Jelaskan angka didepan huruf pada suatu pensil dengan jenis 2b

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap orang pasti mengenal pensil, entah itu pensil gambar, pensil kayu, pensil komputer dan sebagainya. Sebuah pensil memiliki kode tertentu untuk dapat digunakan sesuai keperluan, misalnya : pensil untuk keperluan menjawab soal ujian, gambar denah bangunan bahkan cek fisik kendaraan bermotor.

Beragam kode ditanamkan pada pensil, seperti : 2B, HB, 4B, 8B, 9B dan sebagainya. namun, dari penamaan kode tersebut dapat diketahui pensil mana yang sesuai keperluan kita.

berikut ulasannya.

Unsur utama pensil adalah percampuran grafit dan tanah liat dimana dengan ragam rasio antara keduanya akan menghasilkan hasil yang berbeda.

Apabila tanah liat dikurangi maka grafit akan mendominasi volume yang ada sehingga hasilnya akan semakin hitam, begitupun apabila tanah liatnya terlalu banyak maka hasilnya akan memudar (tidak terlalu hitam) akan tetapi batangnya lebih keras.

Bila terlalu banyak grafit maka batang pensil akan sangat lembut tetapi juga lebih cepat aus. Sedangkan bila menggunakan pensil yang terlalu sedikit grafit maka untuk menghitamkannya perlu beberapa kali goresan yang tentu juga akan merusak kertas. Maka dari itu, penggunaan pensil bukan hanya terletak pada jumlah goresan tetapi, komposisinya harus sesuai.

Hal tersebut diketahui dari kode yang tertera pada pangkal atas pensil, unsurnya ada 3 jenis, yaitu : H, F dan B

H, berarti Hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara H, 1H sampai 9H, semakin tinggi angkanya berarti semakin keras).

F, berarti Fine (yang diperuntukan utk menulis dan tanpa skala).

B, berarti Blackness (tingkat kehitaman dari mulai B, 1B, 9B bahkan 9xxB). HB berarti lebih keras dan lebih hitam dari F

2. 2B lebih hitam dan tidak keras.

Baik di sekolah atau mungkin di kantor, alat tulis seperti pensil diperlukan. Alat tulis ini bisa jadi dipakai bagi anak-anak yang baru belajar baca tulis, atau juga untuk suatu tulisan dan laporan yang masih draf atau bersifat sementara. Sebelum berikutnya akan dituliskan secara permanen dengan alat tulis lain. Selain itu, pensil juga digunakan untuk membuat gambar teknik atau juga untuk melukis suatu objek.

Untuk melakukan berbagai kegiatan diatas tersebut dengan menggunakan alat tulis pensil, maka diperlukan jenis pensil yang sesuai dengan tujuan masing-masing.

Pensil atau disebut juga potlot adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni. Penulisan yang dilakukan dengan cara menggoreskan grafit tersebut ke atas media. Namun grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat dipegang.

Karena itu kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.

Grafit dan timbal mulai digunakan sejak zaman Yunani. Tahun 1564 ditemukan kandungan grafit murni dalam jumlah besar di Borrowdale, sebuah lembah di Lake District, Inggris bagian utara. Pada masa ini istilah grafit masih disalahartikan sehingga disebut timah hitam. [wikipedia]

Angka pada bagian depan huruf (misalnya 2B, 3B, B, HB, H, 8H, 2H, dan seterusnya) merupakan tingkat kehitaman pensil. Tak hanya untuk membedakan tingkat kehitaman pensil, semua huruf-huruf tersebut memiliki artinya masing-masing.

1. Kode H (Hardness) memfokuskan tingkat kekerasan

Komposisi tanah liat pada pensil lebih banyak ketimbang grafit. Semakin besar angka di depan kode H, maka semakin keras isi pensil tersebut.

Karena efek warna yang tidak begitu gelap bahkan cenderung berwarna abu-abu, pensil ini biasa dipakai untuk membuat sketsa bangunan. Kode pensil ini 3H, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, sampai yang paling keras 9H. Jangan ditekan terlalu kuat saat menggunakan pensil ini, karena akan meninggalkan bekas di atas kertas dan susah dihapus.

2. Kode F (Fine Point) pensil berjenis sedang

Komposisi tanah liat dan grafit yang ada pada pensil ini seimbang. Ini menandakan isi pensil tidak begitu keras, dan juga tidak terlalu tebal goresannya. Pensil kode F ini cocok digunakan untuk segala keperluan seperti menulis, membuat gambar rancang.

Hasil pensil berkode H dan 2H bisa disamakan dengan pensil berkode F. Penggunaannya jangan ditekan terlalu kuat karena bakal susah dihapusnya.

3. Kode HB (Half Black) berjenis keras, sama dengan pensil kode F

Penis ini hampir sama dengan pensil kode F, tapi grafit yang dimiliki lebih banyak sehingga hasil goresannya lebih tebal dan pekat. Komposisi grafitnya yang lebih banyak sehingga kepadatannya menjadi sedikit lunak.

Biasanya dipakai untuk membuat garis dan tulisan yang sedikit besar dan jelas, jadi perlu kesabaran saat membuat garis-garis yang halus. Dan pensil ini mudah dihapus, juga mundah luntuh jika diusap.

4. Kode B (Blackness), pensil yang mengandalkan ketebalan hasil goresan

Komposisi grafit di pensil berkode B ini lebih banyak ketimbang tanah liat. Sehingga hasil goresannya lebih hitam atau pekat dan kepadatannya pun lebih lunak. Kode pensil ini antara lain 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, dan seterusnya. Semakin besar angka di depan huruf B, maka semakin lunak kepadatannya dan semakin pekat warna hitamnya.

Pensil B, HB, dan 2B cukup sering dipakai untuk membuat sketsa awal atau gambar rancang. Untuk ketebalan sedang seperti 3B, 4B, dan 5B bisa dipakai untuk membuat outline dan arsiran. Dan pensil yang kadar kehitamannya pekat seperti 6B, 7B, dan 8B, digunakan membuat efek seperti pencahayan dan sebagainya, tergantung keperluan gambar.

Referensi:

Hampir setiap orang familier menggunakan pensil, khususnya zaman masih duduk di bangku sekolah. Pensil biasa yang batangnya terbuat dari kayu, umumnya terbuat dari campuran grafit dan tanah liat. Rasio antara keduanya ini menghasilkan tingkat kekerasan isi dan ketebalan goresan yang berbeda.

Advertisement

Semakin banyak campuran tanah liat, maka semakin keras isi pensilnya. Sebaliknya, semakin banyak grafit yang dicampur, maka semakin tebal hasil goresannya. Nah, hasil komposisi ini tertera pada kode yang biasanya tercantum di bagian ujung batang pensil.

Biar wawasanmu dalam menggunakan pensil untuk menggambar makin bertambah, yuk kenali macam-macam kode pensil dan maknanya yang sudah Hipwee Tips rangkum.

1. Kode H (Hardness)

pensil H untuk sketsa bangunan via id.pinterest.com

Pensil berkode H berarti lebih menonjolkan tingkat kekerasan isinya. Pensil-pensil ini punya komposisi tanah liat yang lebih banyak ketimbang grafitnya. Semakin besar angka di depan kode H, maka semakin keras isi pensilnya.

Advertisement

Biasanya digunakan untuk membuat sketsa bangunan karena memiliki efek warna yang nggak begitu gelap bahkan cenderung berwarna abu-abu. Pensil jenis ini biasanya ditandai mulai kode 3H, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, sampai yang paling keras 9H. Hati-hati pemakaiannya, jangan ditekan terlalu kuat karena akan meninggalkan bekas di atas kertas dan susah dihapus.

2. Kode F(Fine Point)

pensil F untuk menulis via www.theweeklypencil.com

Komposisi pada pensil berkode Fini seimbang antara tanah liat dan grafitnya. Makanya, isinya nggak begitu keras, tapi juga nggak terlalu tebal goresannya. Pensil kode F ini cocok digunakan untuk segala keperluan seperti menulis, membuat gambar rancang, dan gambar final.

Jika dilihat dari hasil akhirnya, pensil berkode H dan 2H bisa disamakan dengan pensil berkode F. Tapi baiknya jangan ditekan terlalu kuat karena bakal susah dihapusnya.

Advertisement

3. Kode HB (Half Black)

HB untuk menulis lebih tebal dari F via www.leadfast.org

Pensil HB ini sama kayak pensil F, tapi grafitnya lebih banyakan sehingga hasil goresannya lebih tebal dan pekat. Komposisi grafitnya yang lebih banyak juga ngaruh ke kepadatannya yang sedikit lunak.

Biasanya dipakai untuk membuat garis dan tulisan yang sedikit besar dan jelas, jadi perlu kesabaran kalau kamu pengen bikin garis-garis yang halus. Tapi tenang, pensil ini mudah dihapus kok, meski mudah luntur juga sih kalau kena gesekan.

4. Kode B (Blackness)

pensil B untuk ketebalan dan kepekatan via www.youtube.com

Pensil berkode B ini punya komposisi grafit yang lebih banyak ketimbang tanah liatnya, makanya hasil goresannya lebih hitam atau pekat dan kepadatannya pun lebih lunak.

Jenisini biasanya ditandai dengan kode-kode seperti 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, hingga seterusnya. Semakin besar angka di depan huruf B, maka semakin lunak kepadatannya dan semakin pekat warna hitamnya.

Pensil-pensil dengan tingkat ketebalan rendah seperti B, HB, dan 2B lebih sering dipakai untuk membuat sketsa awal atau gambar rancang.Kalau yang ketebalannya sedang seperti 3B, 4B, dan 5B bisa dipakai untuk bikin outline dan arsiran.

Sedangkan untuk pensil yang kadar kehitamannya pekat seperti 6B, 7B, dan 8B, digunakan untuk membuat efek seperti pencahayan dan sebagainya, tergantung keperluan gambar.

5. Mengapa pensil 2B yang sering dianjurkan untuk mengisi Lembar Jawab Komputer?

pensil 2B untuk tes LJK via www.nola.com

Pensil 2B dianggap tepat untuk mengisi LJK karena tingkat ketebalan yang pas, pun karena kelunakannya yang nggak merobek kertas saat digunakan untuk mengarsir. Lagipula mudah dihapus tanpa meninggalkan bekas. Pensil 2B harus diarsir sampai menutupi huruf pada pilihan jawaban biar bisa dibaca oleh komputer nantinya. Faktanya, pensil 2B yang diarsir tipis akan berpeluang gagal dibandingkan dengan pensil HB yang diarsir tebal lo!

Sebenarnya nggak ada standar internasional untuk penentuan kadar grafit dan tanah liat untuk produksi pensil. Ini kenapa kehitaman pensil 2B pada pensil merek tertentu bisa berbeda dengan 2B pada pensil merek lainnya.

Kode yang tertera di pensil ini penting banget untuk diperhatikan biar penggunaannya juga tepat dan dapat hasil yang sesuai yang diinginkan. Jangan sampai kamu pakai pensil HB padahal kebutuhannya buat menebalkan dan mengarsir gambar. Semoga nggak bingung lagi pilih-pilih pensil, ya!

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Meily Rohmatun

salt of the earth, light of the world

Editor

Alwan Kurnia

Digital Marketing Enthusiast dan sedang belajar tentang Search Engine Optimization.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA