Perbedaan pantun, syair dan gurindam merupakan pertanyaan yang sering kita ajukan ketika masih duduk di bangku sekolah hingga saat ini.
Salah satu jenis karya sastra ini memang memiliki beberapa persamaan sekaligus perbedaan yang tipis-tipis antara satu dengan yang lain.
Bahkan, kerap segelintir orang sering tertukar antara ketiga karya sastra tersebut.
Kalau kamu salah satunya dan sedang ingin memahami mengenai ketiga jenis karya sastra tersebut, kebetulan, banget nih!
Sebab kamu sudah menyiapkan ulasan lengkap mengenai perbedaan pantun, syair dan gurindam.
Yuk, langsung saja kita simak pengertiannya berikut ini.
Pengertian Pantun, Syair dan Gurindam
Sebelum mengetahui perbedaan dari ketiga karya sastra tersebut, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari masing-masing istilah ini.
Apa Itu Pantun?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu).
Setiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris, yang bersajak (a-b-a-b).
Pantun berasal dari bahasa Minangkabau 'patuntun', yang berarti penuntun.
Mulanya, pantun merupakan satu di antara bentuk dari sastra lisan.
Namun, saat ini sudah sering dijumpai pantun dalam bentuk tertulis.
Kemudian seiring berjalannya waktu, pantun telah berkembang sebagai media penuturan pesan dengan permainan kata-kata.
Ciri-ciri dari pantun sendiri adalah terdiri dari empat baris pada setiap baitnya.
Memiliki pola a-b-a-b atau a-a-a-a, mempunyai sampiran, dan tidak ada nama penulis di dalam karyanya.
Apa Itu Syair?
Berdasarkan KBBI, syair dipahami sebagai puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama.
Secara istilah, kata atau istilah 'syair' berasal dari bahasa Arab, yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti 'perasaan yang menyadari'.
Syair di dalam kesusastraan Melayu, merujuk pada pengertian puisi secara umum.
Namun dalam perkembangannya, syair ini telah mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair didesain sesuai keadaan dan situasi yang terjadi.
Ciri-ciri syair sendiri adalah terdiri dari empat baris, setiap baris terdiri dari empat hingga enam kata, semua baris adalah isi, memiliki akhir a-a-a-a dan berisi pesan atau cerita.
Apa Itu Gurindam?
Menurut KBBI, gurindam sendiri adalah sebuah bentuk karya sastra yang berupa sajak, satu baitnya ada dua baris.
Isinya adalah berupa nasihat atau petuah.
Gurindam mulanya dibawa oleh orang Hindu atau yang terpengaruh sastra Hindu.
Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India), yaitu 'kirindam', yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan.
Pada baris pertama gurindam ini berisi syarat, masalah, persoalan, dan perjanjian.
Sedangkan pada baris kedua berisi jawaban atas persoalan yang sudah dipaparkan pada baris pertama.
Ciri-ciri dari gurindam sendiri adalah satu bait terdiri dari 2 kalimat atau baris, setiap bait bersajak a-a, b-b, c-c, d-d dan setiap barisnya maksimal terdiri dari 10 kata.
Perbedaan Pantun, Syair dan Gurindam
Terdapat beberapa perbedaan pantun, syair dan Gurindam yang penting kamu ketahui.
Berikut ini adalah daftar lengkapnya:
Jumlah Baris
1. Pada pantun, terdiri dari empat baris.
2. Pada syair, terdiri dari empat baris.
3. Pada gurindam, terdiri dari dua baris.
Jumlah Kata
1. Pada pantun, terdiri dari 8-12 suku kata.
2. Pada syair, terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Pada gurindam, terdiri atas 10-14 kata.
Struktur Tulisan
1. Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi.
2. Pada syair, semua baris adalah isi.
3. Pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
Rima Akhir Baris
1. Pada pantun, berima a-b-a-b
2. Pada syair, berima a-a-a-a.
3. Pada gurindam. berima a-a, b-b, c-c, dan seterusnya
Kandungan isi
1. Pada pantun, berupa nasihat atau teguran secara tidak langsung dengan kata-kata yang menghibur.
2. Pada syair, berupa nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
3. Pada gurindam, berupa nilai-nilai kehidupan atau nilai-nilai moral.
Nah, itulah pengertian dan perbedaan antara pantun, syair dan gurindam yang bisa kamu ketahui.
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Permata Hijau Suites Jakarta Selatan.
Dan jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.
Terinspirasi
Terhibur
Biasa Saja
Tidak Menarik
Terganggu
Tidak Suka
Indonesia memiliki berbagai macam karya sastra. Beberapa diantaranya adalah pantun dan gurindam. Dua jenis syair ini sama-sama digolongkan sebagai puisi lama. Sebelum membahas perbedaan dari pantun dan gurindam, mari kita bahas pengertian pantun dan gurindam terlebih dahulu. Secara umum, pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris, di mana dalam setiap bait terdiri dari sampiran dan isi. Menurut KBBI, pantun merupakan bentuk puisi Indonesia [Melayu], tiap bait [kuplet] biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak [a-b-a-b], tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan [sampiran] saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Contoh pantun yang banyak kita dengar antara lain: Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu Bersenang-senang kemudian Banyak pula pantun kreasi baru seperti berikut: Terbang rendah burung peragam Dari huma terbang ke hutan Budaya daerah beraneka ragam Mari bersama kita lestarikan Gurindam berasal dari Bahasa Tamil [India] yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Dalam karya sastra Indonesia, gurindam diartikan sebagai salah satu bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, di mana tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama. Bait-bait tersebut kemudian membentuk satu kesatuan yang utuh. Baris pertama gurindam berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian. Sedangkan pada baris kedua gurindam berisi jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Salah satu gurindam yang terkenal adalah gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang berjudul Gurindam Dua Belas. Dinamakan Gurindam Dua Belas karena gurindam ini berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat. Berikut adalah contoh gurindam: Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat, Maka ia itulah orang yang ma’rifat. Gendang gendut tali kecapi Kenyang perut senang hati Meskipun terlihat mirip, ada beberapa ciri khas yang membedakan pantun dan gurindam, diantaranya: Setiap bait pantun terdiri dari empat baris, sedangkan satu bait gurindam terdiri dari dua baris Pantun harus memiliki rima a-b-a-b, sedangkan per bait gurindam harus memiliki rima a-a Pantun terdiri dai 8-12 kata per baris, sedangkan gurindam terdiri dari 10-14 kata per baris. Baris sampiran pada pantun tidak perlu berhubungan dengan baris isinya, karena sampiran hanya berfungsi sebagai pengantar rima. Sedangkan pada gurindam, baris pertama dan kedua harus berkaitan sebab-akibat. Sumber:wikipediaruangguru
kompas
Perbedaan pantun, syair, dan gurindam beserta dengan persamaan. Ada contohnya juga lho. Dibahas lengkap dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam memahami.
Kita akan membahas tentang perbedaan ketiganya dulu ya.
unsplash.comBeda dari pantun, syair, dan gurindam itu terletak pada,
- Jumlah baris di setiap bait
- Jumlah kata dalam tiap baris
- Rima di akhir baris
- Struktur
- Kandungan atau isi
Lalu apa saja perbedaannya?
Kira pelajari dulu satu per satu ciri-ciri dari ketiga karya tulisan ini.
Pantun
Pantun adalah puisi lama yang ada di Indonesia dan diperkenalkan dalam bahasa nusantara. Pantun berasal dari Minangkabau yang dikenal dengan patuntun. Artinya adalah penuntun.
Di Jawa, disebu dengan parikan. Pindah ke Sunda, pantun disebut dengan paparikan. Kalau di Batak beda lagi, namanya umpasa.
Ada banyak jenis pantun, semua tergantung dari isinya. Ada pantun nasihat, pantun humor, pantun teka teki, dan masih banyak lagi.
Dari semua daerah di Indonesia, pantun ternyata punya ciri-ciri yang sama.
- Terdiri dari 4 bari dalam setiap bait
- Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
- Sajak a-b-a-b
- Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran
- Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi
- Asli dari Indonesia
Syair
Syair adalah puisi lama yang mementingkan irama dari sajak. Syair berasal dari bahasa Arab, syu’ur yang artinya perasaan. Lalu, kata syu’ur berkembang jadi syi’ru yang berarti puisi.
Untuk mengetahui sebuah syair, kamu bisa melihat ciri-cirinya sebagai berikut.
- Tiap bait terdiri dari 4 baris
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
- Bersajak a-a-a-a
- Bahsa yang digunakan adalah bahasa kiasan
- Berisi tentang kisah yang terdapat nasihat
- Semua baris adalah isi
- Karya sastra dari Arab
Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang hanya memiliki 2 bait saja. Gurindam berasal dari bahasa tamil, India yaitu kirindam. Arti dari kirindam adalah mulu-mula, asal, atau perumpamaan.
Ciri-ciri gurindam bisa kamu lihat di bawah ini.
- Seetiap bait terdiri dari 2 baris
- Tiap baris terdapat 10-14 suku kata
- Memiliki sajak a-a
- Baris pertama adalah sebab dan baris kedua akibat
- Isinya berupa nasihat, kata mutiara
Ada tambahan satu lagi nih.
Karmina
Karmina ini juga karya sastra lama ya. Ciri-ciriya sebagai berikut.
- Terdiri dari 2 baris tiap bait
- Tiap baris terdiri dari 9-12 suku kata
- Sajak a-b
- Baris pertama sampiran, baris kedua isi
- Berisi sindiran, ejekan, atau cemoohan
Dari beberapa ciri-ciri di atas, kita bisa ambil perbedaan ketiga karya sastra ini.
Tabel Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam
Perbedaan | Pantun | Syair | Gurindam |
Jumlah baris | 4 | 4 | 2 |
Jumlah suku kata | 8-12 | 8-12 | 10-14 |
Struktur | baris 1 dan 2 sampiran, 2 dan 4 isi | semua baris isi | baris 1 sebab baris 2 akibat |
Rima | a-b-a-b | a-a-a-a | a-a |
Kandungan isi | nasihat, humor, teguran | nasihat, kata mutiara, filosofi hidup | nilai kehidupan, nilai moral, nasihat |
Persamaan Pantun, Syair, dan Gurindam
Selain perbedaan, pantun, syair, dan gurindam ternyata juga memiliki persamaan lho.
- Pengarang dari ketiga karya ini tidak diketahui.
- Penyampaiannya dilakukan secara-turun temurun dari mulut kemulut, jadi bersifat warisan.
- Isi dari ketiganya sama, yaitu nasihat.
- Cenderung jenis sastra yang kaku, sebab terikat oleh aturan seperti jumlah kata, jumlah baris, dan rima.
- Pengulangan akhiran kata dalam setiap baris sama-sama disebut rima.
Contoh Pantun, Syair, dan Gurindam
Berikut ini contoh dari masing-masing karya sastra di atas.
Contoh Pantun
Pergi bermain ketika fajar
Baju celana penuh lumpur
Masih muda rajin belajar
Agar tua hidup makmur
Contoh Syair
Orang kaya jangan menghina
Karena kaya adalah titipan-Nya
Tak ada manusia yang hina
Sebab hidup layaknya roda
Contoh Gurindam
Apabila mata terjaga
Maka hilanglah dahaga
Penutup
Itu dia perbedaan pantun, syair, dan gurindam. Kamu bisa lihat dalam bentuk tabel juga biar lebih mudah.
Oia, ini untuk jawab soal di halaman 171 bukan ya?
Nggak tahu juga sih ya. Yaudah, semoga artikelnya bermanfaat ya 🙂