Jelaskan alasan kita perlu melestarikan permainan anak tradisional khas banyumas

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang tak hanya dikenal oleh masyarakat dunia sebagai negara dengan destinasi wisata alam yang apik, melainkan juga terkenal akan kuliner tradisionalnya. Kuliner tradisional Indonesia yang sudah mendunia tidak hanya satu jumlahnya, tapi ada beberapa seperti nasi goreng, rendang, sate, bakso, dan masih banyak lagi. Harus kita akui kalau kuliner Indonesia memang sudah dikenal di kancah internasional. Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita wajib melestarikan kuliner tradisional yang dimiliki Indonesia. Tapi apa alasannya kita harus melestarikannya?

Sumber : Pergikuliner.com

Alasan yang pertama sudah pasti karena kuliner tradisional merupakan warisan budaya. Tidak hanya pakaian adat, kebiasaan istiadat, hingga benda-benda peninggalan bersejarah saja yang bisa menjadi warisan budaya, tapi kuliner tradisional juga merupakan warisan budaya yang turun temurun diwariskan kepada anak cucu.

Kuliner tradisional Indonesia yang masih ada hingga sekarang ini tentunya merupakan hasil resep dari para leluhur kita yang terus melestarikannya sehingga tidak punah. Dengan begitu kita masih bisa merasakan cita rasa masakan khas Indonesia hingga sekarang. Coba saja masakan tradisional yang ada di rumahmu, pasti didapat dari resep turun temurun dari nenek ke orang tua lalu ke anak dan seterusnya bukan? Jika tidak kita lestarikan, resep dari leluhur kita tersebut juga akan punah dan anak cucu kita tak bisa mencicipnya di kemudian hari. 

3. Ada Sejarahnya Tersendiri

Setiap kuliner tradisional Indonesia pasti punya sejarahnya masing-masing. Tak ada satupun kuliner tradisional yang tak punya sejarah alias masa lalu. Beberapa kuliner tradisional Indonesia berasal dari adaptasi kuliner Belanda dan Arab karena memang dari segi sejarah ada banyak pedagang Arab yang melabuhkan kapalnya di dermaga Indonesia. Sedangkan untuk kuliner adaptasi Belanda karena memang dulunya kita dijajah oleh negara Belanda. Sejarah-sejarah tersebutlah yang menjadikan kuliner tradisional punya cerita tersendiri yang patut untuk dikenang.

4. Tiap Daerah Punya Cita Rasa yang Unik

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara dengan beragam suku dan budaya. Jadi tak heran kalau masing-masing daerah punya kuliner khasnya masing-masing. Tapi anehnya meski ada satu kuliner yang sama alias punya nama yang serupa, tapi cita rasanya bisa jauh berbeda. Misalkan saja antara sayur asem Betawi dengan sayur asem Sunda, nasi campur Pontianak dengan nasi campur ala warung Tegal, soto Lamongan dengan soto Betawi, sate Madura dengan sate Padang, dan masih banyak lagi. Sayang-sayang kan kalau kita tidak melestarikan keanekaragaman kuliner tradisional tersebut.  

5. Punya Kenangan Masa Kecil

Berbicara tentang kuliner tradisional pastinya kita akan terkenang akan masa kecil, apalagi jika kuliner tradisionalnya adalah kue serta jajanan khas Indonesia. Misalkan saja bagi generasi 90-an, pastinya akan lekat dalam ingatan, jajanan seperti kue cubit, telor gulung, es doger, hingga es lilin yang selalu dijual di kantin sekolah atau di gerobak samping pagar sekolah. Sedangkan bagi generasi 2000-an akan lebih lekat dengan minuman kekinian seperti boba, es kopi susu, ayam geprek, martabak mozarella, dan lain sebagainya. Kuliner-kuliner tradisional tersebut bisa menjadi nostalgia ketika dewasa sehingga wajib untuk dilestarikan.

Alasan yang terakhir adalah kuliner tradisional wajib dilestarikan adalah karena patut dibanggakan. Hayo coba, siapa yang tidak bangga punya kuliner tradisional yang masuk dalam jajaran kuliner terenak di dunia. Pastinya ada suatu kebanggaan tersendiri menjadi masyarakat Indonesia yang punya kuliner lezat. Jadi sudah sepatutnya untuk dilestarikan bukan?

Sekarang kamu sudah tahu bukan beberapa alasan mengapa kita wajib melestarikan kuliner Indonesia. Jadi mulai sekarang, lestarikan kuliner Indonesia dengan terus menyantapnya dan mendukung restoran khas makanan Indonesia agar tidak punah dan bisa tetap lestari hingga kita tua nanti. 

Ilustrasi permainan tradisional. /Unsplash/Tobias Tullius

PORTAL JEMBER - Dalam buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 pada tema 8 halaman 45 kelas 5 SD dan MI yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, siswa ditugaskan untuk mempelajari upaya untuk melestarikan permainan tradisional.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern sekarang ini, berbagai permainan modern untuk anak-anak kini muncul yang didukung dengan teknologi tinggi baik bersifat online maupun offline yang mudah didapatkan dimana-mana.

Beberapa permainan tradisional tersebut antara lain bekel, congklak, engklek, gobak sodor, petak umpet, dakon dan lain-lain.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tematik Tema 7 Kelas 5 SD Sub Tema 1 Halaman 22, 23, 24, 25

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 85, 86, dan 89 Peristiwa dalam Kehidupan, Dijamin Dapat Nilai 100

>

Melestarikan kembali permainan-permainan tradisional sangat penting untuk dilakukan guna mempertahankan kebudayaan kita yang hampir ditinggalkan oleh generasi-generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak.

Dilansir PORTAL JEMBER dari laman Sahabat Keluarga Kemdikbud, berikut ini cara melestarikan permainan tradisional, di antaranya:

1. Mengenalkan kembali kepada anak tentang permainan tradisional

Upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan permainan tradisional salah satunya adalah dengan mengajak anak dan lingkungan sekitar untuk bermain permainan tradisional.

Sumber: Sahabat Keluarga Kemdikbud

Author : Administrator | Senin, 29 April 2013 10:26 WIB | - Budaya

Lomba Enggrang di Sekolah Alam Bogor

Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, maka kini semakin banyak pula permainan-permainan yang sangat canggih dan didukung dengan teknologi tinggi, dan  biasanya permainan-permainan ini ditujukan bagi anak-anak. Maka tak heran jika anak-anak sekarang tidak mengenal beragam permainan tradisional yang ada di Negara kita yang kaya akan seni dan budayanya. Berbeda ketika beberapa tahun atau beberapa puluh tahun yang lalu, ketika kita masih kecil mungkin kita lebih mengenal permainan-permainan tradisional seperti enggrang, bakiak, congklak, kelereng, engklek, dan lain-lain. 

    Permasalahannya adalah, bukan kita tidak ingin menerima kemajuan teknologi yang terjadi saat ini. Namun perlu kita menyadari bahwa, kemauan teknologi tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi kita  namun juga membawa dampak negatif yang tanpa kita sadari, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi kita, terutama bagi anak-anak yang sedang mengalami fase perkembangan.
 

       Saat ini berbagai macam permainan modern telah mudah kita dapatkan, baik secara online ataupun offline dan sangat mudah untuk diakses oleh anak-anak, dan tidak sedikit orang tua yang membiarkannya bahkan ada pula orang tua yang menfasilitasi di rumah, dengan alasan sebagai hiburan anak ketika anak-anak berada di rumah. Selain disediakan di rumah, banyak juga orang-orang yang membuka usaha game seperti playstation, game online, dan lain-lain.

Apabila hal ini berjalan tanpa adanya pengawasan dari orang tua tentu cukup berbahaya bagi perkembangan anak. Karena dengan permainan-permainan modern secara tidak sadar kita menjerumuskan anak ke hal yang bisa berdampak negatif. Seperti misalnya anak sulit untuk bersosialiasi, karena anak hanya selalu beriteraksi dengan permainan modern, dimana permainan-permainan modern saat ini biasanya hanya dilakukan sendiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain. Selain itu pula anak akan menjadi pasif dalam kehidupan nyata, ketika anak-anak yang sudah kecanduan tehadap game maka cendrung anak akan pasif dalam kehidupan nyata, lebih memilih berdiam diri di rumah sambil bermain game, dibandingkan bermain dengan teman-temannya.
 

        Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlunya kita untuk melestarikan kembali permaian-permaian tradisional, yang hampir ditinggalkan oleh generasi-generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak. Indonesia sebagai Negara yang kaya akan warisan budaya dari bebagai penjuru daerah, ini adalah merupakan potensi lokal yang patut kita lestarikan, dan salah satunya adalah permainan tradisional. Biasanya setiap daerah memiliki permaian-permainan tradasional masing-masing. Jika kita bandingkan permaian modern dengan permainan tradisional, tentunya akan lebih banyak manfaatnya permainan tradisional dibandingkan dengan permainan modern.

Beberapa manfaat permaian tradisional :

  • Melatih interaksi sosial anak, dengan melalui permainan tradisional anak akan belajar berinteraksi sosial dengan teman-temannya, hal ini tentunya sangat baik bagi perkembangan anak.
  • Melatih anak untuk belajar kerjasama, dengan melalu permainan tradisional juga bisa memberikan anak untuk belajar kerjasama dengan teman-temannya.
  • Melatih anak untuk menjadi kreatif, permainan tradisional adalah permaina yang tidak memiliki peraturan secara tertulis, dan biasanya peraturan permainan akan disepakati oleh semua anggota, sehingga dalam hal ini tentu perlu kreatifitas anak untuk melakukan permainan agar menjadi menarik.
  • Melatih emosi anak, hampir setiap permainan tradisional dilakukan secara kelompok, sehingga dalam hal ini dapat membangun emosi anak timbul toleransi, empati terhadap orang lain, sikap sportif, dll.

       Sebagaimana yang telah penulis sebutkan sebelumnya bahwa, Indonesia adalah merupakan Negara yang kaya akan warisan budaya, sehingga banyak permainan-permainan tradisional dari berbagai penjuru daerah, seperti enggrang, engklek, kelereng, layang-layang, bakiak, congklak, benteng, gobak sodor, dan masih banyak lagi. Dari berbagai permaianan tersebut,  perlu kita lestarikan dan perkenalkan kembali kepada anak-anak, agar tidak ditinggalkan. Karena dengan melestarikan permainan-permainan tradisional juga akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, terutama wisatawan asing manca negara.

Engklekdimainkan oleh Siswa-siswi
Sekolah Alam Bogor

Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan permainan tradisional adalah :

  • Dengan cara memperkenalkannya kembali kepada anak, melalui kegiatan-kegiatan lomba baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggal. 
  • Membangun komunitas, kita bisa membangun komunitas di lingkungan masyarakat, saat ini juga beberapa komunitas yang sudah melakukan hal ini untuk turut melestarikan permainan tradisional.
  • Mengadakan workshop permainan tradisional. 
  • Dan masih banyak cara lain yang lebih menarik, yang dapat Sahabat Blogger lakukan untuk tetap melestarikan kembali permainan tradisional, dan salah satunya juga melalui ngeblog, dengan membuat tulisan-tulisan yang berkaitan dengan permainan tradisional.

Sumber: //www.blogsukses.com/2013/04/pentingnya-melestarikan-kembali.html

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA