Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Show

Sesuai simetri tubuhnya, Metazoa dibedakan dibuat bentuk sebagai Metazoa yang memiliki simetri tubuh bilateral dan simetri tubuh radial. [1]

Simetri Bilateral

Istilah simetri bilateral menggambarakan hewan yang tubuhnya tersusun bersebelahan dengan segi lainnya. Jika diambil garis memotong lewat mulut dan anus hewan simetri bilateral akan didapatkan segi yang sama selang segi kiri dan kanan. Hewan simetri bilateral selain memiliki segi puncak (oral) dan segi landasan (aboral), juga mempunyai segi atas (dorsal), dan segi bawah (ventral), segi kepala (anterior), dan segi ekor posterior), serta juga segi samping (lateral). [2] Contoh hewan bilateral: cacing, lalat, lobster.

Simetri Radial

Istilah simetri radial menggambarkan hewan yang mempunyai segi tubuh yang tersusun melingkar (bulat). Jika diambil garis lewat mulut akan menghasilkan bagian-bagian yang sama. Hewan dengan simetri radial hanya mempunyai segi puncak (sisi oral) dan segi landasan (sisi aboral). Hewan yang termasuk dalam golongan ini adalah Porifera, Cnidaria, dan Echinodermata. Hewan yang mempunyai simetri radial disebut radiata. [2]

Referensi


edunitas.com


Page 2

Sesuai simetri tubuhnya, Metazoa dibedakan dijadikan Metazoa yang memiliki simetri tubuh bilateral dan simetri tubuh radial. [1]

Simetri Bilateral

Istilah simetri bilateral menggambarakan hewan yang tubuhnya tersusun bersebelahan dengan anggota lainnya. Jika diambil garis memotong lewat mulut dan anus hewan simetri bilateral akan didapatkan anggota yang sama selang segi kiri dan kanan. Hewan simetri bilateral selain memiliki segi puncak (oral) dan segi dasar (aboral), juga mempunyai segi atas (dorsal), dan segi bawah (ventral), segi kepala (anterior), dan segi ekor posterior), serta juga segi samping (lateral). [2] Contoh hewan bilateral: cacing, lalat, lobster.

Simetri Radial

Istilah simetri radial menggambarkan hewan yang mempunyai anggota tubuh yang tersusun melingkar (bulat). Jika diambil garis lewat mulut akan menghasilkan bagian-bagian yang sama. Hewan dengan simetri radial hanya mempunyai anggota puncak (sisi oral) dan anggota dasar (sisi aboral). Hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah Porifera, Cnidaria, dan Echinodermata. Hewan yang mempunyai simetri radial dikata radiata. [2]

Referensi


edunitas.com


Page 3

Sesuai simetri tubuhnya, Metazoa dibedakan dijadikan Metazoa yang memiliki simetri tubuh bilateral dan simetri tubuh radial. [1]

Simetri Bilateral

Istilah simetri bilateral menggambarakan hewan yang tubuhnya tersusun bersebelahan dengan anggota lainnya. Jika diambil garis memotong lewat mulut dan anus hewan simetri bilateral akan didapatkan anggota yang sama selang segi kiri dan kanan. Hewan simetri bilateral selain memiliki segi puncak (oral) dan segi dasar (aboral), juga mempunyai segi atas (dorsal), dan segi bawah (ventral), segi kepala (anterior), dan segi ekor posterior), serta juga segi samping (lateral). [2] Contoh hewan bilateral: cacing, lalat, lobster.

Simetri Radial

Istilah simetri radial menggambarkan hewan yang mempunyai anggota tubuh yang tersusun melingkar (bulat). Jika diambil garis lewat mulut akan menghasilkan bagian-bagian yang sama. Hewan dengan simetri radial hanya mempunyai anggota puncak (sisi oral) dan anggota dasar (sisi aboral). Hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah Porifera, Cnidaria, dan Echinodermata. Hewan yang mempunyai simetri radial dikata radiata. [2]

Referensi


edunitas.com


Page 4

Tags (tagged): unkris, sineruga, d c, p, t j k, pg n, klasifikasi, ilmiah kerajaan animalia, filum, binomial, insolita perrier 2012, sineruga insolita, tahun, 2012 satu satunya, spesies genus, silurian myodocope ostracod, from the, armorican, massif france, center, of studies, animalia, semua filum arthropoda, artikel spesies, agustus, sineruga center of, studies


Page 5

Tags (tagged): singapore general hospital, unkris, singapore, general, hospital, general hospital, letak singapura jenis, rumah sakit, pengajaran, pelayanan, bahasa malaysia, hospital besar, singapura, bahasa tamil, menempati, lahan terbentang, outram, park berbagi ruang, national dental, centre, ndc pranala luar, singapore general, center, of studies indonesia, artikel mengandung, aksara, tamil rintisan bertopik


Page 6

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sirip punggung dari seekor paus pembunuh (orca)

Sirip punggung adalah bagian sirip yang terletak pada punggung dari ikan, paus (mamalia), dan lumba-lumba, juga pada punggung dari ichthyosaurus (yang telah punah). Kegunaan utama sirip punggung adalah sebagai keseimbangan mereka dan membantu dalam melakukan belokan mendadak. Sirip punggung dari beberapa jenis binatang telah mengembang sebagai fungsi protektif, seperti sbg sengat atau dapat. Banyak dari keluarga lele mampu mengunci sirip punggung dan mengulurnya sebagai menakuti predator atau sebagai menyelipkan dirinya sendiri ke celah-celah.

Sirip punggung sangat bervariasi dalam struktur dan ukurannya.

Ikan

Hampir seluruh jenis ikan memiliki setidaknya satu sirip punggung, pengecualian di selangnya pada ikan pedang. Banyak yang memiliki dua atau bahkan tiga sirip, atau siripnya memanjang sampai bersatu dengan sirip ekornya.

Paus dan lumba-lumba

Sehubungan dengan ukuran tubuhnya, sirip punggung dari paus pembunuh jantan benar ukuran cukup akbar dengan ketinggian kira-kira 1,8 meter.


edunitas.com


Page 7

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan bangunan sisik-sisik agung yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki beraneka wujud dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berjasa dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berganti untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling mengherankan mungkin adalah ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kegunaan sisik untuk ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama berjasa manakala ular melakukan usaha, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau babak yang terkaitnya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran agung dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas di tepinya yang berjasa untuk ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan bisa membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang rumit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, memiliki kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak memakai aturan. Namun kebanyakan ular memiliki sisik-sisik agung yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan bangunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, bagian suku Colubridae.

Sisik ular merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti bangunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan jumlah sisik yang tetap; sisik-sisik ini tak lebih atau menjadi kurang sejalan dengan lebihnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini lebih agung ukurannya, dan kadang-kadang berganti wujudnya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih agung dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular memiliki wujud dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa jadi berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni memiliki tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini memiliki pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berganti wujud dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi lainnya adalah sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular berproses dan berganti kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi wujud sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa wujud daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang agung dan tak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Bangunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh babak atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut bangunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan bangunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan berikutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Kebanyakan jenis ular memiliki deretan sisik yang sesuatu yang aneh jumlahnya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada aturan tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus memiliki sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) memiliki 13 deret, ular sanca antara 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Kebanyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang terbesar, memiliki 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular ditunjukkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang sudah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling gampang dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Untuk ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah depan, ada sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di depan sekali, di ujung bibir di antara pranasal kanan dan kiri, terdapat sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir adalah perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama adalah yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu untuk menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya adalah sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan bermacam nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah depan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika ada, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala kebanyakan ular, di antara kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik agung. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi sudah diberitahukan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran agung dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di antara perisai frontal dan internasal, terdapat sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular terdapat sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran agung. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); kebanyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Bangunan perisai temporal ini kerapkali dinyatakan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal depan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu depan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya terdapat sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa jenis ular terdapat sisik-sisik agung yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang agung, misalnya, merupakan salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang agung, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, adalah ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Sudah diberitahukan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, terdapat sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut antara perisai dagu depan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi terdapat deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah depan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, terdapat celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kumpulan ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tak memiliki celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini adalah deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan memiliki wujud yang berlainan dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada babak Bangunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh babak bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun sempit yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan berjasa dalam pergerakan ular. Jumlahnya bervariasi bergantung untuk spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar jenis kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa lainnya, sisik-sisik ventral ini tak berlainan wujudnya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini sempit, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular adalah babak yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya adalah kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Berwujud serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung untuk spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya terdapat deretan sisik-sisik agung yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung untuk spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi wujudnya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Tautan luar


edunitas.com


Page 8

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan bangunan sisik-sisik agung yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki beraneka wujud dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berjasa dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berganti untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling mengherankan mungkin adalah ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kegunaan sisik untuk ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama berjasa manakala ular melakukan usaha, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau babak yang terkaitnya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran agung dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas di tepinya yang berjasa untuk ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan bisa membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang rumit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, memiliki kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak memakai aturan. Namun kebanyakan ular memiliki sisik-sisik agung yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan bangunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, bagian suku Colubridae.

Sisik ular merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti bangunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan jumlah sisik yang tetap; sisik-sisik ini tak lebih atau menjadi kurang sejalan dengan lebihnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini lebih agung ukurannya, dan kadang-kadang berganti wujudnya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih agung dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular memiliki wujud dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa jadi berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni memiliki tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini memiliki pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berganti wujud dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi lainnya adalah sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular berproses dan berganti kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi wujud sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa wujud daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang agung dan tak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Bangunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh babak atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut bangunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan bangunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan berikutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Kebanyakan jenis ular memiliki deretan sisik yang sesuatu yang aneh jumlahnya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada aturan tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus memiliki sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) memiliki 13 deret, ular sanca antara 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Kebanyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang terbesar, memiliki 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular ditunjukkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang sudah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling gampang dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Untuk ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah depan, ada sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di depan sekali, di ujung bibir di antara pranasal kanan dan kiri, terdapat sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir adalah perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama adalah yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu untuk menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya adalah sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan bermacam nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah depan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika ada, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala kebanyakan ular, di antara kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik agung. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi sudah diberitahukan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran agung dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di antara perisai frontal dan internasal, terdapat sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular terdapat sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran agung. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); kebanyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Bangunan perisai temporal ini kerapkali dinyatakan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal depan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu depan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya terdapat sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa jenis ular terdapat sisik-sisik agung yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang agung, misalnya, merupakan salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang agung, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, adalah ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Sudah diberitahukan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, terdapat sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut antara perisai dagu depan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi terdapat deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah depan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, terdapat celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kumpulan ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tak memiliki celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini adalah deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan memiliki wujud yang berlainan dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada babak Bangunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh babak bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun sempit yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan berjasa dalam pergerakan ular. Jumlahnya bervariasi bergantung untuk spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar jenis kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa lainnya, sisik-sisik ventral ini tak berlainan wujudnya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini sempit, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular adalah babak yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya adalah kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Berwujud serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung untuk spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya terdapat deretan sisik-sisik agung yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung untuk spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi wujudnya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Tautan luar


edunitas.com


Page 9

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan bangunan sisik-sisik agung yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki beraneka wujud dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berjasa dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berganti untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling mengherankan mungkin adalah ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kegunaan sisik untuk ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama berjasa manakala ular melakukan usaha, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau babak yang terkaitnya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran agung dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas di tepinya yang berjasa untuk ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan bisa membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang rumit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, memiliki kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak memakai aturan. Namun kebanyakan ular memiliki sisik-sisik agung yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan bangunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, bagian suku Colubridae.

Sisik ular merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti bangunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan jumlah sisik yang tetap; sisik-sisik ini tak lebih atau menjadi kurang sejalan dengan lebihnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini lebih agung ukurannya, dan kadang-kadang berganti wujudnya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih agung dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular memiliki wujud dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa jadi berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni memiliki tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini memiliki pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berganti wujud dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi lainnya adalah sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular berproses dan berganti kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi wujud sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa wujud daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang agung dan tak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Bangunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh babak atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut bangunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan bangunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan berikutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Kebanyakan jenis ular memiliki deretan sisik yang sesuatu yang aneh jumlahnya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada aturan tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus memiliki sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) memiliki 13 deret, ular sanca antara 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Kebanyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang terbesar, memiliki 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular ditunjukkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang sudah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling gampang dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Untuk ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah depan, ada sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di depan sekali, di ujung bibir di antara pranasal kanan dan kiri, terdapat sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir adalah perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama adalah yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu untuk menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya adalah sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan bermacam nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah depan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika ada, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala kebanyakan ular, di antara kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik agung. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi sudah diberitahukan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran agung dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di antara perisai frontal dan internasal, terdapat sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular terdapat sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran agung. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); kebanyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Bangunan perisai temporal ini kerapkali dinyatakan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal depan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu depan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya terdapat sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa jenis ular terdapat sisik-sisik agung yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang agung, misalnya, merupakan salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang agung, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, adalah ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Sudah diberitahukan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, terdapat sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut antara perisai dagu depan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi terdapat deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah depan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, terdapat celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kumpulan ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tak memiliki celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini adalah deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan memiliki wujud yang berlainan dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada babak Bangunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh babak bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun sempit yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan berjasa dalam pergerakan ular. Jumlahnya bervariasi bergantung untuk spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar jenis kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa lainnya, sisik-sisik ventral ini tak berlainan wujudnya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini sempit, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular adalah babak yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya adalah kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Berwujud serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung untuk spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya terdapat deretan sisik-sisik agung yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung untuk spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi wujudnya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Tautan luar


edunitas.com


Page 10

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan bangunan sisik-sisik agung yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki beraneka wujud dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berjasa dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berganti untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling mengherankan mungkin adalah ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kegunaan sisik untuk ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama berjasa manakala ular melakukan usaha, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau babak yang terkaitnya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran agung dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas di tepinya yang berjasa untuk ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan bisa membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang rumit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, memiliki kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak memakai aturan. Namun kebanyakan ular memiliki sisik-sisik agung yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan bangunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, bagian suku Colubridae.

Sisik ular merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti bangunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan jumlah sisik yang tetap; sisik-sisik ini tak lebih atau menjadi kurang sejalan dengan lebihnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini lebih agung ukurannya, dan kadang-kadang berganti wujudnya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih agung dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular memiliki wujud dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa jadi berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni memiliki tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini memiliki pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berganti wujud dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi lainnya adalah sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular berproses dan berganti kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi wujud sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa wujud daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang agung dan tak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Bangunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh babak atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut bangunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan bangunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan berikutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Kebanyakan jenis ular memiliki deretan sisik yang sesuatu yang aneh jumlahnya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada aturan tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus memiliki sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) memiliki 13 deret, ular sanca antara 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Kebanyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang terbesar, memiliki 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular ditunjukkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang sudah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling gampang dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Untuk ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah depan, ada sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di depan sekali, di ujung bibir di antara pranasal kanan dan kiri, terdapat sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir adalah perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama adalah yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu untuk menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya adalah sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan bermacam nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah depan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika ada, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala kebanyakan ular, di antara kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik agung. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi sudah diberitahukan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran agung dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di antara perisai frontal dan internasal, terdapat sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular terdapat sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran agung. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); kebanyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Bangunan perisai temporal ini kerapkali dinyatakan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal depan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu depan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya terdapat sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa jenis ular terdapat sisik-sisik agung yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang agung, misalnya, merupakan salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang agung, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, adalah ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Sudah diberitahukan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, terdapat sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut antara perisai dagu depan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi terdapat deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah depan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, terdapat celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kumpulan ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tak memiliki celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini adalah deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan memiliki wujud yang berlainan dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada babak Bangunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh babak bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun sempit yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan berjasa dalam pergerakan ular. Jumlahnya bervariasi bergantung untuk spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar jenis kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa lainnya, sisik-sisik ventral ini tak berlainan wujudnya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini sempit, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular adalah babak yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya adalah kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Berwujud serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung untuk spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya terdapat deretan sisik-sisik agung yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung untuk spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi wujudnya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Tautan luar


edunitas.com


Page 11

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sirip punggung dari seekor paus pembunuh (orca)

Sirip punggung adalah anggota sirip yang terletak pada punggung dari ikan, paus (mamalia), dan lumba-lumba, juga pada punggung dari ichthyosaurus (yang telah punah). Kebaikan utama sirip punggung adalah untuk keseimbangan mereka dan membantu dalam melaksanakan belokan mendadak. Sirip punggung dari beberapa jenis hewan telah berkembang untuk fungsi protektif, seperti untuk sengat atau dapat. Banyak dari keluarga lele dapat mengunci sirip punggung dan mengulurnya untuk menakuti predator atau untuk menyelipkan dirinya sendiri ke celah-celah.

Sirip punggung sangat bervariasi dalam susunan dan ukurannya.

Ikan

Nyaris seluruh jenis ikan memiliki setidaknya satu sirip punggung, pengecualian di selangnya pada ikan pedang. Banyak yang memiliki dua atau bahkan tiga sirip, atau siripnya memanjang hingga bersatu dengan sirip ekornya.

Paus dan lumba-lumba

Sehubungan dengan ukuran tubuhnya, sirip punggung dari paus pembunuh jantan berukuran cukup akbar dengan ketinggian lebih kurang 1,8 meter.


edunitas.com


Page 12

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sirip punggung dari seekor paus pembunuh (orca)

Sirip punggung adalah anggota sirip yang terletak pada punggung dari ikan, paus (mamalia), dan lumba-lumba, juga pada punggung dari ichthyosaurus (yang telah punah). Kebaikan utama sirip punggung adalah untuk keseimbangan mereka dan membantu dalam melaksanakan belokan mendadak. Sirip punggung dari beberapa jenis hewan telah berkembang untuk fungsi protektif, seperti untuk sengat atau dapat. Banyak dari keluarga lele dapat mengunci sirip punggung dan mengulurnya untuk menakuti predator atau untuk menyelipkan dirinya sendiri ke celah-celah.

Sirip punggung sangat bervariasi dalam susunan dan ukurannya.

Ikan

Nyaris seluruh jenis ikan memiliki setidaknya satu sirip punggung, pengecualian di selangnya pada ikan pedang. Banyak yang memiliki dua atau bahkan tiga sirip, atau siripnya memanjang hingga bersatu dengan sirip ekornya.

Paus dan lumba-lumba

Sehubungan dengan ukuran tubuhnya, sirip punggung dari paus pembunuh jantan berukuran cukup akbar dengan ketinggian lebih kurang 1,8 meter.


edunitas.com


Page 13

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sirip punggung dari seekor paus pembunuh (orca)

Sirip punggung adalah anggota sirip yang terletak pada punggung dari ikan, paus (mamalia), dan lumba-lumba, juga pada punggung dari ichthyosaurus (yang telah punah). Kebaikan utama sirip punggung adalah untuk keseimbangan mereka dan membantu dalam melaksanakan belokan mendadak. Sirip punggung dari beberapa jenis hewan telah berkembang untuk fungsi protektif, seperti untuk sengat atau dapat. Banyak dari keluarga lele dapat mengunci sirip punggung dan mengulurnya untuk menakuti predator atau untuk menyelipkan dirinya sendiri ke celah-celah.

Sirip punggung sangat bervariasi dalam susunan dan ukurannya.

Ikan

Nyaris seluruh jenis ikan memiliki setidaknya satu sirip punggung, pengecualian di selangnya pada ikan pedang. Banyak yang memiliki dua atau bahkan tiga sirip, atau siripnya memanjang hingga bersatu dengan sirip ekornya.

Paus dan lumba-lumba

Sehubungan dengan ukuran tubuhnya, sirip punggung dari paus pembunuh jantan berukuran cukup akbar dengan ketinggian lebih kurang 1,8 meter.


edunitas.com


Page 14

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sirip punggung dari seekor paus pembunuh (orca)

Sirip punggung adalah anggota sirip yang terletak pada punggung dari ikan, paus (mamalia), dan lumba-lumba, juga pada punggung dari ichthyosaurus (yang telah punah). Kebaikan utama sirip punggung adalah untuk keseimbangan mereka dan membantu dalam melaksanakan belokan mendadak. Sirip punggung dari beberapa jenis hewan telah berkembang untuk fungsi protektif, seperti untuk sengat atau dapat. Banyak dari keluarga lele dapat mengunci sirip punggung dan mengulurnya untuk menakuti predator atau untuk menyelipkan dirinya sendiri ke celah-celah.

Sirip punggung sangat bervariasi dalam susunan dan ukurannya.

Ikan

Nyaris seluruh jenis ikan memiliki setidaknya satu sirip punggung, pengecualian di selangnya pada ikan pedang. Banyak yang memiliki dua atau bahkan tiga sirip, atau siripnya memanjang hingga bersatu dengan sirip ekornya.

Paus dan lumba-lumba

Sehubungan dengan ukuran tubuhnya, sirip punggung dari paus pembunuh jantan berukuran cukup akbar dengan ketinggian lebih kurang 1,8 meter.


edunitas.com


Page 15

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan susunan sisik-sisik akbar yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, mempunyai sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi keseluruhan oleh sisik-sisik, yang mempunyai beraneka bentuk dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi bagi melindungi tubuh, menolong pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, bermanfaat dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan bagi beberapa kasus juga menolong dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berubah bagi meladeni fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling aneh mungkin yaitu ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang ketertinggalan ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kebaikan sisik bagi ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama bermanfaat manakala ular bangung, yakni bagi mengurangi gesekan dengan substrat atau sekeliling yang terkaitnya. Gesekan yaitu sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran akbar dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa macam ular pohon, sisik-sisik ini mempunyai lekuk atau lunas di tepinya yang bermanfaat bagi ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular menolong mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang bersumber dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang berlilit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, mempunyai kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tidak memakai aturan. Namun banyakan ular mempunyai sisik-sisik akbar yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan susunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan bagi mengidentifikasi macamnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, anggota suku Colubridae.

Sisik ular yaitu modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik mempunyai permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti susunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan banyak sisik yang tetap; sisik-sisik ini tidak bertambah atau menjadi kurang sejalan dengan bertambahnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini bertambah akbar ukurannya, dan kadang-kadang berubah bentuknya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih akbar dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa berlaku berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni mempunyai tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini mempunyai pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berubah bentuk dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi yang lain yaitu sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular beralih kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi bentuk sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa bentuk daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang akbar dan tidak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Susunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh bidang atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut susunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan susunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan selanjutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Banyakan macam ular mempunyai deretan sisik yang aneh banyaknya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tidak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada lebih kurang tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus mempunyai sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) mempunyai 13 deret, ular sanca selang 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Banyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang paling akbar, mempunyai 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular diperlihatkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang telah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling mudah dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Bagi ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah hadapan, mempunyai sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di hadapan sekali, di ujung bibir di selang pranasal kanan dan kiri, mempunyai sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir yaitu perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama yaitu yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu bagi menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya yaitu sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan berbagai nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah hadapan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika mempunyai, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala banyakan ular, di selang kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik akbar. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi telah disebutkan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran akbar dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di selang perisai frontal dan internasal, mempunyai sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular mempunyai sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran akbar. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); banyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Susunan perisai temporal ini kerapkali dijelaskan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal hadapan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu hadapan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya mempunyai sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa macam ular mempunyai sisik-sisik akbar yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang akbar, misalnya, yaitu salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang akbar, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, yaitu ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Telah disebutkan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, mempunyai sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut selang perisai dagu hadapan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi mempunyai deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah hadapan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, mempunyai celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kelompok ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tidak mempunyai celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini yaitu deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan mempunyai bentuk yang lain dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada bidang Susunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh bidang bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun ketat yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan bermanfaat dalam pergerakan ular. Banyaknya bervariasi bergantung kepada spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar macam kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tidak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa yang lain, sisik-sisik ventral ini tidak lain bentuknya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini ketat, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular yaitu bidang yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya yaitu kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Bermodel serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung kepada spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya mempunyai deretan sisik-sisik akbar yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung kepada spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi bentuknya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India.... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Pranala luar


edunitas.com


Page 16

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan susunan sisik-sisik akbar yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, mempunyai sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi keseluruhan oleh sisik-sisik, yang mempunyai beraneka bentuk dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi bagi melindungi tubuh, menolong pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, bermanfaat dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan bagi beberapa kasus juga menolong dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berubah bagi meladeni fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling aneh mungkin yaitu ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang ketertinggalan ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kebaikan sisik bagi ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama bermanfaat manakala ular bangung, yakni bagi mengurangi gesekan dengan substrat atau sekeliling yang terkaitnya. Gesekan yaitu sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran akbar dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa macam ular pohon, sisik-sisik ini mempunyai lekuk atau lunas di tepinya yang bermanfaat bagi ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular menolong mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang bersumber dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang berlilit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, mempunyai kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tidak memakai aturan. Namun banyakan ular mempunyai sisik-sisik akbar yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan susunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan bagi mengidentifikasi macamnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, anggota suku Colubridae.

Sisik ular yaitu modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik mempunyai permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti susunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan banyak sisik yang tetap; sisik-sisik ini tidak bertambah atau menjadi kurang sejalan dengan bertambahnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini bertambah akbar ukurannya, dan kadang-kadang berubah bentuknya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih akbar dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa berlaku berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni mempunyai tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini mempunyai pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berubah bentuk dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi yang lain yaitu sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular beralih kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi bentuk sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa bentuk daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang akbar dan tidak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Susunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh bidang atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut susunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan susunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan selanjutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Banyakan macam ular mempunyai deretan sisik yang aneh banyaknya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tidak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada lebih kurang tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus mempunyai sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) mempunyai 13 deret, ular sanca selang 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Banyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang paling akbar, mempunyai 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular diperlihatkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang telah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling mudah dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Bagi ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah hadapan, mempunyai sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di hadapan sekali, di ujung bibir di selang pranasal kanan dan kiri, mempunyai sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir yaitu perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama yaitu yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu bagi menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya yaitu sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan berbagai nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah hadapan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika mempunyai, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala banyakan ular, di selang kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik akbar. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi telah disebutkan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran akbar dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di selang perisai frontal dan internasal, mempunyai sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular mempunyai sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran akbar. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); banyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Susunan perisai temporal ini kerapkali dijelaskan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal hadapan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu hadapan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya mempunyai sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa macam ular mempunyai sisik-sisik akbar yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang akbar, misalnya, yaitu salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang akbar, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, yaitu ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Telah disebutkan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, mempunyai sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut selang perisai dagu hadapan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi mempunyai deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah hadapan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, mempunyai celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kelompok ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tidak mempunyai celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini yaitu deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan mempunyai bentuk yang lain dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada bidang Susunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh bidang bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun ketat yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan bermanfaat dalam pergerakan ular. Banyaknya bervariasi bergantung kepada spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar macam kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tidak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa yang lain, sisik-sisik ventral ini tidak lain bentuknya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini ketat, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular yaitu bidang yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya yaitu kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Bermodel serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung kepada spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya mempunyai deretan sisik-sisik akbar yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung kepada spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi bentuknya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India.... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Pranala luar


edunitas.com


Page 17

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan susunan sisik-sisik akbar yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, mempunyai sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi keseluruhan oleh sisik-sisik, yang mempunyai beraneka bentuk dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi bagi melindungi tubuh, menolong pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, bermanfaat dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan bagi beberapa kasus juga menolong dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berubah bagi meladeni fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling aneh mungkin yaitu ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang ketertinggalan ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kebaikan sisik bagi ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama bermanfaat manakala ular bangung, yakni bagi mengurangi gesekan dengan substrat atau sekeliling yang terkaitnya. Gesekan yaitu sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran akbar dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa macam ular pohon, sisik-sisik ini mempunyai lekuk atau lunas di tepinya yang bermanfaat bagi ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular menolong mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang bersumber dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang berlilit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, mempunyai kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tidak memakai aturan. Namun banyakan ular mempunyai sisik-sisik akbar yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan susunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan bagi mengidentifikasi macamnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, anggota suku Colubridae.

Sisik ular yaitu modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik mempunyai permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti susunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan banyak sisik yang tetap; sisik-sisik ini tidak bertambah atau menjadi kurang sejalan dengan bertambahnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini bertambah akbar ukurannya, dan kadang-kadang berubah bentuknya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih akbar dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa berlaku berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni mempunyai tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini mempunyai pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berubah bentuk dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi yang lain yaitu sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular beralih kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi bentuk sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa bentuk daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang akbar dan tidak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Susunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh bidang atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut susunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan susunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan selanjutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Banyakan macam ular mempunyai deretan sisik yang aneh banyaknya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tidak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada lebih kurang tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus mempunyai sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) mempunyai 13 deret, ular sanca selang 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Banyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang paling akbar, mempunyai 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular diperlihatkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang telah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling mudah dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Bagi ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah hadapan, mempunyai sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di hadapan sekali, di ujung bibir di selang pranasal kanan dan kiri, mempunyai sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir yaitu perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama yaitu yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu bagi menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya yaitu sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan berbagai nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah hadapan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika mempunyai, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala banyakan ular, di selang kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik akbar. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi telah disebutkan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran akbar dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di selang perisai frontal dan internasal, mempunyai sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular mempunyai sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran akbar. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); banyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Susunan perisai temporal ini kerapkali dijelaskan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal hadapan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu hadapan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya mempunyai sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa macam ular mempunyai sisik-sisik akbar yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang akbar, misalnya, yaitu salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang akbar, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, yaitu ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Telah disebutkan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, mempunyai sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut selang perisai dagu hadapan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi mempunyai deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah hadapan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, mempunyai celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kelompok ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tidak mempunyai celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini yaitu deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan mempunyai bentuk yang lain dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada bidang Susunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh bidang bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun ketat yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan bermanfaat dalam pergerakan ular. Banyaknya bervariasi bergantung kepada spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar macam kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tidak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa yang lain, sisik-sisik ventral ini tidak lain bentuknya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini ketat, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular yaitu bidang yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya yaitu kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Bermodel serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung kepada spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya mempunyai deretan sisik-sisik akbar yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung kepada spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi bentuknya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India.... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Pranala luar


edunitas.com


Page 18

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan susunan sisik-sisik akbar yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, mempunyai sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi keseluruhan oleh sisik-sisik, yang mempunyai beraneka bentuk dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi bagi melindungi tubuh, menolong pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, bermanfaat dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan bagi beberapa kasus juga menolong dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berubah bagi meladeni fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling aneh mungkin yaitu ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang ketertinggalan ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kebaikan sisik bagi ular

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama bermanfaat manakala ular bangung, yakni bagi mengurangi gesekan dengan substrat atau sekeliling yang terkaitnya. Gesekan yaitu sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran akbar dan luas, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa macam ular pohon, sisik-sisik ini mempunyai lekuk atau lunas di tepinya yang bermanfaat bagi ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular menolong mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran patut yang bersumber dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan memakai sistem resonansi internal yang berlilit, yang probabilitas melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, mempunyai kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tidak memakai aturan. Namun banyakan ular mempunyai sisik-sisik akbar yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan susunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan bagi mengidentifikasi macamnya.

Morfologi sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, anggota suku Colubridae.

Sisik ular yaitu modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik mempunyai permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti susunan genting. [3]

Setiap individu ular menetas dengan banyak sisik yang tetap; sisik-sisik ini tidak bertambah atau menjadi kurang sejalan dengan bertambahnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini bertambah akbar ukurannya, dan kadang-kadang berubah bentuknya, setiap kali melungsung. Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih akbar dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa berlaku berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni mempunyai tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini mempunyai pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diteliti dengan mata telanjang maupun yang harus memakai mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berubah bentuk dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik. [5] Contoh modifikasi yang lain yaitu sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan ikut mengelupas ketika ular beralih kulit.[1]

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi bentuk sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari suku Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • luas serupa bentuk daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama luas dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang akbar dan tidak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Susunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh bidang atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut susunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan susunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan selanjutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Banyakan macam ular mempunyai deretan sisik yang aneh banyaknya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tidak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada lebih kurang tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga lokasi, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus mempunyai sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) mempunyai 13 deret, ular sanca selang 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Banyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang paling akbar, mempunyai 15, 17, atau 19 deret sisik. [3][9]

Tatanama sisik

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular diperlihatkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang telah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling mudah dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Bagi ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih tidak jauh ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakangan (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah hadapan, mempunyai sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di hadapan sekali, di ujung bibir di selang pranasal kanan dan kiri, mempunyai sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai lokasi keluar masuk lidah.

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir yaitu perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama yaitu yang terletak di belakangan rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakangan sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu bagi menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya yaitu sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan berbagai nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[10].

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah hadapan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakangan mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika mempunyai, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakangan postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala banyakan ular, di selang kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik akbar. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi telah disebutkan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran akbar dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di selang perisai frontal dan internasal, mempunyai sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakangan perisai frontal dan supraokular mempunyai sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran akbar. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakangan postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); banyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Susunan perisai temporal ini kerapkali dijelaskan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal hadapan (anterior temporal) dan temporal belakangan (posterior temporal).

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).
Legenda

ag – anterior genials alias perisai dagu hadapan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakangan
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakangan perisai parietal umumnya hanya mempunyai sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa macam ular mempunyai sisik-sisik akbar yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang akbar, misalnya, yaitu salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan keadaan sebuah perisai oksipital tengah yang akbar, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, yaitu ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Telah disebutkan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangannya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, mempunyai sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut selang perisai dagu hadapan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakangan (posterior chin shields). Di belakangannya lagi mempunyai deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah hadapan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, mempunyai celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kelompok ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada suku Colubridae, tidak mempunyai celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini yaitu deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakangan kepala (leher dan seterusnya) sampai sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila diamati dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan mempunyai bentuk yang lain dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada bidang Susunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh bidang bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik luas namun ketat yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan bermanfaat dalam pergerakan ular. Banyaknya bervariasi bergantung kepada spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar macam kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) sampai, namun tidak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa yang lain, sisik-sisik ventral ini tidak lain bentuknya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini ketat, hanya sekitar setengah luas tubuhnya jika diamati dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular yaitu bidang yang terletak di belakangan dubur (yang sebenarnya yaitu kloaka). [12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakangan deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Bermodel serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung kepada spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakangan dubur, biasanya mempunyai deretan sisik-sisik akbar yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau sepasang atau kombinasi keduanya, bergantung kepada spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi bentuknya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan marga Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).

Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  5. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India.... page 234
  6. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  7. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  8. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  9. ^ Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.
  10. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  11. ^ Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.

Rujukan lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22-23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Pranala luar


edunitas.com


Page 19

Republik Guatemala adalah sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya adalah ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia.

Departemen

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Guatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang adalah produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi adalah meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat pula

  • Daftar negara-negara di dunia

Referensi

Pranala luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 20

Republik Guatemala merupakan sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya merupakan ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia.

Departemen

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Guatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang merupakan produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi merupakan meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat pula

  • Daftar negara-negara di dunia

Referensi

Pranala luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 21

Republik Guatemala merupakan sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya merupakan ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia.

Departemen

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Guatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang merupakan produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi merupakan meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat pula

  • Daftar negara-negara di dunia

Referensi

Pranala luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 22

Republik Guatemala adalah sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya adalah ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia.

Departemen

Jelaskan mengenai struktur tubuh simetri radial dan sebutkan contoh hewannya

Guatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang adalah produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi adalah meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat pula

  • Daftar negara-negara di dunia

Referensi

Pranala luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 23

Urutan ke-147

1.548.159

48/km²

Kemerdekaan

 - Deklarasi

 - Dikenali

(dari Portugal)


24 September 1973
10 September 1974

PDB

 - Total (2012)

 - PDB/kapita

Urutan ke-112

$1.931 miliar

$1.222

Mata uangFranc CFAZona waktuUTCLagu kebangsaanEsta é a Nossa Pátria Bem AmadaTLD.gwKode telepon245

Guinea-Bissau, resmi Republik Guinea-Bissau /ˈɡɪni bɪˈs/ (bahasa Portugis: República da Guiné-Bissau, diucapkan [ʁeˈpublikɐ dɐ ɡiˈnɛ biˈsaw]), yaitu sebuah negara yang berada di Afrika Barat. Negara ini bersamaan batasannya dengan Senegal di utara dan Guinea di sebelah selatan dan timur, dan Samudera Atlantik di sebelah barat. Negara ini meliputi 36.125 km², dengan populasi sekitar 1.600.000 jiwa.

Guinea-Bissau dulu merupakan anggota dari Kerajaan Kaabu, yang merupakan anggota dari Kekaisaran Mali. Anggota dari kerajaan ini bertahan sampai zaman ke-18, sementara beberapa anggota lainnya yaitu anggota dari Kekaisaran Portugal. Yang belakang sekali Guinea-Bissau menjadi anggota dari koloni Portugal, Guinea Portugal pada zaman ke-19. Sesudah kemerdekaan, dideklarasikan pada 1973 dan diakui pada 1974, nama ibu kotanya, Bissau, ditambahkan ke dalam nama negara bagi menghindari kesalahan dengan negara Guinea.

Guinea-Bissau memiliki sejarah ketidakstabilan politik sejak meraih kemerdekaannya dan tidak mempunyai presiden terpilih yang sukses menyelesaikan posisinya selama lima tahun penuh. Pada malam 12 April 2012, para anggota militer negara ini terlibat dalam sebuah kudeta dan menangkap presiden sementara dan calon presiden terdepan. Pihak militer sedang belum mengumumkan pemimpin bagi negara ini.[1] Meskipun demikian, mantan Wakil Kepala Staf, Jenderal Mamadu Ture Kuruma telah ambil peduli akan nasib negara ini dalam saat transisi dan mulai bernegosiasi dengan pihak-pihak oposan.[2][3]

Hanya 14% dari populasi yang bicara dalam bahasa resmi, Portugal. Biasanya populasi (44%) bicara dalam bahasa Kriol, sebuah Bahasa kreol berbasis Portugal, dan sisanya bicara dalam bahasa Afrika. Agama utama yaitu Agama tradisional Afrika dan Islam, dan Kristen (kebanyakan Katholik) yaitu minoritas.

Pendapatan per kapita negara ini yaitu salah satu yang terendah di dunia.

Guinea-Bissau yaitu anggota dari Uni Afrika, Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat, Organisasi Kerjasama Islam, Uni Latin, Komunitas Negara Bicara Portugal, La Francophonie, dan Zona Perdamaian dan Kerjasama Atlantik Selatan.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Lihat pula
  • 3 Pranala luar
  • 4 Rujukan

Sejarah

Guinea-Bissau dulu merupakan anggota dari Kerajaan Kaabu, yang merupakan anggota dari Kekaisaran Mali.Anggota dari kerajaan ini bertahan sampai zaman ke-18, sementara beberapa anggota lainnya yaitu anggota dari Kekaisaran Portugal.[4] Guinea Portugal juga dikenali, dari programa ekonominya sebgai Pantai budak.

Laporan awal dari bangsa Eropa yang telah mencapai daerah ini termasuk bajak laut Venesia, Alvise Cadamosto pada tahun 1455,[5] pelayaran pada tahun 1479–1480 yang dilakukan oleh pedagang Flemish-Perancis, Eustache de la Fosse,[6] dan Diogo Cão yang mencapai Sungai Kongo pada tahun 1480-an dan mencapai tanah Bakongo.[7]

Lihat pula

  • Daftar negara-negara di dunia
  • Kudeta Guinea-Bissau 2012

Pranala luar

Rujukan


edunitas.com

Page 24

Tags (tagged): equatorial guinea, unkris, da guin, equatorial, bendera motto unidad, paz justicia, spanyol, pdb kkb perkiraan, 2012 total, us, 19 286 miliar, per kapita, mini afrika wilayahnya, masih lebih, kecil, dari, situs resmi, negara afrika, negara, berdaulat afrika, center, of studies, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland, tanjung, verde equatorial guinea


Page 25

Tags (tagged): equatorial guinea, unkris, da guin, equatorial, bendera motto unidad, paz justicia, spanyol, pdb kkb perkiraan, 2012 total, us, 19 286 miliar, per kapita, mini afrika wilayahnya, masih lebih, kecil, dari, situs resmi, negara afrika, negara, berdaulat afrika, center, of studies, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland, tanjung, verde equatorial guinea


Page 26

Tags (tagged): guinea ekuatorial guinea, khatulistiwa, unkris, guinea, ekuatorial guinea khatulistiwa, ekuatorial, guinea khatulistiwa, da guin, equatorial, bendera motto unidad, paz justicia, spanyol, pdb kkb perkiraan, 2012 total, us, 19 286 miliar, per kapita, mini afrika wilayahnya, masih lebih, kecil, dari, situs resmi, negara afrika, negara, berdaulat afrika, pusat, ilmu pengetahuan, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland, tanjung, verde guinea ekuatorial, guinea ekuatorial