diuraikan secara alamiah sehingga limbahnya dapat merusak lingkungan hidup dan membahayakan kesehatan manusia. Selain itu karena bahan bakunya berasal dari minyak bumi maka nilai ekonomi kantong plastik akan semakin mahal seiring dengan menipisnya cadangan minyak bumi.
  2. Kedua, kampanye positif dengan mengelola kantong plastik agar ramah lingkungan dan sehat. Tidak dapat dipungkiri sejatinya kantong plastik sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehingga penggunaannya dalam aktifitas sehari-hari tidak dapat dihindari, lazimnya untuk membawa belanjaan, keperluan bungkus-membungkus, tempat sampah dll. Dalam perspektif hal ini, kantong plastik adalah sahabat kita yang harus dikelola dengan baik penggunaanya agar memberikan manfaat yang maksimal dan mengurangi dampak negatifnya.

Para activist pendukung kampanye positif pun mengkampanyekan gerakan 3 -R yaitu Reduce, Reuse and Recycle. Reduce artinya mengurangi penggunaan kantong plastic seminimal mungkin. Reuse, menggunakan kembali kantong plastik yang telah dipakai sehingga menghemat produksi kantong plastic. Recycle mendaur ulang kantong platsik menjadi barang-barang baru atau sumber energi yang berguna bagi kehidupan manusia.

Apabila gerakan 3-R ini kita laksanakan secara sistimatis dan kontinyu dapat dihitung betapa besarnya kantong plastik yang dapat dihemat yang juga berarti menghemat konsumsi minyak bumi. Selanjutntya penghematan konsumsi kantong plastik akan mengurangi limbah yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan kesehatan.

Pandangan saya, kampanye positif terhadap kantong plastik merupakan salah satu solusi yang terbaik. Namun gerakan 3-R belum cukup untuk memaksimalkan penggunaan plastik, seyogyanya kita dikembangkan menjadi 4-R yaitu ditambahkan gerakan “Refuse” atau menanamkan attitude untuk menolak penggunaan kantong plastik yang berlebihan.

Di Australia telah banyak supermarket, department store, gerai belanja yang mengadopsi konsep model bisnis ramah lingkungan, terutama dengan membatasi penggunaan plastik untuk kantong belanjaan. Selain mempopularkan kantong belanja “Reuse”, dibakukan juga prosedur untuk menawarkan konsumen apakah membutuhkan kantong plastik atau tidak. Biasanya tawaran tersebut ditujukan kepada konsumen yang berbelanja dalam kuantitas kecil misalnya sebungkus roti, sehelai pakaian dll.

Secara pribadi konsep bisnis tersebut adalah sangat baik dan patut didukung sehingga secara konsisten saya pun selalu menolak (Refuse) dengan mengatakan “No, thank you, this good for the mother earth” sambil menenteng barang belanjaan dalam genggaman tangan dan membayangkan bumi yang semakin bersih.

Prinsip Dasar 4R Dalam Pengolahaan Sampah

Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa dilakukan dalam menangani sampah yaitu menerpakan prinsip 4R yaitu : Replace ( mengganti ), Reduce ( mengurangi ), Reuse ( memakai lagi ), Reycle (mendaur ulang ).

Teliti barang yang kita pakai sehari -hari. Gantilah dengan barang – barang yang bisa dipakai sekali dengan barang yang tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang -barang yang ramah lingkungan.

Contoh  :

  • Ganti kantong kresek dengan keranjang bila ingin berbelanja.
  • Menggunakan borol minum yang dapat dipakai beruang -ulang kali.
  • Menggunakan temapt bekal kita sendiri daripada memakai styrofom.

Reduce berarti mengurangi sampah dalamkegiatan sehari -hari yang dapat merusak lingkungan. Reduce pun berguna mengurangi barang yang kalia tidak begitu digunakan seperti baju baru, aksesoris dan sebagainya intinya adalah pengurangan kebutuhan.

Contoh :

  • Membawa tas belanja sendiri sebagai upaya mengurangi sampah kantong sampah plastik pembungkus barang belanja.
  • Memilih barang yang kemasannya dapat didaur ulang.
  • Membeli kemasan isi ulang untuk shampo dan sabun daripada membeli botol yang akan menghabiskan uang kita
  • Membeli susu, deterjen dan sebagainya dengan tempat yang besar dari pada membeli tempat kecil untuk isi yang sama.
  • Pakai email untuk mengirim surat.
  • Menggunakan sapu tangan daripada menggunakn tissue.

Reduce berarti pemakain kembali seperti contohnya memberikan beberapa baju bekas kalian kepada beberapa anak yatim. Tetapi yang palaing dekat adalah memberikan baju yang kekecilan kepada saudara atau adik kalian , selain itu kalian dapat memberikan baju bayi kalian jika masih ada yang bagus untuk diberikan kepada saudara kalian.

Contoh :

  • Menggunakan sisi kertas yang masih kosong.
  • Menggunakan kresek yang masih bersih untuk pembungkus barang.
  • Memanfaatkan pakain atau kain – kain bekas untuk kerajinantangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.

Recyle berarti mendaur ulang komponen -komponen yang bermanfaat melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, yang akan menghasilkan produk yang berbeda atau produk yang sama.Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara berikut:

  • Mengumpulkan barang bekas seperti kertas, majala dan berkas untuk didaur ulang.
  • Mengumpulkan bekas kaleng serta botol untuk di daur ulang.
  • Pakailah bahan kertas atau barang lainnya hasil dari daur ulang.
  • Kelolahlah sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian 4R: Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Contoh! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA