Faktor kebutuhan manusia
Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kebutuhan manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak sama atau berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
Jenis kelamin dan usiaPerbedaan jenis kelamin dan usia akan mempengaruhi perbedaan jenis dan jumlah kebutuhan. Perbedaan usia lebih akan sangat dominan kebutuhaannya dengan usia diatasnya. Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi variasi dan jenis kebutuhan.
Tingkat pendidikan seseorangSeseorang yang memilili wawasan dan latar belakang pendidikan tinggi akan mempengaruhi pada kebutuhannya.
Sebagai contoh, kebutuhan seorang mahasiswa akan berbeda dengan kebutuhan siswa sekolah baik SMA atau SMP. Tentu saja kebutuhannya lebih banyak mahasiswa daripada anak sekolah.
LingkunganLingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi terhadap kebutuhannya. Orang yang tinggal di perdesaan dan perkotaan jelas akan berbeda kebutuhan yang ingin dipenuhi. Pola hidup mereka dipengaruhi oleh alam di mana tinggal.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabnya adanya temuan-temuan produk baru. Munculnya produk-produk baru itu mempengaruhi orang untuk memiliki.
Ciri-ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Manusia disebut sebagai mahluk ekonomi karena selalu berusaha memenuhi kebutuhan demi mencapai kesejahteraan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia juga bertindak sebagai mahluk sosial.
Ilustrasi bekerja. Foto: Vichien Petchmai/Getty ImgesManusia tidak mampu memenuhi kebutuhan tanpa melakukan interaksi dengan orang lain. Ia selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi segala yang diinginkannya.
Misalnya, ketika ingin mengonsumsi nasi, manusia harus memperoleh berasnya terlebih dahulu. Tentu beras tersebut tidak bisa diperoleh dengan sendirinya, ia harus membelinya langsung dari pedagang beras di pasar.
Mengutip buku IPS Terpadu: Sosiologi, Geografi, Ekonomi Kelas VII, secara garis besar, manusia sebagai makhluk ekonomi mempunyai dua ciri, yakni sebagai berikut.
Seseorang melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri, bukan karena faktor lain. Contohnya, Ibu Yanti berjualan kue karena ingin membantu suaminya memperoleh tambahan pendapatan keluarga.
Seseorang melakukan tindakan ekonomi secara efisien. Tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip ekonomi, yaitu mengeluarkan pengorbanan tertentu agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Contoh, Pak Anton membuka usaha rental VCD di rumahnya dengan modal Rp1.000.000. Dari usaha tersebut, Pak Anton memperoleh keuntungan Rp5.000,00 per hari.
Dari ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan manusia akan meningkat seiring dengan perannya sebagai makhluk ekonomi. Namun, apabila hal itu dilakukan dalam setiap tindakannya, dikhawatirkan muncul sifat individualistis dan materialistis di dalam diri manusia.
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII, agar manusia dapat menjalankan fungsi sebagai makhluk ekonomi dengan benar, ia perlu mematuhi aturan atau norma tertentu. Tanpa aturan dan norma tersebut, maka manusia akan bertindak semena-mena.