Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan koperasi di Indonesia tidak berkembang

Koperasi, dari asal katanya saja , kita sudah mengetahui bahwa salah satu dari usaha pemerintah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Koperasi adalah salah satu usaha/wiraswata yang pendanaannya banyak bergantung dari pinjaman pemerintah, untuk membahas lebih jauh tentang koperasi, Mari kita telisik sedikit tentang sejarah koperasi di Indonesia.

Koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya.Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Lalu, setelah merasa sadar punya kesamaan nasib itulah yang mendorong pemerintah untuk membuat peraturan untuk melindungi organisasi usaha yang berupa koperasi ini. Menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967, Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak.

Menyoroti tema artikel yang saya buat tentang “Mengapa Koperasi tidak berkembang pesat di Indonesia? “ mari kita simak berita berikut ini :

ALASAN MENGAPA TIDAK BERKEMBANG KOPERASI DI INDONESIA

Bisnis.com, JAKARTA – Sistem administrasi koperasi di Indonesia masih tergolong buruk sehingga membuat  koperasi sulit didongkrak untuk menjadi  bisnis berskala besar
“Salah satu yang menjadi penghalang koperasi menjadi bisnis skala besar secara internal adalah pada kualitas sumber daya manusia, pelaksanaan prinsip koperasi, dan sistem administrasi dan bisnis yang masih rendah,” kata Asisten Deputi Urusan Asuransi dan Jasa Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM TotoSugiyono,Sabtu(14/9).

Melihat artikel diatas, kita dapat melihat sendiri bagaimana sebenarnya koperasi itu menjadi organisasi usaha yang begitu menjanjikan, namun terjadi masalah yang begitu kompleks didalamnya. Masalah-masalah yang biasanya terjadi ini bisa dari dalam internal maupun eksternal dari lingkungan organisasi usaha ini.

Berikut ini faktor-faktor yang menyababkan koperasi kurang berkembang pesat di Indonesia:

  • Kurangnya penyuluhan dan pelatihan terhadap masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan agar mau memliki organisasi usaha sendiri.
  • Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mau berkecimpung secara langsung dalam oraganisasi koperasi serta lingkungan yang tidak mendukung berkembangnya koperasi karena dinilai kurang menguntungkan secara finansial
  • Kurangnya dana dari pemerintah untuk memulai usaha ini disebabkan karena persyaratan yang terlampau susah dan cenderung tidak dapat dimengerti oleh para pelaku usaha seperti masyarakat.
  • Kurangnya dana tambahan dari pemerintahan untuk operasional dan pemeliharaan mesin yang cenderung diawal produksi pasti membutuhkan biaya besar untuk menangani masalah tersebut
  • Akibat dana yang kecil, mengakibatkan produksi yang dihasilkan koperasi juga sedikit, namun biaya produksi besar sehingga harga barang menjadi mahal dan tidak sanggup bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan negara lain.
  • Orang-orang yang mengurus koperasi juga cenderung tidak kompeten, karena banyak anak-anak muda yang justru malah enggan mengurus kopeari dan malah orang yang sudah lanjut usia dan cenderung kurang berwawasan luas yang malah banyak berkecimpung dibidang ini, sehingga koperasi hanya terkenal di negara sendiri saja dan tidak bisa memperluas pangsa pasarnya ke kancah internasional
  • Bertambahnya pesaing bisnis baru dan lebih kreatif yng berusaha mengambil pangsa pasar dari penjualan barang-barang hasil produksi koperasi
  • Maraknya kebijakan impor yang dilakukan pemerintah, seperti impor kedelai, jagung dll yang harganya dijual jauh lebih murah ketimbang produk-produk koperasi yang harganya lebih mahal.
  • Kurangnya promosi dan sosialisasi terhadap koperasi dan produk-produknya yang dipasarkan dimasyarakat karena mahalnya biaya pemasaran itu sendiri.
  • Pengelolaaan yang tidak profesional dari masing-masing pihak yang biasanya lebih mementingkan ego pribadi dalam menjalankan koperasi tersebut.

Membaca faktor-faktor dan melihatnya secara langsung membuat kita sangat sadar bahwa permasalahan koperasi di negara Indonesia sudah sangat kritis sehingga diperlukan langkah cepat dari pemerintah dan berbagai pihak untuk menyelamatkan koperasi dengan berbagai solusi dan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap koperasi sehingga dapat memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.

Referensi :

//wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/mengapa-koperasi-di-indonesia-sulit-untuk-berkembang/

//www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1316:3-penyebab-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang&catid=50:bind-berita&Itemid=97

//www.rripalu.com/?q=content/koperasi-sulit-berkembang-apa-hambatannya

//sud_art.student.fkip.uns.ac.id/2009/06/22/analisis-hambatan-koperasi/

//news.bisnis.com/read/

Pengertian Koperasi

Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang melandaskan kegiatannya berdasar prinsip gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasar asas kekeluargaan. Berbagai kelebihan yang dimiliki koperasi  jelas membuat koperasi sebagai badan usaha yang sangat menguntungkan di Indonesia.

Koperasi Sulit Berkembang

Koperasi dengan bermacam-macam kelebihannya ternyata sulit berkembang di Indonesia. koperasi di Indonesia seolah jalan ditempat bahkan mengalami kemunduran.

Pasang Surut Koperasi

Koperasi dalam perkembangannya di Indonesia mengalami pasang surut. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa koperasi sulit berkembang di Indonesia ? Padahal upaya pemerintah dalam memajukan koperasi sudah banyak dilakukan seperti pemberian pertolongan dan bukan hanya itu pemerintah juga membentuk institusi khusus untuk menangani koperasi seperti kementrian koperasi. Dengan adanya lembaga-lembaga resmi yang menaungi koperasi Indonesia, diharapkan koperasi dapat tumbuh subur dan semakin sukses mensejahterakan anggotanya. Koperasi dinilai sebagai fasilitas yang potensial dalam membangun ekonomi Indonesia yang mandiri dan mapan, sebab sistem kekeluargaan dalam koperasi tak akan membelit anggotanya dengan peraturan-peraturan perbankan yang mempersulit. Namun kenyataannya koperasi masih saja sulit berkembang di Indonesia.

Kurang Peminat

Koperasi yang kurang peminat bisa dikarenakan kalah bersaing dengan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang pemberian modal, lembaga pemberian kredit atau lembaga penyimpanan dana misalnya perbankan. Banyak masyarakat Indonesia yang belum benar-benar mengenal apa itu koperasi dan bagaimana penerapannya. Bagaimana masyarakat bisa berpartisipasi lebih jika masyarakat tidak mengenal apa itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidak menunjukkan partisipasinya baik itu insentif pada kegiatan koperasi sendiri.

Kurang Pendidikan dan Pelatihan

Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, sebab para pengurus beranggapan hal itu tak akan menghasilkan manfaat untuk diri mereka pribadi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggota koperasi tersebut untuk berpartisipasi membuat koperasi seperti stagnan. Oleh sebab itu, semua masalah berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat untuk seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.

Partisipasi Rendah

Partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan atau sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan pada penyelewengan dana oleh pengurus, sebab tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota nya sendiri pada pengurus. Selain itu tidak sedikit masyarakat berbicara mengenai harga barang di koperasi lebih mahal dari pada di pasar swalayan, sehingga masyarakat jadi enggan untuk membeli barang di koperasi sebab harganya yang lebih mahal dibandingkan harga pasar.

Cara Pandang Orang Indonesia Mengenai Koperasi

Bagi masyarakat Indonesia konsumen akan memilih untuk membeli suatu barang dengan harga yang murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dibanding koperasi. Dengan enggannya masyarakat untuk bertransaksi di koperasi sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun sedikit bahkan merugi sehingga perkembangan koperasi berjalan lambat bahkan tidak berjalan sama sekali.

Strategi Untuk Koperasi

Promosi diperlukan agar masyarakat tahu mengenai koperasi itu. Pemerintah dengan gencarnya melalui media massa mensosialisasikan Koperasi kepada masyarakat namun jika sosialisasi hanya dilakukan dengan media massa mungkin hanya akan “numpang lewat” saja. Memang benar dengan mensosialisasikan melalui media massa akan lebih efektif untuk masyarakat mengetahuinya, namun dengan sosialisasi secara langsung untuk terjun kelapangan akan lebih efektif sebab penyampaian yang lebih gampang dipahami. Dalam masalah promosi barang yang dijual di suatu koperasi juga mengalami kendala seperti kurangnya promo yang ditawarkan dan kurang kreatifnya koperasi untuk mempromosikan sehingga minat masyarakat juga berkurang untuk dapat ikut serta dalam koperasi.

Bantuan Pemerintah Kepada Koperasi

Untuk melakukan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan antara lain :
  • Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi
  • Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
  • Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri atau pertanian yang bermodal kecil.

Koperasi Kesulitan Dalam Berkembang

Koperasi yang kurang berkembang bisa dikarenakan kalah bersaing dengan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang pemberian modal, lembaga pemberian kredit atau lembaga penyimpanan dana misalnya perbankan. Banyak masyarakat Indonesia yang belum benar-benar mengenal apa itu koperasi dan penerapannya. Sosialisasi Koperasi Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Selain itu tidak sedikit masyarakat berbicara mengenai harga barang di koperasi lebih mahal dari pada di pasar swalayan, sehingga masyarakat jadi enggan untuk membeli barang di koperasi sebab harganya yang lebih mahal dibandingkan harga pasar. Promosi diperlukan agar masyarakat tahu mengenai koperasi itu Sumber :

anggitadwiu

DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA