Jelaskan hal yang dapat menyebabkan seseorang menderita cacingan

Merdeka.com - Seperti diketahui, terdapat berbagai macam faktor yang bisa menjadi penyebab munculnya penyakit. Mulai dari bakteri atau kuman, virus, jamur, hingga parasit. Berbagai faktor ini dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Baik dari benda atau perabotan rumah, halaman rumah, serta bahan makanan atau makanan yang telah terkontaminasi dengan virus, kuman, maupun jamur.

Bukan hanya virus, bakteri, dan jamur, ternyata cacing juga bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan beberapa penyakit. Di Indonesia, penyakit yang disebabkan oleh cacing sering disebut dengan cacingan. Penyakit ini, biasanya banyak terjadi pada usia anak-anak dan cenderung dikaitkan dengan kondisi berat badan yang menurun. Bukan hanya itu, anak yang terinfeksi cacing di dalam tubuhnya biasanya juga timbul beberapa gejala lain. Mulai dari mual, muntah, hingga diare.

Meskipun sering terjadi pada anak-anak, cacingan juga dapat terjadi pada orang dewasa. Penyebab cacingan bermacam-macam. Seperti menyentuh permukaan benda yang terdapat telur cacing dan tidak segera mencuci tangan, menyentuh tanah atau meminum air yang terdapat telur cacing, hingga konsumsi makanan yang tidak bersih dan kurang matang.

Beberapa penyebab cacingan ini tidak lain karena tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Dengan begitu, perlu kesadaran masyarakat mengenai berbagai penyebab cacingan yang dapat terjadi. Sehingga masyarakat bisa lebih mudah melakukan upaya pencegahan agar terhindar dari risiko penyakit cacingan.

Dilansir dari situs NHS, berikut kami merangkum beberapa penyebab cacingan beserta gejala, cara penanganan dan pencegahannya:

2 dari 5 halaman

©2018 www.nhs.uk

Sebelum mengetahui beberapa penyebab cacingan, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit cacingan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit cacingan tidak lain disebabkan oleh infeksi cacing yang masuk ke dalam tubuh. Dalam hal ini, orang terkena penyakit cacingan ketika terdapat cacing putih kecil di kotoran atau tinja.

Biasanya cacing tersebut terlihat seperti potongan benang yang akan menimbulkan rasa gatal tidak tertahankan di sekitar anus. Kondisi gatal ini umumnya akan semakin parah di malam hari. Jika kondisi tersebut terjadi pada Anda, bisa jadi Anda mengalami infeksi cacing kremi. Lalu hal-hal apa saja yang menjadi penyebab cacingan? Berikut akan dijelaskan lebih lengkap:

3 dari 5 halaman

©Pixabay

Setelah memahami penjelasan penyakit cacingan secara singkat, selanjutnya perlu diketahui beberapa hal yang menjadi penyebab cacingan. Umumnya, caing ini menyebar dalam kotoran kecil dari orang yang telah terinfeksi cacing.

Selain itu, cacing juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai makanan yang dikonsumsi. Berikut adalah beberapa penyebab cacingan yang perlu diperhatikan:

  • Menyentuh permukaan benda yang terdapat telur cacing dan tidak segera mencuci tangan dengan bersih.
  • Menyentuh tanah atau meminum air atau mengonsumsi makanan yang terdapat telur cacing. Ini menjadi risiko utama di berbagai belahan dunia, terutama pada toilet modern atau sistem pembuangan limbah.
  • Berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mengandung cacing. Risiko ini juga sering didapatkan pada toilet modern dan sistem pembuangan limbah.
  • Konsumsi daging sapi mentah atau setengah matang, konsumsi babi atau ikan air tawar seperti salmon dan trout yang mengandung cacing. Hal ini sering di temui di belahan dunia dengan standar kebersihan makanan yang buruk.
  • Terinfeksi cacing dari hewan peliharaan, namun ini merupakan faktor yang jarang terjadi.

4 dari 5 halaman

©2015 Merdeka.com/shutterstock

Setelah memahami pengertian dan penyebab cacingan, berikutnya akan dibahas beberapa gejala yang akan muncul pada seseorang yang mengalami cacingan. Berikut beberapa gejala yang biasanya terjadi:

  • Terdapat cacing besar atau bagian besar pada cacing pada kotoran atau tinja.
  • Muncul ruam merah berbentuk cacing yang menyebabkan gatal pada kulit.
  • Mengalami mual, diare, atau sakit perut lebih dari 2 minggu.
  • Terjadi penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Beberapa gejala tersebut, bisa terjadi akibat infeksi cacing gelang, cacing tambang atau cacing pita. Saat cacing ini masuk ke dalam tubuh, biasanya membutuhkan waktu cukup lama hingga timbul berbagai gejala. Untuk mengantisipasi kondisi lebih buruk, Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter jika sudah muncul gejala.

5 dari 5 halaman

©Pixabay

Setelah mengetahui beberapa penyebab cacingan, dapat dipahami bahwa penyakit cacingan umumnya disebabkan karena tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Meskipun begitu, penyakit cacingan ini dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

Berikut beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Cuci tangan sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah menyentuh tanah atau menggunakan toilet.
  • Pastikan minum air kemasan atau air matang ketika berada di area berisiko tinggi, seperti toilet modern atau sistem pembuangan limbah.
  • Berikan obat cacing pada anjing dan kucing peliharaan secara teratur.
  • Buang kotoran anjing dan kucing ke tempat sampah sesegera mungkin.
  • Mencuci buah dan sayuran yang ditanam di kebun hingga bersih sebelum dikonsumsi.

Merdeka.com - Penyakit cacingan merupakan kondisi tubuh manusia yang terinfeksi cacing atau parasit yang tinggal di dalam usus. Penyakit ini bisa menyerang anak-anak dan juga orang dewasa. Bentuk cacing yang menginfeksi bisa berupa cacing pipih atau cacing gelang. Kebersihan lingkungan yang tidak terjaga menjadi salah satu faktor yang dapat mempermudah penyebaran penyakit ini.
Cacing yang menginfeksi seseorang akan bertahan hidup di dalam tubuh manusia dengan cara mengambil sari makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Munculnya penyakit ini pada orang dewasa ditandai dengan ciri-ciri seperti sakit perut, diare, mual, muntah, kelelahan, dan menurunnya berat badan.

Dilansir dari Healthline, seseorang yang menderita penyakit cacingan umumnya akan mengalami gejala sebagai berikut:• sakit perut• diare, mual, atau muntah• gas / kembung• kelelahan• penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

• sakit perut atau nyeri tekan


Seseorang yang menderita penyakit cacingan juga dapat mengalami disentri. Disentri merupakan kondisi ketika infeksi pada usus menyebabkan diare dengan darah dan lendir di tinja. Penyakit cacingan juga dapat menyebabkan ruam atau gatal di sekitar dubur atau vulva. Dalam beberapa kasus, Anda akan mengeluarkan cacing di tinja selama buang air besar.


Namun, ada juga beberapa orang yang mungkin menderita cacingan selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala apa pun.

3 dari 7 halaman

Salah satu penyebab terjadinya infeksi cacingan yaitu mengonsumsi daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi, seperti sapi, babi, atau ikan. Kemungkinan penyebab lain yang menyebabkan infeksi cacingan antara lain:

• konsumsi air yang terkontaminasi• kontak dengan kotoran yang terkontaminasi• sanitasi yang buruk

• kebersihan yang buruk

Sedangkan infeksi yang disebabkan cacing gelang biasanya ditularkan melalui kontak dengan tanah dan feses yang terkontaminasi.

Setelah Anda mengonsumsi zat yang terkontaminasi, parasit akan berpindah ke usus Anda. Kemudian mereka bereproduksi dan tumbuh di usus. Begitu mereka bereproduksi, jumlah dan ukurannya akan menjadi lebih besar, lalu gejala penyakit ini pun dapat muncul.

4 dari 7 halaman

Dikutip dari Alodokter, terdapat beberapa jenis cacing yang dapat menjadi penyebab munculnya penyakit cacingan. Cacing-cacing ini tidak hanya menginfeksi orang dewasa, tapi juga anak-anak, bahkan hewan. Jenis-jenis cacing yang menjadi penyebab penyakit cacingan antara lain:

• Cacing kremi

Cacing ini merupakan jenis cacing gelang. Bentuknya sangat kecil dan tidak berbahaya, tetapi cacing inilah yang sering menginfeksi orang dewasa, terlebih anak-anak. Cacing kremi biasanya akan tinggal di usus besar dan rektum. Cacing ini akan masuk ke tubuh manusia ketika seseorang menyentuh telur-telur cacing tersebut lalu tertelan. Saking kecilnya, telur cacing kremi mudah terbang dan terhirup oleh manusia.

• Cacing pita

Cacing ini yang banyak diketahui sebagai penyebab penyakit cacingan. Selain menularkan penyakit melalui konsumsi daging yang kurang matang, cacing pita juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang telah terkena kontaminasi telur atau larva cacing pita. Cacing pita ini terbilang mengerikan karena bisa tumbuh di dalam tubuh manusia hingga berukuran 15 cm dan hidup selama 30 tahun.

• Cacing gelang

Cacing gelang merupakan salah satu penyebab umum dari penyakit cacingan pada orang dewasa. Cacing gelang akan menular melalui makanan yang sudah terkena kontaminasi telur cacing, lalu dimakan oleh manusia. Cacing-cacing ini dapat berkembang biak dalam jumlah banyak di dalam tubuh manusia.

5 dari 7 halaman

• Cacing pipih

Cacing ini hidup di dalam darah, usus, atau jaringan tubuh manusia. Namun, cacing pipih lebih sering ditemukan menginfeksi hewan daripada manusia. Namun, jika Anda sering mengonsumsi sayuran mentah, terutama selada air, Anda juga berisiko terinfeksi cacing ini. Telur cacing pipih juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang terkontaminasi telur cacing.

• Cacing tambang

Telur cacing tambang bisa menginfeksi manusia melalui pori-pori kulit. Ketika Anda berjalan tanpa alas kaki di atas tanah atau media yang menjadi habitat larva cacing tambang, kesempatan cacing ini untuk masuk ke dalam tubuh dengan menembus kulit sangat besar.

• Cacing trikinosis

Jenis cacing ini terdapat pada daging matang yang sudah dihinggapi larva cacing. Setelah masuk ke dalam tubuh, larva akan berdiam di usus manusia dan tumbuh menjadi dewasa. Setelah larva berkembang biak, mereka akan berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh yang lain.

6 dari 7 halaman

Beberapa jenis cacing usus, seperti cacing pita, dapat menghilang dengan sendirinya jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat serta pola makan dan gaya hidup sehat. Namun, tergantung pada jenis infeksi cacingan, seseorang mungkin memerlukan perawatan dengan mengonsumsi obat antiparasit. Munculnya gejala-gejala yang serius juga tidak boleh diabaikan. Segera temui dokter jika Anda mengalami:

• memiliki darah atau nanah di feses• sering muntah• memiliki suhu tubuh yang tinggi

• sangat lelah dan dehidrasi


Rencana perawatan Anda akan ditentukan berdasarkan jenis cacingan dan gejala yang Anda miliki. Infeksi cacing pita biasanya diobati dengan obat oral, seperti praziquantel (Biltricide), yang dapat melumpuhkan cacing pita dewasa. Praziquantel (Biltricide) menyebabkan cacing pita terlepas keluar dari usus, lalu larut, dan kemudian keluar dari tubuh Anda melalui feses.

Pengobatan umum untuk infeksi cacing gelang antara lain dengan menggunakan mebendazole (Vermox, Emverm) dan albendazole (Albenza).

Gejala biasanya mulai membaik setelah beberapa minggu pengobatan. Dokter mungkin akan mengambil dan menganalisis sampel feses setelah pengobatan selesai untuk melihat apakah cacing telah hilang.

7 dari 7 halaman

Untuk mencegah penyakit cacingan, cuci tangan Anda dengan sabun dan air panas secara teratur sebelum dan sesudah menggunakan toilet dan sebelum menyiapkan atau makan makanan.
Anda juga harus memperhatikan keamanan makanan, seperti berikut:

• hindari ikan dan daging mentah • masak daging dengan saksama sampai suhu setidaknya 145 ° F (62,8 ° C) untuk seluruh potongan daging dan 160 ° F (71 ° C) untuk daging giling dan unggas• biarkan sisa daging dimasak selama tiga menit sebelum diukir atau dikonsumsi• bekukan ikan atau daging hingga –4 ° F (–20 ° C) selama setidaknya 24 jam• cuci, kupas, atau masak semua buah dan sayuran mentah

• cuci atau panaskan kembali makanan yang jatuh di lantai

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA